Anda di halaman 1dari 5

Bab I Surat Jawaban

Definisi : Tanggapan tergugat atas gugatan penggugat. Jawaban ini merupakan cerminan dari asas audi et alteram partem1 atau yang disebut dengan hakim mendengarkan kedua belah pihak Bagian Bagian Dari Jawaban : I. Jawaban yang tidak langsung mengenai pokok perkara / eksepsi II. Jawaban Langsung mengenai pokok perkara I. Jawaban yang tidak langsung mengenai pokok perkara/eksepsi ada 2 : 1. Eksepsi Prosesuil/Formil 2. Eksepsi Materil 1. Eksepsi Formil : Eksepsi yang diberikan oleh tergugat mengenai syarat-syarat formil gugatan sebagai contohnya : a. Masalah kewenangan absolut : Pasal 134 HIR Jika perselisihan itu suatu perkara yang tidak masuk kekuasaan pengadilan negeri, maka pada setiap waktu dalam siding pemeriksaan perkara itu, dapat diminta supaya hakim menyatakan dirinya tidak berkuasa dan hakim pun wajib pula mengakuinya karena jabatannya. 2 Mengenai eksepsi ini bahwa menyatakan bahwa pengadilan negri tersebut tidak berwenang mengadili perkara , karena persoalan yang menjadi dasar gugatan tidak termasuk dalam wewenang pengadilan tersebut. Eksepsi ini dapat diajukan setiap waktu selama pemeriksaan berlangsung, bahkan hakim wajib karena jabatannya dalam arti tanpa diminta oleh pihak
1 2

Buku Hukum Acara perdata dalam teori dan praktek HIR

tergugat, hakim harus memecahkan persoalan tersebut dengan tidak usah menunggu diajukannya keberatan dari pihak yang berperkara. Apabila eksepsi ini ditolak oleh Pengadilan Negeri karena tidak beralasan maka akan dijatuhkan putusan sela dan dalam putusan tersebut diperintahkan agara kedua belah pihak melanjutkan perkara tsb. Apabila tergugat tidak puas maka bisa melakukan permohonan banding. b. Masalah Kewenangan relative : Menurut prof Subekti, dalam eksepsi tersebut dinyatakan bahwa suatu pengadilan Negeri tertentu adalah berkuasa mengadili perkara tertentu. Eksepsi ini harus diajukan pada hari sidang pertama bersamaan dengan jawaban. c. Nebis In Didem : Suatu perkara yang telah berkekuatan hukum tetap, objeknya sama, dan penggugat tergugatnya sama tidak boleh diajukan gugatan lagi. d. Surat kuasa : Kuasa hukum harus mendapat surat kuasa khusus yang berisi kewenangan dalam menangani suatu perkara e. Persona Sandi3: Identitas harus sama dengan yang ada dalam surat gugatan f. Surat gugatan : Apakah surat gugatan tidak jelas/ kabur , jika kabur maka dapat mengajukan eksepsi tersebut, seperti contoh jika dalam posita gugatan mengenai wanprestasi namun di petitum mengenai PMH g. Objek : Jika dalam suatu perjanjian maka objek dalam perjanjian tersebut dilihat terlebih dahulu apakah benar ada objek tersebut. 2. Eksepsi Materiil : Eksepsi yang ditujukan terhadap isi/ hukum materiil namun masi tetap tidak langsung menuju pada inti pokok perkara. Eksepsi ini terbagi menjadi 2 : Dilatoir : Menyatakan ada hal yang menangguhkan gugatan tersebut Premptoir : mengenai hal yang menghalangi dikabulkannya gugatan, misalnya seperti daluwarsanya gugatan yang diajukan penggugat
3

