Anda di halaman 1dari 5

10 Prinsip Fungsi sistem Saraf

1) Fungsi sistem saraf adalah untuk memproduksi gerakan pada dunia perseptual yang dibuat oleh otak : Fungsi utama dari jaringan sistem syaraf manusia adalah untuk membuat, melakukan, dan menghasilkan gerakan serta tingkah laku manusia. Semua hal yang kita lihat di dunia akan direpresentasikan tergantung terhadap informasi apa yang akan dikirimkan ke otak. Tingkah laku yang dihasilkan otak berelasi dengan dunia tempat otak itu diciptakan. Contoh : Kemampuan seorang manusia jika tangan/kakinya terjepit pintu, secara otomatis ia akan menarik bagian tubuh tersebut. Kemampuan adaptif cicak untuk memutuskan ekornya jika ia akan dimangsa. Hal ini termasuk bentuk pertahan hidupnya. 2) Detail dari fungsi sistem saraf selalu berubah secara konstan (atribut ini disebut neuroplasticity) Maksudnya adalah Neuroplastisitas ini merupakan kemampuan otak manusia apabila kita telah melakukan sesuatu hal baru dan hal baru tersebut akan menjadi habitual kita, ketika kita melakukan hal tersebut kita tidak memerlukan proses pembelajaran kembali. Hal ini dikarenakan, informasi disimpan pada sistem saraf hanya apabila koneksinya berubah. Namun, juga dapat berpengaruh pada maladaptif atau ketergantungan., Contoh: Ketika mempelajari suatu hal baru, misalnya belajar mengendarai motor maka koneksi otak kita akan berubah karena sifat neuroplastis tersebut. Ingatan kita tentang tata cara menjahit juga tersimpan dalam sistem saraf dan koneksinya. Jika kita telah menguasai mengendarai motor tersebut, kita tidak memerlukan proses pembelajaran dari 0 kembali saat mulai mngendarainya. 3) Banyak dari jaringan otak sistem kerjanya bersilangan Hampir semua informasi baik itu input atau output bekerja secara bersilangan di otak. Setiap bagian otak (hemisfer) menerima rangsangan sensoris yang berbeda. Hemisfer otak bagian kanan mempengaruhi gerakan anggota tubuh bagian kiri, begitupun hemisfer kiri pada otak mempengaruhi gerak badan manusia sebelah kanan.Akan

tetpai, terdapat pengecualian terjadi pada olfaktori dan sistem saraf somatis yang bekerja secara (ipsilateral). Contoh : Orang yangmengalami kecelakaan dan otak kanannya yang bermasalah, maka ia akan mengalami gangguan atau kelumpuhan pada bagian kiri tubuhnya. Hal ini karena bagian otak yang bekerja pada bagian kanan hemisfer berfungsi untuk bagian kiri tubuhnya. 4) Sistem saraf pusat bekerja pada multiple level

Fungsi sensoris serta motoris pada manusia keluar pada banyak tempat di sistem saraf pusat, yakni otak dan sumsum tulang belakang (kardo spinalis). Pada suatu saat otak akan mengalami perkembangan pada masing- masing kapasitasnya sehingga memungkinkan maps (penambahan) atau asosiasi dan kemampuan otak untuk bergabung (berelaborasi). Fungsi ini terjadi karena adanya evolusi. Contoh : Kemampuan seorang mahasiswa untuk membuat hubungan antara suatu bab yang sedang ia pelajari dengan kejadian yang telah ia alami. 5) Otak itu ada yang simetri dan asimetri

Walaupun kita melihat hemisfer kiri dan kanan terlihat seperti berkaca, namun ada juga ketidakmiripannya. Kortikal asimetri penting untuk integrative task, termasuk didalamnya bahasa dan kontrol tubuh. Contoh : Ketika kita akan memakai tas, otak akan terhubung dengan tangan yang membuat otak memberikan perintah kepada saraf somatic untuk mengambil tas dan memakainya.

