Anda di halaman 1dari 13

FILSAFAT MIPA

MATERI : KERJA ALAM SEMESTA YANG MENAKJUBKAN BEBERAPA KONSEP DALAM ILMU : KLASIFIKASI,PERBANDINGAN,KUANIITATIF, DAN PELUANG PENGUKURAN

Disusun oleh : Atiek Sulistyanti Nurul Ikhsani Rachmawati Malik Makmur Syafrida Yanti Pulungan 3115110046 3115111162 3115XXXXXX 3115086738

JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA JAKARTA 2012
1

BUKU 1 : PANORAMA FILSAFAT ILMU LANDASAN PERKEMBANGAN ILMU SEPANJANG ZAMAN KERJA ALAM SEMESTA YANG MENAKJUBKAN
I. DARI MANAKAH ASAL SEGALA SESUATU ? Menurut astronomi (ilmu perbintangan) kemungkinan besar terdapat lebih dari satu alam semesta, tetapi baru satu yang sudah banyak ditelusuri, yaitu alam semesta tempat kita berada. Alam semesta 200 miliar galaksi Salah satu dari 200 miliar galaksi itu adalah galaksi Bima Sakti, yaitu galaksi dimana system tata surya kita dan planet bumi berada. Tiap galaksi berisi 200 miliar bintang-bintang. 100 miliar dari bintang-bintang itu mempunyai planet,rata-rata terdapat empat planet per bintang. Jadi, dalam alam semesta ini terdapat 200 miliar x 200 miliar bintang = 40 ribu miliar atau 40 triliun bintang. Separuh dari jumlah itu, yaitu 20 ribu miliar bintang memiliki planet, kalau tiap bintang itu rata-rata dikelilingi oleh empat planet, maka dalam alam semesta ini terdapat 80 ribu miliar atau 80 triliun planet. Galaksi Bima Sakti 100 miliar dari antara 200 miliar bintang dalam Bima Sakti mempunyai planet. Bila satu bintang rata-rata mempunyai empat planet, maka dalam Bima Sakti terdapat 4 kali 100 miliar planet sama dengan 400 miliar planet. Dengan kata lain, matahari hanyalah satu dari 200 miliar bintang penghuni galaksi Bima sakti, dan planet bumi hanyalah satu dari 400 miliar planet dalam galaksi Bima Sakti. Dan semua benda langit itu berhubungan dengan sangat teratur selama bermiliar tahun, dengan berbagai fenomena keharmonisan yang sangat mengagumkan. Dari manakah asal alam semesta dengan semua benda langit di dalamnya itu? Pendapat astronomi paling mutakhir yang paling dapat diterima pada dewasa ini mengemukakan bahwa alam semesta dengan segenap isinya dimulai, bersama ruang dan waktu yang kita kenal, 12 miliar tahun yang lalu dengan suatu ledakan maha dahsyat yang disebut Big Bang. Sebelum terjadi Big Bang, alam raya ini berbentuk bola api kecil dengan kepadatan 2

