Anda di halaman 1dari 48

Gambaran Status Gizi pada Murid Kelas 5 SD Kartika II-5 Bandar Lampung Provinsi Lampung bulan Januari tahun

2012
Oleh : Tria Meirissa 08310310

Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi Usia 10-19 tahun menurut WHO merupakan batasan remaja yang umumnya melakukan aktivitas lebih tinggi dibanding usia lainnya.

Data Riskesdas 2007, - anak usia sekolah laki-laki kurus : 13,3% - anak usia sekolah perempuan kurus : 10,9% Lampung diperingkat kelima secara nasional. - anak usia sekolah laki-laki gemuk : 9,5% - anak usia sekolah perempuan gemuk : 6,4% Lampung diperingkat ketujuh secara nasional.

Pada anak usia 10-12 tahun : anak laki-laki lebih banyak aktivitas fisik dibandingkan anak perempuan (Suyatno, 2009) anak perempuan mengalami percepatan lebih dahulu karena tubuhnya memerlukan persiapan menjelang usia reproduksi (Arisman, 2007).

B. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran status gizi pada murid kelas 5 SD Kartika II-5 Bandar Lampung Provinsi Lampung ?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum : Mengetahui gambaran status gizi pada murid kelas 5 SD Kartika II-5 Bandar Lampung Provinsi Lampung
2. Tujuan Khusus :

Mengetahui gambaran status gizi pada murid kelas 5 SD Kartika II-5 Bandar Lampung Provinsi Lampung berdasarkan indeks antropometri indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U)

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi SD Kartika II-5 2. Bagi Dinas Kesehatan 3. Bagi Peneliti Lain 4. Bagi Peneliti 5. Bagi Ilmu Pengetahuan

E. Ruang Lingkup
1. Judul Penelitian 2. Subjek Penelitian 3. Waktu Penelitian 4. Tempat Penelitian 5. Alasan Penelitian 6. Metode Penelitian

Bab II. Tinjauan Pustaka


A. Tinjauan Teoritis B. Kerangka Teori C. Kerangka Konsep

A. Tinjauan Teoritis
1. Gizi : Gizi adalah proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zatzat yang tidak digunakan untuk mempertahankan hidup, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.

2. Status Gizi a. Pengertian Status gizi adalah keadaan kesehatan akibat interaksi antara makanan, tubuh manusia, dan lingkungan hidup manusia.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi: 1) Penyebab Langsung : a) Umur b) Makanan anak dan penyakit infeksi yang mungkin diderita anak

2) Penyebab Tidak Langsung a) Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. b) Pola pengasuhan anak kurang memadai c) Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. d) Pendapatan

c. Klasifikasi Status Gizi


Indeks Kategori status gizi Ambang batas (Z-score)

Berat badan menurut umur (BB/U) Anak umur 0-60 bulan

Gizi buruk
Gizi kurang Gizi baik Gizi lebih

< -3 SD
-3 SD sampai dengan < -2 SD -2 SD sampai dengan 2 SD > 2 SD

Tinggi badan menurut umur (TB/U) Anak umur 0-60 bulan

Sangat pendek
Pendek Normal Tinggi

< -3 SD
-3 SD sampai dengan < -2 SD -2 SD sampai dengan 2 SD > 2 SD < -3 SD

Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) Anak umur 0-60 bulan

Sangat kurus

Kurus
Normal Gemuk

-3 SD sampai dengan < -2 SD


-2 SD sampai dengan 2 SD > 2 SD

Indeks Indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U) Anak umur 0-60 bulan

Kategori status gizi Sangat kurus

Ambang batas (Z-score) < -3 SD

Kurus
Normal Gemuk

-3 SD sampai dengan < -2 SD


-2 SD sampai dengan 2 SD > 2 SD < -3 SD -3 SD sampai dengan < -2 SD -2 SD sampai dengan 1 SD > 1 SD sampai dengan 2 SD > 2 SD

Indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U) Anak umur 5-18 tahun

Sangat kurus Kurus Normal Gemuk Obesitas

(KepMenKes RI, 2011)

d. Metode Penilaian Status Gizi pada Anak


1) Penilaian Secara Langsung a) Antropometri Berhubungan dengan berbagai macam pengukuran tubuh. Berat Badan menurut Umur (BB/U) Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U)

Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) Indikator terbaik untuk anak usia sekolah dan remaja. Untuk melihat kelebihan berat badan, serta bisa digunakan dalam penelitian populasi berskala besar. Berat Badan (Kg) Rumus IMT = ---------------------------------------------Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m)

b) Klinis Pemeriksaan klinis adalah metode untuk melihat status gizi masyarakat berdasarkan perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Dapat dilihat pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral.

c) Biokimia Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh, seperti darah, urine, tinja, atau jaringan tubuh. d) Biofisik Penilaian status gizi secara biofisik adalah penilaian dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan. Contoh : tes adaptasi gelap pada buta epidemik.

