Anda di halaman 1dari 43

BAB I PENDAHULUAN

I.1 latar Belakang

Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (L. aurum) dan nomor atom 79. Emas merupakan logam lembut, berkilat, berwarna kuning, tumpat, mudah ditempa, mulur, logam peralihan (trivalen dan univalen), dan stabil, yaitu tidak bertindak balas dengan kebanyakan bahan kimia. Walau bagaimanapun emas boleh diserang oleh klorin, fluorin dan akua regia. Logam ini selalunya hadir dalam bentuk ketulan nugget di dalam batuan dan longgokan aluvium. Emas juga merupakan salah satu logam untuk pembuatan duit syiling. Emas digunakan sebagai standar mata wang untuk banyak negara dan digunakan dalam industri barang kemas, pergigian, dan elektronik. Kode mata uang ISO bagi emas ialah XAU. Sifat utama Emas adalah unsur logam yang berwarna kuning berkilauan tetapi boleh juga berwarna seperti delima atau hitam apabila dibahagi dengan halus. Larukan koloid emas pula mempunyai warna berkeamatan tinggi yang biasanya berwarna ungu. Warna yang terdapat pada emas adalah disebabkan oleh frekuensi plasmon emas yang terletak pada jangkauan penglihatan, mengakibatkan warna merah dan kuning dipantulkan sementara warna biru diserap. Hanya koloid perak mempunyai interaksi yang sama terhadap cahaya, tetapi dalam frekuensi yang lebih pendek, sehingga menyebabkan warna koloid perak menjadi kuning. Emas juga merupakan logam yang paling boleh tempa dan dimulurkan. Satu gram emas boleh ditempa menjadi satu kerajang bersaiz satu meter panjang dan satu meter lebar atau 1 auns kepada 300 kaki . Emas biasanya dialoikan dengan logam yang lain untuk menjadikannya lebih keras. Emas merupakan konduktor panas dan listrik yang baik, dan tidak dipengaruhi oleh udara dan kebanyakan reagen. Secara kimianya, logam emas tidak boleh diubah oleh haba, kelembapan, dan kebanyakan agen surut dan oleh itu ia amat sesuai digunakan sebagai duit syiling dan barangan kemas.

Emas murni berisi antara 8% dan 10% perak, tetapi biasanya kandungan tersebut lebih tinggi. Aloi semula jadi dengan kandungan perak yang tinggi dipanggil elektrum. Apabila kuantiti perak bertambah, warnanya menjadi lebih putih dan ketumpatan tentunya berkurangan. Aloi dengan kuprum menghasilkan logam kemerahan, aloi besi berwarna hijau, dan aloi aluminum berwarna ungu. Perhiasan yang dibuat dengan kombinasi emas yang berwarna dijual di Amerika Serikat dan dikenali sebagai emas Black Hills. Keadaan oksidasi emas yang biasa termasuk +1 dan +3. Aplikasi Emas murni adalah terlalu lembut untuk penggunaan biasa, oleh itu logam ini ditambahkan kekerasannya dengan mengaloikannya bersama perak (argentum), tembaga (tembaga) dan logam-logam lain. Emas dan berbagai jenis aloi emas biasanya digunakan dalam pembuatan barang kemas, koin dan sebagai pertukaran perdagangan di banyak negara. Selain itu, emas dapat menghantarkan listrik dengan amat baik dan tahan erosi. Ini menjadikan emas muncul sebagai logam industri penting di akhir abad ke 20.

I.II Perkembangan Eksplorasi dan Tambang Tradisi emas penambangan dimulai setidaknya pada awal milenium pertama terumbu B C. Juara di ladang emas Kolar ditambang hingga kedalaman 50 m selama periode Gupta pada abad kelima Masehi logam terus ditambang oleh abad kesebelas raja India Selatan, Kekaisaran Vijayanagar 1336-1560 dan kemudian oleh Tipu Sultan, raja negara Mysore dan Inggris. Diperkirakan bahwa total produksi emas di Karena tak sampai saat ini adalah 1000 ton. Roma menggunakan metode tambang hidrolik pada skala besar untuk mengekstrak emas dari endapan aluvial yang luas, seperti di Las Medulas. Pertambangan berada di bawah kendali negara tetapi tambang mungkin telah
2

disewakan kepada kontraktor sipil beberapa waktu kemudian. emas menjabat sebagai media utama pertukaran dalam kekaisaran, dan merupakan motif penting dalam invasi Romawi Inggris oleh Claudius pada abad pertama Masehi, walaupun hanya ada satu dikenal Roma tambang emas di Dolaucothi di barat Wales. Emas merupakan motivasi utama bagi kampanye di Dacia ketika Roma menyerang Transylvania di tempat yang sekarang Rumania modern di abad kedua Masehi. Legiun dipimpin oleh kaisar Trajan, dan eksploitasi mereka akan ditampilkan pada kolom grand di Balai Kota. Di bawah aturan emas Kekaisaran Romawi Timur Kaisar Justinian itu ditambang di Balkan, Anatolia, Armenia, Mesir dan Nubia. Penemuan emas di Witwatersrand yang menyebabkan Kedua Perang Boer dan akhirnya pendiri Afrika Selatan.

Trend Carlin dari Nevada, Amerika Serikat ditemukan pada tahun 1961. perkiraan resmi menunjukkan bahwa produksi emas dunia total sejak awal peradaban telah 4970000000 ons troy dan total produksi Nevada adalah 3% dari itu, yang menempati peringkat Nevada sebagai salah satu wilayah utama bumi menghasilkan emas. Emas secara alamiah dapat dijumpai pada beberapa mineral, seperti emas murni, silvanit, kalaverit, krenerit, nagyagit, elektrum, dan uytenbogaardtit. Emas murni (native gold) mengandung sekitar 2-20% perak dan 0,1-0,5% tembaga. Elektrum adalah emas yang mengandung 30-50% perak. Berdasarkan hasil analisis
3

geokimia, kandungan emas rata-rata di permukaan bumi (kerak bumi) sebesar 0,002 g/t (gram per ton). Jumlah ini tentu sangat kecil sekali. Dapat disebandingkan dengan jika kita mengambil 1 liter air laut kita akan mendapatkan 0,01 mikro gram. Akan tetapi mengapa di beberapa tempat tertentu dijumpai emas dalam jumlah besar?. Ada tiga hal penting dalam membahas pembentukan emas, yaitu 1) suatu reservoar yang mengandung emas meskipun dalam kadar yang tidak begitu besar, 2) larutan airpanas yang dapat membawa emas ke tempat penjebakan, dan 3) tempat penjebakan. Emas dapat dijumpai dalam jumlah cukup besar pada inti bumi dan batuan-batuan yang berukuran halus, seperti lempung hitam. Dua hal ini merupakan reservoar potensial dari logam emas ini. Terdapat sedikit perbedaan antara pengertian reservoar di dunia minyakbumi dengan endapan logam. Reservoir di dunia minyakbumi lebih kepada tempat dimana minyak dapat berakumulasi sedangkan reservoar pada endapan logam (reservoar geokimia) merupakan tempat dimana asal logam pertama ditemukan sebelum mengalami akumulasi menjadi ekonomis, Di samping itu harus ada suatu ligan yang dapat menyebabkan emas dapat larut ke dalam larutan hidrothermal, misalnya larutan komplek sulfida, larutan komplek klorida dan larutan tiokomplek. Jenis larutan yang mengangkut emas tergantung dari tipe endapan emas yang dikelompokkan berdasarkan perbedaan suhu pembentukannya (pembahasan mengenai tipe-tipe endapan emas akan dibahas pada artikel yang lain).

