Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK-TEKNIK PEMERIKSAAN SISTEM VASKULER: 1.

Lengan - Inspeksi Teknik Pemeriksaan Ukuran dan kesimetrisan, adanya pembengkakan Pola vena Warna dan tekstur kulit serta kuku - Palpasi Mengevaluasi suplai arteri ke tangan: Kemungkinan Temuan Limfedema, obstruksi vena Obstruksi vena Penyakit Raynaud

Raba nadi ulnaris, jika mungkin. Lakukanlah uji allen. Pasien mengepalkan tangan dengan kuat, telapak tangan menghadap keatas. Lakukan oklusi pada kedua arteri ulnaris dan radialis dengan menggunakan ibu jari anda. Minta pasien untuk membuka telapak tangannya dan posisikan serileks mungkin, agak fleksi. Lepaskan tekanan ibu jari tangan anda diatas salah satu arteri. Telapak tangan harus kembali berwarna kemerahan sekitar 3-5 detik. Ulangi, lepaskan tekanan pada arteri yang lain. (pucat yang menetap pada telapak tangan menandakan adanya oklusi pada arteri atau percabangan distalnya). Penetapan derajat denyut arterial:

+4 = Teraba penuh +3 = Meningkat +1 = Berkurang, lebih lemah dari yang diharapkan 0 = Tidakk ada, Tidak dapat diraba

1. Radialis

Gambar : Pemeriksaan radialis

2. Kelenjar epitroklear

Gambar : Pemeriksaan Kel. epitroklear 3. Axilla

Gambar : Pemeriksaan Axilla

2. Tungkai - Inspeksi Teknik Pemeriksaan Ukuran dan kesimetrisan, adanya pembengkakan Pola vena Warna dan tekstur kulit Penyebaran rambut Periksa adanya edema pitting Kemungkinan Temuan Insufisiensi vena, limfodema Varises vena Pucat, kemerahan (rubor), sianosis;eritema, hangat pada selulitis, tromboflebitis Hilang pada insufisiensi arterial Edema dependen, gagal jantung kongestif, hipoalbuminemia,sindrom nefrotik

Palpasi

Perubahan warna postural pada insufisiensi arteri kronis: Tinggikan kedua tungkai kira-kira 60 derajat selama satu menit. Kemudian minta pasien duduk dengan tungkai terjungkai. Perhatikan waktu yang dibutuhkan untuk; 1. kembali kemerah muda (normalnya 10 detik), dan 2. pengisian vena kaki dan pergelangan kaki (normalnya 15 detik) Pucat yang jelas pada kaki karena peninggian, lambat kembali kewarna semula dan pada pengisian vena, serta rubor kaki yang tergantung mengisyaratkan insufisiensi arterial. 1. Popliteal

Gambar : Pemeriksaan popliteal 2. Dorsalis Pedis

Gambar : Pemeriksaan Dorsalis pedis

3. Tibialis Posterior

Gambar : Pemeriksaan Tibialis posterior 4. Kelenjar limfe inguinalis

Gambar : Pemeriksaan Kel. Limfe inguinalis

BANTUAN INTERPRETASI : 1. Insufisiensi arteri kronis disertai dengan ulkus: Karakteristik: - Klaudikasi intermiten berkembang menjadi nyeri pada saat istirahat. - Penurunan atau tidak ada denyut. - Pucat terutama saat elevasi; merah kehitaman pada tungkai yang tergantung.