2) Penilaian Secara Tidak Langsung a) Survei konsumsi makanan Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.

b) Statistik vital Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis data beberapa statistik kesehatan c) Faktor ekologi Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dan lain-lain.

B. Kerangka Teori
Penilaian secara langsung
Antropometri Klinis Statistik vital

Penilaian secara tidak langsung


Survei konsumsi makanan

Biokimia
Biofisik Status gizi anak Faktor ekologi

Sangat kurus

Kurus

Normal

Gemuk

Obesitas

C. Kerangka Konsep

Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U)

Status gizi anak : - Sangat Kurus - Kurus - Normal - Gemuk - Obesitas

Bab III. Metodologi Penelitian


A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Kartika II-5 Bandar Lampung Provinsi Lampung. Waktu penelitian adalah bulan Januari tahun 2012. C. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain deskriptif.

D. Subyek Populasi Seluruh siswa kelas lima Sekolah Dasar Kartika II-5 Bandar Lampung Provinsi Lampung yang berjumlah 319 siswa.
Sampel

Penghitungan sampel dengan menggunakan teknik Tabel Krejcie. Dari tabel itu terlihat bila jumlah populasi 319, menggunakan pendekatan 320 maka sampelnya 175.
Sampling Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel random berkelompok (cluster sampling).
Teknik

Cara Perhitungan Sampel


No 1. 2. Kelas Kelas V-A Kelas V-B Populasi 49 51 Perhitungan Sampel 49/319 x 175 = 26,9 51/319 x 175 = 27,9 Jumlah Sampel 27 28

3.
4. 5. 6. 7.

Kelas V-C
Kelas V-D Kelas V-E Kelas V-F Kelas V-Bilingual Total

43
46 46 45 39 319

43/319 x 175 = 23,6


46/319 x 175 = 25,2 46/319 x 175 = 25,2 45/319 x 175 = 24,7 39/319 x 175 = 21,4

24
25 25 25 21 175

E. Cara Kerja 1. Mengukur berat badan 2. Mengukur tinggi badan 3. Penghitungan dengan menggunakan rumus IMT F. Variabel Penelitian
Status gizi berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U).

G. Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat Ukur Operasional Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Ordinal

Status gizi Keadaan Timbangan tubuh dan sebagai microtoise akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat gizi

Mengukur berat badan dan tinggi badan

0 = sangat kurus, jika < -3 SD 1 = kurus, jika -3 SD sampai dengan < -2 SD 2 = normal, jika -2 SD sampai dengan 1 SD 3 = gemuk, jika > 1 SD sampai dengan 2 SD 4 = obesitas, jika >2 SD

H. Pengumpulan Data 1. Sumber data Data primer yang diperoleh dari pengukuran antropometri (berat badan dan tinggi badan) pada siswa kelas lima Sekolah Dasar Kartika II-5 Bandar Lampung Provinsi Lampung. 2. Cara pengumpulan data Dengan melakukan pengukuran antropometri (berat badan dan tinggi badan) pada siswa kelas lima Sekolah Dasar Kartika II-5 Bandar Lampung Provinsi Lampung.

3. Waktu Pengumpulan Data Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Januari 2012

I. Pengolahan Data a. Editing Data b. Coding Data c. Cleaning Data d. Tabulating Data

J. Analisa Data Analisa Univariat : Analisa univariat digunakan untuk melihat penyajian distribusi frekuensi variabel penelitian.

Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan


1. Karakteristik Individu

Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Perempuan Laki-laki

Jumlah
86 89

Presentase
49.1% 50.9%

Total

175

100%

Umur

Sampel
Jenis Kelamin Jumlah 25 70 71 7 2 175 Presentase 14.3% 40.0% 40.6% 4.0% 1.1% 100 %

Umur 9 tahun 9 bulan - 10 tahun 2 bulan 10 tahun 3 bulan - 10 tahun 8 bulan 10 tahun 9 bulan - 11 tahun 2 bulan 11 tahun 3 bulan - 11 tahun 8 bulan 11 tahun 9 bulan - 12 tahun 2 bulan Total

Perempuan
13 33 36 2 2 86

Laki-laki
12 37 35 5 89

Menurut

penelitian Tinneke (2008), yang mengkategorikan umur berdasarkan nilai mean menjadi dua yaitu 10 tahun yaitu 98 anak (65.8%) dan < 10 tahun yaitu 51 anak (34.2%). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyatakan bahwa siswa kelas 5 SD berumur 11 tahun.

