Anda di halaman 1dari 5

PERATURAN ORGANISASI

NOMOR : 01/PO.GN-PK/IX/2004 TENTANG TATA TERTIB PENGANGKATAN KOORDINATOR PROVINSI DAN SUB KOORDINATOR KABUPATEN/KOTA GN-PK UNTUK PERTAMA KALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GERAKAN NASIONAL PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI ( GN- PK ) TINGKAT PUSAT MENIMBANG : a. Bahwa untuk melaksanakan gerakan nasional pemberantasan tindak pidana korupsi secara nyata dan terpadu, maka diperlukan adanya Koordinator gerakan di tingkat Provinsi dan Sub Koordinator di tingkat Kabupaten / Kota se- Indonesia. b. Bahwa untuk lebih menjamin gerakan pemberantasan korupsi ini berhasil guna secara maksimal, maka perlu melibatkan peran serta masyarakat secara luas/massal tapi juga efisien, efektif, terarah, terencana, serentak, dan berkesinambungan serta bertanggung jawab mulai dari Kabupaten / Kota sampai ke tingkat nasional. MENGINGAT : Pasal 8 dan 9 Anggaran Dasar, jo Tangga GN-PK. Pasal 4 Anggaran Rumah

MEMUTUSKAN MENETAPKAN :

1. Kepada calon Pengurus Koordinator Provinsi atau calon Pengurus Sub Koordinator Kabupaten / Kota yang mengajukan usulan pembentukannya, akan diterbitkan Surat Mandat oleh Pengurus Pusat GN-PK yang ditandatangani oleh Ketua, untuk segera ditindaklanjuti oleh calon yang bersangkutan dengan pelaporan susunan pengurus yang perlu disahkan Pengurus Pusat GN-PK.

Fail : Peraturan Organisasi - 01 Gerakan Nasional Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (GN-PK)

hal - 1

2. Dalam susunan pengurus yang dilaporkan ke Pengurus Pusat GN-PK, sekurang-kurangnya untuk aktivis yang menjabat Ketua Pengurus Koordinator Provinsi / Ketua Pengurus Sub Koordinator Kabupaten/Kota serta Sekretaris Pengurus Koordinator Provinsi / Sekretaris Pengurus Sub Koordinator Kabupaten/Kota, harus disertai dengan Daftar Riwayat Hidup dari yang bersangkutan, dan untuk jabatan pengurus yang lain dapat disusulkan kemudian. 3. Surat Mandat dari Pengurus Pusat GN-PK hanya berlaku selama 45 hari sejak tanggal penerbitannya, dan jika selama masa itu tidak ada tindak lanjut dari calon Pengurus Koordinator Provinsi/Pengurus Sub Koordinator Kabupaten / Kota yang bersangkutan ( tidak ada laporan tentang susunan pengurus yang perlu disahkan oleh Pengurus Pusat GN-PK ), maka Surat Mandat menjadi batal/gugur dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Surat Mandat yang baru hanya dapat diberikan jika calon Pengurus Koordinator Provinsi / Pengurus Sub Koordinator Kabupaten/ Kota yang bersangkutan memperbarui usulannya dengan disertai laporan yang berisi alasan atau sebab-sebab pelanggaran batas waktu yang pernah terjadi. 4. Dalam hal Pengurus Pusat GN-PK telah menerima laporan yang diperlukan, dan setelah dilakukan pemeriksaan yang seksama, maka : a. Jika ada sesuatu yang perlu perbaikan, dilakukan korespondensi untuk penyempurnaan sebagaimana mestinya. b. Jika laporan dapat dinyatakan diterima, maka selambatlambatnya dalam waktu 15 hari Pengurus Pusat akan segera menerbitkan Surat Keputusan Pengangkatan Pengurus Koordinator Provinsi / Pengurus Sub Koordinator Kabupaten / Kota GN-PK dari perwakilan yang bersangkutan. 5. Surat Keputusan Pengangkatan Pengurus Koordinator Provinsi / Pengurus Sub Koordinator Kabupaten / Kota yang telah diterima harus segera ditindaklanjuti dengan acara pelantikan, yang dipersiapkan sebaik-baiknya & dibiayai sendiri oleh perwakilan yang bersangkutan, dengan melapor / mengundang pengurus superioritasnya masing-masing. ( Pengurus Pusat untuk Pengurus Koordinator Provinsi, dan Pengurus Pusat serta Pengurus Koordinator Provinsi bagi Pengurus Sub Koordinator Kabupaten / Kota ) untuk pelaksanaan pelantikannya.