Dalam proses geokimia, emas biasanya dapat diangkut dalam bentuk larutan komplek sulfida atau klorida. Proses pengangkutan emas dapat dilihat pada reaksi berikut: [Au(HS)2]- + H+ + 1/2 H2O = Au0 + 2H2S + 1/4O2

Dari reaksi ini dapat dilihat bahwa pengendapan emas sangat tergantung kepada besarnya perubahan pH, H2S, oksidasi, pendidihan, pendinginan, dan adsorpsi oleh mineral lain. Sebagai contoh, emas akan mengendap jika suasana menjadi sedikit basa dan terjadi perubahan dari reduksi menjadi oksidasi. Atau emas akan mengendap jika terikat mineral lain, seperti pirit. Emas murni sangat mudah larut dalam KCN, NaCN, dan Hg (air raksa). Sehingga emas dapat diambil dari mineral pengikatnya melalui amalgamasi (Hg) atau dengan menggunakan larutan sianida (biasanya NaCN) dengan karbon aktif. Di antara kedua metode ini, metode amalgamasi paling mudah dilakukan dan tentunya dengan biaya yang relatif rendah. Hanya dengan modal air raksa dan alat pembakar, emas dengan mudah dapat diambil dari pengikatnya. Metode ini umumnya dipakai oleh penduduk lokal untuk mengambil emas dari batuan pembawanya. Eksplorasi secara geokimia dengan vegetasi mungkin berguna baik dalam mengidentifikasi area kesuburan miskin atau dalam eksplorasi biogeokimia; mineral oksida dapat berubah secara sistematis dari latar belakang yang berdekatan dan di atas deposito.

I.III. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari makalah mengenai Emas (Au) Laterit yaitu: 1. Untuk mengetahui metode eksplorasi dan sistem penambangan pada emas laterit. 2. Untuk mengetahui Negara penghasil dan sebaran emas laterit serta dari segi pemasarannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Negara Penghasil

Lonjakan harga emas bukan saja dipengaruhi oleh tingginya permintaan. Namun, dari sisi pasokan juga cenderung berkurang. Bahkan, produksi emas dunia dari tahun ke tahun cenderung turun. Tahun lalu, produksi emas sedikit lebih baik dibandingkan 2008. Tapi, tetap saja tidak bisa melampaui produksi tertinggi 2001, yaitu sebanyak 2.600 ton. Data US Geological Survey (USGS), memperlihatkan bahwa produksi emas naik 2,26 ton menjadi 2.350 ton pada 2009. Produksi ini 9,6 persen di bawah puncaknya pada 2001. Thomas Chaize, pengamat emas dari GoldSeek.com, seperti dikutip VIVAnews, Senin 4 Oktober 2010, mengamati bahwa penurunan produksi telah membuat harga emas melambung tinggi. Dalam satu dekade, harga emas naik dari US$275 per ons menjadi lebih dari US$1.300 pada bulan ini.

Gambar 1. Negara Penghasil Emas di Dunia


7

Chaize juga mengatakan bahwa produksi emas dunia hanya dikuasai beberapa negara saja. Dulu, Afrika Selatan penguasanya. Namun berlahan produksinya turun dan posisinya digantikan China. Di antara negara-negara penyumbang emas, Indonesia juga masuk dalam daftar ini. Berikut negara-negara tambang emas terbesar dunia:

1. China

Selama tiga tahun berturut-turut, China adalah produsen emas terbesar dunia. Ini mengalahkan rekor sebelumnya. Produksi emas China naik 285-300 ton sejak 2008 hingga 2009.Emas produksi China meningkat sebesar 62 persen sejak tahun 2001 sementara produksi dunia jatuh sebesar 9,6 persen pada periode itu. Tidak hanya sebagai produsen, China juga terkenal sebagai pemburu emas. China diamdiam menumpuk emas sejak 2003. Pada periode 2003-2009, setidaknya 454 ton emas telah diserap oleh China.

2. Australia

Australia menjadi produsen emas terbesar kedua di dunia dengan 215 ton pada 2009. Produksi emas mereka turun 2,3 persen dibandingkan pada 2008, puncak produksi Australia. Peringkat produksi emas Australia terus meningkat dari keempat

menjadi kedua, bukan karena peningkatan produksi melainkan karena penurunannya lebih lambat dibandingkan Afrika Selatan dan Amerika Serikat.

3. Afrika Selatan

Produksi emas Afrika Selatan terus merosot tinggal separuhnya sejak 2001 hingga 2009. Pada 2001, produksi Afrika Selatan mencapai 402 ton. Sedangkan pada 2009 hanya 210 ton, atau turun 2008 pada 213 ton. Dengan penurunan produksi yang sangat cepat, Afrika Selatan telah kehilangan tempat nomor satu pada 2007 menjadi nomor 3 pada 2009. Selain karena cadangan yang menipis, penurunan produksi emas Afrika Selatan pada 2008 dan 2009 juga karena masalah pasokan listrik.

4. Amerika Serikat

Negeri Paman Sam bisa memproduksi 210 ton emas pada 2009, angka yang hampir sama dengan produksi Afrika Selatan. Produksi emas AS menurun sejak puncaknya pada 1998. Negara bagian Nevada memproduksi tiga per empat emas di Amerika Serikat.

5. Rusia

Tambang emas Rusia memproduksi 185 ton pada 2009. Meningkat sebesar 5,1 persen dibandingkan pada 2008 dan 21 persen di atas tahun 2001. Bila melihat catatan, produksi emas di Uni Soviet pernah mencapai rekor pada 1989 dengan

jumlah 304 ton. Sedangkan bagi Rusia, 2009 merupakan rekor produksi dengan jumlah 185 ton emas. Seperti China, Rusia tetap menjaga potensi pertumbuhan produksi emas.

