Anda di halaman 1dari 12

1.

PEMBAGIAN KLASIFIKASI, SISTEMATIS ATAU TAKSONOMI MIKROORGANISME


Klasifikasi adalah penataan organisme ke dalam kelompokkelompok (taksa).

Klasifikasi

Sistem klasifikasi : a. Klasifikasi Alami (Natural classification) Yaitu penataan organisme ke dalam kelompok-kelompok yang anggotaanggotanya mempunyai banyak kesamaan sifat dan mencerminkan sebanyak mungkin sifat biologis organisme. b. Sistem (Phenetic systems) adalah mengelompokkan organisme didasarkan atas kesamaan secara keseluruhan. Seringkali berupa suatu sistem alami yang didasarkan atas kesamaan karakter Tidak tergantung pada analisis filogenetik Menggunakan unweighted traits Sistem terbaik jika membandingkan sebanyak mungkin sifat (attributes) c. Taksomi Numerik (Numerical taxonomy) Informasi sifat suatu organisme dikonversikan ke bentuk yang sesuai untuk analisis numerk dan dibandingkan menggunakan komputer Koefisien asosiasi ditentukan di antara karakter-karakter yang dimiliki oleh dua organisme

organisme dengan kesamaan tinggi dikelompokkan bersama dalam fenon (phenons) Perbedaan (significance) fenon tidak selalu jelas terlihat tetapi fenon dengan kesamaan 80% seringkali dianggap satu spesies (bakteri) d. Sistem filogenetik (filetik) Yaitu pengelompokan organisme didasarkan pada hubungan evolusioner Untuk prokariot adalah sulit untuk mengetahui hubungan evolusi karena kekurangan catatan fosil yang baik Pembandingan langsung materi genetik dan produk gen seperti rRNA dan protein dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan tersebut di atas

Taksonomi

Ilmu klasifikasi biologis. Taksonomi mikroba saat ini sedang memasuki perode perubahan besar yang disebabkan oleh penggunaan teknik molekuler.

Tingkatan taksonomi:
KERAJAAN (KINGDOM)

KLAS

ORDO

FAMILI

GENUS

SPESIES

Sistematik

kajian ilmiah organisme dengan tujuan akhir untuk mengkarakterisasi dan menempatkan organisme dengan cara yang teratur

2. SIFAT-SIFAT KLAS Schizomycetes


Bakteri berasal dari kata Bakterion (Yunani) yang artinya batang kecil. Didalam klasifikasi bakteri digolongkan dalam Divisio Schizomycetes.
CIRI-CIRI UMUM :

Tubuh uniseluler (bersel satu) Tidak berklorofil (meskipun ada beberapa jenis bakteri yang memiliki pigmen seperti klorofil sehingga mampu berfotosintesis) Hidupnya bersifat autotrof Reproduksi dengan cara membelah diri (dengan pembelahan Amitosis) Habitat bakteri hidup dimana-mana/kosmopolit (tanah, air, udara, mahluk hidup) Satuan ukuran bakteri adalah mikron (10 - 3 )

3. SIFAT-SIFAT JAMUR
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya. 1. Struktur Tubuh Struktur tubuh jamur tergantung pada

jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnya khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnya jamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu Gbr. Hifa yang membentuk menjadi tubuh buah. 2. Cara Makan dan Habitat Jamur Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme miselium dan tubuh buah

lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya 3. Pertumbuhan dan Reproduksi Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif).

Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.

Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.

4. BEDA JAMUR dan BAKTERI


No. Jamur 1 Organisme eukariotik 2 Pada umumnya multiseluler. 3 Ada juga yang uniseluler Reproduksi seksual : kontak gametangium dan konjugasi Reproduksi aseksual : spora 4 Berukuran lebih besar daripada bakteri Bakteri Organism prokariotik Uniseluler (bersel tunggal) Reproduksi seksual : rekombinasi DNA Reproduksi aseksual : membelah diri Berukuran sangat kecil (1-5 mikron)

5. BEDA JAMUR SAPROFIT dan JAMUR PARASIT


Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasite fakultatif, atau saprofit. Parasit obligat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup Parasit fakultatif jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok. Saprofit jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh

6. BAKTERI DAPAT DITEMUKAN

Bakteri pada umumnya dapat ditemukan dimana-mana, dimana bakteri itu dapat tumbuh dan berkembang dengan baik bila disebabkan oleh faktor-faktor berikut: 1. Suhu 2. Derajat keasaman atau pH 3. Konsentrasi garam 4. Sumber nutrisi 5. Zat-zat sisa metabolisme 6. Zat kimia Bakteri ini misalnya kita temukan di jalan, ruangan, saliva, dan di semua tempat yang memungkinkan pertumbuhannya menjadi optimum.

