Anda di halaman 1dari 2

BAB III TEORI PENUNJANG

3.1 Sejarah Perkembangan Sistem Refrigerasi Udara merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan. Penemuan siklus refrigerasi memberikan kita jalan untuk dapat mengkondisikan udara untuk berbagai kebutuhan. Komponen utama sistem refrigerasi adalah kompresor, kondenser, katup ekspansi dan evaporator. Dalam hal ini kompresor berfungsi untuk mengalirkan dan menaikan tekanan gas refrigerant yang selanjutnya akan dicairkan (kondenisasi) dalam kondenser. Dari kondenser, refrigerant cair dialirkan menuju katup ekspansi yang akan menurunkan tekanan refrigerant sehingga refrigerant menguap dan masuk kedalam evaporator. Refrigerant yang menguap di evaporator akan menyerap kalor dari udara disekitarnya (evaporasi)dan kemudian kembali ke kompresor, begitu seterusnya. Dahulu freon merupakan refrigerant yang paling populer dan paling sering digunakan. Pada tahun 1824 Humprey Davy dan asistenya M.Faraday (Inggris) menemukan bahan refrigerant baru yaitu gas amoniak. Prinsip dasar refrigerasi dikembangkan oleh NLS Carnot (Perancis) pada tahun 1824 dan teori dinamikanya dipublikasikan. Bertahun tahun kemudian unit komersial mulai dibuat dan digunakan dalam jumlah besar, mulai daripendingin untuk rumah rumah sampai berbagai industri besar yang membutuhkan suhu sangat rendah. Hasil kemajuan yang dicapai dalam sistem refrigerasi atau teknik pendinginan ini tidak lepas dari para ilmuan, peneliti, dan teknisi teknisi pelaksana yang menggabungkan segala pemikiran dan pengetahuanya 3.2 Pengenalan Sistem Refrigerasi Refrigerasi (Pendingin) dapat didefinisikan secara sederhana sebagai proses pembuangan kalor pada kondisi yang terkendali. Proses pendinginan pada saat ini tidak hanya digunakan untuk mengawetkan makanan saja, melainkan dapat digunakan juga untuk keperluan lainya seperti dibidang industri farmasi proses pendinginan digunakan untuk membantu proses pembuatan dan pengetesan

penisilin serta mampu menurunkan suhu hingga -100C digunakan untuk memproses pengerjaan logam. Pendinginan dapat juga didefinisikan pula sebagai proses perpindahan kalor dari suatu tempat ke tempat lainnya. Ruangan yang kalornya telah di pindahkan disebut didinginkan. Bila suatu benda panas didekatkan atau disentuh dengan benda yang lebih dingin, maka kalor akan berpindah dari benda yang panas ke benda yang dingin. Jadi benda yang asalnya panas akan menjadi dingin. Di dalam proses pendinginan diperlukan medium pendingin yang mempunyai temperatur penguapan sangat rendah atau disebut dengan refrigerant, Refrigerant ini dengan bantuan kompresi, kondensasi, evaporasi dan ekspansi maka akan terjadi suatu siklus refrigerasiyang menghasilkan efek pendinginan. Refrigerant refrigerant ini diproduksi untuk kebutuhan sistem komersial dalam berbagai jenis sesuai dengan penggunaanya pada suatu sistem refrigerasi. Terdapat jenis refrigerant yang beredar dipasaran yaitu: R-12, R-22, R-502 dan R134a. Dalam sistem refrigerasi kita mengenal istilah panas da dingin, yang dimaksud dengan dingin adalah suatu kondisi dimana kalor yang terdapat pada suatu benda atau ruangan lebih sedikit dibandingkan dengan keadaan sekelilingnya, sedangkan yang dimaksud panas adalah sebaliknya. Sistem pendinginnan banyak berhubungan dengan istilah kalor, temperatur, dan tekanan. Setiap istilah ini mempunyai hubungan tersendiri dengan sistem pendingin.

Anda mungkin juga menyukai