dan temperature yang luar biasa tingginya. Pada 10-34 detik sebelum ledakan besar itu mulai, jadi 10-34 detik sebelum mulainya ruang dan waktu, diameter bola api itu 1,75 cm. Setelah itu dengan sangat, sangat, sangat cepat sekali, bola itu membesar, dan pada waktu 0 (mulainya ruang dan waktu, kira-kira 12 miliar tahun yang lalu), terjadilah ledakan besar yang gaungnya terus berlangsung sampai saat ini. Ledakan itu melontarkan materi-materi maha raksasa yang merupakan calon-calon galaksi yang berputar, yang pada gilirannya melontarkan calon-calon bintang. Bintang-bintang ini, yang mula-mula berbentuk semacam kabut yang berisi macam-macam gas yang makin lama makin padat dengan temperature jutaan derajat Celcius, juga berputar, melontarkan bermacam benda langit, sebagian dari antaranya kemudian berkembang menjadi planet-planet dengan bulannya masing-masing. Terbentuklah beratus miliar system tata surya. Kekuatan ledakan awal 12 miliar tahun yang lalu itu begitu besarnya sehingga sampai sekarang pun masih ada materi yang bergerak menjauhi pusat ledakan dengan kecepatan 1000 mil per jam. Menurut astronomi, gerakan menjauh itu ada batasnya, walaupun belum jelas bilamana batas itu akan tercapai. Bila batas itu tercapai, maka berbagai benda langit yang merupakan materi itu akan berhenti menjauh, dan akan bergerak kembali ke pusat ledakan. Ternyata, semua benda langit, tidak terkecuali matahari dan bumi kita, terikat oleh semacam gravitasi (gaya tarik universal di seluruh alam semesta) dengan pusat alam semesta. Planet bumi mulai berwujud 4,6 miliar tahun yang lalu. Tanda-tanda awal dari adanya kehidupan di bumi tampak pada fosil-fosil alga hijau-biru yang dipercaya hidup antara 3,6 sampai 3,4 miliar tahun yang lalu. Kemudian berkembanglah bentuk kehidupan yang sedikit lebih kompleks: bakteri, dan kemudian plankton. Sampai 600 juta tahun yang lalu, kehidupan di bumi tampaknya hanya terdiri dari ketiga bentuk itu, yaitu, alga hijau-biru, bakteri, dan plankton. Pada permulaan jaman yang sekarang dinamai periode Cambrium, terjadi perubahan total yang sangat revolusioner di bumi ini: terjadi suatu ledakan kreativitas yang berlangsung lama, yaitu tidak lebih dari 10 juta tahun yang menghasilkan satu himpunan mosaic yang sangat mengagumkan dari berbagai makhluk bersel banyak, oleh sebab-musabab yang belum jelas dan yang merupakan nenek moyang dari semua makhluk yang berenang, terbang, merayap, dan berjalan di seluruh bumi ini. Sebelum Big Bang apa yang ada ? Alan Guth, seorang ilmuwan peneliti di Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengimplikasikan bahwa proses Big Bang berlangsung menurut persamaan :

O=G+M Dari persamaan itu tampak bahwa sebelum Big Bang tidak ada apa-apa di sejagat alam raya yang luas ini. Pada waktu itu pun, ruang dan waktu belum ada. Selanjutnya, disertai gambargambar skematis serta persamaan-persamaan matematikanya yang meyakinkan, guth menjelaskan : Jumlah semua materi ditambah semua gravitasi di alam semesta yang bisa diamati ini adalah nol. Dengan demikian, alam semesta ini dapat saja berasal dari ketiadaan, karena pada dasarnya alam semesta ini adalah ketiadaan.

II.

KETERATURAN ALAM SEMESTA Semua benda dalam alam semesta ini bergerak, mulai dari hal yang paling sederhana

sampai dengan hal yang paling besar. Benda-benda tersebut bergerak dan memiliki tujuan. Semakin kecil suatu benda di alam semesta ini, semakin banyak dan semakin kompleks gerak yang harus dilakukannya. Misalnya, planet bumi mengalami rotasi dan juga revolusi. Selain itu, bersama matahari dan benda-benda langit lain berputar mengelilingi pusat Bima Sakti. Setelah itu, bersama semua benda langit penghuni galaksi Bima Sakti dan penghuni galaksi lain beredar mengelilingi pusat alam semesta. Gerak tersebut berlangsung bersamaan, pada saat melakukan rotasi, bumi juga melakukan revolusi, beredar mengelilingi galaksi Bima Sakti, dan bersamaan dengan peredaran mengelilingi pusat alam semesta.Gerakan tersebut sangat kompleks, sangat rumit, tetapi juga sangat teratur. Contoh lain ketika Johannes Kepler mempublikasikan penemuannya bahwa orbit planet Mars berbentuk elips. Sehingga dapat disimpulkan bahwa orbit planet lain juga berbentuk demikian. Karena orbit planet berbentuk elips, kecepatan gerak dalam mengelilingi matahari tidaklah sama, tetapi bergantung pada dekat jauhnya planet itu dari matahari. Kemudian pada 1619 Kepler memperlihatkan sebuah formula matematik yang menghubungkan waktu orbit planet dengan jaraknya ke matahari. Kemudian diketahui kecepatan planet dalam orbitnya mengelilingi matahari dipengaruhi oleh berbagai hal. Dari hal ini tampaklah sebuah ketidakteraturan, namun ketidakteraturan ini telah dideskripsikan dalam suatu formula. Jadi, ada keteraturan dalam berbagai ketidakteraturan itu.