- Dingin. - Tipis. - Mengkilat - Kulit atrofik dengan kerontokan rambut pada kaki & jari kaki - Kuku jari mengalami penebalan dan membumbung -kemungkinan ada ulserasi pada jari kaki atau titk trauma pada kaki (potensial menjadi ganggren)

2. Insufisiensi vena kronis Karakteristik : Tidak sampai terjadi nyeri pada tungkai yang tergantung Denyut normal, mungkin sulit diraba akibat edema Warna normal atau sianoyik pada kaki yang tergantung; dapat muncul peteki atau pigmen cokalat Sering terdapat edema yang jelas Dermatitis statis, kemungkinan penebalan kulit dan penyempitan kaki seperti perkembangan jaringan parut (potensial ulserasi pada sisi kaki) Tidak ada ganggren

3. Insufisiensi arteri Karakteristik: Berlokasi di jari kaki, kaki atau kemungkinan pada daerah trauma Tidak ada kalus atau pigmen yang berlebihan Bisa menjadi atrofik Nyeri sering hebat kecuali disamarkan dengan adanya neuropati Kemungkinan gangren Penurunan denyut Perubahan trofik Pucat pada kaki saat elevasi Merah kehitaman pada kaki yang tergantung

4. Insufisiensi vena kronik Karakteristik: Berlokasi dibagian luar atau bagian dalam pergelangan kaki Berpigmentasi, kadang kala fibrotik Nyeri tidak hebat Tidak ada gangrene Edema Pigmentasi Dermatitis statis Kemungkinan sianosis pada kaki yang tergantung

5. Ulkus neuropatik Karakteristik: Berlokasi di titik tekanan pada area yang mengalami kehilangan sensasi

Kulit berkalus Tidak ada nyeri (yamh menyebabkan ulkus terjadi tanpa disadari) Biasanya tidak ada gangren Penurunan sensasi Tidak ada tarika otot pergelangan kaki

BANTUAN INTERPRETASI Tabel 16.1 GANGGUAN MOOD Episode depresif mayor Setidaknya 5 dari gejala di bawah ini harus muncul dalam waktu 2 minggu Mood tertekan Minat atau kesenangan sangat berurang Penambahan atau penurunan berat badan yang signifikan Insomnia atau hipersomnia Agitasis psikomotor atau retardasi Keletihan atau kehilangan energy Perasaan bersalah Ketidakmampuan berfikir Fikiran untuk bunuh diri

Episode manic Periode abnormalitas dan peningkatan mood yang persisten, ekpansif, atau pekarangsang setidaknya harus ada dalam 1 minggu Harga diri rendah Kebutuhan penurunan kebutuhan tidur Makin banyak bicara Flight of idea Mudah beralih fikiran Mudah beraluh fikiran Peningkatan aktifitas secara social, tempat kerja atau seksual Keterlibatan yang berlebihan dalam aktifitas yang beresiko tinggi

Episode Campuran Episode campuran yang harus berakhir setidaknya 1 minggu, memenuhi criteria baik untuk episode depresif mayor dan manic Gangguan Distemik Mood dan gejala tertekan hamper sepanjang hari, terus menerus selama 2 tahun. Episode Hipomanik Mood dan gejala serupa pada episode manic tetapi tidak terlalu mengganggu Episode Siklotimik Banyak periode gejala hipomanik dan depresif yang berakhir sedikitnya 2 tahun

TABEL 16.2 GANGGUAN WICARA Afonia atau Disfonia Gangguan (disfonia) atau kehilangan (afonia) karena penyakit laring atau penyakit saraf mempengaruhi volume, kualitas, dan nada suara. Disatria Control otot bibir, lidah, pallatum, atau faring mengalami kerusakan yang menyebab bicara tidak jelas sengau atau bergumamyang disebabkan oleh lesi motorik pada sistem saraf pusat Afasia Gangguan dalam memahami bahasa terbagi 2 yaitu Wernicke : dapat mengeluarkan kata-kata tapi tidak bermakna Broca : kata-kata tidak jelas tapi bermakna

TABEL 16.3 GANGGUAN ANSIETAS Gangguan Panik Serangan panic yang tiba-tiba dan berulang, sedikitnya sekali dan diikuti kekhawatiran yang menetap tentang serangan selanjutnya selama satu bulan atau lebih. Serangan panic melibatkan setidaknya 4 dari serangan berikut: Palpitasi Berkeringat Gemetar Sesak nafas Tersedak Nyeridada Mual Pusing Perasaan tidak nyata atau depersonalisasi Takut menjadi gila Takut mati Parestesia Menggigil