6. Peru

Sebanyak 180 ton emas pada 2009 diproduksi di sana. Setengah dari produksi itu berasal dari dua provinsi di Peru bagian utara, Libertad dan Cajamarca. Produksi emas Peru tumbuh sebesar 30,4 persen sejak 2001 dan 0 persen sejak 2008. Namun, produksi emas di Peru masih 15,5 persen di bawah rekor 2005 dengan 208 ton.

7. Kanada

Kanada adalah negara pertambangan. Sumber daya alam yang melimpah membuat separuh dari tambang di dunia berada di sana. Ahli geologi dan insinyur pertambangan kelas dunia juga banyak yang berasal dari negeri di Benua Amerika Utara ini.Meski demikian, produksi emas Kanada turun 43 persen sejak 1991, 30 persen sejak 2001, dan meningkat 5,2 persen sejak 2008. Kanada menghasilkan 95 ton emas pada tahun lalu.

10

Ontario dan Quebec menjadi dua provinsi utama yang menyokong emas di Kanada. Setidaknya, tiga-perempat produksi emas di Kanada berasal dari dua provinsi ini.

8. Indonesia

Indonesia juga merupakan produsen penting bagi dunia. 100 ton emas diproduksi pada 2009, meningkat 66 persen dibandingkan pada 2008 dan turun 23 persen dibanding 2001. Sebagian besar emas di Indonesia berasal dari tambang emas Tembagapura, Mimika, Papua. Tambang emas yang dimiliki PT Freeport Indonesia ini pada 2009 menghasilkan 86 ton. Sedangkan pada tahun ini diperkirakan akan turun menjadi 59 ton emas.

II.2 Mineralogi Emas

79 Ag Au

platinum emas raksa

Tabel periodik Rg

11

Keterangan Umum Unsur

Nama, Lambang, Nomor emas, Au, 79 atom

Deret kimia

logam transisi

Golongan, Periode, Blok 11, 6, d

kuning

berkilauan

Penampilan

Massa atom

196.966569(4) g/mol

Konfigurasi elektron

[Xe] 4f14 5d10 6s1

Jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 18, 32, 18, 1

Ciri-ciri fisik

12

Fase

padat

Massa jenis (sekitar suhu 19.3 g/cm kamar)

Massa jenis cair pada 17.31 g/cm titik lebur

1337.33 Titik lebur

(1064.18 C, 1947.52 F)

3129 Titik didih (2856 C, 5173 F)

Kalor peleburan

12.55 kJ/mol

Kalor penguapan

324 kJ/mol

Kapasitas kalor

(25 C) 25.418 J/(molK)

Tekanan uap

P/Pa

10

100

1k

10 k 100 k

pada T/K 1646 1814 2021 2281 2620 3078

13

Ciri-ciri atom

Struktur kristal

kubus pusat muka

3, Bilangan oksidasi (oksida amfoter)

Elektronegativitas

2.54 (skala Pauling)

Energi ionisasi

pertama: 890.1 kJ/mol

ke-2: 1980 kJ/mol

Jari-jari atom

135 pm

Jari-jari atom (terhitung) 174 pm

Jari-jari kovalen

144 pm

Jari-jari Van der Waals

166 pm

Lain-lain

Sifat magnetik

tiada data

14

Resistivitas listrik

(20 C) 22.14 nm

Konduktivitas termal

(300 K) 318 W/(mK)

Ekspansi termal

(25 C) 14.2 m/(mK)

(suhu kamar) (penarikan Kecepatan (pada wujud kawat) 2030 m/s suara dalam)

Modulus Young

78 Gpa

Modulus geser

27 Gpa

Modulus ruah

220 Gpa

Nisbah Poisson

0.44

Skala kekerasan Mohs

2.5

Kekerasan Vickers

216 Mpa

Kekerasan Brinell

2450 Mpa

Nomor CAS

7440-57-5

15

Isotop

iso
195

NA

waktu paruh DM DE (MeV) DP


195

Au syn

186.10 hari

0.227

Pt

1.506

196

Pt

196

Au syn

6.183 hari 0.686


196

Hg

197

Au 100% Au stabil dengan 118 neutron 2.69517 hari 198

198

Au syn

1.372

Hg

199

Au syn

3.169 hari

0.453

199

Hg

Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage. Kode ISOnya adalah XAU. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat celcius.

16

Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya >20%.

Telah diketahui dengan baik bahwa emas dapat terbentuk pada bagian pedolitik atas pada zona pelapukan laterit. Bentuk emas yang dihasikan bermacammacam dari yang berukuran besar, partikel membundar seperti nugget, dan dendritus emas pada celah dan retakan, sampai kristal-kristal kecil pada pori-pori tanah. Sebenarnya sumber emas secara primer adalah pada lingkungan yang juga kaya akan perak. Emas dapat berada pada profil laterit karena proses kimiawi. Berbeda dengan proses mobilisasi dan penghilangan perak, dimana Ag berperan sebagai air meteorik pada zona pelapukan. Proses perpindahan Au hanya terjadi pada kondisi spesifik tertentu. Mungkin perpindahan tersebut berhubungan dengan asamnya air

17

tanah dekat permukaan pada lingkungan laterit. Kedua reaksi berikut merupakan contoh dari proses pengasaman yang berlangsung pada profil laterit. Percobaan yang dilakukan menunjukan bahwa pada keadaan pH rendah, Eh tinggi, dan keberadan ion Cl-, emas yang berada di dekat permukaan dapat menjadi AuCl4-. Hal ini dikontrol oleh oksidasi dari Fe2+ yang berhubungan dengan ketersedian oksigen. Sebagai perbandingan, perak akan bereaksi dengan lebih cepat, pada daerah reduksi, sebagai AgCl, AgCl 2-, dan AgCl32-. Reaksi berikut mengasilkan Au murni pada kondisi reduksi yang terjadi pada bagian yang kaya akan ion Fe2+ dan Mg2+. AuCl4- + 3Fe+ + 6H2O Au + 3FeOOH + 4Cl - + 9 H+ Perlu diketahui bahwa mikroorganisme juga berhubungan dengan

konsentrasi emas pada tanah laterit. Emas sekunden yang berbentuk nugget dapat ditemukan pada lingkungan yang berbeda dari tempat deposit emas terjadi. Hal ini disebabkan oleh bakteri pada tanah yang memiliki kemampuan untuk

mengakumulasi emas melaluiproses difusi melewati dinding selnya dan masuk ke dalam cytoplasmanya. Diagenesis subsekuen dari sedimen yang mengandung mikroorganisme yang kaya akan emas akan menyebabkan terjadinya rekristalisasi dari emas menjadi bentuk seperti nugget.
Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer).

