Anda di halaman 1dari 20

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

Drs. Sri Moeljanto Bupati Boyolali

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009

Drs. Seno Samodro Wakil Bupati Boyolali

Bismillahirrohmanirrohim, Assalamualaikum wr.wb. Masyarakat Boyolali yang berbahagia, Pada kesempatan ini perkenankanlah atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah untuk menyampaikan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2009 kepada masyarakat dan komponen yang ada di Kabupaten Boyolali. Apa yang kami lakukan ini merupakan pelaksanaan amanat pasal 27 ayat (2) Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat. Adapun garis besar materi Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2009 adalah sebagai berikut : A. Kebijakan Pemerintah Daerah 1. Visi Bupati / Wakil Bupati Boyolali periode 2005 2010 adalah Terwujudnya sistem pemerintahan daerah yang lebih efektif, lebih bersih, dan berwibawa serta lebih demokratis dan konstitusional, sehingga mampu meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, kemandirian, dan daya saing dalam rangka ketahanan daerah. 2. Misi, sebagai penjabaran dari visi : a. Penyelenggaraan berwibawa. b. Pengembangan kepemimpinan daerah. c. Pemberdayaan masyarakat. d. Pengembangan kemampuan administrasi, komunikasi, dan informasi pemerintahan dan pembangunan daerah. e. Pemberdayaan keuangan daerah. f. Penajaman APBD bagi pemantapan pembangunan pasca krisis. g. Pengembangan daerah. h. Pemberdayaan lembaga dan aparatur daerah. i. j. Pembinaan dan pengembangan manajemen konflik-konsensus. Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. pemerintahan dan pembangunan yang bersih dan

3. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah a. Strategi Pokok Pembangunan Daerah. Terdapat 2 (dua) strategi pokok yang ditempuh sebagai pengejawantahan visi dan misi yang ditetapkan, yaitu :

1) Penataan kembali manajemen pemerintah daerah yang dinamis untuk mengoptimalkan kinerja perangkat daerah serta penyelenggaraan pemerintahan yang profesional, kompeten, dan proporsional. 2) Pembangunan daerah yang dinamis untuk membangun Kabupaten Boyolali di segala bidang. b. Arah Kebijakan Umum Pembangunan Kebijakan umum yang ditempuh dalam pelaksanaan rencana pembangunan, meliputi : 1) Peningkatan kualitas pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan 2) Perluasan kesempatan kerja dan kesempatan kerja 3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana wilayah 4) Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan 5) Peningkatan produktivitas pertanian untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus mendukung ketahanan pangan 6) Perwujudan Good Governance 7) Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam secara bertanggungjawab dan berkelanjutan 4. Prioritas Daerah Untuk memberikan arah pembangunan pada tahun 2009 dengan mempertimbangkan kebijakan umum dan permasalahan yang mendesak maka ditetapkan prioritas pembangunan daerah sebagai berikut : a. Penanggulangan kemiskinan; b. Pengurangan jumlah pengangguran; c. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan; d. Peningkatan kualitas pendidikan; e. Peningkatan pembangunan infrastruktur; f. Revitalisasi pertanian dalam arti luas;

g. Pemberdayaan IKM/UKM serta peningkatan investasi; h. Peningkatan bidang pariwisata; i. j. Peningkatan kualitas pelayanan publik; Peningkatan kerjasama antar daerah;

k. Peningkatan iklim kondusif daerah; dan l. Peningkatan kualitas lingkungan hidup.

5. Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah a. Arah Kebijakan Keuangan Daerah Kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan mempercepat realisasi visi dan misi daerah juga mengatasi berbagai permasalahan pokok seperti

penanganan kemiskinan, perluasan kesempatan kerja, perbaikan mutu pelayanan publik utamanya pelayanan dasar, peningkatan produktifitas sektor dominan yang mempengaruhi PDRB, dan perluasan daya saing investasi. Untuk mewujudkan kebijakan tersebut didukung kebijakan penajaman APBD yang sesuai visi dan misi, permasalahan daerah melalui efektifitas dan efisiensi belanja daerah dan upaya peningkatan pendapatan daerah namun tetap mendukung iklim investasi daerah. b. Kebijakan Umum Anggaran Kebijakan Umum Anggaran meliputi : 1) Menjaga agar keuangan daerah selalu mengalami surplus sebagai antisipasi kemungkinan perlunya investasi daerah. 2) Mengimplementasikan anggaran berbasis kinerja secara terpadu dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan arah kebijakan tersebut, dapat digambarkan APBD tahun 2008 Kabupaten Boyolali sebagai berikut :
Tabel 1 Target dan Realisasi APBD Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2009 (unaudited BPK) Uraian
1

target serta realisasi

Target 2009 (Rp.)


2

Realisasi 2009 (Rp.)


3

Pendapatan Belanja Surplus / Defisit Pembiayaan Netto Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Tahun Berkenaan Sumber data: DPPKAD Kab. Boyolali

834.603.309.000 892.987.309.000 (58.384.000.000) 58.384.000.000 0

840.149.865.605 810.987.628.208 29.162.237.397 58.372.259.630 87.534.497.027

c. Arah Pengelolaan Pendapatan Daerah 1) Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah Langkahlangkah intensifikasi maupun ekstensifikasi pendapatan daerah, diantaranya adalah : a) Meningkatkan pendapatan daerah melalui usaha intensifikasi pemungutan pajak dan retribusi daerah; b) Meningkatkan pendapatan daerah melalui upaya Intensifikasi dengan melaksanakan pemungutan sesuai dengan ketentuan yang mengatur tentang pemungutan pajak dan retribusi serta mereview kembali peraturan-peraturan yang sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi sekarang; c) Meningkatkan pendapatan daerah melalui efisiensi dan efektivitas pemungutan pendapatan daerah melalui perbaikan sistim dan prosedur melalui one stop services (OSS); d) Meningkatkan optimalisasi pengelolaan unit-unit usaha daerah seperti BPR-BKK Bank Pasar dan PDAM serta PD Aneka Karya . 3

