Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga makalah Psikologi Kesehatan ini dapat kami selesaikan tepat waktu. Makalah ini membahas tentang Program Pelayana Kesehata Masyarakat, semuanya kami bahas secara singkat dengan berpedoman dari beberapa sumber seperti buku bacaan. selain dari beberapa sumber tersebut, kami juga memanfaatkan pengetahuan yang kami peroleh selama ini sebagai bahan pelengkap dalam penyusunan makalah ini. Pada kesempatan ini penyusun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan makalah ini. Khususnya kepada dosen pambimbing kami. Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan makalah ini. Namun segala usaha kami masih jauh dari kesempurnaan, seperti kata pepatah Tak ada gading yang tak retak. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan makalah selanjutnya dan semoga makalah ini bermanfaat bagi semua, khususnya bagi mahasiswa Kesehatan Masyarakat dan bagi kalangan pembaca pada umumnya.

Palu, 15Januari 2011 Penyusun

Nur Azizah BAB I

PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan di Indonesia diselenggarakan secara menyeluruh dan berkesinambungan, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggitingginya. Pembangunan ini semakin penting mengingat kesehatan adalah juga hak asasi manusia dan sekaligus sebagai investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Dengan diberlakukannnya amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pada tahun 2002 dan ketetapan MPR RI Nomor VII/MPR/2001 tentang visi Indonesia masa depan, kebijakan pembangunan semakin kokoh. Hal ini antara lain mengingat telah ditetapkannya hak asasi manusia dalam kesehatan, tanggung jawab negara dalam kesehatan dan dikembangkannya sistem jaminan sosial dan visi Indonesia 2010 dimana dalam pengembangan manusia dimasa depan kesehatan merupakan unsur yang penting. Pemerataan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas pada masyarakat, dan secara khusus diperuntukkan pada golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah baik yang hidup di daerah kumuh perkotaan, pedesaan, perbatasan dan kelompok masyarakat yang hidupnya masih terasing, serta daerah transmigrasi/pemukiman yang baru. Sebagian hasil pembangunan selama ini, derajat kesehatan masyarakat telah meningkat secara bermakna, meskipun belum dapat dinikmati secara merata oleh seluruh penduduk khususnya masyarakat di kawasan tengah dan timur Indonesia. Program pelayanan kesehatan masyarakat luar gedung adalah bagian dari program pembangunan kesehatan nasional yang bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. Indikator pencapaian sistem kesehatan nasional merujuk pada derajat kesehatan yang dicapai dan derajat ketanggapan sistem kesehatan, indikator ini terutama dipengaruhi oleh 1) upaya kesehatan yang diselenggarakan suatu daerah, 2) sumber daya kesehatan, 3) pemberdayaan masyarakat, dan 4) manajemen kesehatan. Bila keempat aspek ini tidak berada pada kondisi optimal, maka dapat dipastikan program kesehatan masyarakat tidak akan memuaskan. Jika indikator program pelayanan kesehatan masyarakat luar gedung dikaitkan dengan pembiayaan maka faktor yang mempengaruhi adalah alokasi pembiayaan. Jumlah dan alokasi biaya yang tidak sesuai dengan kebutuhan kelompok dan atau wilayah kerja yang dilayani menyebabkan keadilan pembiayaan tidak akan pernah tercapai.

BAB II

PEMBAHASAN
Kesehatan psikolog melakukan penelitian untuk mengidentifikasi perilaku

