Anda di halaman 1dari 11

1.

CARA MEMBEDAKAN GRAM (+) DAN GRAM (-)

Bakteri gram negatif adalah bakteri yang tidak mampu mempertahankan warna kristal violet (ungu) pada dinding selnya pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram-positif akan mempertahankan zat warna metil ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram-negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal (counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri gram-negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka. Pemberian kristal violet pada bakteri gram positif akan meninggalkan warna ungu muda. Pewarnaan safranin masuk ke dalam sel dan menyebabkan sel menjadi berwarna merah pada bakteri gram negatif sedangkan pada bakteri gram positif dinding selnya terdehidrasi dengan perlakuan alkohol, pori pori mengkerut, daya rembes dinding sel dan membran menurun sehingga pewarna safranin tidak dapat masuk sehingga sel berwarna ungu.

Ciri-Ciri : GRAM (+) GRAM (-)


Struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm, Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 15 mm, berlapis tiga atau berlapis tunggal atau monolayer. multilayer. Dinding selnya mengandung lipid yang lebih Dinding selnya mengandung lemak normal (1-4%), peptidoglikan ada yang sebagai lebih banyak (11-22%), lapisan tunggal. Komponen utama merupakan lebih dari 50% berat ringan. Mengandung asam peptidoglikan terdapat didalam tekoat. Lapisan kaku, sebelah dalam dengan Bersifat lebih rentan terhadap penisilin. jumlah sedikit 10% dari berat Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat kering, tidak mengandung warna seperti ungu kristal. asam tekoat.
1

Komposisi nutrisi yang dibutuhkan lebih rumit. Kurang rentan terhadap senyawa penisilin. Lebih resisten terhadap gangguan fisik. Pertumbuhannya tidak begitu Resistensi terhadap alkali (1% KOH) larut dihambat oleh zat warna dasar Tidak peka terhadap streptomisin misalnya kristal violet. Toksin yang dibentuk Eksotoksin Endotoksin Bakteri gram positif berbentuk kokus, Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana. contohnya Staphylococcus Tidak resisten terhadap gangguan fisik. Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat. Peka terhadap streptomisin Toksin yang dibentuk Endotoksin Bakteri gram negatif berbentuk batang dan spiral contohnya adalah : Escherichia Coli

2. ALAT dan BAHAN YANG DIGUNAKAN NO 1


a. Alat yang digunakan : - Lampu spiritus atau bunsen untuk memanaskan biakan - Pipet untuk mengambil zat pewarna dan akuades - Object glass dan Cover glass sebagai tempat biakan - Jarum Ose untuk mengambil biakan bakteri - Rak pengecatan untuk tempat menginkubasi warna biakan - Mikroskop untuk mengamati hasil pewarnaan bakteri b. Bahan/Reagen yang digunakan : - Larutan gram A (Carbol Gentian Violet) yang terdiri dari 1 gram gentian violet, 10 mL alkohol 96%, 1 g fenol kristal dan 90 ml akuades. - Larutan gram B (lugol) yang terdiri dari 1 gram yodium, 2 gram kalium iodida dan 300 mL akuades. - Larutan C (alkohol 96%). - Larutan D (basic fuchsin 1 %) dibuat dari basic fuchsin 1 gram dan 100 mL akuades.

3.YANG HARUS DILAKUKAN JIKA INGIN MIKROORGANISME TUMBUH BAIK DAN TAHAN LAMA
1. Mikroorganisme dapat tumbuh memerlukan media untuk tumbuh, dan dalam media tersebut harus ada makanan dan nutrien yang dibutuhkan untuk tumbuh. Adapun sumber nutrien yang dibutuhkan adalah : air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan dan sumber nitrogen. 2. Media yang digunakan harus cocok dengan mikroorganisme yang akan dibiakkan. 3. Faktor lingkungan juga perlu diperhatikan dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan mikroba,dapat berbentuk lingkungan abiotik (fisik dan kimia) dan juga lingkungan biotik (biologis).
3

- Lingkungan Abiotik Temperatur


Mikroba Mikroba Mikroba

psikrofilik (0-30oC) Mesofilik (25-37oC) termofilik (55 60oC)

Kelembaban Ragi dan bakteri (>85%) Jamur (<80%)

Tekanan osmosis pH Mikroba asidofilik (2,0 5,0) Mikroba mesofilik (5,5 8,0) Mikroba alkalifilik (8,7 9,5)

Senyawa Toksik Seperti logam logam berat (Hg, Cu,Au,Zn,Li dan Pb). Arus listrik bolak balik Radiasi Tegangan muka Tekanan hidrostatik dan mekanik - Lingkungan Biotik

Bebas hama Asosiasi

4. BENTUK MORFOLOGI, BAKTERI DAPAT DIBAGI 3 GOLONGAN


a. Coccus (bulat) Contoh : Staphylococcus aureus b. Basil (batang) Contoh : Basillus anthrahis c. Spiral (berbengkok bengkok) Contoh : Treponema pallidum

5. BESAR/KECIL UKURAN BAKTERI


0,5-5 mikron (10-3 mm) Namun ada juga bakteri yang berukuran besar, contohnya : a. Epulopiscium fishelsoni berukuran diameter 80 m dan panjang 200-500 m (0,2-0,5 mm) yang hidup pada ikan. Bakte ini ditemukan hidup di usus ikan sekitar Pulau Lizard, Queensland, Australia.

b.

Thiomargarita namibiensis berukuran diameter 100-750 m (0,1-0,75 mm). Bakte ini ditemukan di sebuah pantai di Namibia, Afrika.

6. SUSUNAN SEL BAKTERI

1. Flagela Flagela terdapat salah satu ujung, pada kedua ujung atau pada perukaan sel. Fungsinya untuk bergerak. Berdasar letak dan jumlahnya, tipe flagella dapat dibedakan menjadi montrik, amfitrik, lofotrik, dan peritrik. Flagela terbuat dari protein yang disebut flagelin. Flagella berbetuk seperti pembuka sumbat botol. Fungsinya adalah untuk bergerak. Flagella berputar seperti baling-baling untuk menggerakkan bakteri. Flagela melekat pada membrane sel. 2. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis). 3. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
6

4. Sitoplasma adalah cairan sel. 5. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA. 6. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan. 7. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air. 8. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus. bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir.

6. KANDUNGAN DINDING SEL/ MEMBRAN SEL PADA BAKTERI


Dinding sel pada bakteri tersusun atas peptidoglikan. Berbeda dengan dinding sel tumbuhan (selulosa) atau dinding sel jamur (kitin). Peptidoglikan berperan dalam kekerasan dan memberikan bentuk sel Peptidoglikan merupakan polimer yang cukup besar, bahan penyusunnya berupa: N-asetil glukosamin Asam N-asetil muramat Peptida yang disusun empat atau lima asam amino, yaitu Lalanin, D-alanin, asam D-glutamat dan lisin atau asam diaminopimelat

Komponen

kimia

lain

seperti

asam

teikoat,

protein,

polisakarida, lipoprotein dan lipoposakarida yang terikat kuat pada peptidoglikan.

8. PST, MBP/PBM ADALAH


- Protein Sel Tunggal merupakan istilah yang digunakan untuk protein kasar murni yang berasal dari mikroorganisme bersel satu atau banyak yang sederhana, seperti bakteri, khamir, jamur, ganggang dan protozoa. PST dapat berupa isolat protein sel atau semua komponen sel.
-

MPB/PBM adalah MPB (methane producing bacteria) atau PBM Penyakit bawaan makanan (food born disease) adalah penyakit bawaan makanan yang disebabkan oleh konsumsi makanan yang mengandung mikroorganisme patogen atau toksin yang dihasilkan mikroba atau bahan berbahaya. Penyebab PBM dapat digolongkan menjadi

PBM yang disebabkan oleh mikroba adalah :


a.

Bakteri , seperti Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan. Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek,
8

terdapat pada tempe bongkrek. Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan b. Jamur, berupa toksin dari jamur c. Protozoa, contohnya amuba, Entomoeba histolica d. Parasit, contohnya larva cacing, Trichinella spiralis e. Virus, contohnya, hepatitis A, polio f. PBM yang disebabkan oleh bahan kimia

Bahan kimia alami dari bahan makanan : HCN pada singkong, diosgenin dalam gadung

Bahan tambahan makanan Pestisida

9. CARA BAKTERI BERGERAK


Bakteri bergerak dengan flagel yang tersusun oleh protein flagelin. Bakteri yang tidak mempunyai flagel disebut atrik. Bakteri yang tidak mempunyai flagel bergerak dengan cara berguling. Pada beberapa jenis bakteri terdapat tonjolan yang dinamakan pili (fimbriae) yang berfungsi melekatkan diri pada permukaan benda padat dan untuk meneruskan DNA sel lain. Di dalam media cair, bakteri bergerak dengan cara bergoyang, memutar, bergetar, dan gerakan melambung.

10. KLASIFIKASI FLAGELLA,BAKTERI DAPAT DIBAGI MENJADI 5 BAGIAN

1.

Atrik tidak mempunyai flagel. Contohnya adalah renibacterium salmoninarum


2.

Monotrik Lofotrik Amfitrik Peritrik

mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya. Contohnya adalah mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya. mempunyai ujungnya. satu flagel pada kedua

3.

4.

5.

mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya. Contohnya adalah esceria coli

10

11

Anda mungkin juga menyukai