a. Deskripsi

18

Au tersebar di laterit dan saprolit yang berkembang dalam kondisi cuaca tropis melalui berbagai macam jenis batuan dasar tetapi distal ke deposito landasan dikenal emas. b. Tipe Endapan Boddington, Mt. Gibson, Edna May, Australia Barat; Akaiwang, Arakaka, Guyana, Georgia Lumpkin dan County Putih,. c. Perbedaan yang Menonjol Deposit jenis berkembang di bawah kondisi mendekati permukaan suhu dan tekanan, dan tidak seperti emas placers paling tidak memiliki emas detrital signifikan. Kehadiran laterit adalah prasyarat penting untuk tipe deposito. d. Asosiasi jenis endapan (* diduga terkait genetik): Bauksit Laterite-jenis, Ni laterit, * aluvial logam kelompok placers Auplatinum. Semua lodes Au-bearing dapat ditemukan di batuan dasar, termasuk Auurat kuarsa sulfida rendah, Homestake Au, penggantian polimetalik dan vena deposito, kuroko atau sulfida Siprus besar, porfiri Cu, dan placers jarang lithified. Menurut definisi, deposit mineral lapisan tidak harus hadir secara langsung di bawah jenis deposito.

e. Tektonostratigrafi:

19

Zona pelapukan umumnya Stabil Greenstone di atas ikat pinggang dan semua medan emas-bantalan lainnya. f. Lingkungan Pengendapan Kraton Stabil, berkepanjangan pelapukan. Jika bauksit laterit-tipe seperti, deposito harus terjadi umumnya sepanjang batas erosi dari sisa-sisa dataran tinggi tua. g. Range Umur Kenozoikum; Oligosen terlambat untuk Miosen awal di Australia Barat. h. Batuan Pembawa Regoliths kebanyakan laterit. Lainnya diperkaya dalam aluminium (bauksit). Juga, lebih jarang, deposito ditemukan di saprolites, seperti dalam Appalachian selatan. i. Asossiasi Batuan Greenstones dengan vena Au-bearing dan disseminations, batuan dasar mungkin berisi deposito berbagai lapisan dan kejadian mineralisasi khas daerah Kraton stabil (lihat Associated Deposit Jenis). Besi-formasi atau itabirite (Brasil). Lain emas-bantalan medan. j. Mineral Penggangu : Fe, oksida Al dan hidroksida, dan oksida Mn. Limonit. Hancur fragmen batuan dasar, termasuk besi-pembentukan, dan kaolinit. k. Struktur dan zonasi: laterit dewasa mineralisasi Au mungkin diterjemahkan dalam laterit atau pengungsi di kedalaman ke saprolit yang mendasari; mineralisasi di laterit
20

cenderung memiliki tekstur yang sama dengan bauksit laterit-Type, yang meliputi pisolitic, masif, nodular, dan bersahaja. Limonit-disemen fragmen pembentukan besi - apanhoancango disebut atau canga di Brasil. Di deposit Boddington, nodul hematitic, tanah liat dengan cincin Liesegang, dan laterit mengandung besi dan bauxitic terjadi yang secara lokal indurated. Tiga tingkat mineral yang luas (ratarata 5 m tebal) diakui pada endapan ini, dengan tingkat individu-host oleh satu atau lebih hal berikut: (1) 4 - untuk zona mengandung besi 12-m-tebal yang terdiri dari Sub DAS hardcap dan B- Sub DAS dengan tanah liat nodular dan rubbly; (2) 20 - untuk zona tanah liat 100-m-tebal; dan (3) yang sampai dengan zona saprolit 5-m-tebal. Au ditemukan di pisoliths di Edna Mei tetapi tidak pada Boddington. l. Pengaruh pelapukan: utama proses konsentrasi Au termasuk pengayaan sisa Au, presipitasi kimia Au, dan kombinasi keduanya. Pengaruh metamorfosis: Tidak setara metamorf dikenal. GEOKIMIA :. Al, Ga (jika terdapat dalam bauksit laterit-jenis Au adalah tanda tangan untuk beberapa tapi tidak semua deposito Sebuah studi tentang pengayaan / penipisan unsur di pameran Boddington bahwa Sc diperkaya dengan Au dan Fe, Al, Ga. , As, Pb, dan Sn yang diperkaya sebagai bagian dari zona mengandung besi. GEOFISIKA: Dapat digunakan untuk mengidentifikasi fitur batuan dasar yang terkait dengan protore. Listrik sifat deposito mungkin terbukti bermanfaat. Seismik dangkal mungkin berguna dalam asi determin bentuk deposito.

21

Gambar 3. a. Tonase Saprolite-Laterite Au , b. Kadar Emas Saprolite-Laterite Au

II.3 Pasar

Emas juga diperdagangkan dalam bentuk koin emas, seperti Krugerrand yang diproduksi oleh South African Mint Company dalam berbagai satuan berat. Satuan berat krugerrand yang umum ditemui adalah 1/10 oz (ounce), 1/4 oz, 1/2 oz dan 1 oz. Harga koin krugerrand didasarkan pada pergerakan harga emas di pasar komoditas dunia yang bergerak terus sepanjang masa perdagangan. Koin Krugerrand khusus (atau biasa disebut proof collector edition) juga diproduksi secara terbatas sesuai dengan tema tertentu. Karena diproduksi terbatas, sering kali harga koin krugerrand

22

edisi proof ini melebihi harga kandungan emas koin tersebut tergantung pada kelangkaan dan kondisi koin khusus ini. Edisi yang cukup digemari dan dicari para investor adalah edisi yang memuat gambar Nelson Mandela.

Terdapat beberapa negara yang memproduksi secara massal koin emas untuk ditawarkan sebagai alternatif investasi, antara lain:

1. Australia - kangaroo 2. China - panda 3. Malaysia - kijang emas 4. Canada - maple leaf 5. Inggris - Britannia 6. Amerika Serikat - eagle dan buffalo 7. Afrika Selatan - Krugerrand 8. New Zealand - kiwi 9. Singapore lion 10. Austria philharmonic

Harga emas

Dalam sejarahnya yang panjang dan berliku, saat ini emas tiba pada suatu masa baru dengan peluang dan bahaya. Harga emas saat ini lebih tinggi dari harga 17 tahun terakhir, melambung hingga $1000 per troy ounce. (1 ounce=31,1035 gr).

23

Tetapi, emas yang tersisa untuk ditambang sangatlah sedikit dan telah diperas dari bumi dengan biaya pemulihan lingkungan yang sangat tinggi dan tak jarang berada di belahan dunia yang termiskin.