dan pengalaman yang mempromosikan kesehatan, menimbulkan penyakit, dan mempengaruhi keefektifan perawatan kesehatan. Mereka juga merekomendasikan cara untuk meningkatkan perawatan kesehatan dan perawatan kebijakan kesehatan. Kesehatan psikolog telah bekerja pada mengembangkan cara-cara untuk mengurangi merokok dan meningkatkan gizi sehari-hari dalam rangka untuk mempromosikan kesehatan dan mencegah penyakit. Mereka juga mempelajari hubungan antara penyakit dan karakteristik individu. Misalnya, psikologi kesehatan telah menemukan hubungan antara karakteristik kepribadian mencari sensasi, impulsif, permusuhan / kemarahan, ketidakstabilan emosional, dan depresi, di satu sisi, dan-risiko mengemudi tinggi, di sisi lain. Kesehatan psikologi juga khawatir dengan faktor kontekstual, termasuk ekonomi, masyarakat budaya,, sosial, dan faktor gaya hidup yang mempengaruhi kesehatan. Para model biopsikososial dapat membantu dalam memahami hubungan antara faktor kontekstual dan biologi dalam mempengaruhi kesehatan. Ketergantungan fisik memainkan peran penting dalam berhenti merokok. Namun, iklan menggoda juga berkontribusi untuk ketergantungan psikologis pada tembakau. Penelitian di bidang psikologi kesehatan kerja menunjukkan bahwa orang dalam pekerjaan yang menggabungkan keputusan lintang kecil dengan beban psikologis yang tinggi pada peningkatan risiko untuk penyakit kardiovaskular . Penelitian lain mengungkapkan OHP hubungan antara pengangguran dan peningkatan tekanan darah. Penelitian OHP juga mendokumentasikan hubungan antara kelas sosial dan penyakit jantung. psikolog kesehatan juga bertujuan untuk mengubah perilaku kesehatan bagi tujuan ganda untuk membantu orang tetap sehat dan membantu pasien mematuhi regimen pengobatan penyakit (juga lihat Aksi Kesehatan Pendekatan Proses ). Kesehatan psikolog menggunakan terapi perilaku kognitif dan analisis perilaku terapan (juga lihat modifikasi perilaku ) untuk tujuan itu. Masyarakat dan kebudayaannya pada dasarnya merupakan tayangan besar dari kehidupan bersama antara individu-individu manusia yang bersifat dinamis. Pada masyarakat yang kompleks (majemuk) memiliki banyak kebudayaan dengan standar perilaku yang berbeda dan kadangkala bertentangan, Perkembangan kepribadian individu pada masyarakat ini sering dihadapkan pada model-model perilaku yang suatu saat diimbali sedang saat yang lain disetujui oleh beberapa kelompok namun dicela atau dikutuk oleh kelompok lainnya.

Bentuk Pelayanan gizi masyarakat 2006

Indikator Kinerja Indonesia sehat 2010 Cakupan Kesenjangan Balita yang naik berat badanya (N/D) 80% 43% -37%, Balita bawa garis merah <15% 0,84% <15%, Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun 90% 100% +10%, Cakupan i Ibu hamil mendapat FE 90% 92% +2%, Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada BGM dari keluarga miskin 100% 100% 100%. Tujuan umum perbaikan gizi masyarakat adalah meningkatkan intelektualitas dan produktifitas sumber daya manusia. Tujuan khususnya adalah: Meningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan status gizi, meningkatkan pelayanan gizi untuk mencapai keadan gizi yang baik dengan menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi lebih, serta meningkatkan penganeka ragaman konsumsi pangan bermutu untuk memantapkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga. Sasaran umum perbaikan gizi masyarakat adalah semakin meningkatnya derajat gizi masyarakat dan sasaran khususnya perbaikan gizi masyarakat adalah: Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita menjadi 20%, menurunnya prevalensi gangguan akibat kurang yodium (GAKY) yang diukur berdasarkan Total Goiter Rate (TGR) pada anak yaitu menjadi kurang dari 5%, menurunnya anemi gizi besi pada ibu hmil menjadi 40%, dan Kurang Energi Kronis (KEK) ibu hamil mejadi 20% tidak ditemukannya Kekurangan Vitamin A (KVA) klinis pada balita dan ibu hamil, mencegah meningkatnya prevalensi gizi lebih, menjadi kurang dari 10%, menurunnya prevalensi bayi berat badan lahir rendah (BBLR), meningkatnya jumlah rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium menjadi 90%, meningkatnya pemberian air susu ibu (ASI) eklusif menjadi 80%, meningkatnya pemberian makanan pendamping (MP) ASI yang baik mulai usia bayi 4 bulan, tercapainya konsumsi gizi seimbang dengan ratarata konsumsi energi sebesar 2,200 kilo kalori per kapita per hari dan protein 50 gram perkapita per hari dan sekurang-kurangnya 70% keluarga sudah sadar gizi. Kegiatan Kesehatan Lingkungan akan memperlihatkan bahwa cakupan rumah yang bebas jentik baru mencapai 12% dari target sebesar 95%, kesenjangan yang sangat tinggi ini disebabkan karena tenaga yang belum memadai dan juga semua kegiatan yang dilaksanakan di puskesmas direncanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten. Bentuk Pelayanan Kesehatan Lingkungan 2006

