Anda di halaman 1dari 33

Teknik Ispeksi

SUB DIREKTORAT KESELAMATAN OPERASI MINERBA-PABUM DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN, MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI DIREKTORAT JENDERAL MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 2007

Tugas dan Tanggung Jawab Pengawas Operasional


1. Bertangung jawab kpd KTT untuk keselamatan semua pekerja tambang yang menjadi bawahannya
Bertangung jawab atas keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan dari semua orang yang ditugaskan kepadanya Melaksanakan inspeksi, pemeriksaan dan pengujian Membuat dan menandatangani laporan-laporan pemeriksaan, inspeksi san pengujian

2.

3. 4.

TUJUAN INSPEKSI
1. Identifikasi kondisi tidak aman

2. Identifikasi tindakan tidak aman


3. Menentukan penyebab dasar 4. Melakukan tindakan perbaikan 5. Bukan mencari kesalahan

KAPAN BAPAK DAN IBU MELAKSANAKAN INSPEKSI ??!

Setiap saat saya datang kewilayah kerja yang menjadi tanggung jawab saya

KEUNTUNGAN INSPEKSI

MENGAPA PENGAWAS INSPEKSI

Pembetulan segera terhadap TTA dan KTA yang ditemukan Kontak langsung dengan karyawan Karyawan tanggap terhadap TTA dan KTA Menetapkan secara tepat alat-alat keselamatan yang sesuai Meningkatkan kesadaran K3 Merealisasikan program K3 dikalangan karyawan

Punya Kepentingan Pribadi Paham terhadap kondisi daerah kerja Paham sifat dan tabiat pekerja Dapat kontak langsung dengan pekerja Mengikuti perubahan/ perkembangan Perbaikan segera

PENGAWAS
Tangung jawab K3
- Daerah kerja - Pekerja - Peralatan kerja - Metode kerja - Lingkungan kerja
4M+E

Memiliki sikap - Positive - Rasional - Jujur - Fleksibel - Pragmatis

Faktor Pribadi - Kemauan - Kemampuan - Pengetahuan - Pengalaman

Hampir Semua Kecelakaan


Akibat Tindakan Tidak Aman

KECELAKAAN KERJA

APD 12 %
Series1, APD, 12%, 12%

Peralatan 28 %
Prosedur & Keteraturan 12 % Posisi Seseorang 30 % Reaksi Seseorang 14 %

POSISI ORANG 30%

Series1, PROSEDUR, 12%, 13%

Series1, REAKSI ORANG, 14%, 15%

Series1, PERALATAN, 28%, 29%

JUMLAH KECELAKAAN KERJA DISEBABKAN OLEH

Series1, SEBAB LAIN, 4%, 4%

TTA

SEBAB LAIN

Series1, TTA, 96%, 96%


Series1, KERJA DISEBABKAN OLEH JUMLAH KECELAKAAN Series1, NASIB, 2, UNSAFE 2% COND, 10, 10%

UNSAFE ACT

Series1, UNSAFE ACT, 88, 88%

UNSAFE COND NASIB

INSPEKSI K3
A. PENGERTIAN INSPEKSI - Mengamati, mengenali bahaya dan ditanggulangi
- Menghilangkan penyimpangan terhadap ketentuan yg ada - Ditangani sehingga kecelakaan dapat segera dicegah (Salah satu cara untuk mencari solusi permasalahan atau memperkirakan suatu resiko sebelum suatu kecelakaan terjadi)

KATAGORI INSPEKSI

A. Tanggung Jawab Inspeksi

B. Jenis Inspeksi

1 Inspeksi Eksternal - Oleh PIT - Oleh konsultan K3 - Oleh perusahaan asuransi - Oleh pihak-pihak luar yang berkepentingan 2. Inspeksi Internal - Front line supervisor - Karyawan yang mendapat delegasi dari atasannya - Komite atau subkomite K3