III. KENISBIAN DI ALAM SEMESTA Dimana pun manusia berada di alam semesta, ia tidak mungkin lepas dari keterikatan dengan beberapa acuan. Yang secara integral menyatu dengan eksistensinya. Acuan itu disebut dimensi. Ada dua dimensi yang menyatu dengan eksistensi manusia, yaitu ruang dan waktu. Bila manusia berada di bumi, maka semua hukum fisika dan hukum alam yang berlaku dan dialaminya adalah hukum-hukum bumi, yang mungkin saja berbeda dengan hukum-hukum alam planet lainnya. Dalam hal ini tampak kenisbian dari berbagai hukum dalam ilmu-ilmu eksakta, yang ciri eksak nya hanya berlaku di Bumi saja. Contoh kenisbian yang berhubungan dengan hukum-hukum di luar bumi adalah fenomena alam yang disebut supernova, yaitu kejadian meledaknya satu bintang dan di bumi tampak sebagai satu benda langit dengan cahaya yang sangat cemerlang. Waktu saat kita melihat bintang itu meledak sangat berbeda jauh dengan waktu sewaktu bintang itu meledak, karena cahaya ledakan bintang itu memerlukan waktu untuk mencapai mata kita supaya dapat kita lihat. Jadi, bisa saja supernova yang kita lihat sekarang, sebenarnya terjadi 5000 tahun yang lalu. Implikasi lain dari kenisbian itu juga tampak ketika seorang manusia, misalnya A berada pada planet Uranus. Maka, eksistensi si A menyatu dengan eksistensi ruang dan waktu Uranus. Sehingga jika si A berdiam satu tahun di Uranus, proses penuaan semua sel dan jaringan tubuhnya hanya akan bertambah satu tahun saja, yaitu satu tahun Uranus. Karena satu tahun Uranus = 84 tahun waktu bumi, maka bila kita kembali ke bumi setelah satu tahun melanglang buana di Uranus, keadaannya sangatlah berbeda. Dari hal di atas, dapatlah disimpulkan bahwa kenisbian ruang dan waktu ini memiliki manfaat, namun dengan konsekuensi yang belum tentu bisa diterima oleh setiap orang.

Buku II : ILMU DALAM PERSPEKTIF BEBERAPA KONSEP DALAM ILMU : KLASIFIKASI,PERBANDINGAN,KUANtITATIF, DAN PELUANG
Konsep ilmu dapat dibagi ke dalam tiga golongan yakni klasifikasi, perbandingan dan kuantitatif. Konsep klasifikasi adalah suatu konsep yang meletakkan obyek yang sedang di telaah dalam suatu kelas tertentu. Semua konsep taksonomi dalam botani dan zoologi-dengan bermacam species, famili, genus dan sebagainya merupakan konsep klasifikasi.