Bahkan, per Maret 2008, harga emas mencapai US$ 1010 per troy ounce (troy ounce = 31,1035 gram) atau setara Rp 298.000 per gram. Harga emas naik pada tahun 2008 terkait dengan suku bunga Amerika yang berencana kembali memotong tingkat suku bunganya, namun hal ini disinyalir sebagai suatu proyeksi atas besarnya permintaan emas di pasaran untuk perhiasan. Hal serupa juga ditegaskan oleh National Australian Bank (NAB) pada sektor mineral dan energi.

Bursa komoditi merupakan tempat pertemuan antara permintaan dan penawaran komoditas dan derivatifnya. Pihak penjual dan pihak pembeli barangbarang komoditas bertemu di bursa tersebut. Selain pembeli dan penjual, ada pula pedagang perantara yang dikenal dengan komisioner dan makelar. Komisioner mengambil posisi sendiri, sedangkan makelar tidak dapat memegang posisi.

Komoditi yang ditransaksikan salah satunya adalah emas dan

kontrak

berjangka yang menggunakan komoditi sebagai aset acuannya. Kontrak berjangka ini mencakup harga spot, kontrak serah, kontrak berjangka dan opsi berjangka ataupun suku bunga, instrumen lingkungan hidup, swap, ataupun kontrak derivatif pengangkutan.

24

Gambar 4. Grafik Pemasaran Harga Emas

Dari grafik tersebut kita bisa melihat bahwa sejak emas menembus angka US$ 1,000/Oz September 2009 lalu, kemudian melesat ke angka diatas US$ 1,200/Oz pada awal Desember, emas terkoreksi secara significant di bulan yang sama. Namun kita tahu koreksi ini ternyata tidak berhasil membawa harga emas dunia ke angka dibawah US$ 1,000/Oz; koreksi ini hanya berakhir pada angka US$ 1,075/Oz yang terjadi pada tanggal 22 Desember 2009. Inilah yang disebut titik terendah yang semakin tinggi (higher low) itu.

Karakteristik Pemasaran Emas

Pergerakan harga emas sebagian besar didorong oleh faktor-faktor makroekonomi seperti ekspektasi inflasi, fluktuasi mata uang, perubahan suku bunga atau

25

peristiwa politik global atau regional

yang diantisipasi berdampak pada

perekonomian dunia. Emas telah memainkan peran historis sebagai penyimpan nilai pada saat inflasi harga dan ketidakpastian ekonomi. Faktor ini, bersama dengan kehadiran kepemilikan emas signifikan di atas tanah, cenderung untuk meredam dampak fundamental pasokan / permintaan di pasar. Perdagangan emas fisik, bagaimanapun, tetap penting dalam menentukan harga dasar, dan emas fisik, baik dalam bentuk batangan atau perhiasan caratage tinggi, masih merupakan sarana investasi utama di pasar negara berkembang di India, Cina dan Timur Tengah . Emas relatif cair dibandingkan dengan pasar komoditas lain dan kedalaman yang signifikan di masa depan dan penjualan ke depan emas di berbagai bursa, serta di pasar over-the-counter. 1. Permintaaan Perhiasan Emas Secara geografis, hanya kurang dari 80% permintaan perhiasan emas sekarang berasal di pasar negara berkembang, dibandingkan dengan 64% dekade yang lalu. Pasar utama untuk perhiasan emas adalah India, Cina, Timur Tengah dan Amerika Serikat. Pasar Rusia juga telah melihat pertumbuhan yang kuat baru-baru ini, dan merupakan pasar tunggal terbesar keenam untuk perhiasan emas pada tahun 2008, dengan permintaan hanya di bawah 100 ton. Dalam ekonomi India dan sub-benua, perhiasan emas yang dibeli sebagai produk kuasi-investasi. Perhiasan High-caratage dijual dengan margin yang relatif

26

kecil untuk harga emas spot, yang umumnya transparan kepada konsumen, dan karena itu mudah dijual kembali ke jewelers atau pedagang bullion saat kas diperlukan atau ketika perhiasan di luar tanggal dan perlu refashioned. 2. Permintaan investasi Seperti halnya saham di ETF, yang telah menjadi sarana investasi baik diakui untuk emas, terutama di pasar Amerika Serikat dan Eropa, investasi emas fisik yang mengambil bentuk penimbunan bar (terutama di India dan di Cina) dan koin resmi (untuk yang pasar terbesar adalah Turki). Permintaan investasi fisik telah tumbuh secara signifikan sejak tahun 2003, ketika berdiri di hanya kurang dari 300 ton, ke tingkat sekitar 770 ton pada tahun 2008. Selama tahun 2008, permintaan meningkat di semua kategori berbagai investasi ritel, dan khususnya di ETF. Holdings di kedua meningkat dari 28 juta ons (sekitar 870 ton) sampai dengan 38 juta ons (sekitar 1.180 ton), meningkat 36% sepanjang tahun. 3. Industri dan sektor-sektor lainnya Penggunaan industri terbesar emas dalam elektronik, sebagai plating atau kawat ikatan. Sejalan dengan pertumbuhan dalam penggunaan komputer pribadi dan alat elektronik lainnya secara global, penggunaan emas di sektor ini juga meningkat, rata-rata tingkat pertumbuhan lebih dari 9% pada periode lima tahun dari tahun 2002-

27

2007. Jumlah keseluruhan emas yang digunakan dalam sektor ini, bagaimanapun, tetap kecil, hanya 11% dari total permintaan. Permintaan emas untuk tujuan kedokteran gigi terus menurun, namun hal ini hanya merupakan sebagian kecil dari total permintaan, kurang dari 2% dari total dunia.kepemilikan BI, penjualan dan pembelian Emas yang diselenggarakan oleh sektor resmi, pada dasarnya bank sentral dan IMF, berdiri di sekitar 29.000 ton pada tahun 2008. Secara berkala, bank sentral membeli dan menjual emas sebagai peserta pasar. Kebanyakan penjualan bank sentral berlangsung di bawah Bank Sentral Emas Perjanjian (CBGA) dan karena itu tanpa dampak signifikan terhadap pasar. Yang kedua perjanjian ini sedang dalam tahun yang kelima dan terakhir (yang berakhir pada akhir September 2009). BI penjualan pada tahun keempat dari perjanjian, yang berakhir pada tanggal 27 September 2008, hanya mencapai 343 ton, terhadap kuota 500 ton tersedia di bawah perjanjian. Penjualan pada kuartal pertama tahun berjalan perjanjian hanya mencapai 50 ton, dan karena itu sepertinya, dalam situasi saat ini, bahwa kuota tahunan CBGA tidak akan tercapai.

BAB III
28

METODE EKSPLORASI DAN PENAMBANGAN

III. 1 Metode Eksplorasi

Kecenderungan terdapatnya emas terdapat pada zona epithermal atau disebut zona alterasi hidrothermal. Zona alterasi hidrotermal merupakan suatu zona dimana air yang berasal dari magma atau disebut air magmatik bergerak naik kepermukaan bumi. Celah dari hasil aktivitas Gunungapi menyebabkan air magmatik yang bertekanan tinggi naik ke permukaan bumi. Saat air magmatik yang yang berwujud uap mencapai permukaan bumi terjadi kontak dengan air meteorik yang menyebabkan larutan ion tio kompleks, ion sulfida, dan ion klorida yang membawa emas terendapkan.

Air meteorik biasanya menempati zona-zona retakan-retakan batuan beku yang mengalami proses alterasi akibat pemanasan oleh air magmatik. Seiring dengan makin bertambahnya endapan dalam retakan-retakan tersebut, semakin lama retakanretakan tersebut tertutup oleh akumulasi endapan dari logam-logam yang mengandung ion-ion kompleks yang mengandung emas. Zona alterasi yang potensial mengandung emas dapat diidentifikasi dengan melihat lapisan pirit atau tembaga pada suatu reservoar yang tersusun atas batuan intrusif misalnya granit atau diorit.

29

1. Metode Resistivity

Respon emas terhadap IP dan resistivity sangat beragam dan cukup sulit diidentifikasi dimana tidak setiap vein atau retakan bekas hidrotermal mengandung emas. Berdasarkan hasil IP dan resistivity atau magnetotelurik suatu vein dapat diidentifikasi mengandung emas dengan melihat pada nilai true_R atau tahanan sebenarnya yang sangat kecil, namun perlu diperhatikan bahwa tidak setiap nilai resistivity yang rendah dari suatu vein dipengaruhi oleh emas karena selain emas juga ikut terendapkan mineral pirit dan tembaga yang juga memiliki nilai tahanan jenis yang rendah.

Korelasi data IP dan resistivity dengan data geokimia suatu zona alterasi sangat penting dimana melalui data geokimia kita dapat menentukan mineral apakah yang dominan mengontrol rendahnya nilai resistivitas apakah emas, tembaga, atau pirit. Sehingga kita dapat mengetahui mineral apa yang dominan terendapkan pada suatu vein.

Berdasarkan hasil dari IP dan resistivity sebaiknya dikorelasikan lagi dengan data bor lokasi penelitian. Korelasi ini sangat penting karena metode geolistrik (IP dan resistivity) adalah proses awal atau suatu proses perabaan yang merupakan dugaan sementara. Korelasi dari data bor tadi akan meminimalkan error yang ada.

30

Dalam proses analisis geolistrik sebaiknya berhati-hati dengan water table yang akan menurunkan nilai resistivitas apalagi jika daerah tersebut merupakan suatu zona basah seperti adanya sungai dalam zona argilic nilai resistivitas akan bernilai rendah hal ini akan disebabkan karena adanya ion-ion yang terikat dalam zona alterasi argilic.

2. Metode Geokimia Eksplorasi geokimia khusus mengkonsentrasikan pada pengukuran kelimpahan, distribusi, dan migrasi unsur-unsur bijih atau unsur-unsur yang berhubungan erat dengan bijih, dengan tujuan mendeteksi endapan bijih. Dalam pengertian yang lebih sempit eksplorasi geokimia adalah pengukuran secara sistematis satu atau lebih unsur jejak dalam batuan, tanah, sedimen sungai aktif, vegetasi, air, atau gas, untuk mendapatkan anomali geokimia, yaitu konsentrasi abnormal dari unsur tertentu yang kontras terhadap lingkungannya (background geokimia). Pada metode geokimia, unsur-unsur jejak dan unsur penunjuk dari emas yang menentukan keberadaan emas, misalnya unsur perak (Ag) dan batuan di sekitarnya. Selain itu, vegetasi di sekitar keterdapatan emas menunjukkan keberadaan emas.

Alasan penggunaan unsur penunjuk antara lain:

31

1.Unsur ekonomis yang diinginkan sulit dideteksi atau dianalisis 2.Unsur yang diinginkan deteksinya mahal 3.Unsur yang diinginkan tidak terdapat dalam materi yang diambil (akibat perbedaan mobilitas)

Contohnya : Emas kelimpahannya kecil dalam bijih, oleh karena itu pola dispersinya hanya mengadung kadar emas yang sangat rendah, kurang dari batas minimal yang dapat dianalisis. Di lain pihak, Cu, As, atau Sb dapat berasosiasi dengan emas dalam kelimpahan yang relatif besar.

III.2 Proses Penambangan

Dalam penambangan emas, logam emas tidak berada dalam bentuk murninya, akan tetapi masih bercampur dengan logam dan campuran lain. Karena itu perlu adanya pemisahan dan pemurnian logam emas. Selama ini, pemisahan emas dilakukan dengan cara sianidasi, amalgamasi, dan peleburan Sedangkan pemurnian emas dengan cara elektrolisis

Namun metode-metode tersebut banyak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.. Hal ini karena bahan kimia yang digunakan untuk reaksi-reaksi diatas bersifat toksik terhadap lingkungan.

1. Amalgamasi

32

Amalgamasi adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air raksa dan membentuk amalgam (Au Hg). Amalgam masih merupakan proses ekstraksi emas yang paling sederhana dan murah, akan tetapi proses efektif untuk bijih emas yang berkadar tinggi dan mempunyai ukuran butir kasar (> 74 mikron) dan dalam membentuk emas murni yang bebas (free native gold).

Proses amalgamasi merupakan proses kimia fisika, apabila amalgamnya dipanaskan, maka akan terurai menjadi elemen-elemen yaitu air raksa dan bullion emas. Amalgam dapat terurai dengan pemanasan di dalam sebuah retort, air raksanya akan menguap dan dapat diperoleh kembali dari kondensasi uap air raksa tersebut. Sementara Au-Ag tetap tertinggal di dalam retort sebagai logam.

Metode amalgamasi, yang dalam penggunaannya melibatkan raksa, hanya dapat mengisolasi emas sekitar 50%-60%. Selain dinilai tidak efisien, raksa juga menghasilkan residu yang berdampak negatif bagi lingkungan (Hocker, 2000). Bahkan uap raksapun dianggap berbahaya jika terhirup manusia. Gejala keracunan pada manusia antara lain : batuk, nyeri dada, bronchitis, pneumonia, tremor, insomnia, sakit kepala, cepat lelah, kehilangan berat badan, dan gangguan pencernaan.