Indikator Kinerja Indonesia sehat 2010 Cakupan Kesenjangan Institusi yang dibina 70% 100% 0% Rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes 95% 12% 83% Tempat-tempat umum yang memenuhi syarat 80% 100% 0%

Kegiatan kesehatan lingkungan meliputi: (a). Lingkungan sehat yang ditempuh melalui peningkatan pengetahuan, sikap positif, perilaku dan peran aktif individu, keluarga dan masyarakat sesuai dengan norma budaya sosial setempat. Meningkatkan promosi hygiene dan sanitasi ditingkat individu, keluarga dan masyarakat meningkatkan mutu lingkungan perumahan, pemukiman termasuk pengungsian, meningkatkan hygiene dan sanitasi tempat-tempat umum, serta meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja, meningkatkan kawasan sehat termasuk kawasan bebas rokok, (b). Perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan perilaku bersih dan sehat, meningkatkan proses pengembangan dini anak, meningkatkan upaya anti tembakau dan NAPZA, Meningkatkan pencegahan kecelakaan dan rudapaksa, meningkatkan upaya kesehatan jiwa masyarakat, memperkuat sistem jaringan dukungan masyarakat sesuai dengan potensi dan budaya setempat, (c). Indikator kinerja. Persentase keluarga yang menggunakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan, persentase keluarga yang menggunakan air bersih di perkotaan dan pedesaan, persentase tempat-tempat umum dan pengelolaan makanan yang memenuhi syarat kesehatan, persentase sekolah yang memenuhi syarat kesehatan, persentase industri dan rumah sakit yang mengelolah limbah dengan aman dan sehat, persentase keluarga yang memenuhi rumah sehat, persentase penduduk yang melaksanakan perilaku hidup bersih, dan persentase posyandu purnama dan posyandu mandiri perdesa. Strategi program intervensi: meningkatkan cakupan, kualitas, peme rataan, keterjangkauan program upaya kesehatan lingkungan melalui, pengembangan upaya pemberantasan penyakit yang berbasis lingkungan, pengembangan intensifikasi surveilans epidemiologi, pengembangan model upaya kesehatan yang berorientasi kebutuhan spesifik kelompok penduduk tertentu, pengembangan pendekatan jaga mutu dan profesionalisme, pengembangan sistem kesiapsiagaan, kewaspadaan, pencegahan dan penanggulangan akibat bencana alam. Membangun kemitraan dengan pemerintah daerah, dinas/instansi sektor terkait, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan lembaga penyandang dana untuk membangun kapasitas institusi yang bergerak dalam proram upaya kesehatan yang di dalamnya terdapat pemantapan dan pengembangan sistem informasi kesehatan

untuk perencanaan, penggerakkan pelaksanaan, pembinaan, pengawasan, dan penilaian usaha program kesehatan. Melaksanakan advokasi kepada pemerintah daerah dinas/instansi sektor terkait, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan lembaga donor, pengusaha, serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah agar terwujud kebijakan program menanggulangi masalah kesehatan yang bersifat spesifik lokal, komitmen mengalokasikan pembiayaan program kesehatan dalam jumlah yang memadai, memberdayakan kelompok penduduk risiko tinggi, membangun dukungan masyarakat kondusif bagi pelaksanaan program kesehatan lingkungan. Kegiatan pokoknya adalah meningkatkan pemberantasan penyakit menular dan imunisasi, meningkatkan upaya pemberantasan penyakit tidak menular