Konsep yang lebih efektif dalam memberikan informasi adalah konsep perbandingan (komparatif). Konsep ini berperan sebagai perantara antara konsep klasifikasi dan konsep kuantitatif. Contoh , terdapat 35 orang yang sedang melamar suatu pekerjaan yang membutuhkan kemampuan tertentu, dan perusahaan yang akan menerima pegawai tersebut mempunyai seorang ahli psikologi yang harus menetapkan cara-cara para pelamar tersebut dalam memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Ahli psikologi tersebut umpamanya dapat memutuskan bahwa ilmu orang dari pelamar mempunyai imajinasi yang baik, 10 orang mempunyai imajinasi yang agak rendah, dan sisanya tak tergolong baik atau rendah. Ahli psikologi itu juga akan mampu membuat klasifikasi yang kasar berdasarkan keterampilannya, kemampuan di bidang matematika, stabilitas emosional, dan sebagainya. Konsep-konsep ini dapat dipakai sebagai konsep perbandingan meskipun merupakan konsep yang lemah. Dapat dikatakan bahwa seseorang yang mempunyai imajinasi yang baik adalah lebih baik dibandingkan mereka yang mempunyai imajinasi yang baik adalah lebih baik dibandingkan mereka yang mempunyai imajinasi yang buruk. Hal ini mengembangkan suatu metode perbandingan yang mampu menempatkan ke 35 orang tersebut dalam suatu urutan berdasarkan kemampuannya masing-masing. Konsep selanjutnya dalah konsep kuantitatif. Tiap konsep kuantitatif mempunyai pasangan yang berhubungan dengan konsep komparatif,dimana dalam perkembangannya sebuah bidang keilmuan, biasanya berfungsi sebagai langkah pertama terhadap kuantitatif. Perbedaan antara kualitatif dan kuantitatif adalah perbedaan dalam bahasa. Bahasa kualitatif dibatasi predikat (umpamanya rumput adalah hijau), sedangkan bahasa kuantitatif mempergunakan apa yang disebut simbul pemberi fungsi yakni simbul fungsi yang mempunyai nilai bilangan. Kenyataan ini adalah penting, karena terdapat dua hakekat dalam alam, yakni kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif yang lebih mudah dan lebih asasi yakni metode menghitung. Jika sebelumnya kita tak dapat menghitung maka kita tak akan mampu mengukur. Contoh dengan suatu kelas yang terbatas, katakanlah umpamanya kelas semua kursi dalam sebuah ruangan , maka menghitung adalah suatu metode untuk menentukan bilangan kardinal dari kelas tersebut. Yang penting adalah, bahwa dalam menghitung sebuah kelas yang terdiri dari sejumlah objek, sebenarnya kita menghitung sesuatu yang lain di luar obyek itu, serangkaian kejadian. Lalu mengambil kesimpulan berdasarkan isomorfisme dan menyatakan bahwa angka kardinal dari serangkaian kejadian adalah angka kardinal dari kelas tersebut.

Induksi dan Peluang Statistika Kebenaran suatu kesimpulan induksi tak pernah pasti. Ketidakpastian ini bukanlah disebabkan karena kesimpulannya didasarkan pada premis yang kebenarannya tidak diketahui secara pasti. Karenapun jika premisnya dapat dianggap benar, dan kesimpulan yang ditarik adalah kesimpulan deduktif yang syah, masih juga terdapat kemungkinan bahwa kesimpulan itu mungkin salah. Bahwa didasarkan pada premis tertentu, kesimpulan yang ditarik mempunyai peluang untuk benar. Logika induktif mengajari kita bagaimana caranya kita menghitung nilai peluang tersebut. Hukum deterministik adalah hukum yang menyebutkan bahwa dengan syarat-syarat tertentu maka suatu kejadian akan berlaku. Hukum ini dapat dinyatakan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Singkatnya, hukum tersebut mengekspresikan hubungan fungsional nilainilai dari dua besaran atau lebih. Hukum statistika hanya menyatakan distribusi kemungkinan dari nilai suatu besaran dalam kasus-kasus individual. Dia hanya memberikan harga rata-rata dari sebuah besaran dalam sebuah kelas yang mempunyai anggota yang banyak. Contoh, jika sebuah dadu dilemparkan 60 kali maka permukaan dadu yang tertentu diharapkan akan muncul sebanyak 10 kali. Hukum itu hanya menyatakan bahwa jika jumlah lemparan dadu itu banyak sekali maka tiap muka dadu dapat diharapkan untuk muncul sama seringnya. Karena dadu terdiri dari 6 sisi maka peluang untuk melempar satu sisi dadu adalah 1/6. peluang disini adalah dalam pengertian statistik, artinya frekuensi relatif dalam jangka panjang , dan bukan dalam pengertian logis atau induktif. Umpamanya jika kita mengukur semua besaran yang relevan dalam jatuhnya sebuah dadu, posisi yang tepat ketika ia meninggalkan tangan, kecepatan yang tepat yang diberikan, berat dan elastisitasnya, bentuk permukaan di mana dia memantul, dan sebagainya adalah mungkin untuk meramalkan dengan tepat bagaimana dadu tersebut akan berhenti. Karena mesin untuk melakukan pengukuran semacam itu sekarang belum terdapat maka kita harus puas dengan hukum statistik yang menggambarkan frekuensi jangka panjang.

