Identitas Pasien
: Tn. E.S : Laki-laki : 40 tahun : Tanah tinggi IA RT 12/1 Kel.Tanah Tinggi Kec.Johar Baru Jakarta Pusat Pekerjaan : Pekerja Lepas Agama : Islam Suku : Jawa PendidikanTerakhir : SD Masuk Rumah Sakit : 29 0ktober 2012
Anamnesis
Keluhan Utama : pasien dibawa ke UGD RSIJ cempaka putih karena luka perdarahan akibat kecelakaan motor 20 menit SMRS. Riwayat Penyakit Sekarang : 20 menit SMRS penderita mengendarai sepeda motor sendirian dengan kecepatan sedang. Lalu dari arah berlawanan datang sepeda motor dengan kecepatan tinggi. Pasien berusaha menghindari dan seketika motor pasien hilang kendali lalu pasien terjatuh. Mekanisme jatuhnya tidak jelas. Penderita tidak memakai helm namun tidak mengalami benturan di kepala. Oleh penolong penderita dibawa ke UGD RSIJ cempaka putih, penderita sadar, nyeri kepala (-), mual (-), muntah (-), penglihatan kabur (-), lengan kanan atas terdapat luka terasa nyeri, gerak terbatas karena nyeri, perdarahan (+) .
Primary Survey
- A (airway) - B (breathing) - C (circulation) bebas sumbatan simetris, 22x/menit TD : 130/80 mmHg, NADI : 88x/menit - gangguan pergerakan pada tangan kanan - nyeri (+)
- D (disability)
Secondary survey
Keadaan Umum : sadar, tenang, tangan kanan terbalut kain kassa. Kesadaran : kompos mentis, GCS E4M6V5 = 15 Tanda Vital :
Tekanan darah : 130/80 mmHg Nadi : 82 x/menit isi dan tegangan cukup Respiratory Rate : 20 x/menit Suhu : 37,0 oC
Kulit
Kepala Mata
: normosefal, vulnus (-), fraktur (-), hematom (-) : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor 3mm/3mm, reflek cahaya (+/+), edema (-/-)
Hidung
: napas cuping hidung (-), discharge deviasi (-), epistaksis (-), krepitasi (-)
(-), septum
: discharge (-), perdarahan (-) : bibir kering (-), sianosis (-), luka (-) : Lengkap, tidak ada yang patah. Kariesdentis(-) : T1-1, faring hiperemis (-) : Simetris, deviasi trakea (-), pembesaran l imfonodi (-), pembesaran tiroid (-)
Jantung :
I : ictus cordis tidak tampak Pa :ictus cordis teraba di ICS 4 LMCS Pe :konfigurasi jantung dalam batas normal Au: BJ I-II murni, gallop (-), bising (-)
Abdomen
I : datar, jejas (-) Au: bising usus (+) Normal Pe: timpani, pekak alih (-) Pa : Supel, hepar/lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Ekstremitas
Superior Ka / Ki Inferior Ka / Ki
Sianosis
Swelling Akral Dingin Capillary Refill
-/+/+/2/<2
- /-/-/<2/<2
+/+ +/+
+/+ +/+
+/+ 5/5
Status Lokalis
Regio brachii dekstra
Inspeksi : tampak hematom, oedema (+), deformitas (+), tampak laserasi 3 cm, bone expose (-) Palpasi : nyeri tekan (+), pulsasi a. brachialis (+), a. Radialis (+),krepitasi (+) Movement :nyeri gerak aktif (+), nyeri gerak pasif (+), ROM sulit dinilai karena nyeri
Foto Polos Humerus, Radius, dan Ulna Dextra Posisi AP & Lateral Pre Opp
Foto humerus dextra posisi AP
Tampak fraktur pada tulang humerus dekstra. Tulang radius dan ulna dalam keadaan normal
Resume
Pasien datang dengan keluhan luka pada lengan kanan atas sejak 30 menit SMRS setelah kecelakaan motor sebelumnya. penderita sadar, lengan kanan atas terasa nyeri, gerak terbatas karena nyeri. Pemeriksaan fisik : Keadaan umum : baik, GCS E4M6V5 = 15 Tanda vital : dalam batas normal Status generalis : tidak ada kelainan Status lokalis : Regio femoris sinistra Inspeksi : tampak hematom, oedema (+), deformitas Palpasi: nyeri tekan (+), pulsasi a. brachialis (+), a. Radialis (+), teraba krepitasi (+), akral dingin, CRT > 2 detik Movement: nyeri gerak aktif (+), nyeri gerak pasif (+), ROM sulit dinilai karena nyeri
Diagnosa Kerja
Fraktur
humeri dekstra 1/3 tengah komplit garis patah oblique dislocatio ad axin terbuka derajat dua neuro vaskular baik
Planning
Terapi : Ketorolac 3x30 mg i.v Infus RL 20 tpm Pro ORIF Awasi : keadaan umum, tanda vital, status lokalis Edukasi :
menjelaskan kepada penderita dan keluarga penderita bahwa penderita mengalami patah tulang terbuka menjelaskan akan perlunya dilakukan operasi untuk melakukan reposisi dan memasang fiksator interna. menjelaskan mengenai komplikasi awal dan lambat yang mungkin terjadi dari patah tulang tertutup itu sendiri.
