Anda di halaman 1dari 14

Evaluasi Hasil Belajar Mengajar

Makalah Penilaian, Pengukuran dan Evaluasi

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian Istilah penilaian diartikan oleh Stiggins (1994) sebagai penilaian proses, kemajuan dan hasil belajar siswa. Sementara itu penilaian diartikan oleh Kumano (2001) sebgai The process of collecting data which shows the development of learning . dengan demikina dapat disimpulakan bahwa penilaian merupakan istilah yang tepat untuk menilai proses belajar siswa. Namun meskipun proses beajar siswa merupakan hal penting yang dinilai dalam proses penilaian, factor hasil belajar mengajar. Gabel (1993) mengkategorikan penilaian ke dalam dua kelompok besar yaitu penilaian tradisional dan penilaian alternative. Penilaian yang tergolong tradisional adalah tes benar salah, tes pilihan ganda, tes melengkapi dan tes jawaban terbatas. Sementara itu yang termasuk ke dalam enilaian alternative adalah essay/ uraian, penilaian praktek, penilaian proyek, kuesioner, inventori, daftar cek, penilaian oleh teman sebaya, penilaian diri, portofolio, observasi, diskusi dan interview. Wiggins (1984) menyatakan bahwa penilaian merupakan sarana yang secara kronologis membantu guru dalam memonitor siswa. Oleh karena itu, maka Popham (1995) menyaakan bahwa penilaian sudah seharusnya
4

Evaluasi Hasil Belajar Mengajar


Makalah Penilaian, Pengukuran dan Evaluasi

merupakan bagian dari pembelajaran, bukan merupakan hal yang terpisahkan. Resnick (1985) menyatakan bahwa pada hakikatnya penilaian

menitikberatkan pada proses belajar mengajar siswa. Berkaitan dengan hal ini, Marzano et. al (1994) menyatakan bahwa dalam mengungkapkan penguasaan konsep siswa, penilaian tidak hanya mengungkapkan konsep yang telah dicapai, akan tetapi juga tentang proses perkembangan bagaimana suatu konsep tersebut diperoleh. Dalam hal ini penilaian tidak hanya dapat menilai hasil dan proses belajar siswa, akan tetapi juga kemajuan belajarnya. Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan

penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik.Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut. Penilaian hasil belajar pada dasarnya adalah mempermasalahkan, bagaimana pengajar (guru) dapat mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Pengajar harus mengetahui sejauh mana pebelajar (learner) telah mengerti bahan yang telah diajarkan atau sejauh mana tujuan/kompetensi dari kegiatan pembelajaran yang dikelola dapat dicapai. Tingkat pencapaian

Evaluasi Hasil Belajar Mengajar


Makalah Penilaian, Pengukuran dan Evaluasi

kompetensi atau tujuan instruksional dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan itu dapat dinyatakan dengan nilai. Penilaian merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dalam sistem pendidikan saat ini. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilihat dari nilainilai yang diperoleh siswa. Tentu saja untuk itu diperlukan sistem penilaian yang baik dan tidak bias. Sistem penilaian yang baik akan mampu memberikan gambaran tentang kualitas pembelajaran sehingga pada gilirannya akan mampu membantu guru merencanakan strategi pembelajaran. Bagi siswa sendiri, sistem penilaian yang baik akan mampu memberikan motivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya. Menurut Suharsimi Arikunto; menilai adalah mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan baik, penilaian yang bersifat kuantitatif. Menurut Mahrens; penilaian adalah suatu pertimbangan profesional atau proses yang memungkinkan seseorang untuk membuat suatu pertimbangan mengenai nilai sesuatu. Dalam sistem evaluasi hasil belajar, penilaian merupakan langkah lanjutan setelah dilakukan pengukuran. informasi yang diperoleh dari hasil pengukuran selanjutnya dideskripsikan dan ditafsirkan. Karenanya, menurut Djemari Mardapi (1999) penilaian adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran. Menurut Cangelosi (1995) penilaian adalah keputusan tentang nilai. Oleh karena itu, langkah selanjutnya setelah melaksanakan pengukuran adalah penilaian. Penilaian dilakukan setelah siswa
6

Evaluasi Hasil Belajar Mengajar


Makalah Penilaian, Pengukuran dan Evaluasi

menjawab soal-soal yang terdapat pada tes. Hasil jawaban siswa tersebut ditafsirkan dalam bentuk nilai. Menurut Djemari Mardapi (2004) ada dua acuan yang dapat dipergunakan dalam melakukan penilaian yaitu acuan norma dan acuan kriteria. Dalam melakukan penilaian dibidang pendidikan, kedua acuan ini dapat dipergunakan. Acuan norma berasumsi bahwa kemampuan seseorang berbeda serta dapat digambarkan menurut kurva distribusi normal. Sedangkan acuan kriteria berasumsi bahwa apapun bisa dipelajari semua orang namun waktunya bisa berbeda. Penggunaan acuan norma dilakukan untuk menyeleksi dan mengetahui dimana posisi seseorang terhadap kelompoknya. Misalnya jika seseorang mengikuti tes tertentu, maka hasil tes akan memberikan gambaran dimana posisinya jika dibandingkan dengan orang lain yang mengikuti tes tersebut. Adapun acuan kriteria dipergunakan untuk menentukan kelulusan seseorang dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan kriteria yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Acuan ini biasanya digunakan untuk menentukan kelulusan seseorang. Seseorang yang dikatakan telah lulus berarti bisa melakukan apa yang terdapat dalam kriteria yang telah ditetapkan dan sebaliknya. Acuan kriteria, ini biasanya dipergunakan untuk ujian-ujian praktek.

Evaluasi Hasil Belajar Mengajar


Makalah Penilaian, Pengukuran dan Evaluasi

B. Pengertian Pengukuran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, pengukuran adalah proses, cara, perbuatan mengukur. Adapun pengertian pengukuran menurut beberapa ahli, yaitu: 1. Menurut Cangelosi (1991), pengukuran adalah proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris (Djaali dan Muljono, 2008: 3). 2. Menurut Guilford (1982), pengukuran merupakan proses penetapan angka terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu (Sumarno, 2011). 3. Menurut Wiersma dan Jurs (1990), pengukuran adalah penilaian numerik terhadap fakta-fakta dari objek yang hendak diukur menurut kriteria atau satuan-satuan tertentu (Djaali dan Muljono, 2008: 3). Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu. Misalnya, mengukur waktu dengan jam, mengukur suhu dengan termometer, mengukur massa dengan timbangan, mengukur kecepatan dengan spidometer, mengukur kuat arus listrik dengan ampere meter, mengukur kemampuan siswa dengan tes, dan lain sebagainya, dimana pengukuran bersifat kuantitatif yaitu berupa angka atau bilangan. Pengukuran yang bersifat kuantitatif dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: 1. Pengukuran yang dapat dilakukan bukan untuk menguji sesuatu. Contohnya; Pengukuran yang dilakukan oleh tukang kayu dalam pembuatan meja, kursi, dan lain sebagainya.

Evaluasi Hasil Belajar Mengajar


Makalah Penilaian, Pengukuran dan Evaluasi

2. Pengukuran yang dilakukan untuk menguji sesuatu. Contohnya; pengukuran untuk menguji daya tahan baterai, pengukuran untuk menguji kekuatan aspal terhadap tekanan berat, dan lain sebagainya. 3. Pengukuran yang digunakan untuk menilai, yang dilakukan dengan jalan menguji sesuatu. Contohnya; mengukur kemampuan belajar siswa yang dilakukan dengan menguji mereka dalam bentuk tes. Menurut Cangelosi (1995) yang dimaksud dengan pengukuran adalah suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan mpiris untuk

mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini guru memperkirakan prestasi siswa dengan membaca atau mengamati apa saja yang dilakukan oleh siswa, mengamati kinerja mereka, mendengar apa yang mereka katakana, dan menggunakan indera mereka seperti melihat, mendengar, menyentuh, mencium dan merasakan. Menurut Zainul dan Nasution (2001) mengukur memiliki dua krakteristik utama yaitu penggunaan angka atau skala tertentu dan menurut suatu aturan atau formula tertentu. Pengukuran merupakan proses yang mendeskripsikan penampilan siswa dengan menggunakan suatu skala kuantitatif (system angka)

sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari penampilan siswa tersebut diperkuat dengan angka-angka. Pernyataan tersebut diperkuat dengan pendapat yang menyatakan bahwa pengukuran merupakan pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakter tertentu yang dimiliki oleh seseorang, atau
9

Evaluasi Hasil Belajar Mengajar


Makalah Penilaian, Pengukuran dan Evaluasi

suatu objek tertentu yang mengacu pada aturan dan formulasi yang jelas. Aturan atau formalasi tersebut harus disepakai secara umum oleh pra ahli. Dengan demikian, pengukuran dalam bidang pendidikan berarti mengukur atribut atau karakterisik peserta didik tersebut, akan tetapi karakteristik aaau atributnya. Senada dengan pendapat tersebut, secara lebih ringkas, Arikunto dan Jabar (2004) menyatakan pengertian pengukuran sebagai kegiatan membandingkan suatu hal dengan satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif. Pengukuran dapat diartikan dengan kegiatan untuk mengukur sesuatu. Pada hakekatnya, kegiatan ini adalah membandingkan sesuatu dengan atau sesuatu yang lain Anas Sudijono (1996). Jika kita mengukur suhu badan seseorang dengan termometer, atau mengukur jarak kota A dengan kota B, maka sesungguhnya yang sedang dilakukan adalah mengkuantifikasi keadaan seseorang atau tempat kedalam angka. Karenanya, dapat dipahami bahwa pengukuran itu bersifat kuantitatif. Kegiatan pengukuran itu menjadi lebih kompleks lagi apabila digunakan dalam mengukur aspek psikologis seseorang, seperti kecerdasan, keahlian dan latihan tertentu. Demikian juga halnya pengukuran dalam bidang pendidikan, kita hanya mengukur atribut atau karakteristik peserta didik tertentu. Misalkan, seorang guru dapat mengukur penguasaan peserta didik dalam mata pelajaran tertentu atau kemampuan dalam melakukan suatu keterampilan tertentu yang telah dilatih.
10

Evaluasi Hasil Belajar Mengajar


Makalah Penilaian, Pengukuran dan Evaluasi

Maksud dilaksanakan pengukuran sebagaimana dikemukakan Anas Sudijono (1996) ada tiga macam yaitu : 1. Pengukuran yang dilakukan bukan untuk menguji sesuatu seperti orang mengukur jarak dua buah kota, 2. Pengukuran untuk menguji sesuatu seperti menguji daya tahan lampu pijar, 3. Pengukuran yang dilakukan untuk menilai. Pengukuran ini dilakukan dengan jalan menguji hal yang ingin dinilai seperti kemajuan belajar dan lain sebagainya. Menurut Mahrens; pengukuran dapat diartikan sebagai informasi berupa angka yang diperoleh melalui proses tertentu. Menurut Suharsimi Arikunto; pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan suatu ukuran. Menurut Lien; pengukuran adalah sejumlah data yang dikumpul dengan menggunakan alat ukur yang objektif untuk keperluan analisis dan interpretasi. Dalam dunia pendidikan, yang dimaksud pengukuran sebagaimana disampaikan Cangelosi (1995) adalah proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris.Proses pengumpulan ini dilakukan untuk menaksir apa yang telah diperoleh siswa setelah mengikuti pelajaran selama waktu tertentu. Proses ini dapat dilakukan dengan mengamati kinerja mereka, mendengarkan apa yang mereka katakan serta mengumpulkan informasi yang sesuai dengan tujuan melalui apa yang telah dilakukan siswa.
11

Evaluasi Hasil Belajar Mengajar


Makalah Penilaian, Pengukuran dan Evaluasi

C. Pengertian Evaluasi Evaluasi menurut Kumano (2001) merupakan penilaian terhadap data yang dikumpulkan melalui kegiatan penilaian. Sementara itu menurut Calongesi (1995) evaluasi adalah suatu keputusan tentang nilai berdasarkan hasil pengukuran. Sejalan dengan pengertian tersebut, Zainul dan Nasution (2001) menyatakan bahwa evaluasi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrument tes maupun non tes. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai terhadap kualias sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperluukan untuk memberikan alternative-alternatif keputusan. Sengan demikian, evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa. Evaluasi mencakup pengukuran dan penilaian. Evaluasi memiliki pengertian yang berbeda-menurut para ahli, yaitu : 1. Menurut Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1977), evaluation refer to the act or process to determining the value of something. Dari definisi tersebut, maka istilah evaluasi ini menunjuk kepada atau

12

Evaluasi Hasil Belajar Mengajar


Makalah Penilaian, Pengukuran dan Evaluasi

mengandung pengertian: suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu (Sudijono, 2011). 2. Menurut Stufflebeam dkk (1971), evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan (Daryanto, 2008). 3. Menurut Ralph Tailor (1950), evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai (Arikunto, 2010). 4. Menurut Suharsimi Arikunto (2004), evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan selanjutnya informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang

informasi

tersebut

digunakan

untuk

menentukan

alternative yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan. Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang (evaluator) untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan suatu program telah tercapai yang dilakukan secara berkesinambungan. Berarti kalau evaluasi pendidikan adalah proses yang dilakukan oleh seseorang (evaluator) untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan suatu program telah tercapai yang dilakukan secara berkesinambungan dalam bidang pendidikan. Hal ini juga diungkapkan dalam
13