e) Melakukan evaluasi kecukupan dan kelayakan produk hukum yang berkaitan dengan pengelolaan pendapatan serta mengusulkan revisi atau usulan baru kepada legislatif tentang produk hukum sesuai kebutuhan. f) Mendorong iklim investasi di Kabupaten Boyolali antara lain melalui penyederhanaan proses perijinan dan intensifikasi pemasaran daerah. 2). Target dan Realisasi Pendapatan Target dan realisasi APBD Tahun Anggaran 2009 data sementara (per tanggal 15 Februari 2010) sebagaimana pada tabel berikut :
Tabel 2 Target dan Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2009 (unaudited BPK)
NO 1. URAIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH a. Pajak Daerah b. Retribusi Daerah c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan d. Lain-lain PAD Yang Sah JUMLAH 1 2. DANA PERIMBANGAN a. Bagi hasil pajak b. Bagi hasil Bukan pajak (SDA) c. Dana Alokasi Umum d. Dana Alokasi Khusus JUMLAH 2 3. LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH a. Pendapatan Bagi Hasil Pajak Pro vinsi dan Pemerintah Daerah lainnya b. Dana Penyesuaian & Otonomi Khusus c. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya JUMLAH 3 JUMLAH 1 s/d 3 36.999.400.000 840.000.000 586.021.039.000 69.901.000.000 693.761.439.000 40.129.484.319 523.886.135 586.021.039.000 69.901.000.000 696.575.409.454 3.130.084.319 (316.113.865) 2.813.970.454 108 62 100 100 100 10.719.190.000 45.479.644.000 2.916.735.000 9.145.750.000 68.261.319.000 12.896.540.751 47.897.948.942 3.334.578.625 9.856.080.607 73.985.148.925 2.177.350.751 2.418.304.942 417.843.625 710.330.607 5.723.829.925 120 105 114 108 108 TARGET (Rp.) REALISASI (Rp.) LEBIH/ KURANG (Rp.) %

27.088.000.000 29.164.501.000 16.328.050.000 72.580.551.000 834.603.309.000

30.250.507.226 19.095.750.000 20.243.050.000 69.589.307.226 840.149.865.605

3.162.507.226 (10.068.751.000) 3.915.000.000 (2.991.243.774) 5.546.556.605

112 65 124 96 100,7

Sumber data: DPPKAD Kab. Boyolali.

d. Arah Pengelolaan Belanja Daerah 1) Kebijakan Umum Belanja Daerah Untuk mencapai hasil/kinerja yang baik, belanja daerah diarahkan pada : a) Penajaman belanja daerah dengan menyusun skala prioritas melalui proses perencanaan yang semakin demokratis; b) Meningkatkan proporsi belanja modal agar memberi dampak yang besar dalam pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat; c) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi belanja daerah dengan

peningkatan kemampuan pengelolaan administrasi dan teknis, serta intensifikasi pengawasan baik fungsional maupun masyarakat; 4

d) Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan Standar Akuntansi pemerintah yang didukung oleh sumberdaya aparatur yang semakin bersih dan profesional. 2) Target dan Realisasi Belanja
Tabel 3 Target dan Realisasi Belanja APBD Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2009 (unaudited BPK)
NO 2 2.1 BELANJA Belanja Operasi Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Bunga Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan 2.2 Belanja Modal Belanja Tanah Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Bangunan dan Gedung Belanja jalan, irigasi dan jaringan Belanja aset tetap lainnya 2.3 2.4 Belanja Tak Terduga Transfer Bagi Kab/Kota/Desa Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil retribusi JUMLAH BELANJA Surplus/ (Defisit) 3 3.1 PEMBIAYAAN Penerimaan Daerah Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Penerimaan Pinjaman Daerah Penerimaan Kembali Pemberian pinjaman Daerah Penerimaan piutang daerah Jumlah Penerimaan Daerah 3.2 Pengeluaran Daerah Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah Pembayaran pokok utang Pemberian Pinjaman daerah Jumlah Pengeluaran Daerah PEMBIAYAAN NETTO SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA) 69.528.000.000 66.132.000.000 3.000.000.000 396.000.000 0 69.528.000.000 11.144.000.000 8.100.000.000 3.044.000.000 0 11.144.000.000 58.384.000.000 0 69.516.007.302 66.132.887.998 3.000.000.000 383.119.304 0 69.516.007.302 11.143.747.672 8.100.000.000 3.043.747.672 0 11.143.747.672 58.372.259.630 87.534.497.027 (11.992.698) 887.998 0 (12.880.696) 0 (11.992.698) (252.328) 0 (252.328) 0 (252.328) (11.740.370) 87.534.497.027 99.9 99.9 100 99.9 99.9 99.9 99.9 100 100 96.7 Hasil Ke URAIAN TARGET (Rp.) 892.987.309.000 799.948.108.000 587.591.520.000 94.364.101.000 75.000.000 51.682.527.000 28.967.596.000 37.267.364.000 88.403.531.000 0 15.533.711.800 41.460.381.500 29.753.995.200 1.655.442.500 1.178.800.000 3.456.870.000 2.240.804.000 1.216.066.000 892.987.309.000 (58.384.000.000) REALISASI (Rp.) 810.987.628.208 716.695.624.944 526.175.634.077 77.850.225.235 37.795.863 51.189.613.000 26.731.003.788 34.711.352.981 86.596.626.087 0 14.464.446.095 41.199.575.159 29.312.073.933 1.620.530.900 4.670.633.200 3.024.743.977 1.808.868.863 1.215.875.114 810.987.628.208 29.162.237.397 LEBIH/ KURANG (Rp.) (81.999.680.792) (83.252.483.056) (61.415.885.923) (16.513.875.765) (37.204.137) (492.914.000) (2.236.592.212) (2.556.011.019) (1.806.904.913) 0 (1.069.265.705) (260.806.341) (441.921.267) (34.911.600) 3.491.833.200 (432.126.023) (431.935.137) (190.886) (81.999.680.792) 87.546.237.397 93 99.37 98.51 97.89 396 87.4 80.7 99.9 90.8 % 90.8 89.5 89.5 82.5 50.4 99 92.3 93.14 97.9

Sumber data: DPPKAD Kab. Boyolali

Data tersebut menggambarkan bahwa realisasi belanja tahun anggaran 2009 hanya sebesar 90,8 % karena target belanja sebesar

Rp. 892.987.309.000,- dan realisasinya Rp. 810.987.628.208,- atau terjadi penghematan dan kondisi lain sebesar Rp. 81.999.680.792,- (9,18%). Realisasi belanja tersebut dikontribusi oleh belanja tidak langsung target belanja sebesar Rp.695.361.739.000 dengan realisasi Rp. 634.960.337.850,atau (91,31%) sedangkan belanja langsung dari target belanja sebesar Rp. 197.625.570.000- dengan realisasi Rp. 176.027.290.358,- (89%). Sedangkan pembiayaan daerah diketahui penerimaan pembiayaan dari target sebesar Rp. 69.528.000.000,- realisasinya sebesar Rp. 69.516.007.302,- atau 99.9%, sementara pengeluaran pembiayaan diketahui bahwa dari target Rp. 11.144.000.000 ,- dengan realisasi Rp 11.143.747.672,- atau 99.9%.

Masyarakat Boyolali yang kami hormati, Sesuai arah dan kebijakan tersebut maka, perlu kami informasikan sebagian hasil pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2009, sebagai berikut : A. Capaian Kinerja Makro 1. Gambaran Umum Demografis a. Kependudukan dan Ketenagakerjaan Penduduk Kabupaten Boyolali 2009 berjumlah 951.717 jiwa dengan komposisi laki-laki 466.481 jiwa dan perempuan 485.236 jiwa. Kepadatan penduduk 938 jiwa/km. Sedangkan pada tahun 2008 jumlah penduduk 949.594 jiwa dengan komposisi laki-laki sebanyak 464.837 jiwa dan perempuan sebanyak 484.757 jiwa, serta kepadatan penduduk sebesar 938 jiwa/Km2. Jumlah penduduk Kabupaten Boyolali tahun 2009 terjadi penambahan 2.123 jiwa atau terjadi pertumbuhan 0,22%. Perkembangan angkatan kerja 3 tahun terakhir adalah 594.383 orang pada 2007, 596.266 orang pada 2008 dan 599.374 orang pada 2009. b. Kesehatan Kondisi kesehatan masyarakat Boyolali relatif baik tercermin dari usia harapan hidup tahun 2009 mencapai 70,6 tahun. Angka kematian bayi mengalami penurunan dari 12,81 per 1.000 kelahiran hidup tahun 2008 menjadi 7,21 per

1.000 kelahiran hidup tahun 2009. Angka kematian ibu mengalami kenaikan dari 119,91/100.000 kelahiran hidup tahun 2008 menjadi 147/100.000 kelahiran hidup tahun 2009, hal tersebut dikarenakan adanya pergeseran penyebab kematian dari perdarahan ke eklamasi. c. Pendidikan Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2009, tersaji dalam tabel dan gambar, di bawah ini :

Tabel 4 Jumlah Penduduk Usia 5 Tahun Ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Boyolali Tahun 2009 Pendidikan Jumlah
Tidak / Belum Tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Sederajad Diploma I / II/III/ Sarjana Muda Diploma IV / Strata 1/2/3 TOTAL Sumber data: BPS Kab. Boyolali 268.836 282.749 149.696 142.387 21.222 15.673 880.563

Gambar 1 Distribusi Penduduk Usia 5 Tahun Ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Boyolali Tahun 2009
300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 0
Tidak / Belum Tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Sederjat Diploma I/II/III/Sarjana Muda Diploma IV/Strat1//2/3

d. Prasarana dan Sarana Daerah Prasarana jalan di Kabupaten Boyolali menjadi prioritas penanganan, baik peningkatan kelas maupun rehabilitasinya guna memperlancar roda ekonomi daerah, gambaran kondisi sarana jalan sebagaimana tabel berikut: Tabel 5 Jenis dan Kondisi Jalan Beraspal Kabupaten Boyolali Tahun 2008 dan 2009
No. Kriteria Kondisi Jalan Tahun 2008 (Km) 3 218,902 180,555 152,383 Tahun 2009 (Km) 4 229,28 110,63 211,91 Peningkatan/ (Penurunan) (Km) 5 10,378 (69,925) 59,527

1 2 1 Kondisi mantap 2 Kondisi sedang 3 Kondisi tidak mantap Sumber data: DPUPK Kab. Boyolali

Peningkatan kondisi mantap jalan relatif kecil, hal ini dikarenakan beban lalu lintas semakin meningkat mengakibatkan kondisi sebagian jalan yang semula mantap menjadi sedang atau bahkan tidak mantap, terjadinya kerusakan jalan sebagai akibat pengangkutan galian golongan C di beberapa wilayah Kabupaten Boyolali, kondisi tanah yang relatif labil utamanya di wilayah Boyolali bagian utara, dan faktor pelaksanaan peningkatan atau rehabilitasi jalan masih banyak yang belum memenuhi standar teknis yang dipersyaratkan.

2. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Boyolali dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2009 Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) sebesar 4,36% dan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) sebesar 12,78%, untuk PDRB Kabupaten Boyolali lima tahun terakhir (2005 - 2009) mempunyai pertumbuhan rata-rata sebesar 4,5% (ADHK) dan 11,34% berikut : Tabel 6 Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Boyolali Tahun 2005-2009
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 *) Rata-rata PDRB ADHB Nilai (Rp 000) (%) perubahan 4.639.506.251 9,16 5.142.436.034 5.708.063.971 6.446.546.368 7.270.474.748 3.624.194.950,6 10,84 11,00 12,94 12,78 11,34 PDRB ADHK Nilai (Rp 000) (% ) perubahan 3.456.388.799 4,07 3.601.225.198 3.748.102.113 3.899.372.858 4.069.411.686 3.754.900.130,8 4,19 4,08 4,04 4,36 4,15

(ADHB), sebagaimana nampak dalam tabel dan gambar

Sumber data: BPS Kab. Boyolali *) Data Sementara

Gambar 2 Grafik PDRB Kabupaten Boyolali Tahun 2005 - 2009 (dalam Jutaan Rupiah)
8.000.000.000 7.000.000.000 6.000.000.000 5.000.000.000 4.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 0

Th 2005

Th 2006

Th 2007

Th 2008

Th 2009

Harga Berlaku

Harga Konstan

Tingkat inflasi di Kabupaten Boyolali sampai dengan akhir Desember 2009 sebesar 2,05% atau turun 4,46 % dibandingkan dengan tahun 2008. Hal ini dikarenakan terjadinya. Kondisi tersebut dikarenakan tahun 2009, terjadi penurunan inflasi pada sektor makanan sebesar 7,24%, perumahan 5,84%, sandang 2,48%, pendidikan 1,73% dan transportasi sebesar 9,88%. Sedangkan yang mengalami kenaikan adalah sektor makanan jadi sebesar 0,24% dan kesehatan sebesar 4,74%. Nilai investasi berdasarkan data tahun 2008 adalah sebagai berikut : Tabel 7 Investasi / Penanaman Modal Kab. Boyolali Tahun 2009
No Jenis Penanaman Modal 1 2 1. Penanaman Modal Asing $USD 2. Penanaman Modal Dalam Negeri Rp Sumber data: Bag. Perekonomian Setda Kab. Boyolali Jumlah 3 49.052.000 648.057.742.175

B. Urusan Wajib yang Dilaksanakan. Untuk melaksanakan urusan ini ditempuh melalui 26 (dua puluh enam) urusan, dan 147 (seratus empat puluh tujuh) program. Adapun sebagian informasi yang dapat kami sajikan, yaitu : Tabel 8 Capaian Kinerja Kegiatan Urusan Wajib Kab. Boyolali Tahun 2009
NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2009 REALISASI 2009 CAPAIAN KINERJA 2009 76,79 % 99,68 % 97,44 % 73,41 % 43,80 % 0,08 % 0,17 % 0,56 % 93,15 % 93,06 % 93,75 % 93,75 % 70,93 % 51,40 %

1. Pendidikan 1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Penduduk yang berusia >15 tahun melek 2 huruf (tidak buta aksara) Angka Partisipasi Murni (APM) 3 SD/MI/Paket A Angka Partisipasi Murni (APM) 4 SMP/MTs/Paket B Angka Partisipasi Murni (APM)) 5 SMA/SMK/MA/ Paket C 6 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 7 Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs Angka Putus Sekolah (APS) 8 SMA/SMK/MA 9 Angka Kelulusan (AL) SD/MI 10 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 11 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke 12 SMP/MTs Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke 13 SMA/SMK/MA 14 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

23.642 anak 707.879 orang 105.874 anak 50.117 anak 42.779 anak 103.162 anak 46.541 anak 27.092 anak 17.019 anak 14.516 anak 8.205 anak 13.508 siswa 7.692 anak 13.404 orang

18.157 anak 705.613 orang 103.162 anak 36.790 anak 18.737 anak 82 anak 79 anak 152 anak 16.534 anak 13.509 anak 7.692 anak 12.664 siswa 5.456 anak 6.890 orang

2. Kesehatan 15 16 17 18 19 20 21 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan Cakupan penemuan danpenanganan penderita penyakit TBC BTA Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD 2.740 pasien 16.360 keseluruhan persalinan 261 Desa/kelurahan 8 balita 1005 penderita 324 penderita 328.890 KK miskin 14.804 bayi 29.638 m3 6 perusahaan 10 ha 13 kasus 533,83 km 279.571 rumah tangga 101.510,10 ha 2.740 pasien 14.085 persalinan 267 Desa/kelurahan 9 balita 220 penderita 324 penderita 161.131 Kunjungan KK miskin 14.122 bayi 23.725 m3 6 perusahaan 10 ha 13 kasus 229,293 km 163.449 rumah tangga 5,5 ha 100 % 86,09 % 97,75 % 88,89 % 21,89 % 100 % 48,99 % 95,39 % 80,05 % 100 % 100 % 100 % 41,40 % 58,46 % 0,01 %

Cakupan pelayanan kesehatan pasien masyarakat miskin 22 Cakupan kunjungan bayi 3. Lingkungan Hidup 23 24 25 Penanganan sampah Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal. Terjaganya kawasan lindung disekitar mata air

26 Penegakan hukum lingkungan 4. Pekerjaan Umum Panjang jalan kabupaten dalam kondisi 27 baik 28 30 Rumah Tangga Per Sanitas Kawasan Kumuh

5. Tata Ruang

NO 31

INDIKATOR KINERJA

TARGET 2009 50%

REALISASI 2009 38 %

CAPAIAN KINERJA 2009 76 % 100% - RKPD - KUA - PPAS - Lap.Kinerja 100% - RPJMD - RKPD - MONEV -Pengembang an partisipasi masy. 100% - LKPJ - LPPD - LAKIP - IPPD 100 %

Ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB 6. Perencanaan Pembangunan

32

Dokumen perencanaan

4 dok

4 dok

33

Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah

4 dok

4 dok

34

Dokumen kinerja daerah

4 dok

4 dok

Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD 7. Perumahan 35 36 37 38 Rumah tangga pengguna air bersih Lingkungan pemukiman kumuh Pemugaran rumah KK miskin

135 program 90 % 101.510,1 ha 2.955 unit 65 % 10 orang 8 cab 602,3 milyar rupiah Rp.323.000.000,-

135 program 79,07 % 5,5 ha 2.957 unit 59,12 % 27 orang 8 cab 83,6 milyar rupiah Rp.525.300.000,-

87,86 % 0,01 % 100,6 % 90,95 % 270 % 100 %

8. Kepemudaan & Olahraga 39 Terbinanya organisasi kepemudaan Jumlah siswa mendapatkan penghargaan 40 POPDA Pengiriman training camp bagi pelatih & 41 pembina olah raga 9. Penanaman Modal Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi 42 PMDN (milyar rupiah) 43 44 45 46 47 48 49 Laba Usaha Aneka Karya Laba Usaha PD. BPR BKK Laba Usaha Bank Pasar Laba Usaha PDAM Laba Usaha PD. Aneka Karya disetor ke Kasda Laba Usaha PD. BPR BKK disetor ke Kasda

13,89 % 162,63 % 215,18 % 111,44 % 284,25 % 162,76 % 305,79 % 136,07 % 159,43 % 77 % 99,85 % 89,42 % 32,24 % 120,98 % 83,61 % 11,07 % 80,75 % 100 %

Rp.1.558.000.000,- Rp.3.352.600.000,Rp.2.176.000.000,Rp.449.000.000,Rp.145.000.000,Rp.190.000.000,Rp.607.000.000,Rp.350.000.000,983 koperasi 26.153 UKM 1.070.977 jiwa 1.303.825 jiwa 87.399 lembar 715.163 orang 14.841 orang 80 % 65 % Rp.2.425.000.000,Rp.1.276.300.000,Rp.236.000.000,Rp.581.000.000,Rp.826.000.000,Rp.558.000.000,757 koperasi 26.115 UKM 957.708 jiwa 420.439 jiwa 105.739 lembar 597.955 orang 1.643 orang 64,6 % 65 %

Laba Usaha BPR. Bank Pasar disetor ke Kasda 50 Laba Usaha PDAM disetor ke Kasda 10. Koperasi & UKM 51 Koperasi aktif 52 Usaha Mikro dan Kecil 11. Kependudukan & Catatan Sipil 53 kepemilikan KTP 54 kepemilikan akta kelahiran 55 Terlayaninya pemohon KTP 12. Ketenagakerjaan 56 Tingkat partisipasi angkatan kerja 57 58 59 Pencari kerja yang ditempatkan Persentase peserta pelatihan yang mendapat kerja sesuai kompetisi Persentase lembaga pelatihan kerja yang memenuhi standart akreditasi

10

NO

INDIKATOR KINERJA

TARGET 2009

REALISASI 2009

CAPAIAN KINERJA 2009 110 % 103,69 %


101,50%

13. Ketahanan Pangan Meningkatnya pengembangan cadangan 60 pangan daerah Jumlah produksi komoditas tanaman 61 pangan 62 Ketersediaan pangan utama 14. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Partisipasi perempuan di lembaga 63 pemerintah Meningkatnya partispiasi KB Mandiri 64 terhadap peserta Angka melek huruf perempuan usia 15th 65 keatas 66 Partisipasi angkatan kerja perempuan KB & KS Prevalensi peserta KB aktif Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga 68 Sejahtera I Perhubungan Daerah terisolir yang tidak terlayani 69 angkuta 17. Komunikasi & Informatika Terkomunikasikannya kebijakan dan hasil 70 pelaksanaan kebijakan daerah kepada publik (aksesabilitas dan responsibilitas) SMS pengaduan dari masyarakat yang 71 dapat ditangani 18. Pertanahan 72 Luas lahan bersertifikat 73 Penyelesaian Kasus Tanah Negara 67

21.230 ton 514.015 ton


947.026 kg

23.353 ton 532.985 ton


961.284 kg

30 % 59,1 % 487.181 orang 487.181 orang 177.527 orang 288.367 keluarga

18,11 % 64,55 % 382.346 orang 310.188 orang 145.303 orang 165.474 keluarga

60,36 % 109,22 % 78,48 % 63,67 % 81,85 % 57,38 %

3 daerah

3 daerah

100 %

75 %

72 % 1809 sms 491.872.226 ha 12 permasalahan 2 ijin

96 % 100 % 99,62 % 80 % 66,67 %

1809 sms 493.735.282 ha 15 permasalahan 3 permohonan ijin

74 Penyelesian Ijin Lokasi 19. Kesbang & Politik 75 Menurunnya crime index 76 Peningkatan crime clereance Peran serta masyarakat dalam 77 pelaksanaan demokrasi 20. Otonomi Daerah 78 79 80 81 Persentase tindak lanjut hasil pengawasan Terpenuhinya fornasi pegawai dan lancarnya roda perekonomian Pendapatan Daerah Belanja Daerah

75 %

60,17 %

80,22 % 69,41 % 100 % 100,66 % 90,82 %

85 % 193 formasi

59 % 193 formasi

Rp.834.603.309.00 Rp.840.149.865.503, 0,Rp.892.987.309.00 Rp.810.987.628.208, 0,-

21. Pemberdayaan Masyarakat & Desa 82 PKK aktif 83 Posyandu 22. Sosial Penanganan penyandang masalah 84 kesejahteraan sosial 85 PMKS yg memperoleh bantuan sosial 23. Kebudayaan 86 87 Penyelenggaraan festival seni dan budaya 3 kali 112 buah 3 kali 112 buah 100 % 100% 287 buah 1.770 buah 87.216 orang 87.216 orang 287 buah 1.763 buah 2.573 orang 2.506 orang 100 % 99,6 % 2,95 % 2,87 %

Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan 24. Statistik 88 Penyediaan data daerah

3 buku

3 buku

100 %

25. Kearsipan 89 Penerapan pengelolaan arsip secara baku 100 % 90 % 90 %

11

NO 90

INDIKATOR KINERJA

TARGET 2009 2 keg

REALISASI 2009 2 keg

CAPAIAN KINERJA 2009 100%

Kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan 26. Perpustakaan Koleksi buku yang tersedia di 91 perpustakaan daerah 92 Pengunjung perpustakaan Sumber data: SKPD Kab. Boyolali terolah

18.108 buku 9.200 orang

12.676 buku 5.796 orang

70 % 63 %

C. Urusan Pilihan yang Dilaksanakan Pelaksanaan urusan ini ditempuh melalui 31 (tiga puluh satu) program meliputi 105 (seratus lima) kegiatan. Adapun sebagian informasi yang dapat kami sajikan, yaitu : Tabel 9 Capaian Kinerja Kegiatan Urusan Pilihan Kab. Boyolali Tahun 2009
NO INDIKATOR KINERJA 1. Kelautan dan Perikanan 1 Produksi perikanan 2 Konsumsi ikan TARGET 2009 3.238.404 kg 14 kg/org/tahun REALISASI 2009 6.789.420 kg 8 kg/org/tahun CAPAIAN KINERJA 2009 209,65 % 57,14 %

2. Pertanian Produktivitas padi atau bahan pangan 514.015 ton utama lokal lainnya dalam 1 tahun Kontribusi sektor pertanian terhadap 4 Rp.4.069.411.686,PDRB 3. Kehutanan 5 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis 1.500 ha 6 Kerusakan Kawasan Hutan 17.069 ha 4. Energi dan SDM 7 Pertambangan tanpa ijin 25 pertambangan Kontribusi sektor pertambangan terhadap 8 Rp.4.069.411.686,PDRB 5. Pariwisata 9 Kunjungan wisata 325.000 orang Kontribusi sektor pariwisata terhadap 10 Rp.4.069.411.686, PDRB 6. Industri 3 11 Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB Rp.4.069.411.686,7. Perdagangan Kontribusi sektor Perdagangan terhadap 12 PDRB 13 Ekspor Bersih Perdagangan 8. Transmigrasi 14 Transmigran swakarsa Sumber data: SKPD Kab. Boyolali terolah Rp.4.069.411.686,US$ 90.060.225

532.985 ton Rp.1.356.585.370,2.600 ha 2 ha 4 pertambangan Rp.36.450.930,348.173 orang 554.000.910 Rp.624.530.838,Rp.1.006.508.465,US$ 86.259.320

103,69 % 33,34 % 173,3 % 1,17 % 16 % 0,89 % 107,13 % 13,61% 15,35 % 24,73 %


95,78%

50 KK

45 KK

90 %

d. Tugas Pembantuan yang Dilaksanakan Selain menyelenggarakan urusan desentralisasi (wajib dan pilihan), Pemerintah Kabupaten Boyolali juga melaksanakan tugas-tugas pembantuan, yang diklasifikasikan menjadi 5 (lima) bidang. Sebagian besar program dan kegiatan dapat dilaksanakan sesuai ketentuan pemberi tugas, namun masih dijumpai kendala dalam

pelaksanaannya.