Laporan Operasi
1. 2. 3. Pasien posisi left lateral dekubitus dalam general anastesi Asepsis dan antisepsis lapangan operasi dan sekitarnya Insisi post approach menembus kutis, subkutis, fascia triseps, lalu identifikasi nervus radialis Dilakukan debridemen dengan NaCl 0,9 % dan H2O2 Dilakukan ORIF plate screw pada bagian posterior humerus Luka operasi dicuci dengan NaCl 0,9% Luka operasi ditutup lapis demi lapis Operasi selesai, perdarahan 500 cc
4. 5.
6. 7. 8.
Follow Up
29 Oktober 2012 : S: nyeri pada luka patahan, pusing, lemas O : TD : 120/80 mmHg, nadi 80x/m, suhu : 36,2C, pernapasan 20x/m A : fraktur humerus dektra P: osteocare 1 x 1 tab Parasetamol 3 x 500 mg Kedacillin 2 x 1 gr Ketorollac 2 x 30 mg 30 Oktober 2012 S: nyeri pada luka patahan O: : 110/80 mmHg, nadi 80x/m, suhu : 36,2C, pernapasan 22x/m, HB : 7,4 gr/dl A: fraktur humerus dektra, rencana operasi pasang pen P : osteocare 1 x 1 tab Parasetamol 3 x 500 mg Kedacillin 2 x 1 gr Ketorollac 2 x 30 mg Sedia darah 400 cc
31 Oktober 2012 S: nyeri pada bekas operasi, febris, lemas, pusing O: : 130/90 mmHg, nadi 88x/m, suhu : 38C, pernapasan 22x/m A: post operasi hari I P : osteocare 1 x 1 tab Parasetamol 3 x 500 mg Kedacillin 2 x 1 gr Ketorollac 2 x 30 mg Transfusi darah PRC 400 cc
1 November 2012 S: nyeri pada bekas operasi, lemas, pusing O: : 110/80 mmHg, nadi 88x/m, suhu : 37C, pernapasan 22x/m, HB ; 7 gr/dl A: post operasi hari II P : osteocare 1 x 1 tab Parasetamol 3 x 500 mg Kedacillin 2 x 1 gr Ketorollac 2 x 30 mg Transfusi darah PRC 400 cc
2 November 2012 S: nyeri pada bekas operasi, lemas, pusing O: : 130/80 mmHg, nadi 80x/m, suhu : 36C, pernapasan 22x/m, 8,2 gr/dl A: post operasi hari III P : osteocare 1 x 1 tab Parasetamol 3 x 500 mg Kedacillin 2 x 1 gr Ketorollac 2 x 30 mg Ca glukonas 10% 1 gr IV Transfusi darah PRC 300 cc
FRAKTUR HUMERI
DEFINISI
Definisi : fraktur adalah putusnya kontinuitas tulang, tulang rawan, epifisis, atau tulang rawan sendi Penyebab : trauma.
Fraktur tertutup Bila tidak ada luka yang menghubungkan fraktur dengan udara luar atau permukaan kulit
TIPE FRAKTUR
FRAKTUR HUMERI
Diskontinuitas yang terjadi pada diafisis shaft tulang humerus karena rudapaksa / trauma
KLASIFIKASI
Fraktur Humeri
Proksimal
Shaft humerus
Distal humerus
T or Y fracture
PENATALAKSANAAN
RECOGNITION REDUCTION RETENTION REHABILITATION
IMOBILISASI / FIKSASI
OPERATIF
Plate Osteosintesis Rigid Intramedullary Nail Fixation Flexible Intramedullary Nail Fixation Fiksasi eksternal
Indikasi Fraktur segmental Multipel trauma Fraktur terbuka Trauma vaskuler Fraktur shaft humeri bilateral Floating elbow injury Fraktur patologis Reduksi tertutup yang sukar dipertahankan Radial nerve palsy setelah reduksi tertutup Pada penderita Parkinson Lesi plexus brachial ipsilateral
Komplikasi Operasi
Nonunion Malunion Avascular nekrosis ( fraktur pada caput humerus ) Arthrodesis Osteomyelitis ( pada fraktur terbuka ) Trauma vaskuler Lesi N.radialis