Anda di halaman 1dari 15

Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Dosen :

Oleh:

Nama NIM Kelas

:Yeti Meitika : 10.12.5017 : 10S1SI-08

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

2013

Kata Pengantar

Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara 1. Pengaruh Aspek Ideologi. Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang member motivasi.Ideologi juga mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa.Secara teoretis,suatu ideologi bersumber dari suatu falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri. a. Ideologi Dunia Ideologi dunia dibagi menjadi 3 : Liberalisme Komunisme Paham agama

b. Ideologi Pancasila Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sudah sejak ratusan tahun lalu tumbuh berkembang di Indonesia (Ir. Soekarno 1 Juni 1945). Sila-sila Pancasila yaitu: 1. Ketuhanan Yang maha Esa. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kelima sila dalam pancasila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harys mencakup semua nilai yang terkandung didalamnya.

c. Ketahanan pada Aspek Ideologi.

1. Konsep tentang Ketahanan Ideologi. Ideologi mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa.Keampuhan suatu ideology tergantung pada rangkaian nilai yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi kehidupan manusia baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Perwujudan ketahanan ideologi tersebut memerlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara serta berlandaskan pengamalan pancasila serta konsisten dan berlanjut. Pancasila merupakan ideologi nasional,dasar Negara,sumber hukum, dan pandangan hidup bangsa Indonesia.Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia terdapat dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945,Ketetapan MPR RI Nomor : XVIII/MPR/1998.Pancasila sebagai ideologi Nasional terdapat dala ketetapan MPR RI Nomor : XVIII/MPR/1998.Pancasila sebagai Pandangan Hidup dan Sumber Hukum terdapat dalam ketetapan MPR RI Nomor : XX/MPRS/1966 yo Ketetapan MPR RI Nomor : IX/MPR/1978. 2. Pembinaan Ketahanan Ideologi Upaya memperkuat Ketahanan Ideologi memerlukan langkah pembinaan berikut: a) Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif terus dikembangkan serta ditingkatkan . b) Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevansikan dan diaktualisasikan nilai instrumentalnya agar tetap mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan dalam bermasyarakat,berbangsa dan bernegara,selaras dengan peradaban dunia yang berubah dengan cepat tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia. c) Sesanti Bhinneka Tunggal Ika dan Konsep Wawasan Nusantara yang bersumber dari Pancasila harus terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk selalu menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah serta moralitas yang loyal dan bangga terhadap bangsa dan Negara .Di samping itu anggota masyarakat dan pemerintah perlu bersikap wajar terhadap kebhinekaan.

d) Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar Negara Republik Indonesia harus dihayati dan diamalkan secara nyata oleh setiap penyelenggaraan Negara,,lembaga kenegaraan,lembaga kemasyarakatan,serta setiap warga Negara Indonesia agar kelestarian dan keampuhannya terjaga dan tujuan nasional serta cita-cita bangsa Indonesia terwujud.Dalam hal ini suri tauladan para pemimpin penyelenggara Negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal yang sangat mendasar. e) Pembangunan,sebagai pengamalan Pancasila,harus menunjukkan keseimbangan antara fisik material dengan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme.Dengan memperhatikan kondisi geografi Indonesia,pembangunan harus adil dan merata di seluruh wilayah untuk memupuk rasa persatuan bangsa dan kesatuan wilayah. f) Pendidikan Moral Pancasila ditanamkan pada diri anak didik dengan cara mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain ,seperti Pendidikan Budi Pekerti , Pendidikan Sejarah perjuangan Bangsa, Bahasa Indonesia dan Kepramukaan.Pendidikan Moral Pancasila juga perlu diberikan kepada masyarakat luas secara non formal.

2. Pengaruh Aspek Politik. a. Politik Secara Umum Politik berasal dari kata politics yang mengandung makna kekuasaan (pemerintahan) dan atau policy yang berarti kebijaksanaan.Di Indonesia ,kita tidak memisahkan politics dari policy. Hubungan ini tercermin pada pemerintahan Negara yang berfungsi sebagai penentu kebijaksanaan dan ingin mewujudkan aspirasi serta tuntutan masyarakan .Karena itu, kebijaksanaa pemerintahan Negara tersebut harus serasi dan selaras dengan keinginan dan aspirasi masyarakat. b. Politik di Indonesia Politik di Indonesia yang harus dilihat dalam konteks ketahanan Nasional,meliputi dua bagian utama, yaitu politik dalam negeri dan politik luar negeri. 1. Politik Dalam Negeri

Politik dalam Negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu sistem. Unsur-unsurnya terdiri dari struktur politik ,proses politik,budaya politik,komunikasi politik dan partisipasi politik.