Fail : Peraturan Organisasi - 01 Gerakan Nasional Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (GN-PK)

hal - 2

6. Surat Keputusan Pengangkatan Pengurus Koordinator Provinsi/ Pengurus Sub Koordinator Kabupaten/Kota dinyatakan berlaku dalam jangka waktu 30 hari sejak tanggal ditetapkan, itu berarti bahwa jika jangka waktu itu terlewatkan dan pelantikan belum juga dapat diselenggarakan tanpa suatu pemberitahuan/laporan tentang alasan penundaannya, maka Surat Keputusan Pengangkatan dinyatakan batal, dan prosedur pengangkatan Pengurus Koordinator Provinsi/Pengurus Sub Koordinator Kab/Kota harus dimulai lagi dari awal. 7. Dalam hal kepengurusan Pengurus Koordinator Provinsi / Pengurus Sub Koordinator Kabupaten / Kota sudah disahkan oleh Pengurus Pusat dan dilantik oleh pengurus superioritasnya masing-masing, maka selambat-lambatnya dalam jangka waktu 30 hari sesudah pelantikan, segenap Pengurus Koordinator Provinsi/Pengurus Sub Koordinator Kabupaten/ Kota yang bersangkutan sudah harus mengirimkan daftar riwayat hidupnya masing-masing ke Pengurus Pusat GNPK, sesuai dengan amanat Pasal 9 AD GN-PK. Teguran akan disampaikan kepada yang bersangkutan paling banyak dua kali jika ketentuan ini tidak dipenuhi; dan jika surat teguran yang kedua juga tidak diindahkan, maka yang bersangkutan dianggap mengundurkan diri. 8. Sesuai dengan amanat AD/ART GN-PK, maka setelah pengesahan dan pelantikan Pengurus Koordinator Provinsi / Pengurus Sub Koordinator Kabupaten / Kota, segenap aktivis GN-PK dari perwakilan yang bersangkutan sudah harus dapat melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing, sesuai dengan program kegiatan yang ditetapkan dalam Rapat Pleno Provinsi/Kabupaten/Kota, dengan mengacu pada program kerja yang sudah ditetapkan oleh Pengurus Pusat GN-PK. 9. Laporan bulanan ( terhitung sejak tanggal pelantikannya ) tentang kegiatan Pengurus Koordinator Provinsi/Pengurus Sub Koordinator Kabupaten / Kota ( sekurang-kurangnya dalam bentuk hasil pemantauan di masing-masing wilayahnya ) harus dikirim ke Pengurus Pusat GN-PK. Jika sampai tiga bulan berturut-turut (3X) tidak ada laporan bulanan, maka Pengurus Koordinator Provinsi/Pengurus Sub Koordinator Kabupaten / Kota yang bersangkutan akan diberi surat teguran pertama; surat teguran kedua akan dikirimkan sebulan kemudian, jika tanggapan tidak ada, dan teguran yang ketiga sudah merupakan peringatan terakhir, yang dikirimkan pada bulan berikutnya apabila tanggapan tetap belum ada, dan jika teguran ketiga itu tidak diindahkan juga,
Fail : Peraturan Organisasi - 01 Gerakan Nasional Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (GN-PK) hal - 3

( jangka waktu 6 bulan sejak tanggal pelantikan), maka Pengurus Koordinator Provinsi / Pengurus Sub Koordinator Kabupaten/Kota yang bersangkutan dinilai tidak mampu beraktivitas sesuai dengan amanat AD/ART organisasi, dan karena itu maka kepengurusannya dibekukan. 10. Pengaktifan kembali kepengurusan yang telah dibekukan hanya bisa dilakukan jika ada permohonan dari Pengurus Koordinator Provinsi/ Pengurus Sub Koordinator Kabupaten/Kota yang bersangkutan, yang disertai dengan laporan pertanggung jawaban tentang kinerja kepengurusan yang telah dibekukan. Laporan itu sendiri baru dinyatakan disetujui oleh Pengurus Pusat GN-PK setelah dilakukan pemeriksaan secermatnya. Pengurus Pusat akan memberikan surat pemberitahuan resmi, antara lain berisi syarat-2 yang harus dipenuhi untuk pengaktifan kembali pengurus Koordinator Provinsi / Sub Koordinator Kabupaten / Kota. 11.Segala sesuatu yang belum diatur dalam peraturan organisasi ini, akan ditentukan oleh Pengurus Pusat GN-PK. 12. Peraturan Organisasi ini dapat ditinjau kembali sebagaimana mestinya jika di kemudian hari diketahui terdapat kekeliruan atau kesalahan yang memerlukan perbaikan / penyempurnaan. Ditetapkan : Di Jakarta. Pada tanggal : 1 September 2004 GERAKAN NASIONAL PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI (GN-PK) Ketua, TTD Adi Warman, SH, MH, MBA. GN-PK. 04.01.1065 Untuk SALINAN yang sah Sesuai dengan aslinya SEKRETARIS JENDERAL TTD H. Muhammad Ridwan, SH. GN-PK. 04.02.1164.

Fail : Peraturan Organisasi - 01 Gerakan Nasional Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (GN-PK)

hal - 4

Fail : Peraturan Organisasi - 01 Gerakan Nasional Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (GN-PK)

hal - 5

Anda mungkin juga menyukai