7. CARA MENDAPATKAN BAKTERI


Bakteri didapatkan dengan cara menginokulasikan bakteri tersebut ke dalam medium pertumbuahannya yang sesuai. Untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba, diperlukan substrat yang disebut media. Agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam media, diperlukan persyaratan tertentu, yaitu

a. Bahwa di dalam media harus terkandung semua unsur hara yang dieprlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan. b. Bahwa media harus mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba. Bahwa media harus dalam keadaan steril, artinya sebelum ditanami mikroba yang dimaksud tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak diharapkan.

8. CARA MELIHAT MIKROORGANISME


Pengenalan bentuk mikroba, kecuali untuk kelompok mikroalge, harus dilakukan melalui ; 1. Pemeriksaan Mikroskopis a. Pemeriksaan Langsung Pemeriksaan langsung digunakan untuk mengamati pergerakan, dan pembelahan secara biner, mengamati bentuk dan ukuran sel yang alami, yang pada saat mengalami fixasi panas serta selama proses pewarnaan mengakibatkan beberapa perubahan.
b.

Cara yang paling baik adalah dengan membuat sediaan tetesan gantung pewarnaan terlebih dahulu. Karena tanpa melalui pewarnaan, maka bentuk tersebut tidak akan dapat diamati secara jelas. Pewarnaan atau pengecatan terhadap mikroba, banyak dilakukan baik secara langsung bersama (bahan yang ada) ataupun secara tidak langsung (melalui biakan murni). Tujuan dari pewarnaan tersebut ialah:

Mempermudah melihat bentuk jasad, baik bakteri, ragi ataupun jamur. Memperjelas ukuran dan bentuk jasad. Melihat struktur luar dan kalau memungkinkan struktur dalam. Melihat reaksi jasad terhadap pewarna yang diberikan segingga sifat-sifat fisik dan kimia yang ada akan dapat diketahui.

Metode pengecatan tersebut pertama kali ditemukan oleh Christian Gram pada tahun 1884. Dengan metode pengecatan Gram, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri Gram positif dan Gram negatif berdasarkan reaksi atau sifat bakteri terhadap cat tersebut. Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi dinding selnya. Oleh karena itu, pengecatan Gram tidak bisa dilakukan pada mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma sp.
Preparat yang telah siap dicat, digenangi dengan cat Gram A selama 1 3 menit

Cat dibuang, lalu preparat dicuci dengan air mengalir

Preparat digenangi cat Gram B selama 0,5 1 menit

Cat dibuang, lalu preparat dicuci dengan air mengalir

Preparat ditetesi dengan cat Gram C sampai warna cat tepat dilunturkan.

Cat dibuang, lalu preparat dicuci dengan air mengalir

Preparat digenangi dengan cat Gram D selama 1 2 menit

Sisa cat dibuang lalu preparat dikeringkan di udara

Preparat siap diamati dibawah mikroskop

9. CARA MEMINDAHKAN MIKROORGANISME (MENGINOKULASI)


a. Cara penggesekan b. Cara pemanasan Spread plate, menyebarkan suspensi bakteri dipermukaan agar diperoleh kultur murni. Pour plate, menggunakan agar yang belum padat unuk dituangkan bersama suspensi bakteri ke dalam cawan petri untuk dihomogenkan. c. Teknik pengenceran bertingkat

10. YANG DIMAKSUD GRAM + DAN GRAM 1.

Gram-positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop

2.

Bakteri gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna merah bila diamati dengan mikroskop.

Karakteristik

Gram positif

Gram negatif

Homogen dan tebal (20-80 nm0 Peptidoglikan (2-7 nm) di serta sebagian besar tersusun antara membran dam dan luar, Dinding sel dari peptidoglikan. Polisakarida serta adanya membran luar (7-8 lain dan asam teikoat dapat ikut nm tebalnya) yang terdii dari menyusun dinding sel. lipid, protein, dan lipopolisakarida Bulat, batang atau filament Bulat, oval, batang lurus atau melingkar seprti tand koma, Bentuk sel heliks atau filamen; beberapa mempunyai selubung atau kapsul Pembelahan biner, kadangReproduksi Pembelahan biner kadang pertunasan Fototrof, kemolitoautotrof, atau Metabolisme kemoorganoheterotrof kemoorganoheterotrof Kebanyakan nonmotil, bila Motil atau nonmotil. Bentuk flagela dapat bervariasiMotilitas motil tipe flagelanya adalah petritrikus (petritrichous) polar,lopotrikus (lophtrichous), petritrikus (petritrichous). Anggota Biasanya tidak memiliki Dapat memiliki pili, fimbriae, apendase tangkai tubuh (apendase) Endospora Beberapa grup dapat membentuk endspora Tidak dapat membentuk endospora

Anda mungkin juga menyukai