PENGUKURAN
Kita sering mendengar bahwa : Kegiatan dasar seorang ilmuan adalah melakukan pengukuran. 7

Tanpa pengukuran tak akan terjadi kemajuan dalam ilmu modern Yang di maksud dengan pengukuran adalah : penentuan besaran, kapasitas, atau dimensi. Biasanya terhadap suatu standar Kali ini kita akan mempelajari pengukuran dari konsep yang sangat sederhana hingga ke dalam pengukuran yang sesungguhnya , yaitu dari : 1. Klasifikasi Klasifikasi adalah : metode untuk menyusun data secara sistematis dengan aturan atau kaidah yang telah ditetapkan. Secara harfiah klasifikasi merupakan pembagian sesuatu menurut kelas kelas. Klasifikasi dalam bab pengukuran ini, adalah agar klasifikasi mempunyai arti maka beberapa syarat harus dipenuhi yang merupakan sifat dari klasifikasi itu sendiri : yang pertama klasifikasi tersebut harus mampu untuk mengkalsifikasikan tiap-tiap hari ke dalam salah satu dari kelas-kelas tersebut.dan kedua harus dapat dipastikan bahwa tak ada satu hari pun yang dapat dimasukkan ke dalam lebih dari satu kelas. 2. Penataan Sebagian (Partial Order) Tugas utama ilmuwan adalah mencoba membandingkan berbagai obyek dari golongan yang berbeda. Yang kemudian, pengertian ini lah pengertian implisit dari partial order. Pada materi kali ini terdapat hubungan penataan sebagian yaitu yang merupakan sifat dari partial order tersebut, dikatakan penataan sebagian (partial order) jika terdapt hubungan yang bersifat A Simetri dan Transitif. A Simetri Secara garis besar, suatu hubungan yang mempertalikan dua kelas yang berbeda yang di ekspresikan dalam suatu bentuk penjelasan menyatakan bahwa a lebih dari b dalam suatu hal, atau a lebih disukai daripada b karena hal tersebut. Maka dalam contoh ini b tidak boleh mempunyai hubungan yang sama terhadap a. yang juga dalam hal ini di namakan a simetri (tidak simetri) Contoh : Hari Rabu lebih panas dari pda hari Selasa (artinya , jika hari rabu lebih panas dari hari selasa, maka hari Selasa tidak boleh lebih panas dari hari Rabu) Transitif Transitif adalah membandingkan tiga obyek atau lebih. Contoh : jika hari Rabu lebih panas daripada hari Selasa dan Hari Selasa lebih panas dari hari Minggu, maka hari Rabu lebih panas daripada hari Minggu. 8