33

2.Sianidasi

Proses Sianidasi terdiri dari dua tahap penting, yaitu proses pelarutan dan proses pemisahan emas dari larutannya. Pelarut yang biasa digunakan dalam proses cyanidasi adalah NaCN, KCN, Ca(CN)2, atau campuran ketiganya. Pelarut yang paling sering digunakan adalah NaCN, karena mampu melarutkan emas lebih baik dari pelarut lainnya. Secara umum reaksi pelarutan Au dan Ag adalah sebagai berikut:

4Au

8CN-

O2

H2 O

4Au(CN)2-

4OH-

4Ag + 8CN- + O2 + 2 H2O = 4Ag(CN)2- + 4OH-

Pada tahap kedua yakni pemisahan logam emas dari larutannya dilakukan dengan pengendapan dengan menggunakan serbuk Zn (Zinc precipitation). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

2 Zn + 2 NaAu(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O = 2 Au + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H2 2 Zn + 2 NaAg(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O = 2 Ag + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H2

34

Penggunaan serbuk Zn merupakan salah satu cara yang efektif untuk larutan yang mengandung konsentrasi emas kecil. Serbuk Zn yang ditambahkan kedalam larutan akan mengendapkan logam emas dan perak. Prinsip pengendapan ini mendasarkan deret Clenel, yang disusun berdasarkan perbedaan urutan aktivitas elektro kimia dari logam-logam dalam larutan cyanide, yaitu Mg, Al, Zn, Cu, Au, Ag, Hg, Pb, Fe, Pt. setiap logam yang berada disebelah kiri dari ikatan kompleks sianidanya dapat mengendapkan logam yang digantikannya. Jadi sebenarnya tidak hanya Zn yang dapat mendesak Au dan Ag, tetapi Cu maupun Al dapat juga dipakai, tetapi karena harganya lebih mahal maka lebih baik menggunakan Zn. Proses pengambilan emasperak dari larutan kaya dengan menggunakan serbuk Zn ini disebut Proses Merill Crowe.

Mengingat metode-metode yang tidak ramah lingkungan tersebut, maka diperlukan metode lain yang lebih ramah terhadap lingkungan. Menurut GardeaTorresdey, et al. (1998) sejak lama telah diketahui bahwa tumbuhan memiliki kemampuan untuk mengambil emas dari tanah dan mengakumulasikannya dalam jaringan secara cepat, baik secara aktif melalui metabolisme tumbuhan atau secara pasif melalui gugus fungsional dalam jaringan tumbuhan. Kemampuan ini dapat dimanfaatkan untuk memperoleh kembali ion emas(III) dari larutannya.

Dewasa ini telah banyak dikembangkan metode adsorpsi dengan menggunakan biomassa tumbuhan, yang dikenal sebagai metode fitofiltrasi. Biomassa tumbuhan dapat digunakan untuk mengadsorpsi ion logam kationik maupun anionik. Berbagai

35

penelitian menunjukkan bahwa biomassa tumbuhan dapat mengikat berbagai ion logam seperti Cu(II), Ni(II), Cd(II), Cr(III), Sn(II), Au(III), dan Zn(II) (GardeaTorresdey, et al. 1998). Selain itu, biomassa bersifat biodegradable, sehingga penggunaannya bersifat ramah lingkungan.

Tiemann, et al., (2004) menduga bahwa gugus-gugus aktif yang terdapat pada protein dalam tumbuhan berperan penting bagi proses pengikatan ion logam. Tumbuhan yang memiliki kadar protein tinggi dan dapat digunakan untuk mengikat emas(III) dengan metode fitofiltrasi adalah rumput gajah.

Metode fitofiltrasi ini diharapkan sebagai metode alternatif yang dapat digunakan dalam pengolahan pertambangan emas di Indonesia, sehingga residu dari hasil tambang emas yang diperoleh tidak akan membahayakan bagi lingkungan, hewan, dan manusia.

Pengolahan emas sistem pelarutan ( leaching) sianida ataupun tiourea konvensional baru bernilai jika dilakukan terhadap batuan dengan kandungan minimal emas 5 gram / ton. Padahal dalam kenyataannya mayoritas batuan emas memiliki kandungan yang lebih kecil dari itu. Agar batuan dengan kandungan emas minimal 1 gram / ton dapat diproses secara ekonomis, maka diciptakan sistem pengolahan dump leach / heap leach.

Berbeda dengan cara - cara konvensional, dalam sistem ini tidak dilakukan penghalusan ukuran batuan. Dengan kata lain tak perlu dilakukan proses - proses

36

mekanis terhadap batuan hasil tambang. Batuan dengan ukuran seperti apa adanya ditumpuk diatas bidang datar ( lapang) yng telah dilapisi polimer sejenis plastik. Plastik berfungsi menahan cairan kimia agar tak meresap ke lapisan tanah di bawahnya, sehingga aman dari pencemaran.

Proses pelarutan dilakukan dengan menyemprot cairan kimia dengan metode hujan buatan melalui sprinkle - sprinkle yang ditempatkan di atas tumpukan batuan. Tetes larutan selanjutnya akan melakukan penetrasi ke pori - pori batuan, melarutkan logam - logam yang di inginkan. Gaya grafitasi membawa larutan logam ke bagian bawah dan selanjutnya dialirkan ke kolam / danau penampungan. Hasil larutan yang telah masuk ke kolam / danau kemudian diproses untuk mendapatkan logam emas dan perak.

Dalam bahasa umum di dunia pengolahan hasil tambang, dump / heap leach berarti teknik pengolahan logam sistem pelarutan tanpa proses penghalusan. Agar batuan emas kadar rendah mampu diolah secara ekonomis.Larutan dari tangki pelarut disalurkan ke sprinkle sprinkle lewat pipa pipa distributor, selanjutnya mengalir ke permukaan atas batuan. Cairan pelarut disiram dari bagian atas tumpukan seperti tetesan air hujan. Tetes - tetes larutan yang menimpa bongkahan akan mengalir kebagian bawah ( dengan terlebih dahulu melewati bongkahan-bongkahan dibawahnya, dan seterusnya) . Saat tiba dibagian bawah, larutan tersebut telah kaya akan garam logam.

37

Pencucian tumpukan batuan dengan sianida (Cyanide Heap Leaching) dianggap sebagai cara paling hemat biaya untuk memisahkan butir-butir emas yang halus (http:. Tapi cara ini sangat tidak ramah lingkungan karena sianida dapat melepaskan logam-logam berat lainnya seperti kadmium, timah, merkuri yang berbahaya bagi manusia dan ikan, dalam konsentrasi rendah sekalipun. Menurut laporan Program lingkungan PBB (UNEP), dari tahun 1985 hingga 2000, lebih dari selusin waduk pembuangan limbah tambang emas mengandung sianida ambruk.

