Anda di halaman 1dari 15

Laporan Praktikum R-Lab Fisika Dasar

LR03-Karakteristik VI Semikonduktor

Nama NPM Jurusan Kode Tanggal Praktikum

: Godwin Siahaan : 1206260431 : Teknik Sipil : LR03 : 07 Maret 2013

Laboratorium Fisika Dasar UUP IPD Universitas Indonesia

I.

Tujuan Praktikum

Mempelajari hubungan antara beda potensial ( V ) dengan kuat arus listrik ( I ) pada suatu semikonduktor.

II.

Landasan Teori Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang

berada di antara insulator dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor. Bahan semikonduksi yang sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide. Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut materi doping). Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor murni. Bahan- bahan logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak bebas. Sebenarnya atom tembaga dengan lambang kimia Cu memiliki inti 29 ion (+) dikelilingi oleh 29 elektron (-). Sebanyak 28 elektron menempati orbit-orbit bagian dalam membentuk inti yang disebut nucleus. Dibutuhkan energi yang

sangat besar untuk dapat melepaskan ikatan elektron-elektron ini. Satu buah elektron lagi yaitu elektron yang ke-29, berada pada orbit paling luar. Orbit terluar ini disebut pita valensi dan elektron yang berada pada pita ini dinamakan elektron valensi. Karena hanya ada satu elektron dan jaraknya 'jauh' dari nucleus, ikatannya tidaklah terlalu kuat. Hanya dengan energi yang sedikit saja elektron terluar ini mudah terlepas dari ikatannya.

Gambar 1. Ikatan Atom Tembaga ( Cu )

Pada suhu kamar, elektron tersebut dapat bebas bergerak atau berpindah-pindah dari satu nukleus ke nukleus lainnya. Jika diberi tegangan potensial listrik, elektron elektron tersebut dengan mudah berpindah ke arah potensial yang sama. Fenomena ini yang dinamakan sebagai arus listrik.

Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah Silicon (Si), Germanium (Ge) dan Galium Arsenida (GaAs). Germanium dahulu adalah bahan satu-satunya yang dikenal untuk membuat komponen semikonduktor. Namun belakangan, silikon menjadi popular setelah ditemukan cara mengekstrak bahan ini dari alam. Silikon merupakan bahan terbanyak ke dua yang ada dibumi setelah oksigen (O2). Pasir, kaca dan batu-batuan lain adalah bahan alam yang banyak mengandung unsur silikon. Dapatkah anda menghitung jumlah pasir dipantai. Struktur atom kristal silikon, satu inti atom (nucleus) masing-masing memiliki 4 elektron valensi. Ikatan inti atom yang stabil adalah jika dikelilingi oleh 8 elektron, sehingga 4 buah elektron atom kristal tersebut membentuk ikatan kovalen dengan ion-ion atom

tetangganya. Pada suhu yang sangat rendah (0oK), struktur atom silikon divisualisasikan seperti pada gambar berikut.

Gambar 2. Struktur dua dimensi kristal Silikon


Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti atom ke inti atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor bersifat isolator karena tidak ada elektron yang dapat berpindah untuk menghantarkan listrik. Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang lepas karena energi panas, sehingga memungkinkan elektron terlepas dari ikatannya. Namun hanya beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga tidak memungkinkan untuk menjadi konduktor yang baik.

Ahli-ahli fisika terutama yang menguasai fisika quantum pada masa itu mencoba memberikan doping pada bahan semikonduktor ini. Pemberian doping dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih banyak dan permanen, yang diharapkan akan dapat mengahantarkan listrik.
Tipe-N

Misalnya pada bahan silikon diberi doping phosphorus atau arsenic yang pentavalen yaitu bahan kristal dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi. Dengan doping, Silikon yang tidak lagi murni ini (impuritysemiconductor) akan memiliki kelebihan elektron. Kelebihan elektron membentuk semikonduktor tipe-n. Semikonduktor tipe-n disebut juga donor yang siap melepaskan elektron.

