Anda di halaman 1dari 6

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Turnament (Tgt) Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Pencapaian KKM

Pada Mata Pelajaran

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Upaya pemerintah untuk mewujudkan tujuan pendidikan di Indonesia dengan mengadakan pembaharuan sistem pendidikan Nasional diantaranya pembaharuan dan penghapusan diskriminasi antara pendidikan yang dikelola masyarakat, serta perbedaan antara pendidikan keagamaan dan pendidikan umum.

Pembaharuan sistem pendidikan nasional dilakukan untuk memperbaharui visi, misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah (Anonim, 2006) Pendidikan memerlukan berbagai ilmu untuk dapat menyelamatinya lebih jauh. Persoalan yang umum dijumpai dalam pendidikan mencakup beberapa faktor, yaitu faktor tujuan, anak didik, pendidik, alat-alat atau fasilitas dan faktor lingkungan. Beberapa ilmu pembantu dapat memberikan bahan-bahan untuk memahami masing-masing faktor dengan lebih detail yang salah satunya termasuk ilmu biologi yang identik dengan lingkungan siswa (Suwarno, 2006) Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan. Berhasil atau tidaknya proses pendidikan atau kegiatan belajar mengajar banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya : (1) Kemampuan guru dalam memberikan pelajaran termasuk di dalamnya penggunaan alat bantu dan pemilihan metode yang tepat serta pendekatan yang dipergunakan di dalam mengajar, (2) Kemampuan guru dalam disiplin pribadi anak secara langsung akan memberikan pengalaman yang kongkrit serta motivasi belajar untuk mempertinggi daya serap dan keinginan siswa untuk menjadi biasa di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pembelajaran IPA masih didominasi oleh penggunaan metode ceramah dan kegiatannya lebih berpusat pada guru. Aktivitas siswa dapat dikatakan hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Guru menjelaskan IPA lainnya sebatas produk dan sedikit proses. Salah satu penyebabnya adalah padatnya materi yang harus dibahas dan diselesaikan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Padahal dalam pembahasan IPA tidak cukup hanya menekankan pada produk, tetapi yang lebih penting adalah proses untuk membuktikan atau mendapatkan suatu teori atau hukum (Bambang, 1998). Berdasarkan hasil observasi awal (20 Maret 2009) dan wawancara dengan guru kelas VII.C mata pelajaran IPA Biologi (Misban, S.Pd) SMPN 4 Praya mengatakan bahwa guru masih menerapkan pembelajaran konvensional atau tradisional yang masih diterapkan dari zaman dahulu seperti metode ceramah, penugasan dan latihan. Pembelajaran konvensional adalah

pembelajaran yang dilaksanakan di kelas secara langsung, dalam pembelajaran ini siswa cendrung bersikap pasif, sedangkan guru cendrung berperan dominan (Hamalik, 2003). Di sisi lain guru masih banyak menggunakan metode belajar yang belum mengaktifkan siswa secara penuh, salah satunya adalah metode ceramah. Dari hasil ulangan yang diperoleh siswa kelas VII.A sampai dengan VII.C SMP Negeri 4 Praya semester I tahun ajaran 2008/2009 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1.1 : Nilai rata-rata hasil ulangan mata pelajaran Biologi Semester I siswa kelas VII A sampai dengan VII C SMPN 4 Praya Tahun Pelajaran 2008/2009

Kelas VII.A VII.B VII.C

Nilai rata-rata 6,7 6,6 5,3

Ketuntasan Klasikal Maksimum 6,5 6,5 6,5

Sumber : Daftar nilai rata-rata hasil ulangan pada mata pelajaran IPA Biologi semester I siswa kelas VII SMPN 4 Praya Tahun Pelajaran 2008/2009 (Dikutip tanggal, 20 Maret 2009) Dari data di atas dapat diperhatikan bahwa nilai rata-rata siswa masih sangat rendah. Untuk itu sudah sepatutnya hal ini mendapatkan perhatian yang serius. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mencari pendekatan yang baik dalam mengajar yang mampu mengajak siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar serta melatih siswa untuk banyak belajar secara berkelompok (kooperatif). Dalam mengajarkan suatu mata pelajaran misalnya pelajaran biologi dibutuhkan strategi, pendekatan dan model belajar mengajar yang sesuai, oleh karena itu guru hendaknya memilih metode yang tepat guna mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan (Djamarah, 2002). Bertitik tolak dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Game Turnament (TGT) dalam Meningkatkan Aktivitas belajar dan pencapaian KKM kelas VII.C Pada Mata Pelajaran Biologi di SMP Negeri 4 Praya Tahun Pelajaran 2009/2010 B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian singkat latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan aktivitas belajar dan pencapaian KKM pada siswa kelas VII.C SMP Negeri 4 Praya Tahun Pelajaran 2009/2010?

