Anda di halaman 1dari 3

LATAR BELAKANG Global Islamic School (GIS) adalah sebuah lembaga yang menawarkan kepada masyarakat penyelenggaraan pendidikan

Islam berwawasan unggul untuk menciptakan cendekiawan Muslim yang berpikiran maju, kreatif dan inovatif, dan berakhlak mulia serta mampu mengaktualisasikan secara optimal potensi-potensi yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-hari. Gagasan pendirian sekolah ini diawali oleh perenungan panjang dari pendirinya setelah melihat kenyataan dalam kehidupan seharihari, betapa anak-anak sekolah yang menjadi harapan bangsa justeru banyak yang menjadi dalang berbagai aksi kriminalitas, tawuran, dan penyalahgunaan narkoba. Kehidupan masyarakat tak lebih baik dari itu, di mana-mana dekadensi moral terjadi, korupsi merajalela, sumber daya manusia tak bisa diandalkan dalam membangun bangsa, paling tidak, sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia. Data penelitian telah menunjukkan bahwa Indonesia di awal abad ini telah terpuruk jauh di bawah negara-negara yang selama ini dianggap sebagai negara tertinggal seperti Myanmar. Sebuah kenyataan mengenaskan bahwa negara tetangga seperti Malaysia di era tahun tujuhpuluhan memboyong tenaga-tenaga pendidik dari Indonesia untuk memperkuat sumber daya manusia mereka. Kini keadaannya terbalik, antara lain karena kepedulian kita terhadap pendidikan dan pemberdayaan sumber daya manusia sangat lemah. Masyarakat Islam yang menjadi penduduk mayoritas Negara Kesatuan Republik Indonesia paling berkepentingan dalam hal ini, terutama karena ketertinggalan yang dialami selama ini di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, diperparah oleh situasi yang berkembang di dunia internasional yang kurang menguntungkan bagi umat Islam pada umumnya. Diperlukan kerja ekstra keras dalam

memajukan

umat

dari

keterpurukan,

kemiskinan,

kebodohan

intelektual, dan kemiskinan moral akhlak. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, dalam benak pendirinya, kalau saja tidak ada tindakan atau terobosan yang signifikan dalam dunia pendidikan maka cepat atau lambat bangsa ini, terutama umat Islam yang menjadi penduduk mayoritas, akan semakin tertinggal dan terpuruk tanpa memiliki jatidiri yang bisa dibanggakan. Bahkan bisa jadi hanya menjadi penonton di sudut-sudut gelap dalam percaturan dunia global. Untuk itu, pemberdayaan sumber daya manusia melalui pendidikan harus dilakukan dari semua lini, baik pendidikan formal, nonformal, maupun informal; dan dari semua ranah pembelajaran, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Demikian juga dari sisi mental, jasmani, dan rohani (meminjam istilah Prof. Dr. Hasan Langgulung: menjaro) agar generasi bangsa ini dapat memenangkan persaingan global secara elegan. Perkembangan dunia global saat ini melaju tanpa bisa dihentikan membawa dampak positif dan negatif sekaligus. Anakanak harapan umat akan mengalami masa yang berbeda sama sekali dengan masa yang lampau sehingga perlu dipersiapkan secara baik dan tangguh menghadapi berbagai tantangan. Mempersiapkan generasi muda yang tangguh dalam berbagai bidang kehidupan merupakan instruksi Allah swt. sebagaimana dapat ditelaah di dalam Al-Quran, Surat An-Nisa: 9, yang artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. Salah satu upaya pemberdayaan (empowering) itu adalah melalui pendidikan yang dirancang sedemikian rupa untuk maksud tersebut. Dan, sejak Tahun Pelajaran 2002/2003 Global Islamic School hadir di

tengah-tengah masyarakat dengan membawa visi dan misinya yang mulia.

Anda mungkin juga menyukai