Evaluasi Hasil Belajar Mengajar


Makalah Penilaian, Pengukuran dan Evaluasi

UU No. 20 tahun 2003 pasal 58 ayat 1 yang menyatakan bahwa evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Dalam sebuah buku yang berjudul teknik evaluasi pendidikan karya M. Chabib Thoha, beliau mengatakan bahwa Evaluasi berasal dari kata evaluation yang berarti suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai sesuatu, apakah sesuatu itu mempunyai nilai atau tidak. Menurut istilah evaluasi berarti kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur tertentu guna memperoleh kesimpulan. Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitatif atau kuantitatif sesuai dengan standar tertentu. Hasilnya diperlukan untuk membuat berbagai putusan dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Menurut Norman E. Grounloud; evaluasi dalah suatu proses yang sistematik dan berkesinambungan untuk mengetahui efisien kegiatan belajar mengajar dan efektifitas dari pencapaian tujuan instruksi yang telah ditetapkan. Menurut Edwin Wond dan Gerold W.Brown; evaluasi pendidikan atau proses untuk menentukan nilai dari segala sesuatu yang berkenaan dengan pendidikan. Evaluasi adalah proses pengukuran dan penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai seseorang.
14

Evaluasi Hasil Belajar Mengajar


Makalah Penilaian, Pengukuran dan Evaluasi

Evaluasi Menurut Suharsimi Arikunto (2004) adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Dalam bidang pendidikan, evaluasi sebagaimana dikatakan Gronlund (1990) merupakan proses yang sistematis tentang mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan informasi untuk menentukan sejauh mana tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa.

D. Hubungan Antara Penilaian, Pengukuran dan Evaluasi Berdasarkan beberapa pengertian dari pengukuran, penilaian, dan evaluasi di atas, dapat diketahui bahwa antara ketiga istilah tersebut memiliki hubungan satu sama lainnya yaitu berupa suatu hierarki. Penilaian mencakup pengukuran, sedangkan evaluasi mencakup pengukuran dan penilaian. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering terjebak dalam memahami istilah antara penilaian dan evaluasi. Penilaian dan evaluasi memiliki persamaan dan perbedaan, persamaannya adalah kedua istilah tersebut sama-sama memiliki pengertian menilai atau menentukan nilai sesuatu yang bersifat kualitatif. Sedangkan, perbedaan kedua istilah tersebut adalah terletak pada ruang lingkup dan pelaksanaannya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah satu komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar. Pelaksanaan penilaian biasanya dilakukan dalam konteks internal. Ruang lingkup evaluasi lebih luas, mencakup semua komponen
15

Evaluasi Hasil Belajar Mengajar


Makalah Penilaian, Pengukuran dan Evaluasi

dalam suatu sistem dan dapat dilakukan tidak hanya pihak internal tetapi juga pihak eksternal. Antara penilaian dan evaluasi sebenarnya memiliki persamaan dan perbedaan, yaitu Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai sesuatu, disamping itu juga alat yang digunakan untuk mengumpulkan datanya juga sama. Evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Pada hakikatnya keduanya merupakan suatu proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek. Perbedaannya terletak pada ruang lingkup dan pelaksanaannya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah satu komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar. Pelaksanaan penilaian biasanya dilakukan dalam konteks internal. Ruang lingkup evaluasi lebih luas, mencangkup semua komponen dalam suatu sistem dan dapat dilakukan tidak hanya pihak internal tetapi juga pihak eksternal. Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran, sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran lebih membatasi pada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan belajar peserta didik, sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Kumano (2001) mengungkapkan bahwa meskipun terdapat perbedaan makna penilaian dan evaluasi memiliki hubungan. Hubungan antara penilaian dan evaluasi tersebut digambarkan sebagai berikut :

16

Evaluasi Hasil Belajar Mengajar


Makalah Penilaian, Pengukuran dan Evaluasi

Evaluasi to evaluate the data which was sollected through assessment

Assessment the process of collecting data which shows the development of learning

Menurut Gabel (1993) evaluasi merupakan proses pemberian penilaian terhadap data atau hasil yang diperoleh melalui penilaian. Hubungan antara penilaian, evaluasi dan pengukuran dalam hal ini dikemukakan pada gambar berikut :

Pengukuran

Penilaian

Evaluasi

17

Anda mungkin juga menyukai