Anda di halaman 1dari 3

Funfsi ginjal 1. Prosesnya terjadi didalam korteks dan medulla nefron untun memepertahankan fungsi ginjal yang komplek.

Proses ini turut serta dalam filtrasi glomerulus, reabsorpsi tubulus,sekresi plasma darah oleh tubulus dan sekresi urine. Pengertian filtrasi glomerulus Glomerulus tersusun dari gelungan kapiler yang mendapat suplai darah dari arteriol aferen dan mengalirkan darah keluar melalui arteriol aferen. Setiap menit sekitar 1-1,5 L darah (1/4 curah jantung ) mengalir melalui 2 juta glomeruli yang menjadi tempat terjadinya ultrafiltrasi. Proses filtrasi mencegah molekul berukuran besar seperti sel darah merah dan protein plasma masuk kedalam filtrate glomerulus tetapi menyertakan zat terlarut (kreatinin,ureum,nitrogen dan glukosa), air dan elektrolit. Setiap hari terjadi sekitar 180 L filtrate glomerulus dan rentan normal lajut filtrasi glomerulus (glomerular filtration rate,GFR) adalah 120-125 ml/menit pada individu dewasa pada kondisi normal.

Reabsorpsi tubulus Pembentukan urine melibatkan reapsorpsi tubulus yang terjad melalui mekanisme tranportasi aktif dan pasif. Ssistem tubulus membentang dari glomerulus dan terdiri dari 3 bagian yaitu;tubulus proksimal ,ansahenle dan tubulus distal yang sangat penting bagi fungsi ginjal. Tubulus kontortus proksimal melandai dari korpuskula ginjal ke medulla ginjal dan bertanggung jawab atas peningkatan luas permukaan untuk reabsorpsi hamper 70% kalium ,natrium dan air yang terkandung dalam filtrat glomerulus dan sekitar 50% ureum. Subtansi lain yang di reabsorpsi meliputi klorida,glukosa,asam amino,fosfat dan bikarbonat. System tubulus proksimal mengarah kebagian pertama ansa henle idalam medulla ginjal Ansa henle terdiri dari pars desenden dan asenden dan merupakan bagian terpenting tubulus renal karena peranannya dalam produksi urine pekat atau encer. Proses ini terjadi karena mekanisme arus balik yang disebabkan oleh isi pars desenden mengalir kearah yang berlawanan dengan aliran isi pars asenden. Sel didalam tubulus distal dan duktus pengumpul memungknkan sebagai neatrium dikeluarkan melalui transport aktif dengan bantuan aldosteron (hormone korteks ardrenal) ,namun air tidak dikeluarkan. Jika keadaan ini dibiarkan berlanjut urine menjadi terlalu encer (hipotonik) dan menyebabkan dehidrasi. Untuk mencegah hal ini terjadi mekanisme rebulasi tubuh memproduksi hormone anti deuretik (ADH) yang membuwat sel ini lebih permiabel terhadap air. Ini berarti bahwa air dapat mengalir kedalam cairan interstisial sehingga keseimbangan cairan dapat dipertahankan.

Sekresi tubulus Mekanisme ke 3 yang terlibat dalam pembentukan urine adalah sekresi tubulus yang merupakan proses yang berlawana dengan reabsorpsi selama proses ini berlangsung berbagai supstansi (ion ammonium,hydrogen dan kalium) berpindah dari kapiler peritubular melewati sel-sel yang melapisi dinding kedalam cairan tubulus.kalium atau hydrogen dibawah secara aktif dari darah kedalam cairan tubulus untuk bertukar dengan natrium yang akan berdifusi kembali kedalam darah. Sekressi kalium akan meningkat jika terjadi peningkatan konsentrasi aldosteron didalam darah yang merupakan proses penting untuk mengurangi kadar kalium yang berlebih. Aldosteron merupakan satu-satunya yang tinggi didalam plasma membuawat reabsorpsi natrium dan air oleh tubulus meningkat sehingga jumlah natrium dan air yang dieksresikan kedalam urine menjadi berkurang .

Ekskresi urine Duktus pengumpul sangat penting untuk mengalirkan urine kedalam pelfis ginjal yang memanjang hingga ureter. Ureter tersusun dari 3 lapisan jaringan yang pertama lapisan mukosa didalam, lapisan otot polos ditengan dan lapisan fibrosa diluar. Lapisan otot aka mengalirkan urine melalui gerak peristaltic kedalam kandung kemih. Ujung ke dua ureter bekerja menyerupai katub dan mencegah aliran balik urine ketika kandung kemih terisi penuh. Kandung kemih terbentuk dari dinding otot polos yang disebut otot detrusor dengan lipatan membrane mukosa didalam yang memungkinkan kandung kemih berdilatasi ketika berisi penuh, fungsi kandung kemih adalah menyimpan urine dan mengekresikannya melalui uretra ke meatus urtra eksterna. Panjang uretra wanita sekitar 3-4 cm sementara laki-laki sekitar 20cm.

Pengaturan tekanan darah Tekanan darah dikendalikan melalui produksi dan sekresi enzim rennin oleh ginjal. Ginjal berespon terhadap penurunan tekanan darah atau kadar natrium serum yang rendah dalam system sirkulasi. Rennin merangsang perubahan angiotensinogen menjadi angiotensi 1 (didalam hati ). Angiotensi 1 diubah menjadi angiotensin 2, didalam paru dengan batuan angiotensin sampai converting enzim (ACE). Angiotensin 2 menyebabkan faso kontriksi kuat, pelepasan aldosteron dan rangsang pusat haus diotak hipotalamus yang mengakibatkan peningkatan kadar natrium dan air didalam tubuh sehingga meningkatkan tekanan daran. Keadaan ini akan mengoreksi deficit cairan sehingga meningkatkan tekanan darah .

Pengaturan vitamin D dan kalsium Ginjal mengatur keseimbangan kalsium dan fosfat dengan mengubah bentuk vitamin D in aktif menjadi aktif. Vitamin D yang telah diaktifkan akan mengatur sekresi hormone paratiroit dan kadar kalsium. Hormone paratiroid meningkatkan absoprsi kalsium dan mengurangi fosfat.

Produksi sel darah merah Ginjal memproduksi lebih dari 80% eritro protein (EPO) yaitu hormone glikoprotein yang berperan penting dalam produksi sel darah merah dan pencegahan anemia. Pada keadaan ipoksia, ginjal akan mensekresikan eritro protein yang selanjutnya memicu sumsum tulang untuk memproduksi proeritroblas yang akan berkembang menjadi eritrosit.

Penerbit Chang,esther Patofisiologi :aplikasi pada praktik keperawata Jakarta, EGC 2009

Renin+ angiotensinogen

Angiotensin I

Angiotensin II

Vasokontriksi Perifer

sekresi aldosteron

Retensi Na dan H2O

Peningkatan volume plasma

Peningkatan tekanan darah

Anda mungkin juga menyukai