3. Penataan Sederhana (Simple Order) Disebut penataan sederhana (Simple Order) adanya persyaratan baru yang menetapkan bahwa dua golongan tak boleh berada dalam suatu tingkat yang sama, maka penggolongan tersebut akan merupakan garis lurus tanpa cabang. ciri ciri penataan sederhana yaitu : A simetri, Transitif, dan dua golongan yang berbeda yang mana pun dapat kita bandingkan satu sama lain. Kenyataan dalam hal ini kita mempunyai banyak kemungkinan dalam mengubah penataan sebagian ke dalam penataan sederhana yang juga merupakan kesukaran tersendiri 4. Skala Bilangan (Numercial Scale) Konsep pengukuran dalam pikiran kita mempunyai hubungan erat dengan konsep bilangan. Skala bilangan merupakan bilangan nyata yang diterapkan pada objek yang sedang di telaah. Yang akan kita pelajari disini pada skala bilangan ada dua : Skala bilangan panjang dan Skala bilangan berat Contoh skala bilangan panjang sebagai berikut : Dalam kasus temperatur maka hal ini dapat dilakukan dengan mempergunakan kolom air raksa dalam termometer. Disini seseorang akan melihat bahwa suhu yang bertambah tinggi akan menyebabkan kolom air raksa naik, jadi dalam hal ini maka panjang kolom air raksa merupakan suatu bilangan yang mana pertambahan panjang dari kolom air raksa merupakan skala bilangan panjang. Contoh skala bilangan berat sebagai berikut : Menimbang merupakan cara untuk mengetahui berat benda, langkah pertama dalam proses menimbang adalah mempergunakan neraca untuk memeriksa apakah dua objek mempunyai berat yang sama. Katakanlah A merupakan benda yang terdapat di sebelah kiri dan B sebelah kanan. Ketika melakukan penimbangan, jika sebelah kiri tertarik ke bawah maka A adalah lebih berat, dan demikian juga sebaliknya.Dapat disimpulkan tujuan dari Skala Bilangan sama kegunaannya dengan penataan sederhana. Kesimpulan dari materi pengukuran di atas adalah kita melihat dewasa ini, pengukuran merupakan peranan utama dalam ilmu, karena dengan memberikan bilangan kepada berbagai objek kita dapat mendeskripsikan gejala ini dalam hukum bilangan. Namun harus kita sadari bahwa titik berat yang di tekankan pada pengukuran merupakan gejala sementara yang akan mengubah sesuai dengan kemajuan matematika.

SESI TANYA JAWAB


Pertanyaan 1 : (Luthfi Ardiansyah) Berdasarkan penjelasan terdapat rumus O=G+M yang menyatakan pada dasarnya alam semesta ini adalah ketiadaan. Dari mana asal pendapat tersebut ? dan mengapa para ilmuwan bisa menerima formula itu ? Jawab : Pendapat tersebut berasal dari penelitian dan pengkajian Alan Guth, seorang ilmuwan peneliti di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat. Para Ilmuwan bisa menerima formula itu karena filsafat. Prosedur ini sesuai dengan ketentuan sistematik yang dianut oleh filsafat, sehingga kerancuan dapat dihindarkan. Pertanyaan 2 : (Indah Permata Sari) Contoh dari metode kuantitatif adalah pengukuran, adakah contoh lain dari metode tersebut ? Jawab : Menurut kelompok kami untuk metode kuantitatif contohnya hanya saja pada

pengukuran Pertanyaan 3 : (Ryan Prasetya) Berdasarkan penjelasan, galaksi terbentuk dari Big Bang, menurut kelompok kalian mengapa para ahli dapat berpikir seperti itu ? Jawab : Para ahli berpikiran seperti itu karena sebagai upaya untuk menjelaskan terjadinya alam semesta ini, teori Big Bang mulai sebagai spekulasi pada tahun 1922 yang baru dikukuhkan oleh para astronomer pada tahun 1960-an. Pertanyaan 4 : (Siti Nur Rezky M) Jelaskan kenisbian di alam semesta ini dengan penjelasan yang lebih mudah ? Jawab : maksud dari kenisbian di alam semesta adalah keterikatan manusia, makhluk lain, dan juga semua penghuni alam semesta ini dengan beberapa acuan yang disebut dengan dimensi ruang dan waktu. Dimana pun manusia berada di alam semesta ini, ia akan selalu menyatu dengan ruang yang ditempatinya dan juga waktu yang berlaku pada tempat tersebut. Contohnya jika seseorang berada di bumi maka ia akan selalu terikat dengan dimensi ruang dan waktu yang berlaku di bumi. Pertanyaan 5 : (M. Reyhan)