2. Politik Luar Negeri Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antarbangsa.Politik luar negeri Indonesia yang berlandaskan pada Pembukaan UUD 1945 melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan ,perdamaian abadi,keadilan sosial serta anti penjajah karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.

3. Pengaruh Aspek Ekonomi a. Perekonomian Secara Umum Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat,yang meliputi produksi ,distribusi ,serta konsumsi barang dan jasa , dan dengan usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat .

b. Perekonomian Indonesia Sistem perekonomian bangsa Indonesia mengacu pada pasal 33 UUD 1945,yang menyebutkan bahwa sistem perekonomian Indonesia disusun berdasarkan asas kekeluargaan .Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara .Bumi dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat . Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti bahwa setiap warga Negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa .

c. Ketahanan pada Aspek Ekonomi Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat da dinamis ,menciptakan kemandirian ekonomi nasional yang berdaya saing tinggi ,dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata .Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi yang di inginkan memerlukan pembinaan berbagai hal ,yaitu antara lain :

1. Sistem ekonomi di Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Nusantara melalui ekonomi kerakyatan serta untuk menjamin kesinambungan pembangunan nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. 2. Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan : a. Sistem free fight liberalism yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi kuat dan tidak memungkinkan berkembangnya ekonomi kerakyatan . b. Sistem Etatisme ,Dalam arti Negara beserta aparatur ekonomi bersufat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi diluar sektor Negara . c. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial. 3. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam keselarasan dan keterpaduan antara sektor pertanian dan perindustrian serta jasa . 4. Pembangunan ekonomi ,yang merupakan usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan dibawah pengawasan anggota masyarakat ,memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif .Keterkaitan dan kemitraan antar para pelaku dalam wadah kegiatan ekonomi,yaitu pemerintah , badan usaha milik Negara ,koperasi ,badan usaha swasta dan sektor informal harus diusahakan demi mewujudkan pertumbuhan,pemerataan, dan stabilitas ekonomi . 5. Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasil-hasilnya senantiasa dilaksanakan dengan memperhatikan keseimbangan dan keserasian pembangunan antar wilayah dan antar sektor .

6. Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan secara sehat dan dinamis untuk mempertahankan serta meningkatkan eksistensi dan kemandirian perekonomian nasional .Upaya ini dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya nasional secara optimal serta sarana iptek yang tepat guna dalam menghadapi setiap permasalahan, dan dengan tetap memperhatikan kesempatan kerja . Dengan demikian ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa berlandaskan Pancasila yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta menciptakan kemandirian perekonomian nasional dengan daya saing yang tinggi . 4. Pengaruh Aspek Sosial Budaya Istilah Sosial budaya mencakup dua segi utama kehidupan bersama manusia , yaitu segi sosial dimana manusia harus mengadakan kerja sama demi kelangsungan hidupnya dan segi budaya yang merupakan keseluruhan tata nilai dan cara hidup yang manifestasinya tampak dalam tingkah laku dan hasil tingkah laku yang terlembagakan . a. Struktur Sosial di Indonesia . Dalam masyarakat, manusia hidup secara berkelompok sesuai fungsi ,peran dan profesinya untuk memudahkannya manjalankan tugasnya .Dengan kata lain,kehidupan masyarakat terstruktur berdasarkan peran dan fungsi masing-masing anggota masyarakat. Pembangunan nasional di Indonesia selama ini menghasilkan struktur sosial masyarakat yang cukup beragam .Sejalan dengan modernisasi dan tuntutan perkembangan teknologi,fragmentasi kelompok dalam masyarakat semakin berkembang,baik secara vertikal sesuai dengan tingkat pekerjaan atau keahlian.

b. Kondisi Budaya di Indonesia 1. Kebudayaan Daerah Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan subetnis, yang masing-masing memiliki kebudayaannya sendiri .karena suku-suku bangsa tersebut mendiami daerah-daerah tertentu,kebudayaanya kemudian sering disebut kebudayaan daerah.Dalam kehidupan sehari-hari ,kebudayaan daerah sebagai suatu sistem nilai

yang menuntun sikap ,perilaku dan gaya hidup merupakan identitas dan menjadi kebanggaan dari suku bangsa yang bersangkutan.Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai-nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing ,yang sering disebut sebagai local genius inilah pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negative budaya asing.

2. Kebudayaan Nasional Kebudayaan bangsa Indonesia (kebudayaan nasional), merupakan hasil dari interaksi budaya-budaya suku bangsa (budaya daerah) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa .Kebudayaan nasional juga merupakan hasil interaksi dari nilai-nilai budaya yang telah ada dengan budaya luar (asing),yang kemudian juga diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa .Secara umum ,gambaran identitas bangsa Indonesia berdasarkan tuntunan Pancasila adalah manusia yang memiliki sifat-sifat dasar berikut : a) Bersifat religious b) Bersifat kekeluargaan c) Bersifat serba selaras d) Bersifat Kerakyatan

3. Integrasi Nasional Komunikasi dan interaksi suku-suku bangsa yang mendiami bumi Nusantara ini pada tahun1928 telah menghasilkan aspirasi bersama untuk hidup bersama untuk hidup bersama sebagai satu bangsa disatu tanah air.Aspirasi ini terwujud secara sah dan diakui oleh bangsa-bangsa lain didunia melalui Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa keanekaragaman budaya justru merupakan hikmah bagi bangsa Indonesia dan dimasa lalu telah mampu memunculkan faktor-faktor perekat persatuan atau integrasi bangsa .

4. Kebudayaan dan Alam Lingkungan Demi kepentingan masa depan,budaya melestarikan alam harus ditumbuhkan.Bangsa Indonesia harus disadarkan bahwa mereka adalah bagian dari alam dan mereka tidak

boleh memanfaatkan alam tanpa batas.Apabila alam lingkungan rusak ,manusia Indonesia pun akan rusak .

c. Ketahanan pada Aspek Sosial Budaya Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa yang mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ,rukun, bersatu ,cinta tanah air, berkualitas ,maju ,dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras ,serasi dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional .

5. Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan a. Pokok-pokok Pengetahuan Pertahanan dan Keamanan Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia dalam mempertahankan dan mengamankan Negara demi kelangsungan hidup bangsa dan Negara kesatuan Republik Indonesia .Pertahanan dan keamanan Negara Republik Indonesia dilaksanakan dengan menyusun ,mengerahkan dan menggerakkan seluruh potensi nasional ,termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.Analog dengan pengertian ketahanan nasional,ketahanan pertahanan dan keamanan pada hakikatnya adalah keuletan dan ketangguhan bangsa dalam mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela Negara .Ini merupakan perjuangan rakyat semesta ,dimana seluruh potensi dan kekuatan ideologi ,politik, ekonomi, sosial budaya, militer, dan kepolisian disusun dan dikerahkan secara terpimpin,terintegrasi dan terkoordinasi untuk menjamin penyelenggaraan sistem keamanan nasional (dahulu Sishankamrata) dan menjalin kesinambungan pembangunan nasional serta kelangsungan hidup bangsa dan Negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,yang ditandai sebagai berikut: 1. Pandangan bangsa Indonesia tentang perang dan damai. 2. Penyelenggaraan Pertahanan dan Keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Pertahanan dan Keamanan Negara merupakan Upaya nasional Terpadu.

4. Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia di selenggarakan dengan siskamnas (Sishankamrata). 5. Segenap kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan rakyat semesta diorganisasikan dalam satu wadah tunggal yang dinamakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

b. Postur Kekuatan Pertahanan dan Keamanan Postur Kekuatan HanKam. Postur kekuatan HanKam mencakup struktur kekuatan,tingkat kemampuan, dan gelar kekuatan. Terdapat empat pendekatan yang digunakan untuk membangun postur kekuatan HanKam,yaitu pendekatan ancaman,misi,kewilayahan,dan politik. Pertahanan difokuskan untuk menghadapi ancaman dari luar negeri dan menjadi tanggung jawab TNI.Keamanan difokuskan untuk menghadapi ancaman dari dalam negeri dan menjadi tanggung jawab POLRI. TNI dapat dilibatkan untuk ikut menangani masalah keamanan apabila diminta atau POLRI sudah tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman yang meningkat ke keadaan darurat .Unsur utama kekuatan Pertahanan yaitu TNI AD,TNI AL, dan TNI AU serta unsure utama keamanan ,yaitu POLRI.Pesatnya kemajuan Iptek membawa implikasi meningkatnya kemampuan tempur ,termasuk daya hancur dan jarak jangkau .

Gejolak Dalam Negeri.Di dalam Era globlasisasi saat ini dan dimasa mendatang,tidak tertutup kemungkinan munculnya campur tangan asing dengan alas an menegakkan nilai-nilai HAM ,demokrasi ,Penegakan Hukum, dan lingkungan hidup dibalik kepentingan nasional mereka.

Geopolitik ke arah Geoekonomi.Kondisi ini mengimplikasikan semakin canggihnya upaya diplomasi guna mencapai tujuan politik dan ekonomi. Perkembangan Lingkungan Strategis.Perkembangan ini mengisyaratkan bahwa pergeseran geopolitik ke arah geoekonomi membawa perubahan besar dalam penerapan kebijaksanaan dan strategi negar-negara di didunia dalam mewujudkan kepentingan nasionalnya masing-masing. Penerapan cara-cara baru telah

meningkatkan eskalasi konflik regional dan konflik dalam negeri yang mendorong keterlibatan Negara super power.

c. Ketahanan pada Aspek Pertahanan dan Keamanan

1. Ketahanan dan keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela Negara, yang berisi ketangguhan ,kemampuan dan kekuatan melalui penyelenggaraan Siskamnas (Sishankamrata) untuk manjamin kesinambungan Pembangunan Nasional dan Kelangsungan hidup bangsa dan Negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. 2. Bangsa Indonesia cinta damai,akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan. 3. Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan dimanfaatkan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan demi kesinambungan pembangunan nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara . 4. Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harus dilindungi dari segala ancaman dan gangguan agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin segenap lapisan masyarakat Indonesia . 5. Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan sedapat mungkin dihasilkan oleh industri dalam negeri . 6. Pembangunan dan penggunaan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan harus diselenggarakan oleh manusia-manusia yang berbudi luhur ,arif,bijaksana, menghormati Hak Asasi Manusia (HAM), dan menghayati makna nilai dan hakikat perang dan damai . 7. Sebagai Tentara rakyat ,tentara pejuang dan tentara nassional,TNI berpedoman pada Sapta Marga yang merupakan penjabaran Pancasila. 8. Sebagai kekuatan inti Kamtibmas,Polri berpedoman kepada Tri Brata dan Catur Prasetiya dan dikembangkan sebagai kekuatan yang mampu melaksanakan penegakan hukum ,pemeliharaan keamanan, dan penciptaan ketertiban masyarakat.

9. Kesadaran dan ketaatan masyarakat kepada hukum perlu terus menerus ditingkatkan. Dengan demikian ketahanan pertahanan dan keamanan yang diinginkan adalah kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi oleh kesadaraan bela Negara seluruh rakyat dan mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan Negara yang dinamis ,mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya ,serta mempertahankan kedaulatan Negara dan menangkal segala bentuk ancaman. d. Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia

Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan nasional setiap warga Negara Indonesia perlu : 1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan Non Fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala tantangan, ancaman,hambatan, dan gangguan yang dating dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas ,integritas,kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta pencapaian tujuan nasional. 2. Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi,politik,ekonomi,sosial budaya dan pertahanan keamanan sehingga warga Negara Indonesia dapat mengeliminir pengaruh tersebut. Apabila setiap warga Negara Indonesia memiliki semangat perjuangan bangsa,sadar serta perduli terhadap pengaruh yang timbul serta dapat mengiliminir pengaruh tersebut,Ketahanan nasional Indonesia akan berhasil.Perwujudan Ketahanan Nasional memerlukan satu kebijakan umum dan pengambilan kebijakan yang disebut politik dan Strategi Nasional (Polstranas).

Kesimpulan :

Daftar Pustaka :

Anda mungkin juga menyukai