1. TERENCANA 2. Tidak TERENCANA

inspeksi
TERENCANA
Observasi/pengamatan
DIlakukan secara terus menerus oleh pengawas sepanjang gilir kerja untuk melihat secara menyeluruh kekurangan yang ada. Tatagriya termasuk bagian dari efektifitas observasi

TIDAK TERENCANA Umumnya hanya memeriksa


KTA Hampir semua TTA lepas dari pengamatan KTA yang perlu perhatian besar, sering terlewatkan Perhatian cenderung pada produksi Pencatatan sering tidak dilakukan Perbaikan dan pencegahan tidak sampai mendasar

Inspeksi periodik
Dilakukan secara berkala dengan selang waktu yang tetap seperti harian, mingguan, bulanan, triwulanan. Inspeksi ini mencakup: 1. Bagian-bagian peralatan atau tempat kerja yang tidak bisa terlihat hanya dengan pengamatan (bagian/tempat/objek kritis) 2. Daerah kerja yang sedang tidak aktif/ditinggalkan

5 HAL YG PERLU DITULIS


1. TTA Yang Diamati

2. Tindakan Perbaikan Segera

3. Tindakan Pencegahan Tidak Terulang 4. Tanda Tangan & Nama Jelas Anda, Nomor Karyawan 5. Tanggal Dikeluarkan Kartu Pengamatan Tersebut

FUNGSI LEMBAR LAPORAN KONDISI

Dasar penentuan tindakan Dokumen K3 dan umpan balik karyawan Data analisa terakhir K3 Barometer kesadaran karyawan terhadap K3 Bahan laporan Dep.K3 dan managemen

6 PRINSIP OBSERVASI K3LH


Semua kecelakaan dapat dicegah

K3 tanggung jawab manajemen

Semua bahaya harus diamankan

Melatih karyawan bekerja aman

Pencegah kecelakaan usaha yang MULIA

PENGAWAS
Waktu khusus inspeksi Pengamatan total Penggunaan lembar pemeriksaan (ceck list) Cermat, menyeluruh dan uji coba Pelaporan dan rekomendasi/ perintah kerja

PENENTUAN OBJEK KRITIS


Potensi kerugian Pengalaman perawatan Catatan kerugian Catatan perawatan Catatan kecelakaan Potensi kecelakaan Buku petunjuk Interview karyawan

KONDISI FISIK UMUM

Pelindung Mesin Pemasangan Listrik Tabung Gas Bertekanan Bahan Mudah Menyala Jalan Keluar Alat Pemanjat/Tangga Perkakas Tangan Gang/ (Walk Way) Gudang/Penyimpanan Label dan Kunci Sisa Bahan/Material

PENGENDALIAN & PENCEGAHAN KEBAKARAN

Sistem Alarm & Deteksi Sistem Penyiraman Evakuasi Kebakaran Pemadam Api Portabel Pencegahan Kebakaran Pengurungan Kebakaran Pemberitahuan Kebakaran Pelayanan Kebakaran Peralatan Kebakaran

LINGKUNGAN & KESEHATAN

Korosi, Material Beracun. Ventilasi Kebisingan Radiasi Temperatur Penerangan Bahan berbahaya Alat Proteksi Diri

TAHAPAN INSPEKSI

A. PERSIAPAN

B. INSPEKSI

C.LAPORAN

Siklus pengamatan Objek inspeksi Pengamatan total Klasifikasi bahaya

A.

PERSIAPAN INSPEKSI

1. Identifikasi batas-batas fisik daerah

2. Menyusun rute inspeksi 3. Identifikasi bagian utama area inspeksi 4. Menentukan item yg harus diinspeksi 5. Menyusun rancangan daftar cek 6. Mencoba dan mengubah daftar cek

B.INSPEKSI
B.1. Siklus Pengamatan
Memutuskan Inspeksi pada alat atau tempat kerja
Berhenti dan mengamati Berhenti di dekat alat/tempat kerja. Amati 10-30 detik KTA atau TTA Bertindak dan Melaporkan - menghentikan TTA yg ditemukan - Menghentikan pekerjaan jika KTA - Mendiskusikan ttg perbaikan segera dari KTA/TTA - Melaporkan

B.2. OBYEK Observasi K3 Meliputi


1. APD 2. POSISI SESEORANG 3. REAKSI SESEORANG 4. PERKAKAS & PERALATAN

Tata cara dan Ketertiban

1. Alat-Alat

2.