Menurut

Berat

badan
Jenis Kelamin Perempuan 39 21 18 6 1 1 86 Laki-laki 39 30 11 6 2 1 89 78 51 29 12 3 2 175 44.6% 29.1% 16.6% 6.9% 1.7% 1.1% 100 % Jumlah Presentase

Berat badan (kg) 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 Total

Menurut

Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi IX (2008), di usia 10-12 tahun rata-rata laki-laki berat badannya 35 kg dan untuk perempuan rata-rata berat badannya 38 kg. Nelson (2005), berat badan umur anak 11 tahun yaitu 27 kg.

Menurut

Tinggi

badan
Jenis Kelamin Perempuan 4 17 31 22 11 1 86 Laki-laki 4 18 36 25 6 89 8 35 67 47 17 1 175 4.6% 20.0% 38.3% 26.9% 9.7% 0.5% 100 % Jumlah Presentase

Tinggi badan (cm) 122-128 129-135 136-142 143-149 150-156 157-163 Total

Menurut

Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (2008), di usia 10-12 tahun rata-rata lakilaki tinggi badannya 138 cm dan untuk perempuan rata-rata tinggi badannya 145 cm. Nelson (2005), tinggi badan umur anak 11 tahun yaitu 132 cm.

Menurut

2. Analisa Univariat
Status Gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U)
Status Gizi Sangat kurus Kurus Normal Gemuk Obesitas Jumlah Jenis Kelamin Perempuan 3 12 43 19 9 86 Laki-laki 2 7 47 19 14 89 5 19 90 38 23 175 2.9 % 10.9 % 51.4 % 21.7 % 13.1 % 100 % Jumlah Presentase

Menurut

penelitian Faizah (2007) di Bandung terhadap siswa kelas 5 dan 6, sebagian besar siswa laki-laki (47,74%) memiliki status gizi baik, 12,61% dengan gizi sedang, dan tidak ada siswa dengan gizi kurang atau buruk. Sebagian besar siswa perempuan (34,24%) memiliki status gizi baik, 4,51% dengan status gizi sedang, 0,9% dengan status gizi kurang, dan tidak ada siswa dengan gizi buruk.

Menurut

teori dalam buku Ilmu Kesehatan Anak (2005), pada masa sekolah anak akan tampak kurus yaitu karena pertumbuhan beberapa organ, jumlah jaringan bertambah sedemikian rupa sehingga jumlah jaringan lemak di bawah kulit mengurang.

Bab V. Kesimpulan dan Saran


1.

Kesimpulan
Dari 175 orang subjek penelitian: siswa yang sangat kurus - anak perempuan : 3 anak - anak laki-laki : 2 anak siswa yang kurus - anak perempuan : 12 anak - anak laki-laki : 7 anak

siswa yang normal - anak perempuan : 43 anak - anak laki-laki : 47 anak siswa yang gemuk - anak perempuan : 19 anak - anak laki-laki : 19 anak siswa yang obesitas - anak perempuan : 9 anak - anak laki-laki : 14 anak

2. Saran

Bagi anak yang sangat kurus, perlu ditingkatkan lagi pola pemberian makan dari orang tua dan pola asuh terhadap anak. Serta, untuk pihak sekolah juga harus lebih memperhatikan kesediannya makanan yang ada di sekolah. Bagi anak kurus, perlu ditingkatkan lagi upaya perbaikan status gizi supaya tidak terjadinya penambahan jumlah anak yang mengalami status gizi sangat kurus.

Bagi anak normal, harus dipertahankan asupan makanan yang diterima, kegiatan fisik sehari-hari yang telah dilakukan supaya tidak terjadinya gizi kurang maupun gizi lebih. Bagi anak gemuk, perlu dikontrol asupan makanan yang diterima dan kegiatan fisik sehari-hari supaya tidak terjadinya penambahan jumlah anak yang mengalami status gizi obesitas.

Bagi anak obesitas, perlu ditingkatkan pengetahuan orang tua dan pola asuh terhadap anak untuk mengontrol asupan makanan pada anak. Selain itu juga, harus lebih ditingkatkan lagi kegiatan fisik sehari-harinya.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai