Stres fisiologi
Tumbuh- berkembang
masa gestasi Gangguan pertumbuhan kelainan bawaan / genetik Toleransi keadaan patologis (hipoksia, hipoglikemia)/ proses persalinan
Adaptasi organ
Berkembang bertahap organ dewasa /
sempurna Laju tiap organ berbeda Hati lebih awal ginjal sistem syaraf
RESPIRASI
Janin : pertukaran gas melalui plasenta
paru siap mengambil alih kehamilan 24 -28 minggu kehamilan 24 bln : jumlah alveol cukup mulai poduksi surfaktan
Aorta
Ductus venosus
Plasenta
tempat pertukaran gas pembuangan sisa metabolisme
v. umbilikakal
a. umbilikal
Setelah lahir
SALURAN CERNA
Relatif > berat dan panjang dibanding dewasa Berisi : mekoneum : zat hitam kehijauan t.a. mukopolisakarida keluar : dalam 10 jam I Enzim : sudah ada kecuali amilase pankreas aktifitas enzim proteolitik, lipase (+)
HATI
Segera setelah lahir perubahan biokimia & morfologis :
reduksi
Sterkobilin Bayi : Bakteri (-), -glukoronidase hidrolisis tinja
Bilirubin indirek
eritrosit >
umur eritrosit < sirkulasi entero hepatik Penurunan ambilan bilirubin di hepar : kadar ligandin saingan ikatan protein intra sel Tak sempurnanya konjugasi Penurunan eksresi bilirubin
Ikterus Patologis :
Riwayat ikterus Kadar bilirubin minggu I determinasi (fisiologis & patologis)
Pucat, hepatosplenomegali
Gagal penurunan bilirubin serum Kenaikan cepat bilirubin (24 48 jam)
4. Gejala penyakit
Sepsis Galaktosemia 5. Ikterus kolestasis Atresia biliaris
Ikterus/ hiperbilirubinemia
derajat
2
1 2 3 4 5 3 3 4 5 Bayi cukup bulan
Daerah Ikterus
7.57
10.3 12.31 15.73 19.06
12.11
14.58 17.31 21.8
range 4.3 7.8 5.4 12.2 8.1 16.5 11.1 18.3 15 range 4.1 7.5 5.6 12.1 7.1 14.8 9.3 18.4 15
Jumlah 13 49 52 45 29
1 2 3 4 5 Bayi prematur
Daerah Ikterus
Jumlah
1 2 3 4 5
2 14 8 24 34
PRODUKSI PANAS
Normal 36 37,5
C Kehilangan panas radiasi, konveksi, konduksi dan evaporasi 3 cara meninggikan suhu tubuh / rangsangan dingin pada hipotalamus:
shivering aktifitas otot meningkat non shivering thermogenesis : metabolisme : pembakaran Brown fat (energi)
Hipotermi Skunder
hipotermi yang terjadi utk yan ke2 kalinya
PJB berat
Hipotermi Akut pada lingkungan dingin untuk beberapa jam Cold injury terlalu lama dilingkungan yang dingin > 12 jam
Gejala: lemah, gelisah, pernapasan lambat, bunyi jantung lema, kedua kaki dingin, gambaran blotchymarbled white pada kulit
Jumlah nefron belum banyak Kesesuaian luas penuh glomerulus dan vol. tubulus proksimal
KELAINAN ENDOKRIN
- Janin : mendapat hormon dari ibu
- Lahir : kadang-kadang masih berfungsi
antara lain : Kelenjar susu membesar Gejala with drawal : pengeluaran darah dari vagina Kelenjar tiroid sudah sempurna, berfungsi sejak beberapa bulan sebelum lahir
SSP
- Lahir : fungsi motorik t.u. sub kortikal
Lemak, protein bertambah - Milinisasi : terjadi setelah umur 2 bulan - Pertambahan sel berlangsung seperti umur 1 tahun
IMMUNOGLOBULIN
- Plasenta merupakan sawar terhadap antigen - Neonatus : Sel plasma (-) IgG (+) (transfer dari ibu melalui plasenta) Infeksi plasenta reaksi imunologi : sel plasma terbentuk IgA, G, M Ig melalui saluran cerna sangat sedikit (Ig pada kolostrum : untuk proteksi lokal pada saluran cerna, jenis Strain E. Coli)
Kelainan bawaan
Kelainan / Cacat bawaan :
kelainan morfologi dalam tumbuh kembang bayi yang dijumpai sejak lahir mencakup aspek fisik, intelektual, dan kepribadian.
3% BBL dengan kelainan bawaan 10% periode perinatal-40% periode 1th pertama
kelainan kongenetal
Defek primer tunggal mengenai 1 struktur organ abnormal pd perkembangan embrio/janin digolongkan sebagai malformasi mayor ( mempengaruhi angka harapan hidup) dan malformasi minor ( segi kosmetik )
B) Deformasi : cacat krn tekanan mekanik abnormal C) Disrupsi : kelainan krn faktor ekstrinsik
Etiologi :
-
Idiopatik 60% Multifaktorial 20 % Genetik : 13,5% Lingkungan : penyakit ibu 3%, infeksi kongenetal 2%, obat/radiasi 1,5%
Pencegahan skunder
Pengenalan Faktor risiko selama kehamilan Kelainan gambaran USG Peningkatan / penurunan AFP Poli/oligo hidramnion Infeksi ibu Kontaminasi ibu/ radiasi Uji tapis dan dianosis pranatal
Hidrosefalus
Herpes simpleks
Anensefalia
Hemangioma
Kolodion autosomal
Iktiosis lamelar
akondroplasia