Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

Era globalisasi dewasa ini sudah menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap bangsa dan Negara, tidak terkecuali Indonesia. Proses interaksi dan saling pengaruhmempengaruhi,bahkan pergesekan kepentingan antar-bangsa terjadi dengan cepat dan mencakup masalah yang semakin kompleks. Batas-batas territorial Negara tidak lagi menjadi pembatas bagi kepentingan masing-masing bangsa dan Negara. Di bidang ekonomi terjadi persaingan yang semakin ketat, sehingga semakin mempersulit posisi-posisi Negara miskin. Sementara itu dalam bidang politik, social budaya, dan pertahanan keamanan terjadi pula pergeseran nilai. Misalnya, globalisasi dibidang politik tampak,bahwa demokrasi dan HAM telah dijadikan oleh dunia internasional untuk menentukan apakah Negara tersebut dinilai sebagai Negara beradab atau bukan? Setiap bangsa di dunia dewasa ini tidak dapat terlepas satu dengan yang lain. Oleh karena itu satu sama lain harus melakukan kerjasama guna mencapai tujuan bangsa tersebut. Globalisasi merupakan salah satu hal yang harus dihadapi oleh berbagai macam bangsa yang ada di dunia.

ISI A. Pengertian Globalisasi Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negaranegara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985. Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi: Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain. Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi. Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia. Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal. Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara. Sartono Kartodirjo berpendapat bahwa proses globalisasi sebenarnya merupakan gejala sejarah yang telah ada sejak jaman prasejarah.Beberapa contoh antara lain bangsa-bangsa dari asia ke eropa, ke amerika, dari asia ke nusantara, dan lain-lain. Berdasarkan tinjauan sejarah, Indonesia sebenarnya telah lama mengalami proses globalisasi. Peristiwa-peristiwa dalam sejarah dunia yang meningkatkan proses globalisasi antara lain adalah : a. Ekspensi eropa dengan navigasi dan perdagangan b. Revolusi industri yang mendorong pencarian pasaran hasil industry c. Pertumbuhan kolonialisme dan imperialisme

d. Pertumbuhan kapitalisme e. Pada masa pasca Perang Dunia II meningkatlah telemunikasi serta telekomunikasi serta trensportasi mesin jet

B. Ciri-Ciri Globalisasi
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia. Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antarnegara menunjukkan keterkaitan antarmanusia di seluruh dunia Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO). Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain. Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.

C. Tanda-Tanda Globalisasi Kehidupan suatu Negara yang telah memasuki globalisasi, memiliki pertanda khusus. Secara umum budiyanto menyebutkan bahwa tanda-tanda globalisasi adalah sebagai berikut: a. Meningkatnya perjalanan dan turisme lintas Negara b. Meningkatnya imigrasi, termasuk imigrasi illegal c. Berkembangnya infrastruktur telekomunikasi global d. Berkembangnya sistem keuangan global e. Meningkatnya aktivitas perekonomian yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan mutinasional f. Meningkatnya organisasi-organisasi internasional, seperti : WTO, IMF yang berurusan dengan transaksi-transaksininternasional

g. Perdagangan global semakin meningkat h. Aliran modal internasional, diantaranya investasi luar negeri telah masuk dan mempengauhi perekonomian Negara tersebut i. Meningkatkan aliran data lintas batas, seperti penggunaan internet, satelit, komunikasindan telepon j. Adanya desakan berbagai pihak unuk mengadili para penjahat perang di Mahkamah Internasional ( International Criminal Court ) dan adanya gerakan untuk menyerukan gerakan international k. Meningkatnya pertukaran budaya internasional

D. Pentingnya Globalisasi Bagi Bangsa Indonesia Sebagai anggota masyarakat dunia, Indonesia pasti tidak dapat mengisolasi diri dari pergaulan internasional, dan tidak akan mengisolasi diri dari pergaulan internasional. Andai kata isolasi diri itu terjadi, sudah dapat dipastikan Indonesia tidak akan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Ini artinya apa? Artinya tidak lain adalah bahwa di dalam hubungan internasional terjadi apa yang dinamakan saling ketergantungan antara negara satu dengan negara lainnya. Globalisasi memang sering digambarkan sebagai sebuah gejala ekonomi, terutama yang ditandai dengan munculnya banyak perusahaan multinasional, yang beroperasi melintasi batasbatas wilayah negara, dan ini mempengaruhi proses produksi dan penyebaran tenaga kerja internasional. Namun sesungguhnya gambaran ini tidak sepenuhnya benar, sebab selain faktor ekonomi, juga faktor politik, sosial dan budaya. Semua unsur itu digerakkan oleh perkembangan informasi dan teknologi komunikasi yang telah mampu meningkatkan kecepatan dan lingkup hubungan antar manusia di seantero penjuru dunia. Contoh yang masih sangat aktual adalah, apa yang beberapa waktu yang lalu terjadi di Yogyakarta, tepatnya peristiwa tanggal 27 Mei 2006, yaitu gempa bumi. Dalam waktu sekejap, apa yang terjadi di Yogyakarta tersebut langsung dapat diketahui oleh hampir seluruh manusia yang ada di dunia ini. E. Dampak Globalisasi Terhadap Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara 1. Ideologi Perbedaan ideologi di negara lain akan dapat disaksikan dengan mudah oleh masyarakat melalui media cetak maupun elektronik, hal ini akan sangat berpengaruh bagi masyarakat yang nasionalismenya lemah dapat terpengaruh dan ingin ikut ke ideologi bangsa asing. Oleh karena itu, kita dituntut untuk memperkuat ketahanan ideologi Pancasila dan berusaha mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam diri kita harus ditanamkan kecintaan kepada Pancasila, dengan begitu kita tidak akan terpengaruh pada ideologi yang lain. 2. Politik Akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan, rakyat menuntut adanya perbaikan di berbagai bidang kehidupan khususnya politik. Kekuasaan yang sebelumnya tertutup dan otoriter supaya

