MUSYAWARAH dan KAITANNYA DENGAN SURAH ALI IMRAN, 3: 159 SURAH ASY-SYURA, 42: 38
PENGERTIAN MUSYAWARAH
Kata musyawarah terambil dari akar kata syawara yang pada mulanya bermakanamengeluarkan madu dari sarang lebah makna ini kemudian berkembang sehingga mencakup segala sesuatu yang dapat diambil atau dikeluarkan dari yang lain termasuk pendapat
FAIDAH/MANFAAT DARI MUSYAWARAH Musyawarah termasuk ibadah yang mendekatkan kepada Allah. Dengan musyawarah akan melegakan mereka (yang diajak bermusyawarah) dan menghilangkan ganjalan hati yang muncul karena sebuah peristiwa. Berbeda halnya dengan yang tidak melakukan musyawarah. Dikhawatirkan, orang tidak akan sungguh-sungguh mencintai dan tidak menaatinya. Seandainya menaati pun, tidak dengan penuh ketaatan.
Dengan bermusyawarah, akan menyinari pemikiran karena menggunakan pada tempatnya. Musyawarah akan menghasilkan pendapat yang benar, karena hampir-hampir seorang yang bermusyawarah tidak akan salah dalam perbuatannya. Kalaupun salah atau belum sempurna sesuatu yang ia cari, maka ia tidak tercela. (Taisir Karimirrahman, hal. 154)
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS Ali Imran : 159)
Allah SWT menjelaskan bahwa setiap manusia hidup di dunia tidak terlepas dari problem dan persoalan yang dihadapi. Untuk itu mereka harus dapat memecahkan masalah tersebut. Adapun cara menyelesaikan persoalan hidup dalam surat Ali Imran ayat 159 dijelaskan, harus dengan mencontoh dan mengambil teladan dari nabi Muhammad SAW yaitu dengan cara lemah lembut berdasarkan rahmat Allah SWT, setiap persoalan diselesaikan dengan jalan musyawarah..
KESIMPULAN SURAH ALI-IMRAN, 3 : 159 Rasulullah telah memberikan contoh tentang musyawarah. Menjelang perang Uhud terjadi Kesimpulan isi kandungan surat beliau Ali Imran, 3: 159 perbedaan pendapat antara dengan ialah penjelasan bahwa berkat adanya rahmat Allah sejumlah sahabat. Nabi SAW berpendapat SWT yang amat besar, Nabi Muhammad SAW sebaiknya orang Islam bertahan di dalam kota, merupakan orang yang senangtiasa berahlak mulia, tetapi sebagian musuh antara lain: berhatisahabat lembut,beliau penuhagar kasih sayang, dihadapai luar kota.Allah Nabi SWT akhirnya berperilaku baik di yang diridai dan yang menerima usul mereka walaupun dengan bermanfaat. Selain itu Rasulullah SAW suka memberi maaf, memohon Allahperang SWT, berat hati. Setelah ampun terbukti kepada kalah dalam bermusyawarah dalam lemah hal hal yang perlu itu, Nabi tetap bersikap lembut kepada dimusyawarahkan dan bertawakal kepada Allah mereka. SWT. Akhlak mulia Rasulullah seperti tersebut harus diteladani oleh setiap muslim.
Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. (QS Asy Syura : 38)
Dalam ayat tersebut Allah menyerukan agar umat Islam mengesakan dan mnyembah Allah SWT. Menjalankan shalat fardu lima waktu tepat pada waktunya. Apabila mereka menghadapi masalah maka harus diselesaikan dengan cara musyawarah. Rasulullah SAW sendiri mengajak para sahabatnya agar mereka bermusyawarah dalam segala urusan, selain masalah-masalah hukum yang telah ditentukan oleh Allah SWT.
Persoalan yang pertama kali dimusyawarahkan oleh para sahabat adalah khalifah. Karena nabi Muhammad SAW sendiri tidak menetukan siapa yang harus jadi khalifah setelah beliau wafat. Akhirnya disepakati Abu Bakarlah yang menjadi khalifah.
Rangkuman
Surah Ali Imran, 3:159 dan Asy Syura: 48, harus dibaca dengan benar, artinya harus sesuai dengan peraturan ilmu tajwid. Juga kalau ayat ayat Al Quran tersebut disalin, maka salinannya harus benar pula, artinya harus sesuai dengan aslinya, tidak boleh ada penambahan ataupun pengurangan Kesimpulan isi kandungan surat Ali Imran, 3: 159 ialah penjelasan bahwa berkat adanya rahmat Allah SWT yang amat besar, Nabi Muhammad SAW merupakan orang yang senangtiasa berahlak mulia, antara lain: berhati lembut, penuh kasih sayang, berperilaku baik yang diridai Allah SWT dan yang bermanfaat. Selain itu Rasulullah SAW suka memberi maaf, memohon ampun kepada Allah SWT, bermusyawarah dalam hal hal yang perlu dimusyawarahkan dan bertawakal kepada Allah SWT. Akhlak mulia Rasulullah seperti tersebut harus diteladani oleh setiap muslim. Kesimpulan isi/ kandungan surat asy syura 42:38 adalah menerangkan tentang ciri ciri orang beriman, antara lain bertaqwa, disiplin, salat lima waktu, suka bermusyawarah , dan berinfak dijalan Allah SWT.
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA JIKA ADA KESALAHAN MOHON DI MAKLUMI SEMOGA BERMANFAAT WASSALAMUALAIKUM WARRAHMATULLAHI WABARAKATUH