Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN

KAJIAN EKOSISTEM DAN JARING JARING MAKANAN

Disusun Oleh:

Nama / NIM Kelompok Dosen

: Risca Lovita B.I.P / 1211702069 : 3 ( Tiga ) : Astri Yuliawati,M.Si.

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2013

KAJIAN EKOSISTEM DAN JARING JARING MAKANAN


BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

1.2.Tujuan Dapat mengetahui kondisi faktor lingkungan suatu ekosistem Dapat mengetahui komponen penyususn suatu ekosistem Dapat menggambarkan jaring jaring makanan sacara detail Dapat mengetahui alasan hewan makan makanan tertentu Dapat mengetahui cara cara penyusunan alat alat pengukuran faktor lingkungan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III MEODOLOGI 3.1. Alat dan Bahan Alat 1. Alat tulis 2. Thermometer 3. Hygrometer 4. Luxmeter 5. Anemometer 6. Soil tester 7. Buku pengenal tumbuhan 1. Kertas Bahan

3.2. Cara Kerja Pilih salah satu ekosistem alami yang akan dikaji

Dicatat beberapa jenis tumbuhan yang mendominasi ekosistem tersebut

Ukur suhu dan kelembaban udara pada ekosistem yang akan dikaji dengan Hygrometer Basahi salah satu ujung thermometer dengan air Hygrometer diputar 50X/ 2 menit Dicatat temperaturnya, diulangi 3X

Diukur kadar keasaman (pH) dan kelembaban tanah pada ekosistem yang akan dikaji Dipilih lokasi yang kondsi tanahnya sedikit lembab Tancapkan soil tester yang sudah dibersihkan hingga bagian logam tertut tanah Diamkan selama 1 menit, catat pH Tekan tombol pinggir untuk mengetahui kelembaban tanah, catat kelembaban

Ukur kecepatan angin pada ekosistem yang dikaji dengan menggunakan anemometer Tekan tombol ON/OFF Akan tampil angka pengukuran pada layar Biarkan baling-baling tertiup angin sampai stabil Dicatat hasil pengukuran

Ukur intensitas cahaya pada ekosistem yang dikaji dengan menggunakan luxmeter Tekan tombol ON/OFF Pilih kisaran Range yang diukur Dilihat hasil pengukurannya

at menyusun ekosistem tersebut Catat komponen biotik yang

Tentukan peran masing masing komponen biotik yang menyusun ekosistem

dibuat rantai makanan dan jaring jaring makanan pada ekosistem yang dikaji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 1. Alat ukur faktor lingkungan ( abiotik ) Nama alat 1. Anemometer Fungsi Mengukur angin 2. Soil tester Mengukur tanah Mengukur kelembaban tanah 3. hygrometer Mengukur udara kelembaban 92% PH PH = 6,1 Kelembaban = 79% Perhitungan

kecepatan 0,1 / hours

2. Jaring jaring makanan a. Rantai makanan 1 Daun

Siput

Belalang

keong

Burung predator

b. Rantai makanan 2
Nektar

Nyamuk

semut

lebah

Kupu-kupu

Laba-laba

Burung predator

Pengurai

c. Rantai makanan 3
Buah-buahan

Burung pemakan buah

Burung predator

4.2. Pembahasan Pada praktikum ini membahas tentang kajian ekosistem dan jaring jaring makanan. Seperti yang diketahui bahwa ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem juga merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada. Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga mempengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan sutu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain di tata surya. Pada suatu ekosistem terdapat pula hubungan timbal balik antara organisme dan lingkungan atau juga sebaliknya. Sehingga pada praktikum ini kami melakukan pengukuran terhadap beberapa faktor lingkungan yaitu diantaranya : Mengukur kecepatan angin dengan menggunakan Anemometer, dengan hasil pengukuran yang didapat yaitu sebesar 0,1 / hours.

Mengukur PH dan kelembaban tanah dengan menggunakan Soil tester, dengan hasil pengukuran yang didapat PH = 6,1 dan Kelembaban = 79%. Mengukur kelembaban udara dengan menggunakan Hygrometer, dengan hasil pengukuran yang didapat sebesar 92%. Selain membahas tentang ekosistem pada praktikum ini juga membahas

tentang jarimg jaring makanan. Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya. Sedangkan pada rantai makanan terjadi perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau atau produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Pada pengamatan yang kami lakukan tentang jaring jaring makanan, terdapat 3 rantai makanan yang tergabung sehingga membentuk jaring jaring makanan. Ketiga rantai makanan tersebut tergabung atau membentuk suatu jaring jaring makanan dikarenakan terjadinya proses dekomposisi atau penguraian oleh jasat renik dan beberapa invertebrata yang ada di dalam tanah. Pada rantai makanan 1 yang menduduki tingkat trofi pertama yaitu daun karena berperan sebagai produsen, tingkat trofi kedua diduduki oleh siput, belalang dan keong, kemudian tingkat trofi ketiga diduduki oleh laba laba dan burung predator. Pada rantai makanan 2 yang menduduki trofi pertama yaitu bunga yang menghasilkan nektar, dan tingkat trofi kedua diduduki oleh nyamuk, semut, lebah, dan kupu kupu, dan tingkat trofi ketiga sama seperti pada rantai makanan 1 ditempati oleh laba laba dan burung predator. Sedangkan pada rantai makanan 3 yang menduduki trofi pertama yaitu buah buahan sebagai produsen, tingkat trofi

kedua diduduki oleh burung pemakan buah dan tingkat trofi terakhir diduduki oleh burung predator. Dari ketiga rantai makanan tersebut burung predator menempati tingkat trofi ketiga, yang nantinya akan bersatu membentuk jaring jaring makanan yang disatukan melalui proses dekomposisi atau penguraian oleh organisme organisme pengurai.

BAB V KESIMPULAN Dari praktikum yang telah dilakukan berdasarkan data hasil pengamatan yang diperoleh dan literatur dapat disimpulkan bahwa : Pada suatu ekosistem terdapat hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik. Antara komponen biotik dan komponen abiotik pada suatu ekosistem tidak dapat dipisahkan karena merupakan suatu kesatuan yang utuh dan menyeluruh. Beberapa faktor lingkungan yang diukur pada praktikum ini yaitu dengan menggunakan : 1. Mengukur kecepatan angin dengan menggunakan Anemometer, dengan hasil pengukuran yang didapat yaitu sebesar 0,1 / hours. 2. Mengukur PH dan kelembaban tanah dengan menggunakan Soil tester, dengan hasil pengukuran yang didapat PH = 6,1 dan Kelembaban = 79%. 3. Mengukur kelembaban udara dengan menggunakan Hygrometer, dengan hasil pengukuran yang didapat sebesar 92%. Jaring jaring makanan merupakan kumpulan dari rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain dan Jaring-jaring makanan terjadi

karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya. Pada suatu ekosistem akan terjadi proses dekomposisi. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai