Anda di halaman 1dari 4

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan Berdasarkan hasil dari observasi, interview, dan angket, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran tandur dimulai dengan guru mempersiapkan alat edukatif berupa APE (Alat Pembelajaran Edukatif) setelah itu guru memulai pembelajaran dengan memberikan stimulus atau rengsangan kepada siswa agar tumbuh motivasi belajar yang tinggi dan menerapkan AMBAK (Apa Manfaat Bagiku) kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami apa yang telah dipelajari dan guru meminta kepada siswa untuk memberi nama atau simbul dari pengalaman yang telah mereka buat. Setelah itu guru mempraktekkan kembali hasil pembelajaran yang telah dicapai dan mengulang-ulang konsep baru yang telah didapat, untuk mengakhiri pembelajaran guru menberikan penghargaan atau hadiah kepada siswa dari apa yang telah mereka lakukan. 2. Pembelajaran yang menyenangkan (Joyfull Learning) di Play Group Adituka Pelangi benar-benar diterapkan. Hal ini ditandai dengan keaktifan siswa di kelas dengan proses pembelajaran yang menyenangkan serta kenyamanan dalam belajar. 3. Manfaat yang didapat dari pembelajaran metode tandur, antara lain; siswa dapat mudah memahami pelajaran dengan mudah tampa merasa adanya beban dan menyenangkan. Selain itu dengan metode TANDUR, menjadikan pembelajaran terlatih dan menjadikan isi pembelajaran nyata bagi mereka. Sedangkan kendala yang dihadapi dalam melaksanakan metode TANDUR terletak pada kesiapan guru dalam mempersiapkan APE (Alat Permainan Edukatif), untuk yang lainya dinyatakan hampir tidak ada, hal ini dikarenakan metode Tandur mudah pelaksanaanya, kapan pun dan dimana pun tergantung profesionalisme guru yang mengajar.

b. Saran Untuk meningkatkan dan mensukseskan pembelajaran dengan metode TANDUR, penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Penerapan metode TANDUR dalam pembelajaran yang menyenangkan, seharusnya guru melihat kondisi psikologi anak pada waktu itu dan diwaktu yang lain, hal ini bertujuan menyelaraskan perlakuan anak pada proses pembelajaran. 2. Seharusnya dalam jenjang pendidikan, pendidikan play group harus lebih diutamakan, hal ini dikarenakan pendidikan anak usia PAUD menentukan masa depan bangsa. 3. Seharusnya kesejahteraan guru, khususnya play group perlu diperhatikan, karena realita sekarang guru play group di nomor duakan bahkan di nomor sepuluhkan, sehingga mereka malas untuk mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2008. Sekolah Ramah Anak . Bandung: Yrama Widya. Deporter, Bobbi. 2000. Quantum Learning . Bandung: Kaifa . Deporter, Bobbi, dkk. 1999. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa. Direktur Pendidikan Madrasah Departemen Agama. 2007. Kurikulum Paud Formal Dan Non Formal Muslimat Nu. Jakarta: Deroktorat Jenderal Pendidikan Islam Direktoral Pendidikan Madrasah Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Muslimat NU Bina Bakti Wanita Pusat. Echols, M. John. 1976. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. English, Williams, Evelyn. 2005. Mengajar Dengan Empati. Bandung : Nuansa. Hamalik, Oemar. 1992. Psikologi Belajar Mengajar. bandung: CV Sinar Baru. Harsanto, Ratno. 2007. Pengelolahan Kelas Yang Dinamis. Yogyakarta: Kanisius. Ismail, Andang. 2006. Edication Games. Yogyakarta: Pilar Media. Komandono, Gamal. 2006. 20 Kiat Membangkitkan Motivasi Belajar Anak . Yogyakarta: Cakrawala. Meier, Dave. 2002. The Accelereated Learning. Bandung: Kaifa. Metode-pembelajaran.http://sholehsmart-blogspot:com/2008/02. Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran Ditaman Kanak-Kanak . Jakarta: Rineka Cipta. Moleong, J. Lexy. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: PT. Rosdakarya. Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Rosdakarya. Nawawi, Hadari. 1995. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press. Partanto, A. Pius dan Al-barry M. Dahlan. 1994. Kamus Ilmiah Popular. Surabaya: Arloka. Patmonodewo, Soemiarty. 2002. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Patmonodewo, Soemiarty. 2001. Psikologi Perkembangan Pribadi. Jakarta: UI.

Proposal-Penelitian-Joyfull Learning.http:// Shynjo. Blogspot. Com/2008/05. Html. Rimm, Sylvia. 2003. Mendidik Dan Menerapkan Disiplin Pada Anak Prasekolah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Ralibi, Maliki, Imam. 2008. Fun Teaching. Cikarang: Duha Hasanah. Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolahan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sapari, Ahmad dan S. Suptiyono. 2001. Manajemen Berbasis Sekolah. Surabaya: Anggota IKAPI Cabang Jatim. Schmidt, Laurel. 2002. Jalan Pintas Menjadi 7 Kali Lebih Cerdas. Bandung : Kaifa. Suprapto. 1981. Metodologi Riset Dan Amplikasinya Dalam Pemasaran. Jakarta: UI Press. Suyanto, Slamet. 2005. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat Publishing. Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Http//www. Strategi Belajar-Stella Maris School. co.id. Sunarto dan Hartono, Agung. 1999. Perkembangan Peserta Didik . Jakarta: Rineka Cipta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989, Tentang Sistem Pendidikan Nasional (semarang ; Aneka ilmu, 1992 Winn, Marrie dan Porcher, Ann, Mary. 1992. Play Group Kelompok Bermain Yang Tepat Guna dan Tepat Sasaran. Semarang: Dahara Prize.

Anda mungkin juga menyukai