diubah menjadi terbuka dan demokratis serta kebebasan-kebebasan yang lain. Kehidupan politik demokratis didambakan oleh seluruh negara demi kemajuan negara dan rakyatnya. 3. Ekonomi Kemajuan dan kemakmuran negara-negara maju (Eropa) terutam membuat negara dunia ketiga (berkembang) tertarik untuk menerima tawarannya. Indonesia juga tidak lepas dari rangkaian tersebut. Kita harus bersikap selektif terhadap pengaruh globalisasi Iptek dan busaya asing. Dalam upaya membangun masyarakat Indonesia yang maju dan modern, pemerintah Indonesia mendasarkan GBHN 2004 yang memiliki visi Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mandiri, beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum, dan lingkungan, menguasai ilmu pengatahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, serta disiplin. 4. Sosial Budaya Adanya globalisasi mempermudah masuknya unsur-unsur budaya asing ke Indonesia. Budaya yang masuk tidak semuanya baik bagi perkembangan dan kehidupan bangsa Indonesia. Budaya asing yang positif misalnya : ilmu pengetahuan, cara berpikir kritis, sistematis, analistis, logis, rasional, dan menghargai waktu. Di samping itu di bidang seni budaya, tumbuh pesat cabang-cabang seni modern menggeser cabang-cabang seni tradisional, seperti band, film, dan lain-lain. Tempat hiburan, seperti sanggar seni modern, kafe, diskotik, galery, fashion show, kontes ratu kecantikan, dan lain-lain. Di bidang Iptek lahir penemuan baru yang menggeser alat tradisional dengan produk-produk modern, seperti alat rumah tangga yang terbuat dari bambu diganti dengan plastik, dari tanah liat diganti dengan alumunium, alat transportasi tradisional diganti dengan kendaraan bermesin, alat komunikasi dengan handphone, telephone, faximile, dan sebagainya. Kita harus selalu waspada dan cermat dalam menyikapi budaya asing dengan menggunakan Pancasila sebagai filter arus globalisasi yang masuk ke Indonesia, mengambil segi positifnya dan mengantisipasi segi negatifnya. Oleh karena itu sebagai bangsa Indonesia harus memiliki jati diri yang kuat, yaitu dengan cara memperkuat keimanan dan ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menanamkan rasa cinta pada tanah air dan bangsa ini lebih mendalam. Selain berpengaruh terhadap sendi-sendi kehidupan, globalisasi juga melahirkan dampak positif dan negatif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dampak positif dalam aspek ini adalah kita dapat belajar dari tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju untuk kemajuan dan kesejahteraan kita.

Globalisasi yang terjadi dalam segala bidang mempermudah akses manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dampak positif dari globalisasi terhadap berbagai aspek kehidupan adalah sebagai berikut : 1. Aspek Politik Dampak positif dalam aspek politik adalah : 1. Pemerintahan dijalankan secara transparan (terbuka), demokratis, dan penuh kebebasan. 2. Adanya keterbukaan mencegah praktik korupsi, kolusi, nepotisme sehingga dapat dicapai pemerintahan yang bersih dan berwibawa. 3. Pemerintahan yang demokratis meningkatkan, partisipasi rakyat dalam pemerintahan sehingga menjadi alat kontrol yang baik terhadap apa yang dilakukan pemerintah. 2. Aspek Ekonomi Dampak positif dalam aspek ekonomi adalah : 1. 2. 3. 4. Makin terbukanya pasar internasional bagi hasil produksi dalam negeri. Mendorong kita untuk memproduksi barang yang berkualitas tinggi. Mendorong para pengusaha untuk meningkatkan efisiensi dan menghasilkan biaya tinggi. Dimungkinkan dapat meningkatkan kesempatan kerja dan devisa negara.

