Tingkat keparahan OA
III.1. Kerangka konsep Dari beberapa faktor resiko yang menyebabkan OA, penulis memilih untuk meneliti hubungan antara kadar lemak tubuh total dengan tingkat keparahan OA secara klinis menurut Lequesne (Algofunctional index) karena menurut dokter kepala puskesmas Kecamatan Gembong dan pangamatan kami, OA merupakan salah satu penyakit terbanyak di Puskesmas Gembong dan pasien OA yang datang memiliki ukuran tubuh yang beragam dari segi berat badan dan tinggi badan.
Tingkat keparahan OA
Hipotesis alternatif (Ha) : Ada hubungan yang bermakna antara kadar lemak tubuh total dengan tingkat keparahan OA secara klinis menurut Lequesne (algofunctional index)
III.3. Definisi Operasional Variabel III.3.1. Tingkat Keparahan OA Definisi variabel : Tingkat keparahan OA yang dinilai menggunakan Indeks Berat Ringannya Osteoarthtritis menurut Lequesne et al yang menilai keparahan OA dari nyeri yang dirasakan pasien (terdiri dari 5 pertanyaan), jarak maksimum yang dapat ditempuh
(terdiri dari 2 pertanyaan) dan aktivitas sehari-hari (terdiri dari 4 pertanyaan), yang kemudian untuk tiap-tiap pertanyaan dijumlahkan poinnya, kemudian dicocokkan dengan tabel kategori keparahan OA. Cara ukur : Melakukan wawancara berdasarkan data yang ada di kuesioner Indeks Berat Ringannya Osteoarthtritis menurut Lequesne et al (algofunctional index).
Alat ukur : Kuesioner Indeks berat ringannya Osteoarthritis menurut Lequesne et al. Hasil ukur : skor 0 1-4 5-7 8-10 11-13 14 Skala ukur : Data kategorik, skala ordinal. Tingkat keparahan Tidak ada Ringan Sedang Berat Sangat berat Amat sangat berat
III.3.2. Kadar lemak tubuh total Definisi variabel : Kadar lemak tubuh total didapatkan dengan menghitung nilai IMT yaitu dengan menghitung berat badan (BB) dalam kilogram dibagi kuadrat dari tinggi badan dalam meter dengan satuan kg/m2. Cara ukur :
Tinggi badan diukur dengan meteran Berat badan diukur dengan timbangan Dalam wawancara ditanyakan sejak kapan responden memiliki BB dan TB seperti hasil pengukuran