Pelayanan Kegiatan Promosi Kesehatan 2006

Indikator kinerja Indonesia sehat 2010 Cakupan Kesenjangan 1. 100% 17% 87%1 Rumah tangga sehat 65% 37% -28% 2. Bayi yang mendapat ASI EKSLUSIF 80% 20% +60% 3. Posyandu Purnama 40% 60% 0% 4. Upaya penyuluhan P3 NAPZA oleh petugas 15% 10% 5% 5. Cakupan pemeliharaan kesehatan gakin dan masyakat rentan

Upaya kesehatan terdiri dari upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan yang ditujukan pada masyarakat rentan (bayi, balita, dan ibu hamil), masyarakat miskin dan daerah konflik, daerah perbatasan, dan diutamakan pada upaya penurunann angka kematian bayi, balita dan angka kematian ibu. Sampai saat ini penyelenggaraan upaya kesehatan masih dititikberatkan pada upaya kuraratif, sehingga masih dirasakan kurangnya upaya kesehatan yang bersifat peningkatan (promotif) dan pencegahannya (preventif). Berbagai upaya kesehatan masyarakat telah diselenggarakan, dan terutama promosi kesehatan , pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, kesehatan jiwa, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan, dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat adiktif (bahan tambahan psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan. Sedangkan penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan pada umumnya meliputi upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan dan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan. Dalam upaya kesehatan perorangan juga termasuk pengobatan tradisional. Penyediaan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan dilaksanakan secara bersinergi, dan dilengkapi dengan berbagai upaya kesehatan yang penunjang. Sumber Pembiayaan Total Dana Puskesmas Prambanan adalah Rp.419.718.820.- yang dibagi menjadi dua (2) bagian yakni: a). luar gedung adalah = Rp. 210.968.570 (50%) b). dalam Gedung =Rp. 208.750.250 (50%) jadi perbandingan antara luar gedung dan dalam gedung adalah 1:1

A)

Pencegahan

Pencegahan penyakit sangat penting dilakukan oleh setiap orang. Sebaiknya, kegiatan ini diterapkan sejak dini atau saat tubuh masih sehat sehingga penyakit enggan menjangkiti tubuh kita, kesehatan tubuh pun terjaga.Dengan tubuh sehat dan prima, kita dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman. Jangan lupa, kenalkan juga pencegahan penyakit kepada putra-putri kita sejak kecil (balita) agar mereka terbiasa dan dapat menjadi bekal berharga bagi kehidupan mereka pada masa mendatang. Lima pola untuk mencegah penyakit Jika dilakukan dengan rutin dan bersungguh-sungguh, beberapa tips di bawah ini (sedikit banyak)dapat membantu agar tubuh tidak mudah diserang penyakit.Tips-tipsnya sangat sederhana danmudah dilakukan, yaitu dengan menerapkan: Pola makan yang seimbang kandungan gizinya. Pola food combaining sangat efektif untuk mencegah berbagai macam penyakit. 1. Pola olah raga yang teratur sesuai berat badan dan jenjang usia. Yoga sangat disarankan bagi orang-orang yang berusia di atas 30 tahun. 2. Pola pikiran positif (manejemen pikiran) agar terhindar dari stress. 3. Pola hidup yang sehat dan seimbang. 4. Pola istirahat yang cukup. 5. Pola bernapas dalam yang benar dan teratur. Berikut ini adalah salah satu contoh dan cara pencegahan terhadap penyakit yang sering di alami oleh masyarakat. Demam Berdarah Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti. Tanda dan Gejala Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot (myalgia dan arthralgia) dan ruam; ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang, petekial dan biasanya mucul dulu pada bagian bawah badan - pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh. Selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah atau diare, pilek