10

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peredaran planet mengelilingi matahari ? Jawab : Faktor-faktor tersebut adalah percepatan (accelaration), perlamabatan (decelaration),, dan juga bentuk orbit planet yang tidak benar-benar bulat Pertanyaan 6 : (Dwi Kurnia Sari) Apa yang dimaksud dua dimensi, ruang dan waktu ? Jawab : Dimensi ruang artinya adalah ruang atau dunia yang kita tempati, sedangkan dimensi waktu adalah waktu yang berjalan dalam ruang yang kita tempati. Lamanya waktu 1 hari di bumi tentu saja berbeda dengan 1 hari di planet lain. Selain itu, terdapat hukum-hukum alam yang ciri nyatanya hanya tempak di bumi saja. Pertanyaan 7 : (Riska Zakiah) Berdasarkan filsafat, apa para ahli dapat menyimpulkan teori Big Bang adalah suatu ledakan ? Jawab : Berdasarkan filsafat agama karena Prosedur ini sesuai dengan ketentuan sistematik yang dianut oleh filsafat, sehingga kerancuan dapat dihindarkan. Pertanyaan 8 : (Anis Rumsari) Apakah kalian percaya degan teori Big Bang ? mengapa ? setuju kah kalian dengan pendapat tersebut ? Jawab : ya, kami setuju dengan pendapat tersebut, karena hal ini telah tertulis dan dijelaskan pada kitab Al-Quran yang kebenarannya sudah tidak diragukan. Pertanyaan 9 : (Liza Ardiani) Apa hubungan antara deterministik dan statistika ? adakah perbedaan diantara keduanya ? berikan contohnya ! Jawab : Hubungan Statistik dan Deterministik * Hubungan deterministik adalah hubungan antar variabel yang sifatnya pasti. Sebagai contoh, anda menjadi pelanggan layanan telepon seluler yang menerapkan tarif percakapan telepon adalah Rp. 1.000 per menit dan abodemen Rp. 20.000 per bulan. Jika dalam satu bulan anda melakukan percakapan telepon selama 100 menit, maka tagihan anda jumlahnya pasti Rp. 120.000. Sebaliknya, jika tagihan pemakaian telepon dalam satu bulan jumlahnya Rp. 200.000, maka bisa dipastikan anda melakukan percakapan telepon pada bulan tersebut selama 180 11

menit. Jika anda melakukan percakapan telepon selama 50 menit dalam satu bulan tetapi tagihan telepon bulan tersebut Rp. 400.000, tentu anda akan melakukan protes kepada operator telepon seluler. * Hubungan statistik adalah hubungan antar variabel yang sifatnya tidak pasti seperti pada hubungan deterministik karena adanya faktor random/acak dari variabel-variabel tersebut.

12

13

Anda mungkin juga menyukai

  • BJ. Habibie
    BJ. Habibie
    Dokumen22 halaman
    BJ. Habibie
    Stephanie Angela
    Belum ada peringkat
  • Dabusa 2014
    Dabusa 2014
    Dokumen18 halaman
    Dabusa 2014
    Mochammad Reyhan Mauluddi
    Belum ada peringkat
  • 35distribusi F Dan T
    35distribusi F Dan T
    Dokumen12 halaman
    35distribusi F Dan T
    Malim Muhammad Siregar
    Belum ada peringkat
  • 02 Deret Tak Hingga
    02 Deret Tak Hingga
    Dokumen4 halaman
    02 Deret Tak Hingga
    Mochammad Reyhan Mauluddi
    Belum ada peringkat
  • Kompetensi Guru Profesional
    Kompetensi Guru Profesional
    Dokumen11 halaman
    Kompetensi Guru Profesional
    Mochammad Reyhan Mauluddi
    Belum ada peringkat
  • Hukum Newton
    Hukum Newton
    Dokumen8 halaman
    Hukum Newton
    Hugo Irwanto
    100% (1)
  • 2 Abstraksi
    2 Abstraksi
    Dokumen2 halaman
    2 Abstraksi
    Hilmi Nur Ardian
    Belum ada peringkat
  • Biografi Al Zahrawi
    Biografi Al Zahrawi
    Dokumen7 halaman
    Biografi Al Zahrawi
    Mochammad Reyhan Mauluddi
    Belum ada peringkat
  • Abdus Salam
    Abdus Salam
    Dokumen10 halaman
    Abdus Salam
    Mochammad Reyhan Mauluddi
    Belum ada peringkat
  • Contoh
    Contoh
    Dokumen3 halaman
    Contoh
    Mochammad Reyhan Mauluddi
    Belum ada peringkat
  • 02 Deret Tak Hingga
    02 Deret Tak Hingga
    Dokumen4 halaman
    02 Deret Tak Hingga
    Mochammad Reyhan Mauluddi
    Belum ada peringkat