Anda di halaman 1dari 3

RENCANA KEPERAWATAN NO 1.

DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan : Anoreksia ditandai dengan : DS : - Orang tua mengatakan anaknya malas makan. - Orang tua mengatakan porsi makan yang diberikan tidak duhabiskan oleh anaknya. DO : - Porsi makan tidak dihabiskan. - Klien nampak sangat lemah. - Pengukuran Antropometri : BB = 9,5 kg TB = 95 cm LLA = 9,5 cm LK = 47,5 cm LD = 53,5 cm LP = 53 cm - Nafsu makan kurang - stomatitis TUJUAN Intake pemasukan nutrisi adekuat sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan dengan kriteria: Porsi makan yang diberikan dihabiskan, klien aktif, BB normal (16 kg), TB normal (101 cm), LLA normal (> 14 cm), nafsu makan meningkat. RENCANA 1. Kaji ulang status nutrisi klien dengan : - pemasukan - kemampuan/ketidakmampuan menelan - riwayat mual, muntah atau diare 2. Observasi indikator terpenuhinya kebutuhan nutrisi tiap 3 hari berupa : - Berat badan - LLA 3. Identifikasi makanan yang disukai/tidak disukai klien. 4. Dorong makan sedikit tapi sering dengan makanan tinggi protein ( 28 mg/hari) dan karbohidrat ( 1800 kkal/hari) 5. Dorong keluarga untuk membawa makanan dari rumah dan untuk membagi dengan klien terutama makanan kesukaan klien. 6. Jelaskan rasional pemberian diet khusus dan hubungan dengan penyakit yang diderita klien. 7. . Ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama waktu makan RASIONAL 1. Pengkajian merupakan dasar dan data dasar berkelanjutan untuk memantau perubahan dan mengevaluasi intervensi.serta berguna dalam mengidentifikasi derajat/luasnya masalah. 2. Memantau sejauhmana terapi nutrisi yang diberikan memenuhi kebtuhan nutrisi klien dan mengatasi maslah nutrisi yang dialami klien 3. Membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan/kekuatan khusus. Pertimbangan keinginan individu dapat memperbaiki masukan diet. 4. Memaksimalkan masukan nutrisi tanpa kelemahan yang tak perlu/kebutuhan energi dari makan makanan banyak dan menurunkan iritasi gaster. 5. Membuat lingkungan sosial lebih normal selama makan dan membantu memenuhi kebutuhan personal dan kultural. 6. Meningkatkan pemahaman klien dan keluarga tentang hubungan antara diet yang diberikan dengan penyakit yang diderita. 7. Faktor yang tidak menyenangkan yang berperan dalam menimbulkan anoreksia dihilangkan.

RENCANA KEPERAWATAN NO 2. DIAGNOSA KEPERAWATAN Hipertermia berhubungan dengan efek langsung dari sirkulasi endotoksin pada hypothalamus dan perubahan pada regulasi temperatur ditandai dengan : DS : - Orang tua mengeluh anaknya selalu demam DO : - VS = S u h u : 38 C N a d i : 120 Kali/menit Respirasi : 60 kali/menit Tekanan darah : 120/80 mmHg - Seluruh badan teraba hangat. TUJUAN Klien akan menampakkan suhu dalam batas normal (36 37 C) begitupun dengan tandatanda vital lainnya. RENCANA 1. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam terutam suhu tubuh. 2. Berikan kompres/mandi penggunaan alkohol. hangat hindari RASIONAL 1. Proses peningkatan suhu menujukkan proses penyakit infeksius akut. Polas demam dapat membantu dalam mendiagnosis. 2. Dapat membantu mengurangi demam, penggunaan air es/alkohol mungkin menyebabkan kedinginan selain itu alkohol dapat mengeringkan kulit. 3. Digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya pada hypothalamus.

3. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian antipiretik.