Gambar 3. Doping Pentavalent

Tipe-P Kalau silikon diberi doping Boron, Gallium atau Indium, maka akan didapat semikonduktor tipe-p. Untuk mendapatkan silikon tipe-p, bahan dopingnyaadalah bahan trivalen yaituunsur dengan ion yang memiliki 3 elektron pada pita valensi. Karena ion silikon memiliki 4 elektron, dengan demikian ada ikatan kovalen yang bolong (hole). Hole ini digambarkan sebagai akseptor yang siap menerima elektron. Dengan demikian, kekurangan elektron menyebabkan semikonduktor ini menjadi tipep.

Gambar 4. Doping Trivalent

Sebuah bahan material bila dilewati oleh arus listrik akan menimbulkan disipasi panas. Besarnya disipasi panas adalah I2R. Panas yang dihasilkan oleh material ini akan mengakibatkan perubahan hambatan material tersebut. Jika pada material semi konduktor , pertambahan kalor / panas akan mengurangi nilai hambatan material tersebut. Peristiwa dispasi panas da perubahan resistensi bahan semi konduktor ini saling berkaitan.

III. Peralatan
1. Bahan semikonduktor 2. Amperemeter 3. Voltmeter 4. Variable power supply 5. Camcorder 6. Unit PC 7. DAQ dan perangkat pengendali otomatis

IV. Prosedur Percobaan


Eksperimen rLab ini dilakukan dengan cara masuk ke http://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory kemudian masuk ke jadwal praktikum, lalu mengklik LR03 karakteristik VI Semikonduktor 1. Memerhatikan halaman web percobaan karakteristik VI semi konduktor . 2. Memberikan beda potensial dengan member tegangan V1. 3. Mengaktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di sebelahnya. 4. Mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan! 5. Mengulangi langkah 3 hingga 5 untuk beda potensial V2 hingga V8 Catatan : data yang diperoleh adalah 5 buah data terakhir jika rangkaian diberi beda potensial tertentu ( misalkan V1) dengan interval 1 detik antara data ke satu dengan data berikutnya.

Gambar 6. Gambar rangkaian pada Web Sitrampil

V.

Pengolahan Data dan Evaluasi

Data Percobaan ke-1

V(volt) 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.93 0.93 0.93 0.93 0.93 1.36 1.36 1.36 1.36 1.36 1.86 1.85 1.85 1.85

I(mA) 3.58 4.24 3.58 3.58 3.91 8.15 8.15 8.15 8.15 8.15 12.38 12.38 12.38 12.38 12.38 16.62 16.94 16.94 16.62 V3 V3 V2 V1

1.85 2.26 2.26 2.25 2.25 2.25 2.84 2.83 2.83 2.83 2.83 3.15 3.14 3.14 3.13 3.13 3.58 3.57 3.56 3.55 3.54
Tabel 1. Data pengamatan 1

17.27 21.18 20.85 21.51 21.51 21.18 27.37 28.02 27.70 28.35 28.02 32.26 31.93 32.26 33.24 33.24 38.45 38.77 39.43 40.08 40.73 V7 V6 V5 V4

Data Percobaan ke-2 V(volt) 0,45 0,45 I(mA) 3,91 3,91

0,45 0,45 0,45 0,94 0,94 0,94 0,94 0,94 1,39 1,39 1,38 1,38 1,38 1,85 1,85 1,85 1,85 1,85 2,28 2,28 2,28 2,27 2,27 2,87 2,86 2,86 2,86 2,85

3,91 3,91 3,91 7,82 7,82 7,82 7,82 7,82 11,4 11,4 11,73 11,73 11,73 15,64 15,64 15,64 15,64 15,64 19,55 19,88 19,88 20,2 20,2 26,07 26,39 27,04 26,72 27,04

V1

V2

V3

V4

V5

V6

3,18 3,17 3,18 3,16 3,16 3,63 3,62 3,61 3,61 3,6

29,98 30,95 30,63 31,61 31,28 35,52 35,84 36,49 36,82 37,47 V8 V7

Tabel 2. Percobaan ke-2

Rata-rata V dengan I dari data pengamatan


Percobaan ke-1 Volt ( V ) 0,45 0,93 1,36 1,85 2,25 2,83 3,14 3,56 3,78 8,15 12,38 16,88 21,25 27,89 32,59 39,49 I ( mA ) Percobaan ke-2 Volt ( V ) 0,45 0,94 1,38 1,85 2,27 2,86 3,17 3,61 I ( mA ) 3,91 7,82 11,60 15,64 19,94 26,65 30,89 36,43

