Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tujuan Pembelajaran:
Mahasiswa dapat mengenal status zat besi Mahasiswa dapat mengenal status protein Mahasiswa dapat mengenal status vitamin Mahasiswa dapat mengenal status mineral Mahasiswa dapat mengenal keunggulan dan kelemahan penilaian status gizi secara biokimia
Pemeriksaan Biokimia:
Teknik pengukuran kandungan berbagai zat gizi dan substansi kimia dalam feses, darah dan urine Hasil pengukuran dibandingkan dengan standar normal yang telah ditetapkan Biasanya dilakukan di rumah sakit, pusat kesehatan
3
1. Hemoglobin (Hb)
Merupakan parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia Hb merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah Metode : - sahli sederhana - cyanmethemoglobin canggih
5
Metode Sahli
hemoglobin dihidrolisis dengan HCl menjadi globin ferroheme ferroheme oleh oksigen yang ada di udara dioksidasi menjadi ferriheme yang segera beraksi dengan ion Cl membentuk ferrihemeclorid yang juga disebut hematin atau hemin yang berwarna coklat Warna yang terbentuk dibandingkan dengan warna standar (hanya dengan mata telanjang) Subjektivitas sangat berpengaruh, selain itu faktor lain spt: ketajaman, penyinaran, dsb
6
Metode cyanmethemoglobin
Hemoglobin dioksidasi oleh kalium ferrosianida menjadi methemoglobin yang kemudian beraksi dengan ion sianida membentuk sianmethemoglobin yang berwarna merah Intensitas warna dibaca dengan fotometer dan dibandingkan dengan standar Hasilnya lebih objektif
7
2. Hematokrit
Volume eritrosit yang dipisahkan dari plasma dengan cara memutarnya di dalam tabung khusus yang nilainya dinyatakan dalam persen (%). Setelah sentrifugasi, tinggi kolom sel darah merah diukur dan dibandingkan dengan tinggi darah penuh yang asli. Persentase massa sel darah merah pada volume darah yang asli merupakan hematokrit. Nilai normal : - 40-54% untuk pria - 37-47% untuk wanita
3. Serum Besi
Salah satu cara menentukan status besi dalam tubuh adalah menentukan kadar zat besi dalam serum Alat : spektrofotometer Konsentrasi besi dalam serum dinyatakan dalam ug/dL Faktor konversi pada satuan SI (mol/L adalah =..x 0.179
9
Penentuan kadar zat besi dalam serum merupakan satu cara menentukan status besi Salah satu indikator lainnya adalah total iron binding capacity (TIBC) dalam serum Kadar TIBC ini meningkat pada penderita anemia karena kadar besi di dalam serum menurun TS = kadar besi dalam serum x 100% TIBC Apabila TS> 16%, pembentukan selsel darah merah dalam sumsum tulang berkurang dan keadaan ini disebut defisiensi besi eritropoiesis
10
6. Serum Ferritin
Untuk menilai status besi dalam hati Banyaknya ferritin yang dikeluarkan dlm darah secara proporsional menggambarkan banyaknya simpanan zat besi di dalam hati. Apabila didapatkan serum ferritin sebesar 30 mg/dl di RBC berarti di dalam hati terdapat 30x10 mg = 300mg ferritin. Metode: IRMA (immunoradiometric assay),RIA (radio immunoassay),ELISA (enzyme-linked immunoassay) Nilai normal : - laki-laki dewasa : 90 g/L - wanita dewasa : 30 g/L Kadar ferritin yang dikeluarkan dalam darah meningkat apabila menderita penyakit kronis, infeksi atau sakit liver (hati) sebenarnya kurang 12 besi akan tetapi tidak tampak
Kapasitas pengikat besi tidak jenuh dari serum Total Iron Binding Capacity (TIBC) = besi total pada serum + UIBC
14
15
3 fraksi protein
Albumin : kadar normalnya = 3,5-5 gr/100ml Globulin : kadar normalnya = 1,5-3 gr/100ml Fibrinogen : kadar normalnya = 0,2 0,6 gr/100ml Penentuan serum protein dalam tubuh meliputi : albumin, transferin, prealbumin, retinol binding protein, Insulin-like growth factor-1 dan fibronectin
16
18
23
24
25
Pertemuan berikutnya.
Penilaian status mineral serta keunggulan dan kelemahan penilaian secara biokimia
26
Quiz.dulu
Apakah prinsip dari pemeriksaan biokimia? Apa saja indikator untuk menentukan status Fe dalam tubuh? Berapa nilai normal kadar Hb ? Apakah fungsi : - Fe - vitamin A - vitamin C - vitamin D - vitamin E - Niasin - vitamin B1, B6 Berapa ambang batas normal untuk status vit A, vit C, vit D, Vit B1, dan B6?
27
Untuk mengetahui total goitre rate (pembesaran kelenjar gondok) di masyarakat Dilakukan : palpasi Pemeriksaan kadar yod dalam urine Pemeriksaan kadar TSH dalam darah
29
30
Zink (Zn)
Zn adalah metaloenzim dan bekerja sebagai koenzim pada berbagai sistem enzim. Lebih dari 80 enzim dan protein yang mengandung Zn telah ditemukan Tubuh mengandung 1-2 gr Zn Tulang, gigi, rambut, kulit dan testis mengandung banyak Zn Dalam darah Zn terdapat di plasma terikat pada albumin dan globulin. Sumber utama Zn terdapat pada makanan bersumber dari hewan
31
33
Kalsium
Kalsium terdapat dalam tubuh 2% dan lebih dan lebih dari 99% terdapat dalam tulang Kadar Ca dalam darah : 10-15 mg/100ml Ca darah mempunyai 2 fungsi esensial : Untuk proses pembekuan Efek terhadap jaringan saraf Konsumsi yang dianjurkan: bayi-1 th : 600mg anak1-10 th : 8000 mg >10 th : 1-1.5 g Batasan normal : 2,1 2,6 mmol/liter
34
Fosfor Mineral rangka tulang sebagian besar terdiri dari kalsium fosfat Konsentrasi fosfat anorganik di dalam cairan ekstra seluler merupakan faktor penting untuk mineralisasi tulang, pertumbuhan sel Batas normal : 2,5-4,5 ug/100ul
35
Magnesium
Sebagai kofaktor pada fosforilasi oksidatif dan juga didepositasikan pada tulang Mg terdapat di semua makanan terutama di serealia dan sayuran hijau Batasan normal : 1,8-2,4 ug/100 ml
36
Copper (Cuprum)/Tembaga
Bagian dari berbagai sistem enzim 80% sebagai protein seruloplasmin yang berperan dalam transport besi jarang sekali ditemui, kecuali pada anak KEP berat atau diare menahun Batasan normal : 80-150ug/100ml
37
38
Kelemahan
Mahal Perlu keahlian khusus kurang praktis Kesulitan mendapatkan spesimen tidak mau diambil darahnya Untuk zat gizi tertentu Hanya tampak bila telah terjadi gangguan metabolisme
39