Anda di halaman 1dari 3

AHHHHH! AHHHHHH! SAKIT! SAKIT! gadis itu terus meneriakan hal yang sama berkalikali.

SAYA TIDAK TAHAN LAGI! kali ini bukan hanya teriakkan yang dikeluarkan oleh gadis tapi juga disertai dengan cucuran air mata. Sungguh hal yang sangat menyakitkan ketika melihat seorang gadis yang cantik harus menderita seperti ini, ya sungguh menyakitkan. Namun jika hal ini tidak dilakukan maka nyawa gadis ini dapat terancam. Gadis ini memilik rambut hitam sebatas bahu, memiliki tinggi rata-rata untuk perempuan seusia dia, dari paras wajahnya terlihat kecantikan yang luar biasa. Sangat menyesal melihat gadis secantik ini harus melewati penderitaan seperti ini. AHHHHH TIDAK TAHAN LAGI! gadis itu berteriak sambil hendak memukul beberapa orang didekatnya. LEBIH BAIK SAYA MATI SAJA! teriakan ini seakan-akan membuat setiap orang dalam ruangan tersebut berhenti sejenak. Ruangan yang berukuran tidak lebih dari lapangan bulutangkis ini memang merupakan tempat isak tangis. Ruangan gawat darurat yang selalu terbuka untuk siapa saja selama 24 jam. DOKTER! TOLONG SELAMATKAN ANAK SAYA! seorang ibu berteriak dari belakang sambil bercucuran air mata. Saya tidak ingin melihat anak saya menderita seperti ini ibu tersebut sekarang mengeluarkan sapu tangan dari sakunya untuk menghapus air mata dikedua pipi. Menyelamatkan gadis ini, membebaskan penderitaannya merupakan sudah menjadi kewajiban dokter saat itu. Seorang dokter harus bisa menyelamatkan nyawa pasiennya. Gadis yang berusia sekitar dua puluh tahun tersebut menggunakan kaos oblong yang telah basah dengan cucuran air mata dan celana panjang jeans yang hampir semuanya telah berubah menjadi warna merah tua. Ini semua salah laki-laki itu seorang lelaki tua nampak marah. Jika dia tidak mabuk hal ini tidak akan terjadi lelaki tua itu mengepalkan tangannya dan memukul dinding didekatnya.

Saya akan berusaha menyelamatkan anak bapak dan ibu dokter tersebut akhirnya mengeluarkan kata-katanya. Jadi mohon bapak dan ibu dapat tenang lebih dahulu dan berdoa kepada Tuhan agar anak ini dapat diselamatkan dokter tersebut berusaha menenangkan keluarga pasien yang ada. Sudah lima tahun saya bekerja disini dan sudah melihat banyak kasus seperti ini, tabrak lari dengan pengendara mobil yang mabuk. Namun kali ini suasana terasa sangat lain, karena korban tabrak lari kali ini seorang gadis muda. Pikiran saya berkecamuk setelah melihat keadaan gadis ini maka kemungkinan besar dokterpun akan mengambil keputusan yang sama. Patah tulang merupakan hal yang wajar dalam suatu kecelakaan tabrak lari namun kelihatannya nasib gadis ini lebih malang dari hal tersebut. DOKTER! SUSTER! TOLONG! gadis tersebut masih terus berteriak kesakitan. Dokter! Apa yang akan dilakukan? sayapun menanyakan ini karena dokter tersebut kelihatan sedang berdiri diam. Kita akan melakukan amputasi kaki kanan dokter tersebut mengatakan hal tersebut sambil kelihatan gemetaran di kedua kakinya. Amputasi satu kata yang paling dihindari didunia medis. Bahkan seorang lelaki yang kuat sekalipun pasti merinding mendengar kata tersebut, namun gadis cantik ini harus berhadapan dengan kata tersebut. Dapat dibayangkan seumur hidupnya gadis ini tidak dapat lagi memakai kaki kanannya. Walaupun masih dapat memakai kaki pengganti hal ini pasti akan terasa sangat sakit pada perasaan gadis ini. Luka pada kaki kanannya memang sangat hebat, tulang pahanya yang patah telah kelihatan keluar menusuk kulitnya, bahkan kakinya bagian bawah telah terlihat membiru yang berarti memang kakinya mulai membusuk. APA? DOKTER MAU MEMOTONG KAKI ANAK SAYA! Bapak dari gadis tersebut bangkit ketika mendengar kata amputasi yang keluar dari mulut dokter. Saya tidak ingin melihat anak saya hanya satu kaki ibu tersebut semakin menangis bahkan dia sampai jatuh tersungkur diruangan gawat darurat.

Anda mungkin juga menyukai