C.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Team Game Turnamet (TGT) dalam rangka meningkatkan aktivitas belajar dan pencapai KKM siswa di kelas VII.C pada mata pelajaran Biologi di SMP Negeri 4 Praya Tahun Pelajaran 2009/2010. D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini yaitu: a). Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan memberi informasi tentang upaya peningkatan aktivitas belajar dan KKM pada mata pelajaran biologi siswa kelas VII.C SMP Negeri 4 Praya Tahun Pelajaran 2009/2010. b). Manfaat Praktis

Bagi Guru

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru biologi pada umumnya dan khususnya guru biologi SMP Negeri 4 Praya bahwa pendekatan Team Game Tournament (TGT) dalam

Bagi siswa

Pelaksanaan penelitian ini akan dapat membuat siswa lebih berperan aktif dan lebih terampil dalam belajar serta dapat merangsang kemampuan berfikir siswa dalam memecahkan masalah sehingga dapat memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan dalam upaya mengembangkan pengetahuan.

Bagi Peneliti

Diharapkan dapat manambah wawasan tentang model-model pembelajaran yang nantinya dapat membuat pembelajaran biologi menjadi menarik bagi siswa.

Bagi lembaga pendidikan

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk mengambil kebijakan di dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

E. Definisi Operasional Untuk menghindari pengertian yang bias tentang istilah kata yang digunakan dalam judul penelitian ini, maka perlu penjelasan lebih rinci tentang istilah kata-kata tersebut sebagai berikut:

1. Pembelajaran kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang dicirikan oleh struktur tugas, tujuan, dan penghargaan kooperatif. Siswa bekerja dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong atau dikehendaki untuk bekerjasama pada suatu tugas dan mereka harus mengkoordinasi usahanya menyelesaikan tugasnya (Ibrahim, 2000) Sedangkan menurut Isjoni (2007) mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa yang tidak dapat bekerja sama, siswa yang agresif dan tidak peduli pada siswa lain. Jadi yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif dalam penelitian ini adalah suatu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar atau bekerja sama dengan teman kelompoknya masing-masing. 2. Tipe Team Game Turnamet (TGT)

Team Game Turnamet (TGT) merupakan jenis pembelajaran yang berkaitan dengan STAD. Dalam pembelajaran ini siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 4 sampai dengan 5 orang yang mempunyai kemampuan dan latar belakang yang berbeda untuk mencapai aktivitas belajar. Dalam Team Game Turnamet (TGT) siswa memainkan permainan dengan anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin pada skor tim mereka (Slavin, 1998). Jadi yang dimaksud dengan Team Game Turnamet (TGT) dalam penelitian ini adalah salah satu jenis pembelajaran kelompok yang mengelompokkan siswa antara 4 sampai dengan 5 orang siswa yang mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam hal mengerjakan berbagai jenis tugas kelompok misalnya dalam berdiskusi, mengeluarkan pendapat. 3. Aktivitas belajar

Aktivitas berasal dari kata aktif yang artinya giat, bergerak terus (Santoso, 2006). Sedangkan aktivitas belajar berasal dari kata aktif dan belajar yang artinya suatu aktivitas geraknya aktivitas dalam kegiatan belajar mengajar. Bila siswa telah memiliki aktivitas yang tinggi, maka guru akan lebih senang mengajar dan suasana mengajar lebih baik (Hamalik, 2003). Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan suatu

aktivitas yang dilakukan oleh siswa pada saat proses belajar mengajar di dalam kelas untuk menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan belajar mengajar. 4. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah salah satu prinsip pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang menggunakan acuan kriteria. KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai (Depdiknas, 2008). Jadi yang dimaksud dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam penelitian ini adalah salah satu cara menentukan kriteria ketuntasan belajar siswa secara minimal yang diterapkan dengan menggunakan acuan kriteria tersendiri yang terdiri dari 6,00. F. Lingkup penelitian

Pembatasan lingkup penelitian bertujuan untuk membatasi dan memperlancar proses pelaksanaan penelitian.

1.

Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Praya Tahun Pelajaran 2009/2010. 2. Subjek penelitian

Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII.C SMP Negeri 4 Praya tahun pelajaran 2009/2010. 3. Objek penelitian

Yang menjadi objek penelitian adalah pembelajaran kooperatif tipe Team Game Turnament (TGT) dalam meningkat aktivitas belajar siswa dan KKM siswa kelas VII.C SMP Negeri 4 Praya pada bidang studi biologi.

Anda mungkin juga menyukai