Sebagian dari batuan emas tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi terbungkus oleh lapisan logam lain yang berbentuk garam sulfida. Untuk melarutkan emas seperti ini diperlukan proses refractory ataupun proses semacam itu agar tabir permukaan logam emas / perak terbuka terhadap pelarut. Beberapa contoh emas model ini adalah CuAuTeS2 ( paduan tembaga emas tellurium sulfida) , CuAuFeS2.

Pelarutan pengotor memerlukan adanya oksigen dari udara sebagai bantuan oksidator. Dalam proses pengolahan konvesional oksigen diinjeksikan kedalam larutan melalui gelembung udara yang disalurkan lewat pipa kedalam wadah bak pelarut, dan selanjutnya didistribusikan keseluruh bagian melalui putaran agitator.

Dalam sistem Dump Leach batuan terbuka terhadap udara luar sehingga tak ada hambatan terhadap suplay oksigen, namun disaat tumpukan bongkahan menjadi lebih tinggi timbul perisai terhadap udara luar. Untuk mengatasi hal ini maka

38

dilakukan pemasangan cerobong suplay udara pada tempat tempat yang ditengarai bakal kekurangan udara.

Pemerian HCl pada chalcopyrite ( yang biasanya terdapat dalam batuan emas) akan melarutkan unsur besi, dan tembaga tertinggal dalam bentuk sulfida logam. Sulfida tembaga ini sangat mudah teroksidasi oleh oksigen menjadi tembaga sulfat. Proses oksidasi ini menghasilkan panas yang menyebabkan tumpukan menjadi hangat..." CuFeS2 + 2HCl CuS + FeCl2 + H2S CuS + 2O2 CuSO4.

Untuk mendapatkan ion NO3- yang netral maka saat ini telah digunakan garam timbal nitrat Pb( NO3) 2. garam ini akan terurai dalam air menjadi kation Pb2+ dan anion NO3-. Proses penambahan Pb( NO3) 2 dapat dilakukan bersama dengan proses sianidasi, dan inilah keunggulan proses nitrox dibanding klorinasi dalam sistem Dump / Heap Leach..."

Secara umum, metode penambangan emas alivial dilakukan berdasarkan endapan aluvial, antara lain : penambangan emas pada endapan aluvial aktif ( muda ) yang dilakukan pada badan badan sungai mengunakan peralatan sederhana seperti dulangan atau wajan, linggis, sekop, cangkul dan ayakan. Apabila penambangan dilakukan untuk mengambil material aluvial purba atau aluvial recent yang terdapat

39

di tebing atau di darat, maka pengambilan biji emas dilakukan dengan membuat sumuran atau paritan untuk mencapai lapisan yang diperkirakan mengandung emas. Selanjutnya material yang diperoleh didulang di sekitar lokasi lubang tambang. Metode tambang semprot yang mengunakan mesin berkekuatan 5,5 pk/unit untuk menambang emas pada aluvial tua atau tanah lapukan dari batuan dasarnya, selanjutnya material tersebut dimasukkan dalam sluice box , kemudian mineral mineral beratnya di dulang. Secara geologi, lokasi penambangan emas banyak dijumpai endapan endapan aluvial muda dan aluvial tua yang secara umum terdiri dari fragmen fragmen kuarsa putih susu, batuan ultra mafik, batuan milihan dan batuan sedimen. Umumnya potensi kandungan emas dalam endapan aluvial tua akan meningkat seiring dengan peningkatan ukuran butiran endapan tersebut yang relatif lebih dalam dan dekat dengan batuan dasar.

40

BAB IV KESIMPULAN
Emas pertama kali ditambang di Kolar Gold Fields (KGF) daerah sebelum abad ke-2 dan ke-3 Masehi (benda-benda emas yang ditemukan di Harappa dan Mohenjo-daro dengan menggali lubang kecil. Selama periode Chola di abad ke-9 dan 10 AD skala operasi tumbuh . Pertama kali ditambang dengan menggunakan system hidrolik. Negara penghasil emas di dunia adalah Negara China. Sementara Indonesia juga memiliki peranan penting dalam tambang emas yang terletak di Timur Indonesia, yaitu Grasberg Papua. Emas dapat berada pada profil laterit karena proses kimiawi. Berbeda dengan proses mobilisasi dan penghilangan perak, dimana Ag berperan sebagai air meteorik pada zona pelapukan. Proses perpindahan Au hanya terjadi pada kondisi spesifik tertentu. Mungkin perpindahan tersebut berhubungan dengan asamnya air tanah dekat permukaan pada lingkungan laterit. Kedua reaksi berikut merupakan contoh dari proses pengasaman yang berlangsung pada profil laterit. Proses eksplorasinya dilakukan dengan metode resistivity dan eksplorasi geokimia, sedangakan proses penambangannya untuk memisahkan dari logam yang lain digunakan dengan cara amalgmasi, sianidasi dan peleburan.

41

DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Anshari. 2010. Eksplorasi Geokimia.http://pocongkesurupan.blogspot

.com/2010/11/prinsip-dasar-geokimia-eksplorasi.html didownload pada Minggu, 19 Desember 2010.

Amin. 2009. Metode Geolistrik/Resistivity Eksplorasi Emas.http://geomapping .blogspot.com/2009/11/metode-geolistrikresistivity-dalam.html Minggu 19 Desember 2010. Anastasya, Mieke. 2010. Endapan Mineral. http://kepalabatu.finddiscussion. com/diskusi-f30/eksplorasi-emas-t2.htm diakses pada Minggu 19 Desember 2010. Marsudiyanto.2009. Penambangan Emas.http://marsudiyanto-petrus.blogspot.com /2008/05/penambangan-emas.html diakses pada Minggu 19 Desember 2010. diakses pada

Satria,Ade. 2009. Teknik Amalgamasi Modern http://pengolahanemas.blogspot .com/2009/01/teknik-amalgamasi-modern.html didownload pada Minggu, 19 Desember 2010

Squad.

2010.

Negara-negara

Penghasil

Emas

Terbesar.

http://squad1.blogspot.com/2010/10/negara-negara-penghasil-emas-terbesar.html didownload pada Minggu, 19 Desember 2010.

42

Wikipedia.

2010.

Bursa

Komoditi.http://id.wikipedia.org/wiki/Bursa_komoditas

diakses pada Minggu 19 Desember 2010.

Wikipedia. 2010. Gold Mine. http://en.wikipedia.org/wiki/Gold_mining diakses pada Minggu 19 Desember 2010.

43

Anda mungkin juga menyukai