Bagian yang berisi Identitas dari penggugat dan tergugat

II. Jawaban langsung mengenai pokok perkara Terbagi menjadi 2 : 1. Jawaban Dalam Konpensi : Merupakan tangkisan / bantahan yang diajukan tergugat kepada penggugat mengenai pokok-pokok perkara yang berisi alasan-alasan yang rasional dan objektif yang melumpuhkan dalil gugatan. Isi dari jawaban ini yaitu : a. Pengakuan menerima dalil gugatan. b. Penyangkalah/penolakan dalil gugatan
c.

tidak menerima dan tidak menolak juga gugatan, dimana pihak tergugat menyerahkan penilaian kepada kebijaksanaan hakim yang bersangkutan4

2. Jawaban Dalam Rekopensi : Dasar hukumnya adalah Pasal 132a HIR. Dalam rekopensi, penggugat asli menjadi tergugat dalam rekopensi dan tergugat asli menjadi penggugat dalam rekopensi. Alasannya bisa karena sang penggugat konpensi lalai menyebabkan tergugat menjadi lalai5. Menurut Prof. Soebekti, gugat balasan dapat diajukan sebelum dimulainya pemeriksaan bukti/pembuktian artinya sebelum mendengar para saksi. Gugat balasan/gugat balik merupakan suatu hak istimewa yang diberikan kepada tergugat dimana tergugat diberi hak untuk mengajukan gugatannya terhadap pihak penggugat secara bersama-sama dengan gugatan asal6. Rekopensi dapat diajukan setiap perkara kecuali menyangkut hal-hal menurut ketentuan 132a HIR. Manfaat dilakukannya rekopensi oleh tergugat biasa dikarenakan beberapa hal yaitu : a. Menghemat ongkos perkara b. Mempermudah prosedur pemeriksaan c. Mempercepat penyelesaian sengketa d. Menghindarkan putusan yang saling bertentangan
4 5

sehingga

Referte (dari Catatan Hukum Acara Perdata Lewi Aga Basoeki) Exceptio non adimpleti contractus 6 Hukum Acara Perdata dalam teori dan praktek karangan Retnowulan Sutantio, SH dan Iskandar Oeripkartawinata, SH

Replik dan Duplik Replik : tanggapan dari penggugat atas jawaban tergugat / merupakan bentuk perlawanan dari eksepsi yang dikeluarkan oleh terguat. Berisi sanggahan/penolakan atas yang dikemukakan tergugat dalam jawabannya . Duplik : Tanggapan tergugat mengenai isi dari replik yang disampaikan penggugat. Merupakan bentuk pertahanan dari tergugat dimana tergugat akan mempertahankan dalil-dalik yang dikemukakan dalam jawaban dan berusaha mematahkan dalil-dalil yang ada dalam replik penggugat

Bab II Analis mengenai Surat Jawaban


Pada perkara No.2/PHI.G/2012/PN.JKT.PST : Kesalahannya terletak pada :
1.

Pada bagian identitas seharusnya tergugat ditulis sebagai tergugat / penggugat rekopensi dan untuk penggugat sebaliknya karena ada pengajuan rekopensi pada perkara ini7

2.

Pengajuannya harusnya diajukan pada Pengadilan Jakarta Pusat pada PHI karena PHI berada dibawah Pengadilan Jakarta Pusat

3. Tidak dicantumkan no surat kuasa


4.

Dalam bagian akhir pada posita rekopensi sebaiknya di cantumkan hal hal yang mengenai pelaksanaan gugatan rekopensi agar dapat dijalankan meski ada bantahan / banding.

5.

Dalam posita rekopensi seharusnya di cantumkan perkenalan tergugat sebagai penggugat rekopensi dan penggugat konpensi juga sebalikny

Perkara Perdata No 517/PDT.G/2011/PN.JKT.PST Kesalahannya terletak pada :


1. 2.

Judul Seharusnya dicantumkan Surat Jawaban dan Rekopensi Pada bagian identitas seharusnya tergugat ditulis sebagai tergugat / penggugat rekopensi dan untuk penggugat sebaliknya karena ada pengajuan rekopensi pada perkara ini

3. Tidak ada no surat kuasa

Persona Standi

Anda mungkin juga menyukai