Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nurfathya Dwi Prasanti A.

Kelas : G NIM : 105040201111040 PENGAPURAN PADA TANAH LIAT MASAM Pendahuluan Pada kondisi iklim basah seperti Indonesia bagian barat, sebagian besar kation tanah tercuci oleh air hujan, yang tertinggal adalah kation yang bersifat masam, seperti Al3+, dan H+, sehingga tanah bersifat masam. Pada tanah dengan kadar Al3+ tinggi tanaman tidak mampu tumbuh. Akar tanaman diselaputi oleh Al dan akar tanaman tidak dapat menyerap hara. Hara P dalam tanah maupun yang ditambahkan tidak tersedia karena diikat oleh Al. Hara K tidak tersedia karena terdesak oleh Al. Selain itu kejenuhan Al akan rendah apabila kadar Al tanah tinggi. pengapuran diberikan karena pH tanah rendah (pH < 5,5). Pada tanah yang mempunyai pH rendah ketersediaan hara bagi tanaman menurun, aktivitas biologi tanah berkurang, dan keracunan Al meningkat. Tanaman yang Perlu Dikapur Tanaman yang perlu dikapur adalah tanaman yang rentan terhadap kadar Al tanah. Tanaman tersebut antara lain: kacang hijau, kedelai, kacang tanah, dan jagung. Padi gogo dan singkong toleran terhadap kadar Al. Namun perlu disadari bahwa hara tanah tersedia optimum pada pH tanah netral, sehingga pengapuran diperlukan pada pH tanah rendah (< 5,5). Maksud Pemberian Kapur Pemberian kapur pada tanah masam dimaksudkan untuk menurunkan atau meniadakan pengaruh Al terhadap pertumbuhan tanaman, serta meniadakan selaput Al pada akar tanaman, sehingga tanaman dapat mengambil hara dengan optimum. Pengapuran dapat meningkatkan ketersediaan hara P dan K dalam tanah. Pemberian kapur dalam tanah dapat meningkatkan pH tanah, sehingga unsur hara tanah tersedia optimum. Selain itu pengapuran dapat meningkatkan aktivitas biologi tanah. Kapur apa yang dapat digunakan Beberapa kapur yang dapat digunakan untuk pertanian adalah kapur pertanian (CaCO3), kapur tohor (Ca(OH)2), dan dolomit (CaMg(CO3)2). Kapur Karbonat Kapur karbonat diperoleh dengan menggiling batu kapur tanpa pemanasan. Yang tergolong kapur karbonat adalah : Kalsit (CaCo3) dan Dolomit (CaMg(Co3)2) Kapur Oksida Kapur ini diproduksi setelah pemanasan kapur karbonat. Kapur oksida dikenal pula sebagai kapur bakar atau kapur tohor. Kapur Hidrat Kapur ini diperoleh dengan menambahkan air pada kapur oksida. Kapur hidrat dikenal pula dengan nama kapur bangunan atau kapur tembok Ca(OH2).

Kesesuaian jenis kapur untuk digunakan sebagai material penetral tergantung pada beberapa factor antara lain: 1) Kekuatan menetralisisr 2) Harga 3) Tingkat reaksi dengan tanah 4) Tingkat kehalusan butir 5) Kemudahan untuk digunakan Biasanya dolomit dan kalsit yang lebih umum digunakan oleh petani tambak dengan alas an tersebut diatas. Kapur dolomit memiliki pengaruh lama, mudah diperoleh, tidak meninggalkan residu dan kecepatan reaksi lebih lambat.

Bagaimana Kapur Diberikan? Tanah bertekstur liat memiliki struktur agregat tanah yang mantap sehingga tanah kurang mampu menyerap kapur yang diberikan saat pengapuran. Struktur tanah yang demikian menyebabkan tanah sulit bercampur dengan materi kapur sehingga perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu sehingga tanah liat menjadi relative gembur. Setelah dilakukan pengolahan selanjutnya adalah tahap pengapuran. Agar hasil maksimal maka kapur CaCO3 tidak diberikan sekaligus, namun diberikan secara bertahap dengan dosis yang sama maupun dengan penambahan dosis 10%-15% pada pengapuran selanjutnya. Sebaiknya pengapuran dilakukan pada musim hujan agar kapur lebih mudah tercampur dengan tanah dan lebih efektif menurunkan pH tanah. Pada tanaman pangan (jagung dan kedelai) kapur diberikan seminggu sebelum tanam. Pada dosis tinggi, kapur diberikan dengan cara disebar merata di atas seluruh permukaan tanah. Kemudian dicampur tanah dengan cara diaduk menggunakan cangkul atau rotary. Pada saat pengapuran kondisi (kelembaban) tanah pada kapasitas lapang atau sehari setelah hujan. Pada dosis rendah, kapur diberikan dengan cara disebar di calon barisan tanaman atau lubang tanam. Kemudian dicampur dengan tanah. Kelebihan cara ini lebih efesien, namun pada musim selanjutnya pengapuran perlu dilakukan lagi, karena barisan dan lubang tanam dapat berpindah tempat.

Anda mungkin juga menyukai