05 BAHAN CETAKAN
Oleh : Darma Firmansyah U, MT.
Pasir cetak
Bahan Pasir Cetak : Bahan Dasar Bahan Pengikat Bahan Tambah
Merupakan pasir alam, dimana dalam dunia pengecoran logam, pasir tersebut harus dicuci terlebih dahulu dan kemudian diklasifikasikan kedalam bentuk dan besar butirannya. Terdapat disekitar daerah Tuban, Sukabumi dan Bangka. Kandungan (SiO2) nya minimal 98 %. BJ 2,65 gr/cm3. Temperatur cair 1760 -1790 C ; Sinter Point > 1400 C. PH asam. Warna putih hingga abu-abu kekuningan, butirannya bulat dan permukaannya licin. Pemuaian pada suhu 573 C; dari -kuarsa menjadi -kuarsa sebesar + 1,5 % - 2 %. Besar butirannya dari 0,1 1,5 mm. Kadar lumpurnya kemungkinannya tidak ada.
Merupakan bahan mineral alam dengan kandungan ZrO2 minimal 65 % dan lainnya adalah SiO2 sebanyak 33 %. Pemuaiannya kecil sekali dan tahan suhu tinggi. Banyak terdapat di Australia. Biasanya digunakan untuk pengecoran baja atau pengecoran presisi. BJ 4,6 - 4,8 gr/cm3. Temperatur cair 2200 C - 2400 C (Sinter Point > 1500 C). PH asam lunak. Warna putih, kelabu kemerah-merahan.
Pasir Chromit
Merupakan pasir buatan dari batuan chrom. Komposisi : 50 % Cr2O3 + 27 % Fe2O3 + 10 % Al2O3 + 10 % MgO + 3 % batuan lain. Umumnya dipakai dalam industri pengecoran baja, tetapi bukan baja paduan chrom. Terdapat di Afrika Selatan, Finlandia, Rusia, dan Turki. BJ 4,4 - 4,8 gr/cm3. Temperatur cair 1900 C. PH 7-9 , Reaksi pada temperatur tinggi adalah basa. Warna hitam mengkilat atau metalik.
Pasir Olivin
Termasuk pasir buatan yang berasal dari batuan alam Magnesium besi silikat. Komposisi : 93 % 2MgO.SiO2 + 6 % 2FeOSiO2 + 1 % batuan lain. Pemuaian kecil dan tahan terhadap penetrasi cairan baja. Banyak dipakai dalam industri pengecoran baja. Terdapat di Norwegia, USA, Jepang dan Yugoslavia. BJ 3,3 - 4,2 gr/cm3. Temperatur cair 1750 - 1780 C. Reaksi pada temperatur tinggi adalah basa. Warna hijau kekuningan, coklat, merah hati, dan mengkilat seperti kaca.
Pasir Schamote
Merupakan pasir buatan yang berasal dari bahan lempung/tanah liat atau kaolin. Pembuatannya dengan cara dibakar dan digiling dengan bahan perekat yang cocok adalah sejenis tanah liat tertentu. Komposisi : 36 % Al2O3 + 3 % Fe2O3 + 2,5 % (Na2O + K2O) + sisanya Kuarsa max 58 %. Umumnya digunakan pada pengecoran baja. BJ 2,7 gr/cm3. Temperatur cair > 1710 C. Reaksi pada temperatur tinggi asam lunak. Warna Putih keabuan atau kecoklatan.
Resin telah mengalami pengolahan lebih lanjut sehingga akan dapat mengeras bila dipanaskan. Resin ini dinamakan resin Hot Box. Bahan kombinasi resin adalah Urea Formaldehide - Fufuryl Alkohol dengan pengerasnya asam phospor atau Phenol Formaldehide - Urea, dengan pengerasnya Amonium chlorid. Pengerasan akan didapatkan maksimal setelah dipanaskan.
Bahan Tambah
Meningkatkan Kehalusan Permukaan Tuangan Dapat dilakukan dengan mencampurkan debu arang pada pasir cetak. Khusus untuk ini debu arang yang digunakan berasal dari jelaga. Meredam Tegangan Akibat Pemuaian Kuarsa Pasir kuarsa memuai antara 1,5 % s/d 2 % pada suhu 573 C. Hal itu akan mengakibatkan tegangan pada permukaan pasir cetak, akibatnya kerusakan pada tuangan dapat terjadi. Untuk meredamnya digunakan bahan-bahan elastis seperti tatal kayu, tepung maupun bubuk batu bara. Menghindari Penetrasi Cairan ke Dalam Cetakan Dengan mencampurkan jenis-jenis pasir yang lebih tahan panas pada pasir cetak terutama untuk pasir muka (Facing Sand) seperti Zirkon atau chromit. Mempermudah Daya Hancur Untuk memudahkan pembongkaran dicampurkan bahan-bahan organik seperti tatal kayu, tepung-tepungan dan gula tetes. Meningkatkan Kemampuan Alir Gas Dapat diberikan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti tepung-tepungan atau serbuk kayu.
Komposisi
Sekian