Anda di halaman 1dari 22

HIDROPNEUMOTORAKS

Oleh : dr. Karno

Pendahuluan
ini merupakan kasus asli Angka mortalitas trauma toraks 10 %. Menyebabkan 1 dari 4 kematian karena trauma di Amerika Utara. Meningkat seiring kemajuan teknik industri terutama kandaraan bermotor.

Yang menarik dari kasus ini adalah Frekuensi yang sering dan mortalitas yang tinggi jika tidak mendapat penanganan segera. Banyak penderita meninggal setelah tiba di RS yang seharusnya dapat dicegah dengan meningkatkan kemampuan diagnostik dan terapi.

Fokus pembicaraan : diskusi kasus trauma torak. Masalah : golden period, kompetensi GP, Tujuan : mengidentifikasi dan menyikapi trauma toraks.

Data Administrasi, Demografi, dan Biologik Pasien


Nn. S / 8 tahun/ perempuan/ no. MR : 060278 Subulussalam/ Aceh / islam/ siswi SD/ berbahasa Indonesia

Status gizi baik Tanggal kasus : 21/02/2013

Data Klinis
Anamnesis Sesak nafas sejak setelah terjatuh dari becak motor + 4 jam SMRS, Tidak ada pingsan, mual ataupun muntah Keluar darah dari telinga atau hidung tidak ada.

Nn. S/ 8 tahun/perempuan/ no. MR 060278

video

Pemeriksaan Jasmani
Primary survey : A : baik B : nafas sesak, frekuensi 29 X/menit, tidak teratur,dada kanan bulging, gerakan tertinggal saat ekspirasi C : nadi teraba, nadi 98 X/ menit

Pemeriksaan Fisik Keadaan umum: lemah Kesadaran : CM Tekanan darah: Frek.nadi : 98 x / i Frek. Napas :29 x/ i Suhu : afebris Status gizi : baik

Status Internus Kepala : normochepal, Mata : Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik Leher : distensi vena ( - ) THT : Tidak ditemukan kelainan, keluar darah (-)

Paru Inspeksi : tampak bulging dada kanan, gerakan dinding dada asimetris, tampak jejas pada dinding kanan sekitar thr 4-5 palpasi : fremitus kanan menurun, teraba krpitasi sub kutis Perkusi : hipersonor kanan Auskultasi : vesikuler kiri, kanan sulit di dengar, ronkhi (-), wheezing (-)

Jantung :

Inspeksi : iktus tidak terlihat Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V Perkusi : sulit dilakukan Auskultasi : irama teratur,

Abdomen

Inspeksi : tidak tampak membuncit, jejas ( -) Palpasi : nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba Perkusi : timpani Auskultasi :BU (+) normal

Punggung : deformitas tidak ada Genitalia : tidak diperiksa Ekstremitas : susah menggerakkan lengan kanan, karena nyeri. Pemeriksaan Laboratorium : Hb : 8.0 mg/ dL Leu : 16.000 /mm Tro :339. 000 /mm Ht : 23,6 %

hasil ro thorax PA : cor : besar normal, terdesak ke sisi kiri hemitorak pulmo : tampak paru kanan kolaps tampak area linier di soft tissue lateral hemitoraks kanan tampak fraktur os costa 5 V anterior dextra kesimpulan : Hidropneumothorak dextra dengan emfisema subkutis

Diagnosis

Hidropneumothoraks Dekstra + fraktur os. Kosta V anterior Dekstra +emfisema sub Kutis

Strategi penanganan masalah


Konsultasi Dokter Bedah , dengan alasan : - Belum ada pelatihan/ pengalaman untuk pemasangan chest tube.

Tindakan definitive pemasangan chest tube pada RIC 6 mid-aksilaris media dekstra Diit Makan lunak 02 2liter / menit IVFD RL 10 gtt/ menit Injeksi Meropenem 500 mg / 12 jam Injeksi metronidazol 500 mg / 8 jam Injeksi ranitidine 1 ampul / 12 jam Injeksi Ketorolac 1 ampul / 8 jam

Penjelasan untuk pasien dan keluarga

Menjelaskan kepada keluarga tentang keadaan yang dialami pasien ; kerusakan pada paru dan patah tulang iga. Proses penyembuhan tergantung keadaan pasien dan trauma yang dihadapi

Komplikasi yang mungkin adalah terjadi infeksi, mempersulit penyembuhan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai