Bab Ii
Bab Ii
=
Rumus koreksi terhadap sumbu Y yaitu :
d cos o = ( Y
akhir
Y
awal
) + f
y
dimana f
y
merupakan kesalahan penutup jarak arah Y
Pengukuran Sungai Kabupaten Arga Makmur, Bengkulu
Survey Rekayasa I II-7
Besarnya koreksi untuk tiap sisi yaitu :
i
fy
y
f
d
dij
=
e. Menghitung koordinat tiap titik
X
2
= X
1
+ d
12
sin o
12
Y
2
= Y
1
+ d
12
cos o
12
Keterangan :
X
1
, Y
1
: koordinat yang diketahui
X
2
, Y
2
: koordinat yang dicari
d
12
sin o
12
: proyeksi sisi 1-2 pada sumbu X yang telah dikoreksi
d
12
cos o
12
: proyeksi sisi 1-2 pada sumbu Y yang telah dikoreksi
II.5 Pengukuran Titik Kontrol Vertikal dengan Waterpass
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk menentukan elevasi dari titik-titik diatas patok.
Alat ukur yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah alat ukur wild NAK-2 atau sederajat
dan memenuhi syarat yakni menggunakan Compensator dengan perbesaran telescop 20
kali, sensitivitas nivo 40/2 mm.
Pengukuran tinggi dengan waterpas ialah menentukan beda tinggi antara 2 titik
atau suatu cara pengukuran tinggi dimana selisih-selisih tinggi antara titik yang
berdekatan ditentukan dengan garis-garis vizir horisontal yang ditujukan ke rambu (baak-
baak) ukur yang vertikal, seperti gambar di bawah ini:
4
3
0 1 2
Gambar 2.1 Pengukuran Waterpas
Pengukuran Sungai Kabupaten Arga Makmur, Bengkulu
Survey Rekayasa I II-8
Perhitungan Waterpass
BA
BT
BB
P0 P1 P2
Belakang muka belakang muka
Keterangan :
BA : Benang Atas
BT : Benang Tengah
BB : Benang Bawah
a. Menghitung jarak dari alat waterpass ke rambu ukur dapat dihitung dari rumus :
D = 100 ( Benang atas Benang bawah )
b. Menghitung beda tinggi antara dua titik yaitu :
Ah = BT belakang BT muka
c. Menghitung beda tinggi rata-rata antara pengukuran pergi dan pengukuran pulang
yaitu :
Ah
rata-rata
=
2
pulang pergi
h h A + A
koreksi beda tinggi yaitu
rata rata
h
d
di
EA
=
Pada waterpass tertutup jumlah beda tinggi rata-rata sama dengan nol, jika
hal ini tidak sesuai berarti merupakan koreksi beda tinggi.
Ah
= 0
sedangkan pada waterpass terbuka jumlah beda tinggi rata-rata adalah
selisih antara tinggi akhir dengan tinggi awal
Pengukuran Sungai Kabupaten Arga Makmur, Bengkulu
Survey Rekayasa I II-9
Ah
= h
akhir
h
awal
d. Menghitung beda tinggi definitif
Beda tinggi definitif adalah beda tinggi setelah dikoreksi yaitu penjumlahan antara
beda tinggi rata-rata dengan koreksi beda tinggi
e. Menghitung tinggi titik
Tinggi titik = tinggi titik yang telah diketahui + beda tinggi definitif
f. Ketelitian pengukuran
1) Toleransi bacaan BA + BB = 2BT adalah 2mm.
2) Salah penutup tinggi maksimal sebesar 7-10 mm D, dimana D adalah
panjang kring dalam km.
3) Beda tinggi ukuran pergi dan pulang maksimal 7-10 mm D. dimana D adalah
jarak dalam km.
II.6 Pengukuran Penampang Melintang (Cross Section)
Pengukuran penampang melintang diukur dengan pengukuran waterpas terbuka.
Pengukuran ini termasuk pekerjaan pengukuran waterpas detail, dimana yang diukur
dalam pengukuran penampang melintang ini adalah detail-detail jalur yang sudah
direncanakan di sepanjang titik tetap. Penampang melintang merupakan irisan-irisan
tegak lurus penampang memanjang.
Maksud pengukuran penampang melintang ini adalah untuk menentukan lebar dari
jalur irigasi yang akan direncanakan. Pengukuran penampang melintang dapat juga
digunakan untuk mencari volume galian/timbunan. Diharapkan dengan pengukuran
penampang melintang ini air dapat mengalir sebagaimana yang sudah direncanakan.
Gambar 2.3 Sketsa Penampang Melintang Saluran irigasi persawahan
Pengukuran Sungai Kabupaten Arga Makmur, Bengkulu
Survey Rekayasa I II-10
Cara pengukuran penampang melintang :
Dirikan waterpas lalu centering kemudian tembak ke bak ukur yang ada P1
sebagai patokan baru kemudian tembak bak ukur pada titik detail 1, 2, 3, dst. Dari
pengukuran ini kita akan mendapatkan BA, BT, BB dari setiap detail dan kita
akan mengetahui beda tinggi detail-detail tersebut.
II.7 Pengukuran Situasi Sungai
Pengukuran situasi sungai dilaksanakan menggunakanalat Total Station
yang dapat menyimpan datadengan perlengkapan lainnya dan Automatic
Level,lebih disukai Automatic Level Digital, ketentuan setiaptahap pekerjaan
sebagai berikut :
1. Menentukan elevasi tanah untuk situasi sungai akan dilakukan dengan
metode potongan melintang sedangkan detail-detail yang ada di antara
potongan-potongan melintang akan ditentukan dengan pengukuran rincikan
agar variasi dalam relief dapat digambarkan dengan tepat pada waktu
dilakukan penggambaran kontur.
