Anda di halaman 1dari 4

ASKEP ALERGI

A. PENGKAJIAN 1. Biodata(nama, umur, pekerjaan) 2. Keluhan utama 3. Riwayat kesehatan klien 4. Pola aktifitas atau istirahat 5. Pola makan dan minum 6. Pola hygiene

B. ANAMNESA 1. Onset munculnya gejala Umur saat terjadinya onset pada symptom dapat membedakan apakah alergi tersebut diperantarai IgE. 2. Karakter, durasi, frekuensi dan keparahan dari symptom 3. Sifat sementara dari symptom Apakah alergi tersebut terjadi intermitten, sepanjang tahun, pada musim-musim tertentu, atau sepanjang tahun tapi menjadi lebih buruk saat musim tertentu. 4. Sifat topologi dari symptom Apakah alergi tersebut menjadi lebih buruk saat berada di rumah, sekolah, tempat kerja, atau di tempat-tempat lainnya. Hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa alergen yang menyebabkan reakasi hipersensitivitas terdapat pada tempat tersebut. 5. Faktor pencetus Substansi-substansi pada lingkungan dapat menginisiasi dan mempertambah buruk alergi. Faktor-faktor tersebut anatara lain : kelembapan, temperatur, dan prubahan tekanan udara.

6. Faktor-faktor tingkah laku dan aktivitas Aktivitas fisik dapat menjadi faktor pencetus dari asma dan anafilaksis. Kegiatan di luar rumah dapat menjadi faktor prediposisi terkena eksposure dari alergen dan gigitan serangga. Merokok juga dapat memperparah penyakit alergi pada sistem pernafasan. 7. Akibat dari penyakit pada pasien Apakah akibat penyakit dapat mengganggu aktivitas harian dan performa pasien saat di sekolah atau tempat kerja. Kualitas hidup pasien merupakan outcome yang harus selalu dievaluasi dan dimonitor. 8. Riwayat atopik pada keluarga

C. PEMERIKSAAN FISIK B1 : Batuk, pilek, bersin,sesak(asma), nafas pendek, wheezing, dipsnea, adanya secret

RR>24x/menit B2 B3 B4 B5 B6 : Palpitasi, muka kemerah-merahan, nyeri dada, colaps, pingsan, TD rendah, akral dingin : Sering sakit kepala, migrain :: Nyeri perut, diare, kembung, muntah, flatus, kesulitan menelan : Nyeri tulang, nyeri otot, nyeri sendi, kelemahan otot, lemah

D. ANALISA DATA DATA DS : klien mengeluh sesak DO : klien tampak batuk dan pilek, adanya secret di Alergi ETIOLOGI MASALAH Ketidakbersihan jalan nafas

mukosa, RR>24x/menit DS : klien mengeluh sesak DO : klien tampak sianosis, Penurunan ekspansi paru Pola nafas tidak efektif

adanya RR>24x/menit,

wheezing, adanya

penggunaan otot bantu nafas DO : Klien mengeluh Alergi Gangguan perfusi jaringan

badannya terasa lemah dan berdebar-debar DS : akral dingin, TD

menurun (100/70 mmHg) DO : klien mengeluh sering Mual muntah mual dan muntah DS : klien tampak sering muntah, penurunan BBI 57 kg>> 56 kg dalam1 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

hari(kurang ideal) DO :klien mengeluh merasa Alergi gatal pada seluruh tubuhnya DS : kulit klien tampak Gangguan integritas kulit

kemerahan, klien menggaruk seluruh badannya DO :klien mengeluh sering Pengeluaran cairan sekunder muntah dan haus DS : DO :klien merasa lemah saat Penurunan kesadaran beraktifitas DS : Resti cidera Resti deficit volume cairan

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Ketidakbersihan jalan nafas berhubugan dengan proses penyakit akibat alergi yang ditandai dengan klien mengeluh sesak, klien tampak batuk dan pilek, adanya secret di mukosa, RR>24x/menit

2. Pola nafas tidak efektif berhungan dengan penurunan ekspansi paru akibat alergi yang ditandai dengan klien mengeluh sesak, klien tampak sianosis, adanya wheezing, RR>24x/menit, adanya penggunaan otot bantu nafas 3. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan proses penyakit akibat alergi yang

ditandai dengan klien mengeluh badannya terasa lemah dan berdebar-debar, akral dingin, TD menurun (100/70 mmHg) 4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual/muntah akibat alergi yang ditandai dengan klien mengeluh sering mual dan muntah, klien tampak sering muntah, penurunan BBI 57 kg>> 56 kg dalam1 hari(kurang ideal) 5. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan proses penyakit akibat alergi yang ditandai dengan klien mengeluh merasa gatal pada seluruh tubuhnya, kulit klien tampak kemerahan, klien menggaruk seluruh badannya 6. Resti deficit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran cairan sekunder akibat alergi yang ditandai dengan klien mengeluh sering muntah dan haus 7. Resti cidera berhubugan dengan penurunan kesadaran sekunder akibat alergi yang ditandai dengan klien merasa lemah saat beraktifitas

F. TUJUAN, KRITERIA EVALUASI

HASIL,

INTERVENSI, RASIONAL, IMPLEMENTASI DAN

Anda mungkin juga menyukai