ringan disertai batuk-batuk. Kondisi waspada ini perlu disikapi dengan pengetahuan yang luas oleh penderita maupun keluarga yang harus segera konsultasi ke dokter apabila pasien/penderita mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala-gejala tersebut. Demam berdarah umumnya lamanya sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang lebih kecil terjadi pada akhir masa demam. Secara klinis, jumlah platelet akan jatuh hingga pasien dianggap afebril. Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari orang yang tertular dapat mengalami / menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini : * Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun. * Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit. * Dengue Haemorrhagic Fever (Demam berdarah dengue/DBD) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung (epistaksis/mimisan), mulut, dubur, dsb. * Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok / presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian. Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita yang diduga menderita Penyakit Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok / kematian. Penyebab demam berdarah menunjukkan demam yang lebih tinggi, pendarahan, trombositopenia dan hemokonsentrasi. Sejumlah kasus kecil bisa menyebabkan sindrom shock dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi.

Pencegahan

Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit demam berdarah. Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau

mengurangi vektor nyamuk demam berdarah. Insiatif untuk menghapus kolamkolam air yang tidak berguna (misalnya di pot bunga) telah terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang disebabkan nyamuk, menguras bak mandi setiap seminggu sekali, dan membuang hal - hal yang dapat mengakibatkan sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti. Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit demam berdarah, sebagai berikut: 1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup; 2. Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat menampung air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk, meski pun dalam hal mengubur barangbarang bekas tidak baik, karena dapat menyebabkan polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas tersebut didaur-ulang; 3. Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk; 4. Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi; 5. Jika terlihat tanda-tanda syok, segera bawa penderita ke rumah sakit

B. KONSEPSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


Kita sering mendengar istilah pemberdayaan masyarakat. Apa sebenarnya arti dari pemberdayaan masyarakat tersebut? Secara lugas dapat diartikan sebagai suatu

proses yang membangun manusia atau masyarakat melalui pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat. Dari definisi tersebut terlihat ada 3 tujuan utama dalam pemberdayaan masyarakat yaitu mengembangkan kemampuan masyarakat, mengubah perilaku masyarakat, dan mengorganisir diri masyarakat. Kemampuan masyarakat yang dapat dikembangkan tentunya banyak sekali seperti kemampuan untuk berusaha, kemampuan untuk mencari informasi, kemampuan untuk mengelola kegiatan, kemampuan dalam pertanian dan masih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan atau permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Perilaku masyarakat yang perlu diubah tentunya perilaku yang merugikan masyarakat atau yang menghambat peningkatan kesejahteraan masyarakat. Contoh yang kita temui dimasyarakat seperti, anak tidak boleh sekolah, ibu hamil tidak boleh makan telor, yang membicarakan rencana pembangunan desa hanya kaum laki-laki saja, dan masih banyak lagi yang dapat kita temui dimasyarakat. Pengorganisasian masyarakat dapat dijelaskan sebagai suatu upaya masyarakat untuk saling mengatur dalam mengelola kegiatan atau program yang mereka kembangkan. Disini masyarakat dapat membentuk panitia kerja, melakukan pembagian tugas, saling mengawasi, merencanakan kegiatan, dan lain-lain. Lembaga-lembaga adat yang sudah ada sebaiknya perlu dilibatkan karena lembaga inilah yang sudah mapan, tinggal meningkatkan kemampuannya saja. Untuk mencapai tujuan pembangunan masyarakat agar lebih berdaya, berpartisipasi aktif, serta penuh dengan kreativitas, pemerintah melontarkan komitmen yang berlevel internasional. Komitmen ini telah ditandatangani dalam KTT Millenium PBB pada tahun 2002 bersama 189 negara lainnya. Komitmen semua negara di dunia untuk memberantas kemiskinan ditegaskan dan dikokohkan kembali dalam Deklarasi Johannesburg mengenai Pembangunan Berkelanjutan yang disepakati oleh para kepala negara atau kepala pemerintahan dari 165 negara yang hadir pada KTT Pembangunan Berkelanjutan di Johannesburg, Afrika Selatan, September 2002. Hasil deklarasi tersebut kemudian dituangkan dalam dokumen Rencana Pelaksanaan KTT Pembangunan Berkelanjutan, yang juga telah ditanda-tangani oleh pemerintah Indonesia untuk menjadi acuan dalam melaksanakan pembangunan di Indonesia dengan target memberantas kemiskinan pada tahun 2015.

Pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari sudut pandang Deficit based dan Strength Based. Pendekatan Deficit-based terpusat pada berbagai macam permasalahan yang ada serta cara-cara penyelesaiannya. Keberhasilannya tergantung pada adanya identifikasi dan diagnosis yang jelas terhadap masalah, penyelesaian cara pemecahan yang tepat, serta penerapan cara pemecahan tersebut. Dalam pelaksanaannya, pendekatan ini bisa menghasilkan sesuatu yang baik, tetapi tidak tertutup kemungkinan terjadinya situasi saling menyalahkan atas masalah yang terjadi.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Kesehatan adalah salah satu hak mendasar bagi masyarakat di bidang ekosob. Hak ini menjadi salah satu kewajiban pemerintah kepada warganya terutama bagi masyarakat miskin. Sejak tahun 1997 pelayanan kesehatan bagi rakyat miskin telah dijalankan oleh pemerintah. Pelayanan ini meliputi pelayanan rawat jalan dan rawat inap di puskesmas, pelayanan rujukan rawat jalan dan rawat inap di rumah sakit. Namun banyak menilai pelyanan yang dilakukan pemerintah masih dilakukan setengah hati. Pamahaman program pelayanan hanya dipahami dalam kategori stakeholder pengambil kebijakan, pemberi pelayanan kesehatan dan pengelola dana. Sementara kebutuhan riil bagi masyarakat miskin masih banyak yang terabaikan. Belum lagi jika dilihat dari kualitas pelayaan yang diberikan. Secara praktik, pelayaan kesehatan gratis ini masih menyisakan beberapa problem yang harus dibenahi. Fakta yang ada dimasayarakat menunjukkan bahwa miskin masih harus mengeluarkan biaya tambahan dalam menerima pelayanan tersebut. Hal ini menujukkan bahwa manajemen pelayanan masih belum dilakukan dengan sepenuh hati. Belum lagi berbagai kendala teknis akibatketerlambatan keterlambatan droping anggaran baik di Pusat maupaun di daerah. Untuk itu isu yang diangkat dalam dalam talkshow kali ini dilakukan sebagai evaluasi atas manajeman pelayanan kesehatan bagi rakyat miskin. B. Saran Kebijakan Puskesmas dalam bidang Public Health sebagian besar berupa promosi kesehatan. Pemerintah Daerah perlu dan harus mempunyai perhatian khususnya melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman untuk penambahan ilmu dengan cara pelatihan-pelatihan ataupun magang bahkan pendidikan.

DAFTAR ISi

Kata Pengantar . Daftar Isi.. .. 2 BAB 1 PENDAHULUAN .. BAB 2 PEMBAHASAN . 4 . 4 Kesadaran dan Hati Nurani ... Hakikat Hati Nurani .. Hati Nurani Sebagai Norma . BAB 3 PENUTUP .. 16 Kesimpulan dan saran.. 16 11 8 .. 3 1

DAFTAR PUSTAKA 17

Anda mungkin juga menyukai