2. Luas lokasi bendung termasuk pekerjaan-pekerjaan pelengkap, tanggul
banjir dan tanggul penutup akan diukur dengan potonganmelintang setiap 15
m, titik-titik tinggi akan diambil pada potongan-potongan melintang tersebut
setiap 5 m demikian juga lokasi antara profil melintang.
3. Potongan-potongan melintang yang akan diukur akan mencakup sekurang-
kurangnya 50 m dari sisi sungai kiri dan kanan atau sebagaimana
ditunjukkan oleh pemilik pekerjaan.
4. Letak dari potongan-potongan melintang tersebut ditetapkan dengan patok-
patok kayu, masing-masing di satu sisi sungai, patok-patok kayu tersebut
ditetapkan sebagai titik-titik poligon.
5. Ketelitian titik-titik tinggi potongan melintang ditentukan sebagaimana
diuraikan di atas.
Pengukuran Sungai Kabupaten Arga Makmur, Bengkulu
Survey Rekayasa I II-11
II.8 Perhitungan
Pekerjaan perhitungan dimaksudkan untuk mendapatkan besaran yang definitif
berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, dan selanjutnya hasil perhitungan ini akan
digunakan sebagai bahan pelaksanaan pekerjaan penggambaran.
Pekerjaan perhitungan ini dilaksanakan oleh personil yang telah mengerti dan
memahami serta dapat menggunakan rumus hitungan plane surveiing dan proyeksi peta
di dalam pelaksanaannya disupervisi oleh direksi pekerjaan.
Metode pelaksanaan/sistem perhitungan mengikuti petunjuk di dalam TOR sebagai
berikut:
1. Perhitungan koordinat dilakukan terhadap suatu sistem koordinat lokal
2. Perhitungan sipat datar dan poligon menggunakan metode atau cara
perataan Bowditch
II.9 Penggambaran
Pekerjaan penggambaran dimaksudkan untuk mendapatkan gambar penampang
melintang, penampang memanjang dan situasi detail secara teliti, lengkap, benar dan rapi
dari keseluruhan daerah pengukuran.
Metode pelaksanaan penggambaran ini mengikuti petunjuk di dalam TOR sebagai
berikut ini :
1. Penggambaran situasi dibuat pada kertas milimeter kemudian dipindahkan di atas
kertas kalkir
2. Skala yang dipakai peta situasi skala 1 : 500
3. Interval kontur setiap 0,5 m
4. Legenda yang digunakan disesuaikan dengan legenda yang ditentukan
5. Peta akhir digambar satu warna (hitam) di atas kertas kalkir sesuai persyaratan
kartografi
6. Ukuran tiap lembar peta memenuhi ketentuan, adalah A1 termasuk ruang informasi
dan legenda
7. Ketelitian peta meliputi garis grid, planimetris, garis kontur sebagai berikut:
a. Garis grid dengan interval setiap 10 cm digambarkan pada setiap lembar peta
dengan ketelitian 0.1 milimeter
b. Planimetris untuk 90% gambar harus dengan ketelitian 0,8 mm dari koordinat
sebenarnya.
c. Garis kontur untuk 90% garis kontur harus dengan ketelitian 0,5 mm
Pengukuran Sungai Kabupaten Arga Makmur, Bengkulu
Survey Rekayasa I II-12
8. Skala gambar cross section H = 1 : 100 ; V = 1 : 100
9. Skala gambar long section H = 1 : 2000 ; V = 1 : 100
10. Ukuran kertas yang digunakan memenuhi ketentuan adalah ukuran A1
II.10 Pembuatan Laporan
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini dibuat laporan pekerjaan yang terdiri dari laporan
pendahuluan, mingguan, bulanan, dan laporan akhir sebagai berikut :
1. Laporan pendahuluan yang berisi rencana kerja, schedule pelaksanaan, time table,
jumlah alat dan bahan, serta daftar personil pelaksana dan metode pelaksanaan
yang diterapkan.
2. Laporan mingguan yang diserahkan kepada direksi atau petugas yang ditunjuk. Isi
laporan mingguan meliputi presentase kemajuan progres pekerjaan di lapangan,
jumlah tenaga pelaksana, peralatan yang digunakan, foto-foto dokumentasi
kegiatan di lapangan serta hal-hal lain yang dianggap perlu.
3. Laporan bulanan yang diserahkan kepada direksi atau petugas yang ditunjuk. Isi
laporan bulanan meliputi persentase kemajuan pekerjaan dilengkapi dengan kurva
kemajuan pekerjaan sebenarnya dibandingkan dengan rencana, jumlah tenaga
pelaksana, peralatan yang digunakan, foto-foto dokumentasi kegiatan serta hal-hal
lain yang dianggap perlu..
4. Laporan akhir yang diserahkan sesuai dengan batas waktu yang telah disepakati
dalam kontrak. Kerangka laporan akhir yang diperiksakan dan disetujui terlebih
dahulu oleh direksi atau petugas yang ditunjuk. Laporan akhir antara lain berisi
hal-hal sebagai berikut :
a. Penjelasan umum pelaksanaan pekerjaan
b. Daftar tenaga pelaksana dan organisasi
c. Daftar peralatan yang digunakan
d. Metode pelaksanaan
e. Ketentuan teknis yang diisyaratkan
f. Analisa ketelitian hasil pengukuran dibandingkan denagn ketentuan teknis yang
diberikan
g. Hasil dan hitungan pekerjaan
h. Hasil outputnya berupa peta garis atau peta kontur perencanan