3. Aspek Sosial Budaya Dampak positif dalam aspek sosial budaya adalah : 1. 2. 3. 4. 5. Etos kerja yang tinggi. Kemandirian, kreatif, inovatif, dan berpikiran kritis. Jiwa kemandirian yang kuat. Komunikasi semakin mudah. Transportasi yang lancar.

Globalisasi juga melahirkan dampak negatif di berbagai aspek, seperti : 1. Politik dan Hankam Banyaknya informasi yang masuk dari luar dan dianggap baik membuat masyarakat kita terinspirasi untuk menerapkan. Bila dipenuhi konsekuensinya di satu pihak hal itu belum tentu cocok diterapkan di Indonesia, dan itu berarti merubah yang sudah ada. Sementara itu bila tidak dipenuhi bisa dianggap tidak aspiratif sehingga memicu tindakan anarkis yang dapat mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa. 2. Ekonomi Dampak negatif dalam aspek ini antara lain :

1. Barang-barang luar negeri bebas masuk, sehingga produk dalam negeri tergeser, maka neraca perdagangan Indonesia akan selalu minus jika tidak bisa menyaingi produkproduk luar negeri tersebut. 2. Investasi dari luar bebas masuk di Indonesia, dikhawatirkan bisa menguasai perekonomian dan gilirannya mereka dapat mendikte bangsa kita. 3. Akan melahirkan golongan masyarakat kaya dan golongan masyarakat miskin (kesenjangan sosial yang tajam). 3. Sosial Budaya Dalam aspek ini, dampak negatif globalisasi menimbulkan : 1. Perilaku masunia menjadi individualistis, akibat ketatnya persaingan individu. 2. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan probadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi. Hedonisme ini dapat berkembang pula menjadi sikap materialisme dan konsumerisme. 3. Adanya sikap individualisme menghilangkan jiwa kekeluargaan, dan kegotongroyongan. 4. Semakin memudarnya nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain hal-hal tersebut di atas aspek negatif globalisasi meliputi : 1. Sumber Daya Manusia yang belum siap menerima globalisasi menjadikan sebagian rakyat gagap menhadapinya. 2. Melahirkan perdagangan bebas, kapitalisme, dan sistem perekonomian yang tidak berpihak pada rakyat. 3. Sistem ekonomi yang tidak stabil akibat globalisasi menimbulkan pengangguran secara marginal dan parsial, sehingga kemiskinan dan kebodohan sulit dihilangkan. 4. Globalisasi yang ditandai oleh kuatnya pengaruh lembaga-lembaga kemasyarakatan internasional mengakibatkan negara-negara maju ikut mengatur politik, ekonomi, dan sosial budaya bangsa lain. Kondisi ini akan menumbuhkan konflik kepentingan antara negara maju dengan negara lain yang belum maju. 5. Globalisasi mempengaruhi kondisi mental spiritual suatu bangsa yang berpotensi melahirkan konsumerisme, kapitalisme, liberalisme, dan ketergantungan dengan negara lain. Dengan mengetahui akibat yang ditimbulkan globalisasi, maka kita harus mengantisipasinya dan mendukung keberhasilan memasuki era perdagangan bebas dan menekan sekecil mungkin dampak negatifnya melalui cara : 1. Menciptakan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas. 2. Mengembangkan perekonomian yang beroreintasi global sesuai kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan kompetitif dan komparatif. 3. Pemerintah membuat perangkat atau peraturan hukum yang berkaitan dengan seluruh kegiatan ekonomi.

4. Pemerintah berperan sebagai produsen, yaitu menyediakan barang-barang atau jasa publik maupun barang-barang individual, misal : jasa pos, telkom, transportasi, dan lainlain. 5. Pemerintah sebagai komunitas dalam perekonomian atau berperan sebagai konsumen. Ini bisa dilakukan dengan membeli barang atau jasa yang dihasilkan rakyat dan masyarakat. 6. Masyarakat memberikan pengarahan bimbingan keterampilan ataupun modal kepada masyarakat dan lain-lain. 7. Masyarakat menanggapi apa yang dilakukan pemerintah itu dengan tindakan nyata. Untuk mengantisipasi dampak yang merugikan juga dapat ditempuh dengan cara : 1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh termasuk di dalamnya semangat mencintai produk dalam negeri. 2. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya. 3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya. 4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti yang sebenar-benarnya dan seadil-adilnya.

PENUTUP DAN KESIMPULAN Akhirnya, inti dari makalah ini adalah: Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negaranegara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985. Sartono Kartodirjo berpendapat bahwa proses globalisasi sebenarnya merupakan gejala sejarah yang telah ada sejak jaman prasejarah.Beberapa contoh antara lain bangsa-bangsa dari

asia ke eropa, ke amerika, dari asia ke nusantara, dan lain-lain. Berdasarkan tinjauan sejarah, Indonesia sebenarnya telah lama mengalami proses globalisasi.

Anda mungkin juga menyukai