12

Permasalahan yang dijumpai, sering terjadi penumpukan aktivitas tugas-tugas desentralisasi dengan tugas-tugas pembantuan, sehingga terdapat program dan kegiatan yang tidak selesai tepat waktu. Secara makro, pelaksanaan tugas pembantuan dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal antara lain : komunikasi, muatan materi, sikap aparatur pelaksana, sasaran, serta lingkungan tempat dilaksanakannya program dan kegiatan. Upaya yang ditempuh dengan menyesuaikan skala prioritas program dan kegiatan. Penyelenggaraan tugas pembantuan yang diterima oleh Kabupaten Boyolali pada tahun 2009, meliputi : 1. Bidang pekerjaan umum Instansi pemberi tugas pembantuan, yaitu Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Satuan kerja perangkat daerah yang melaksanakan tugas pembantuan, yaitu Dinas Pekerjaan Umum Perhubungan Pertambangan dan Kebersihan (DPUPPK) Kabupaten Boyolali. Anggaran tugas pembantuan pada bidang pekerjaan umum ada 4 kegiatan yang merupakan Program Nasional Pemberdayaan Mandiri Perkotaan (PNPM), yaitu Peningkatan Pengelolaan Irigasi Partisipatif (WISM) Rp.1,469 milyar rupiah, Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Minum dan Sanitasi berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) Rp.3,520 milyar rupiah, Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) Rp.9,470 Milyar rupiah, dan Program

Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Rp.5,000 milyar rupiah. Keempat program ini mendapat dukungan dari APBD Kabupaten Boyolali sebesar Rp.3,006 milyar rupiah 2. Bidang ketenagakerjaan Instansi pemberi tugas pembantuan, yaitu Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan tugas pembantuan, yaitu Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Kabupaten Boyolali. Anggaran dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia untuk melaksanakan tugas pembantuan pada bidang Ketenagakerjaan sebesar Rp. 700.950.000,- yang terinci Rp. 523.250.000,- dipergunakan untuk program peningkatan dan produktifitas tenaga kerja dan Rp. 177.700.000,- dipergunakan untuk program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan. 3. Bidang pemberdayaan masyarakat Instansi pemberi tugas pembantuan, yaitu Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Departemen Dalam Negeri. Satuan kerja perangkat daerah yang melaksanakan tugas pembantuan, yaitu Bapermaskin (Badan

13

Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Penanggulangan Kemiskinan) Kabupaten Boyolali. Anggaran dari Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Desa Departemen Dalam Negeri dengan total anggaran Rp.28,257 milyar rupiah. Namun dalam implementasinya mendapat dukungan dari APBD Kabupaten Boyolali sebesar Rp.8,300 milyar rupiah juga partisipasi masyarakat Rp.2,323 milyar rupiah. Tugas pembantuan bidang pemberdayaan masyarakat dialokasikan untuk program PNPM mandiri perdesaan, program lab Site pembangunan partisipatif. Kegiatan DOK kabupaten 4. Bidang Pertanian Bahwa di Kabupaten Boyolali untuk tahun anggaran 2009 pada bidang pertanian memperoleh alokasi dana tugas pembantuan dari Instansi pemberi tugas pembantuan adalah Ditjen Hortikultura Departemen Pertanian Republik Indonesia; Ditjen Pengelolaan Lahan dan Air Departemen Pertanian; Ditjen Perkebunan Departemen Pertanian; Ditjen Tanaman Pangan Departemen Pertanian Republik Indonesia; Ditjend Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Depertemen

Pertanian Republik Indonesia; dan Badan Ketahanan Pangan Departemen Pertanian. Anggaran yang diberikan untuk melaksanakan tugas pembantuan adalah Rp.6,084 milyar rupiah. Tugas pembantuan bidang pertanian dialokasikan untuk program: Pertama program pengembangan agribisnis dengan kegiatan pengembangan agro industri terpadu dan integrasi tanaman ternak, kompos dan bio gas, pembinaan dan pengembangan pupuk, bantuan fasilitasi pembuatan pupuk organik. Kedua program peningkatan ketahanan pangan dengan kegiatan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk pertanian serta pengembangan kawasan,

penyediaan dan perbaikan infrastruktur pertanian, bantuan benih / bibit , sarana produksi pertanian dan penguatan kelembagaan perbenihan, peningkatan pasca panen dan pemasaran komoditas pertanian, pengembangan desa mandiri pangan penanganan daerah rawan pangan dan diversifikasi pangan, pemberian bantuan sosial untuk pengembangan usaha (peternakan, perikanan, pemanfaatan

pekarangan). Ketiga program peningkatan kesejahteraan petani dengan kegiatan penyediaan dan perbaikan infrastruktur pertanian, magang, sekolah lapang dan pelatihan, pendidikan, pertanian, dan kewirausahaan agribisnis, penerapan dan pemantapan prinsip good governence, penyelesaian daerah konflik, bencana alam, daerah tertinggal, pulau terluar dan perbatasan. Keempat program pengembangan agribisnis/peremajaan tanaman perkebunan rakyat dengan kegiatan

pengembangan tanaman jarak pagar

14

5. Bidang pertanian, subbidang peternakan Instansi pemberi tugas pembantuan yaitu Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian Satuan kerja perangkat daerah yang melaksanakan tugas pembantuan, yaitu Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali. Anggaran dari Departemen Pertanian, Direktorat Jendral Peternakan Departemen Pertanian Rp. 255.000.000,Tugas pembantuan bidang pertanian, sub bidang peternakan dialokasikan untuk program pengembangan agribisnis dan program peningkatan ketahanan pengan Masyarakat Boyolali yang berbahagia, Disamping tugas pembantuan Pemerintah Kabupaten Boyolali juga menyelengarakan tugas pemerintahan umum yang meliputi: A. Kerjasama Antar Daerah, meliputi : Kerjasama Antar Daerah, yaitu kerjasama yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Boyolali dengan beberapa pemerintah daerah lainnya, adapun forum yang telah terbentuk, antara lain : a. b. c. d. Melanjutkan kerja sama Java Promo; Melanjutkan kerja sama Subosukawonosraten; Melanjutkan kerjasama Forum Merapi; Penempatan transmigran di Provinsi Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Bengkulu dan Jambi; B. Kerjasama Daerah dengan Pihak Ketiga. Kerjasama daerah dengan pihak ketiga, utamanya lembaga lembaga yang kredibel selama ini antara lain, dengan : a. Melanjutkan kerjasama dengan GTZ RED; b. Melanjutkan kerjasama dengan VECCO INDONESIA; c. Melanjutkan kerjasama dengan DBE 1, 2, dan 3; d. Melanjutkan kerjasama dengan DED; Pemerintah Kabupaten Boyolali terbuka dengan pihak luar dalam memenuhi kebutuhan daerah dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan publik dan peningkatan kinerja pemerintah daerah, selain itu hasil dari kerjasama daerah dapat mempercepat implementasi prinsip good governance seperti semangat untuk meningkatkan transparansi, partisipasi masyarakat, law inforcement, akuntabilitas kinerja baik teknis maupun keuangan, pengembangan ekonomi masyarakat, dan peningkatan peran Civil Society Organization (CSO). Manfaat dari kerjasama daerah kita juga dapat mengadopsi teknologi, manajemen, informasi, membangun kepercayaan dunia luar, dapat meningkatkan capaian kinerja program dan kegiatan yang telah ditetapkan termasuk penghematan anggarannya. 15

Namun demikian dalam melakukan kerjasama masih ditemui berbagai kendala, contohnya yaitu: a. Dalam mengadakan kerjasama daerah selama ini yang dianggap esensial adalah surat perjanjiannya, sehingga terkesan seremonial. b. Dalam kerjasama daerah selain akuntabilitas keuangan juga target sasaran dan program belum jelas, sehingga hasil dan manfaat kerjasama belum dapat dinikmati secara langsung. c. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2007 tentang Tata Cara Kerjasama Daerah dan Perda Kabupaten Boyolali Nomor 7 Tahun 2006 tentang Kemitraan Daerah belum tersosialisasi secara optimal sehingga ada beberapa jenis kerjasama belum ada persetujuan dari DPRD. Untuk mengatasi persoalan tersebut maka dapat dirumuskan rekomendasi agar kerjasama daerah dapat efektif dan efisien, contohnya yaitu: a. Presentasi sebelum mengadakan kerjasama sehingga diketahui segala sesuatu yang menjadi manfaat termasuk tanggungjawab dari yang mengadakan kerjasama, termasuk membangun kesepahaman dengan daerah tujuan

penempatan transmigran. b. Mengadakan lokakarya progres report hasil kerjasama yang telah dilakukan dan pemecahan hal-hal yang muncul. c. Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2007 tentang Tata Cara Kerjasama Daerah dan Perda Kabupaten Boyolali Nomor 7 Tahun 2006 tentang Kemitraan Daerah. C. Koordinasi dengan Instansi Vertikal di Daerah Untuk permasalahan-permasalahan yang terjadi, kami juga membangun koordinasi dengan instansi vertikal yang ada di daerah.Koordinasi dengan instansi vertikal diwadahi dalam rapat koordinasi Muspida, bentuknya antara lain : Rapat Koordinasi Umum, Rapat Muspika dan Muspida, dan Rapat Koordinasi Muspida Terbatas; Manfaat rapat koordinasi forum Muspida Kabupaten Boyolali, dapat kami sampaikan, sebagai berikut : a. Dapat diketahui permasalahan yang bersifat komplek di daerah sesuai tinjauan kewenangan dari para anggota muspida dan peserta rapat lain. b. Dapat segera dirumuskan rekomendasi penanganan permasalahan daerah tersebut sesuai akar penyebab masalah. c. Penggunaan sumber daya lebih efisien. d. Berkurangnya kecurigaan atau rasa ketidakpercayaan antar anggota muspida dalam melaksanakan tugas dan fungsi. D. Pembinaan Batas Wilayah Kebijakan kegiatan penegasan batas wilayah adalah terwujudnya batas daerah Kabupaten Boyolali dengan kabupaten yang berbatasan, menciptakan keseragaman nasional dalam penegasan batas daerah, menjaga tetap terpeliharanya tertib 16

penyelenggaraan pemerintahaan di Kabupaten Boyolali, memudahkan pengawasan dan pengamatan secara efektif mengenai situasi dan kondisi daerah, adanya kepastian hukum di bidang batas wilayah Kabupaten Boyolali. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam Penegasan Batas Daerah antara Kabupaten Boyolali dengan Kabupaten Semarang, yaitu berdasarkan kesepakatan surat Perjanjian Kerjasama antar Pemerintah Kabupaten Semarang dengan Pemerintah Kabupaten Boyolali Nomor : 415.4/05/KJS/2009 Nomor 3 Tahun 2009 tentang pelaksanaan Penegasan Batas Daerah, dan Nota kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan Kabupaten Boyolali Nomor :

415.4/04/KJS/2009 Nomor 1 Tahun 2009 tentang kerjasama tentang Penegasan Batas Daerah; Realisasi kegiatan penetapan batas wilayah antara Kabupaten Boyolali dengan Kabupaten Semarang yaitu terpasangnya Pilar Batas Daerah sebanyak 35 buah dengan rincian Pilar Batas Utama (PBU) sebanyak 3, PABU sebanyak 2, Pilar Batas Antara (PBA) sebanyak 15 buah dan PABA sebanyak 15 buah. E. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Selama Tahun 2009 di Kabupaten Boyolali terdapat 86 kejadian bencana alam yang menimpa warga masyarakat, jenis bencana yaitu : Angin ribut 29 kejadian; tanah longsor 8 kejadian; kebakaran 38 kejadian; kebakaran hutan 1 kejadian, rumah roboh 3 kejadian; Banjir 5 kejadian; Orang meninggal / kalap 1 kejadian. Akibat bencana tersebut merenggut korban jiwa dan kerugian, akibat bencana selama tahun 2009, yaitu : Korban jiwa meninggal dunia 1 orang; Luka berat 2 orang; Luka ringan 5 orang. Untuk meningkatkan efektifitas antisipasi bencana Gunung Merapi kami juga melakukan kerjasama dengan Kabupaten Magelang dan Kabupaten Sleman dalam wadah Forum Merapi yang telah kita bangun kerjasama ini lebih dari 3 tahun, juga kerjasama dengan BBPT Geologi yang secara teknis menfasilitasi dalam pemantauan aktifitas Gunung Merapi dan potensi bahaya yang mungkin ditimbulkan. F. Penyelenggaraan Ketenteraman dan Ketertiban Umum Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum dimaksudkan agar terwujud kondisi daerah yang aman, tentram dan tertib dengan harapan dapat meningkatkan kepercayaan bagi investor untuk menanamkan modal. Gangguan yang terjadi antara lain Pendirian masjid di Desa Jurug Kecamatan Mojosongo, Mogok kerja karyawan PT Sari Warna Asli menuntut pembayaran pesangon bagi karyawan yang kena PHK dan keterlambatan pembayaran gaji oleh pihak manajemen perusahaan, meningkatnya gelandangan, pengangguran dan

Pekerja Seks Komersial,Kegiatan perjudian dan minuman keras, merebaknya pedagang kaki lima, pelanggaran tonase, adanya pasar modern yang menggeser dan