Tabel Hasil Percobaan Dari kedua percobaan


V ( Volt ) 0,45 0,935 I ( mA ) 3,845 7,985

1,37 1,85 2,26 2,845 3,155 3,585

11,99 16,26 20,595 27,27 31,74 37,96

Rata Rata dari kedua percobaan diatas adalah: Tegangan V

=2,05 V

Arus Listrik

= = 19,70 mA

Grafik Hubungan Tegangan ( V ) dengan Kuat Arus ( I )

Hubungan V dengan I
4 3,5 3 2,5 2,26 2 1,5 1 0,5 0 3,845 7,985 11,99 16,26 20,595 27,27 31,74 37,96 0,45 0,935 1,85 1,37 3,155 2,845 y = 0,451x + 0,027 R = 0,9979 Series1 Linear (Series1) 3,585

Bentuk Kurva Hubungan V dan I Dari data hasil percobaan, kurva hubungan antara beda potensial ( V ) dan kuat arus ( I ) berbentuk linear. Grafik ini menunjukkan bahwa tegangan dengan arus berbanding lurus, jika tegangan semakin besar, maka arus yang dihasilkan pada rangkaian tersebut semakin besar juga.

Nilai Hambatan berdasarkan Kurva Grafik V dengan I Nilai hambatan berdasarkan kurva grafik V dengan I dapat dilkukan dengan menhggunakan persamaan hukum ohm. V = Beda Potensial ( Volt ) I = Arus Listrik ( Ampere ) R = Hambatan ( Ohm ) Berdasarkan dari data percobaan yang telah dilakukan, nilai V (rata-rata) dan I (rata-rata) dari enambelas buah percobaan tersebut adalah :

V = 2,05 V I = 19,70 mA Maka Hambatannya adalah : R= R= R = 0,10

VI. Analisis Percobaan


Setelah dilakukan pengolahan data, hasil pengolahan dapat dianalisa. Analisa pada percobaanini meliputi analisa percobaan, data, grafik, dan hasil. A. Analisa Percobaan Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara tegangan dan arus padasuatu sistem rlab. Pada percobaan ini, dibutuhkan perangkat kendali percobaan berupa komputeryang terhubung ke jaringan internet. Peralatan lain yang digunakan pada percobaanini yaitu Bahan semikonduktor, Amperemeter, Voltmeter, Variable power supply,Camcorder, DAQ, dan perangkat pengendali otomatis.Pada percobaan ini, digunakan delapan tegangan yang berbeda dan dilakukanpengukuran arus lima kali pada setiap tegangan. Kelima nilai arus listrik yangdidapatkan kemudian didapatkan nilai rata-rata arus. Arus rata-rata yang dierolehkemudian diinput ke dalam grafik arus terhadap tegangan. B. Analisa Data Data hasil percobaan pada praktikum ini diperoleh sebagai output dari sistem rLab. Berdasarkan data yang didapatkan, dapat diketahui bahwa semakin besar teganganyang diberikan, arus semakin besar. Naiknya tegangan mengakibatkan naiknya suhu. 9semikonduktor sehingga peristiwa tersebut sejalan dengan sifat semikonduktordimana saat suhu naik sifat konduktornya optimal. semikonduktor. Pemberian tegangan yang berbeda-beda dapat

menimbulkanperbedaan arus yang melewati semikonduktor. Percobaan ini menggunakan

VII. Kesimpulan

Pada suatu semikonduktor, besar tegangan mempengaruhi arus, atau semakin besar nilai tegangan maka semakin besar pula nilai arusnya. Semikonduktor merupakan bahan yang dapat bersifat baik isolator maupun konduktor. Semakin tinggi tegangan yang diberikan, arus yang terukur semakin tinggi.

VIII. Refrensi
o Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John o Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Enginers, Fourth Edition, Prentice Hall, NJ, 2008 o Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005

Anda mungkin juga menyukai