Pelindung Diri

Kepala Mata dan Muka Telinga/alat pendengaran Hidung/alat pernafasan Tangan Kaki Badan

Membetulkan atau mengenakan APD Merubah posisi atau letak Secara tiba-tiba Mengatur kembali pekerjaan Memasang pembumian Sistem penggembokan
(lock out)

Reaksi/ Perbuatan Seseorang

3.

Posisi Seseorang (bertanya apakah ?)

Terbentur Terkena benturan Terjepit atau terkait Jatuh Suhu terlalu panas/dingin Arus listrik Menghirup Menyerap Menelan Menforsir tenaga saat
mengangkat, menarik, mendorong atau menjangkau

4.

Perkakas dan Alat-alat

Sudah sesuai Dengan pekerjaan yang dilakukan Sudah dipergunakan Dengan benar Apakah aman kondisinya

5.

Prosedur/ Tata Cara

1. Apakah cara kerja standar yang ada sudah memadai Untuk pekerjaan yang bersangkutan 2. Apakah pengertian cara kerja standar Sudah diterapkan 3. Apakah cara kerja standar itu sudah dipertahankan

B.3. Pengamatan Total

MELIHAT MENDENGARKAN MENCIUM MERABA/MERASAKAN

B.4. Klasifikasi Bahaya


(Tingkat resikonya)

1. PRIORITAS A (Fatal) cacat tetap, meninggal, hilang bagian tubuh, rusak parah Peralatan/ material/ bangunan 2. PRIORITAS B (Major) Cedera berat, sakit berat, cacat sementara, kerusakan alat, material, bangunan 3. PRIORITAS C (Minor) Menyebabkan cidera ringan

DITULIS JELAS NOMOR TEMUAN BERURUTAN KLASIFIKASI TEMUAN/BAHAYA SPASI CUKUP MENCAKUP TEMUAN TERAKHIR (YG LALU) DAN BERI TANDA ) LAPORAN TINDAK LANJUT KE..

C. LAPORAN INSPEKSI

D. TINDAK LANJUT PUJIAN & PENGHARGAAN INSPEKSI PERINTAH KERJA / PERINGATAN


PANTAU KEPERLUAN PEKERJA & PERBAIKAN PASTIKAN SESUAI RENCANA KERJA PANTAU SELAMA PELAKSANAAN KERJA NYATAKAN CUKUP, UJI, EVALUASI TRAINING & SOP TINJAU ULANG SETELAH OPERASI BEBERAPA SAAT

PRINSIP INSPEKSI
- Mengetahui gambaran umum dari area - Memeriksa wilayah secara sistimatis - Cari penyebab dasar bahaya - Segera tindak lanjuti hal-hal yg penting - Laporkan segala temuan - Mencari hal yang tidak tampak - Uraikan dan catat segala temuan - Perbaikan berulang permasalahan adalah pemborosan - Pendapat jangan bias

PRINSIP INSPEKSI (Lanjutan)


C. INSPEKSI BAHAYA & RESIKO
- Bahaya berpotensi mencelakakan atau merusak
- Resiko adanya energi atau orang pada bahaya KATAGORI BAHAYA: - Bahaya yg mudah terlihat - Bahaya yg tersembunyi - Bahaya yg berkembang

D. HIRARKI KONTROL - Eliminasi/Penghilangan


- Substitusi/Penggantian - Pengendalian teknis

- Administratif/Pelatihan - Penggunaan APD

5 Informasi Perlu Ditulis Di KArtu Pengamatan


TTA yang diamati Tindakan perbaikan segera Tindakan pencegahan tidak terulang Tanda tangan dan nama jelas anda, Nomor karyawan Tanggal dikeluarkan kartu pengamatan tersebut

Anda mungkin juga menyukai