RENCANA KEPERAWATAN NO 3. DIAGNOSA KEPERAWATAN Resiko terhadap pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan membran alveolar-kapiler dan sekret yang kental. TUJUAN Orang tua akan melaporkan tidak adanya/penurunan sesak/dispnea, klien akan menampakkan sesak/dispnea berkurang/hilang. Bebas dari gejala distress pernapasan. RENCANA 1. Observasi adanya dispnea, takipnea, bunyi napas tambahan, peningkatan upaya pernapasan, terbatasnya ekspansi didnding dada dan kelemahan RASIONAL 1. TB paru menyebabkan efek luas dari paru dan bagian kecil dari bronchopneumonia sampai inflamasi difus luas. Efek pernapasan dapat dari ringan sampai dipnea berat sampai distress pernapasan. 2. Pengaruh jalan napas dapat mengganggu oksigenasi organ vital dan jaringan. 3. Menurunkan konsumsi oksigen/kebutuhan selama periode penurunan pernapasan dan dapat menurunkan beratnya gejala. 4. 4. Berikan oksigen jika terjadi dispnea atau distress pernapasan. Merupakan alat dalam memperbaiki hipoksemia yang dapat terjadi sekunder terhadap penurunan ventilasi/menurunnya permukaan alveolar paru.

2. Amati jika ada cianosis atau perubahan pada warna kulit, termasuk membran mukosa dan kuku. 3. Anjurkan untuk tirah baring/batasi aktivitas dan Bantu/anjurkan aktivitas perawatan diri sesuai keperluan.

RENCANA KEPERAWATAN NO 4. DIAGNOSA KEPERAWATAN Kecemasan orang tua berhubungan dengan kurang pengetahuan (kebutuuhan belajar) tentang kondisi dan kebutuhan pengobatan anaknya ditandai dengan : DS : - Orang tua sering bertanya tentang keadaan anaknya - Orang tua mengatakan tidak mengerti tentang penyakit yang diderita oleh anaknya. - Orang tua tidak memahami tentang pengobatan yang diberikan kepada anaknya. DO : - Ekspresi wajah orang tua klien nampak tegang. - Orang tua nampak selalu khawatir akan keadaan anaknya. TUJUAN Kecemasan orang tua berkurang/hilang dengan kriteria orang tua dapat relaksasi dan tenang, partisipasi dalam aktivitas, tenang dan berpartisipasi dalam perawatan dan pengobatan serta mengerti dan memahami tentang penyakit yang diderita oleh klien dan pengobatan yang diberikan kepada klien. RENCANA 1. Kaji pemahaman tentang penyakit yang diderita anaknya, konsekuensi dan penanganannya. 2. Bantu klien dan keluarga untuk mengidentifikasi cara-cara untuk memahami berbagai perubahan akibat penyakit dan penanganan yang mempengaruhi hidupnya. 3. Jelaskan dosis obat, frekuensi pemberian, kerja yang diharapkan dan alasan pengobatan yang lama. 4. Berikan informasi tentang bagaimana TB ditularkan. 5. Beri informasi tentang potensial efek samping pengobatan RASIONAL 1. Merupakan instruksi dasar untuk penjelasan dan penyuluhan lebih lanjut. 2. Klien dan keluarga dapat melihat bahwa kehidupannya tidak harus berubah akibat penyakit yang diderita. 3. Meningkatkan kerjasama dalam program pengobatan dan mencegah penghentian obat sesuai perbaikan kondisi klien. 4. Pengetahuan dapat menurunkan resiko penularan ulang. 5. Mencegah/menurunkan ketidaknyamanan berhubungan dengan terapi dan meningkatkan kerjasama dalam program pengobatan dan perawatan. 6. Memenuhi kebutuhan metabolik membantu meminimalkan kelemahan dan meningkatkan penyembuhan. Cairan dapat mengencerkan/mengeluarkan sekret.

6.

Informasikan tentang pentingnya mempertahankan protein tinggi dan pemasukan cairan adekuat

Anda mungkin juga menyukai