17

meresahkan bagi pedagang tradisional dan sebagainya. Upaya-upaya dan langkah penyelesaian konflik yang kita ambil, antara lain melalui : a. Dilakukan dialog antara pemuka masyarakat dan para tokoh agama dengan pihak yang bermasalah sehingga musyawarah; b. Dilakukan pembicaraan tripartit utamanya dalam mengatasi permasalahan perburuhan; c. Pembahasan dalam tingkatan forum koordinasi kemuspidaan; permasalahan dapat diselesaikan melalui

d. Penegakan peraturan perundang-undangan yang di awali sosialisasi berbagai peraturan perundang-undangan sampai pada penegakannya; a. Patroli wilayah utamanya daerah-daerah yang cukup rawan konflik sosial. Masyarakat Boyolali yang berbahagia, Perlu kami sampaikan juga bahwa peningkatan mutu pelayanan dan penanganan permasalahan daerah dapat memberikan dampak bagi penyelenggaraan pemerintahan, diantaranya : 1. Penanganan Masalah Kemiskinan Dalam menangani masalah kemiskinan ditempuh melalui beberapa program dan kegiatan, antara lain : a. Penyaluran Raskin kepada 78.807 KK miskin, untuk bulan Januari s/d Desember 2009 menerima 15 Kg/KK. b. Pelaksanaan BOS Tahun anggaran 2009, dana diberikan selama 12 bulan untuk periode Januari - Desember 2009. Jumlah dana beasiswa sebesar Rp.

44.691.084.000,- telah disalurkan kepada 112.572 siswa yang berhak, setiap siswa menerima Rp. 397.000,c. untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga miskin telah diselenggarakan pelayanan kesehatan secara gratis, meliputi : pelayanan kesehatan dasar, pelayanan rawat inap tingkat pertama, pelayanan kesehatan di luar gedung, manajemen puskesmas, revitalisasi posyandu dan perbaikan gizi serta pelayanan kesehatan rujukan. 2. Untuk mewujudkan komunikasi yang efektif, Bupati telah melakukan silaturahmi dengan menginap disalah satu rumah penduduk desa setiap bulan sekali. Selain itu Bupati juga membuka layanan SMS untuk masyarakat pada Nomor 081329318776 sehingga masyarakat dapat menyampaikan aduan, kritik maupun saran dengan tidak harus bertemu dengan Bupati, dan setiap SMS akan ditindaklanjuti. Selama

tahun 2009 terdapat 1809 SMS aduan dari masyarakat. Dengan dibukanya layanan ini secara nyata telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan

penyelenggaraan pemerintahan.

18

Masyarakat Boyolali yang berbahagia, Selain permasalahan dan solusi yang telah kami uraikan di atas, pada tahun 2009 kita juga memperoleh prestasi yang cukup membanggakan di tingkat nasional dan provinsi, diantaranya : 1. Bidang Pendidikan, berupa penghargaan lomba kepala sekolah berprestasi, iomba inovasi pengelolaan, dan lomba inovasi pembelajaran; 2. 3. Bidang Olah Raga, berupa piala pertandingan dan perlombaan; Bidang Lingkungan hidup, berupa Penghargaan adipura, dan Juara I Lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Desa Sranten Kecamatan Karanggede; 4. Bidang Koperasi dan KUKM, berupa Penghargaan BKM Terbaik yang mengelola bidang ekonomi; 5. Bidang Keluarga Berencana, berupa Penghargaan Manggala Karya Kencana, penghargaan Bina Keluarga Lansia, penghargaan PLKB; 6. Bidang Ketahanan Pangan, berupa Penghargaan atas Prakarsa dan Prestasinya dalam mendorong dan mewujudkan Kemantapan Ketahanan Pangan Regional Daaerah Kategori Aparat yang menangani Ketahanan pangan; 7. Bidang Pertanian, berupa penghargaan dalam Inovasi TTG di bidang Pertanian, yaitu : Pupuk Organik Multifungsi BAOC (Bio Atom Organik Cair) Ribon Atom. Segala kebijakan yang telah kami lakukan pada tahun 2009 dengan daya dan upaya sehingga prinsip pemerataan dan keadilan menjadi hal yang melandasi latar belakang setiap penentuan kebijakan, salah satunya dengan pengalokasian program dan kegiatan yang cukup atau prioritas di wilayah utara Kabupaten Boyolali. Untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan kami telah berusaha mengelola sumber daya yang tersedia di kabupaten yang tercinta ini baik sumber daya manusia, anggaran, informasi, dan sebagainya demi terwujudnya kemakmuran rakyat serta berusaha meminimalisir segala bentuk penyimpangan dan inefisiensi. Hasil capaian kinerja tahun 2009 merupakan hasil daya dan upaya maksimal yang dilaksanakan tidak hanya oleh Bupati semata tetapi merupakan daya dan upaya kolektif semua komponen yang ada di Kabupaten Boyolali, kami yakin masih ada hal-hal yang belum sesuai harapan seluruh masyarakat dan itu menjadi tugas kami sebagai Bupati untuk menyelesaikannya, oleh sebab itu kami sangat berharap adanya dukungan dari semua komponen yang ada di Boyolali untuk dapat berpartisipasi secara aktif. Pada kesempatan yang berbahagia ini tak lupa kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selama ini telah memberikan dukungan, dorongan dan juga memberikan pengingatan-pengingatan yang konstruktif kepada eksekutif dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Boyolali. Ucapan yang sama kami sampaikan kepada insan pers dan semua komponen yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas partisipasi, dukungan, saran dan kritik yang telah diberikan.

19

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua komponen yang telah sukses menyelenggarakan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Boyolali sehingga berjalan aman dan damai tanpa menimbulkan ekses. Kepada Bupati dan Wakil Bupati Terpilih periode 2010- 2015 Drs. Seno Samodro & Agus Purmanto SH,M.Si yang dipilih pada tanggal 9 Mei 2010 kami atas nama Pemerintah Daerah dan segenap masyarakat Kabupaten Boyolali mengucapkan selamat, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kakuatan, bimbingan dan petunjuk dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan menuju tercapainya kesuksesan dan kesejahteraan masyarakat Boyolali. Tidak lupa kami atas nama pribadi dan pemerintah Kabupaten Boyolali mengucapkan Selamat Hari Jadi ke 163 Kabupaten Boyolali semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan bimbingan, petunjuk dan kekuatan lahir batin kepada kita semua dalam mengangkat taraf hidup, derajat dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Boyolali. Sekian, terima kasih. Wassalaamualaikum Wr. Wb. Boyolali, 5 Juni 2010 BUPATI BOYOLALI,

Drs. SRI MOELJANTO

20

Anda mungkin juga menyukai