6) Sistem otak diorganisasi secara hirarki dan paralel Sistem saraf pusat yang bekerja pada tingkatan lebih tinggi pasti memiliki hubungan untuk manusia dalam memahami dan mengintegrasikan hal apa yang ia lihat, rasakan, serta dengarkan. Maka dari itu otak memiliki sirkuit serial dan paralel. Sirkuit linear terkait dengan seri linear dari semua fungsi yang memiliki fungsi tertentu. Sedangkan

sirkuit paralel beroperasi dengan sistem yang berbeda dan melibatkan persepsi yang lebih kompleks. Contoh : Ketika kita melihat seorang pemungut jalanan kita akan terus berfikir dan menanyakn siapakah dia, mengapa dia bisa seperti itu, apakah dia bisa menjalani hidupnya, darimanakah asal dia, dan lainnya. 7) Divisi sensori dan motoris berada di seluruh sistem saraf Pemisahan antara fungsi sensori dan motoris dijelaskan oleh hukum bell dan Megendie. Divisi sensori dan motoris di sistem saraf somatis Sebagian saraf cranial adalah sensori dan sebagian lagi adalah motoris. Dan ada sebagian yang memiliki dua bagian, satu sensori dan satu lagi motoris. Divisi sensori dan motoris di sistem saraf pusat Orientasi gerakan berada pada sensori input dan motor output. Tectum untuk sensori dan tegmentum untuk motoris ( pergerakan dan orientasi). Fungsi sensori dan motoris dibagi menjadi dua di korteks dengan dua jalur. 1. Perpisahan sensori dan motoris di kortikal area berproses pada fungsi tertentu seperti penglihatan, pendengaran, atau peraba. Sebagian yang lain mengkontrol pergerakan detail dari bagian tubuh seperti jari. 2. Keseluruhan korteks diorganisasi disekitar perbedaan sensory dan motoris. Pada lapisan-lapisan yang ada di korteks bekerja untuk fungsi yang berbeda. Contoh : Apabila kita mendengar bunyi ledakan yang muncul dari belakang kita, kita akan menggerakan tubuh kita untuk menjauh dari bunyi tersebut. Hal ini dapat terjadi karena adanya pergerakan otak yang membuat kita menghindari hal tersbut. 8) Input sensoris ke otak dibagi menjadi dua untuk pengenalan objek dan kontrol motoris. Pada sistem sensorik manusia, sistem ini bekerja untuk mengendalikan gerakan, bukan untuk mengenali dan menyadari gerakapn apa itu. Hewan dan manusia dengan otak yang kompleks memiliki sistem terpisah untuk menghasilkan gerakan dan

mengenali objek. Ada tiga hal penting dalam pemisahan pengenalan objek dan kontrol motorik: 1. Sistem dorsal dan ventral menyediakan contoh yang baik dari proses informasi paralel di otak. 2. Analisis sensorik dibutuhkan untuk sebagian gerakan yang bekerja secara tidak sadar, meskipun kita berpikir bahwa kita selalu waspada. 3. Kehadiran dari proses otak yang sadar dan tidak sadar didasari pada perbedaan penting pada fungsi kognitif kita. Contoh: o Ketika kita melihat suatu benda kotak dari kejauhan, kita akan berusah mendekatinya dan melihat ke arah benda tersebut. Setelah mendekatinya barulah kita mengenali bahwa benda kotak tersebut adalah piano. 9) Fungsi di otak ada yang terlokalisasi dan terdistribusi Maksud dari terlokalisasi dan terdistribusi adalah dimana suatu fungsi kehidupan dapat terjadi si suatu tempat di otak, dan dapat menetap atau proses terjadinya kejadian tersebut di otak terdistribusi dan tidak menetap. Sebagai contoh adalah bahasa. Karena bahasa memiliki banyak aspek, jadi tidak diragukan lagi bahwa aspek ini tersebar luas di area otak. Contoh : Seseorang yang mengalami kerusakan pada bagian otak tertentu membuat dirinya lupa ingatan yang telah dilaluinya. Hal ini dikarenakan adanya fungsi otak yang terlokalisasi pada bagian tertentu sehingga memori yang tersimpan hilang.

10) Sistem saraf bekerja dengan menyandingkan rangsangan dan hambatan Otak yang dimana amemiliki fungsi sebagai pembuat gerakan, disatu sisi otak pun memiliki peran untuk menghambat suatu gerakan. Penyakit amnesia atau suatu penyakit tertentu yang menyebabkan hilang atau munculnya tingkah laku dengan berubahnya keseimbangan antara rangsangan dan hambatan. Semua saraf punya aktifitas spontan dalam merangsang dan menghambat. Contoh:

ada orang yang selalu berkedip berkali-kali dalam suatu kedipan. Hal ini berbeda dengan orang nomal kebanyakan karena kedipan yang ia lakukan melampaui jumlah kedipan yang dilakukan manusia normal lainnya. Hal ini terjadi karena ketidakmampuan dalam mengkontrol gerakan kedipan atau dengan kata lain mengahambat gkedipan. Sehinngga mata orang ini terus berkedip.

Anda mungkin juga menyukai