Agrofobia Ansietas tentang berada di suatu tempat atau situasi ketika melarika diri sulit atau memalukan atau bantuan gejala yang tiba-tiba tidak tersedia Fobia Spesifik Rasa takut yang nyata persisten dan menetap yang ditunjikkan dengan adanya atau antisipasi objek atau situasi khusus seperti anjing, kucing, ular,setan, dll. Fobia Sosial Rasa takut yang nyata dan menetap tentang suatu atau lebih situasi social misalkan takut bertemu dengan seseorang karena berfikir orang itu ingin mempermalukannya Gangguan Obsesif-kompulsif Obsesi atau kompulsi yang disebabkan oleh stress. Gangguan ini menghabiskan waktu, mempengaruhi rutinitas dan hubungan normal individu Gangguan Stress Akut Gangguanstress akut adalah pernah merasakan trauma atau belajar dari trauma orang lain sehingga mengakibatkan stress yang intens setelah atau segera kejadian itu individu setidaknya memiliki 3 gejala disosiatif: Perasaan subjektif, emosi jauh atau tidak ada responsive Penurunan kewaspadaan terhadap sekitar Perasaan tidak nyata Perasaan depersonalisasi Amnesia tentang kejadian dari suatu kejadian

Gejala ini muncul dalam 4 minggu dan berakhir dari 2 hari. Gangguan Stress Pasca Traumatik Kejadian, respon akut, dan pengalaman yang menetap tentang kejadian traumatic menyerupai gangguan stress akut individu mengalami halusinasi, peningkatan kegelisahan, menghindari stimuli yang berhubungan dengan trauma yang pernah dialami pendaratan respon. Menyebabkan stress nyata dan gangguan fungsi social dan berakhir lebih dari 1 bulan. Gangguan Ansietas Umum Kurang peristiwa traumatic spesifik atau focus pada masalah. Ansietas yang khawatir dan berlebihan sulit dikontrol dan lazim terjadi pada sejumlah kejadian atau aktifitas setidaknya 3 dari gejala berikut berkaitan: Perasaan gelisah Mudah letih

Kesulitan berkonsetrasi Peka rangsang Ketegangan otot Sulit terlelap

TABEL 16.4 GANGGUAN PSIKOTIK Skisofrenia Ganggaun fungsi mayor di tempat kerja atau sekolah, dalam hubungan antar personal dalam perawatan diri. Individu menunjukkan setidikitnya 2 gejala berikut selama beberapa waktu dalam 1 bulan Delusi Halusinasi Disorganisasi wicara Disorganisasi prilaku Efek datar Tanda gangguan kontinu harus menetap setidaknya selama 6 bulan

Ganggaun Skizofreniform Grjala serupa dengan skizofrenia tetapi berakhir kurang dari 6 bulan Gangguan skizoafektif Gambaran baik dan gangguan mood mayor dan skozofrenia. Gangguan mood ada selama proses penyakit dan harus selama sewaktu-waktu disertai dengan gejala skizofrenia sedikitnya 2 minggu tanpa gejala mood menonjol. Gangguan Delusi Sering mengalami penyakit menetap setidaknya selama 1 bulan. Fungsi tidak secara nyata terganggu dan prilaku tidak secara nyata aneh atau kacau. Gejala skizofrenia, kecuali halusinasi taktil. Gangguan Paikotik Singkat Sedikitnya satu dari gejala berikut harus ada Delusi Halusinasi Gangguan wicara

Gangguan berakhir lebih dari 1 hari tetapi kurang dari 1 bulan Gangguan psikotik karena gangguan Medis Umum Gambaran halusinasi atau delusi menonjol selama suatu penyakit medis tetapi tidak terjadi secara eksklusif selama perjalanan delirium

Gangguan Psikotik Akibat Zat Halusinasi atau delusi menonjol akibat pemakaian obat, alcohol, kokain atai okoid. Gejala tidak boleh terjadi tunggal selama delirium.

Anda mungkin juga menyukai