Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tumbuh Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran sel atau organisme. Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur. I.2. Diferensiasi Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. I.3. Perkembangan (morfogenesis) Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif. Sumber : http://free.vlsm.org/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0054%20Bio %202-3a.htm II. Pola pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan primer akar menembus tanah, ujung akar ditutupi oleh tudung akar ( caliptra), yang secara fisik melindungi meristem yang rapuh pada saat akar memanjang menembus tanah. Pertumbuhan panjang akar terkonsentrasi di dekat ujung akar, dimana terletak tiga zona sel dengan tahapan pertumbuhan primer yang berurutan. Dari ujung akar ke arah atas, terdapat zona pembelahan sel, zona pemanjangan, dan zona pematangan. 1. Zona pembelahan sel
Meliputi meristem apikal dan turunannya, yang disebut meristem primer. meristem apikal terletak di pusat zona pembelahan sel, menghasilkan sel-sel meristem primer dan juga mengganti sel-sel tudung akar yang akan mengelupas. Dekat dengan pusat meristem apikal itu adalah pusat tenang. Sel-sel pusat tenang relatif sangat resisten
terhadap kerusakan akibat radiasi dan zat kimia beracun, karena sel-sel ini berfungsi sebagai cadangan untuk memulihkan meristem jika terdapat kerusakan. 2. Zona pemanjangan
Disini sel-sel memanjang sampai lebih dari sepuluh kali panjang semula. Meskipun meristem menyediakan sel-sel baru untuk pertumbuhan, pemanjangn sela sebagian besar bertanggung jawab terhadap pendorongan ujung akar termasuk meristem ke depan. 3. Zona pematangan
Pada daerah akar ini, ketiga sistem jaringan yang dihasilkan oleh pertumbuhan primer menyelesaikan dan menyempurnakan diferensiasinya. Sumber : http://irniz-chama.blogspot.com/2012/02/pertumbuhan-dan-perkembangantumbuhan.html III. Tahapan pertumbuhan dan perkembangan sel
Adapun tahap-tahap pertumbuhan sel secara umum adalah sebagai berikut : 1. fase permulaan (fase inisial) fase ini belum mengalami perbanyakan, tetapi air dan nutrient mulai masuk ke dalam sel dan adaptasi sel 2. fase pertumbuhan dipercepat Fase ini bersama sama dengan permulaan (fase initial) sering disebut fase lag. Fase lag merupakan fase penyesuaian dengan lingkungan 3. fase pertumbuhan logaritma (eksponensial) Ketika sel telah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru maka sel mulai membelah hingga mencapai populasi yang maksimum. 4. fase pertumbuhan yang mulai terhambat
Pada fase ini pembelahan sel berkurang, karena adanya penimbunan racun, pH berubah. 5. fase stasioner maksimum. Fase stasioner terjadi pada saat laju pertumbuhan sama dengan laju kematiannya, Beberapa sel mati dan yang lainnya tetap hidup dan membelah. 6. fase kematian dipercepat dan fase kematian logaritma Fase stasioner ini dilanjutkan dengan fase kematian yang ditandai dengan peningkatan laju kematian yang melampaui laju pertumbuhan, sehingga secara keseluruhan terjadi penurunan populasi. Sumber : http://putrilosing.blogspot.com/2011/05/kinetika-pertumbuhan-sel-padafase.html IV. Kinetika pertumbuhan (pertumbuhan dari waktu ke waktu)
Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible. Sedangkan, perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi makhluk hidup. Misalnya pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya. Sewaktu masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah sehingga mudah terserang penyakit. Tetapi, setelah tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya semakin kuat sehingga kelangsungan hidupnya lebih terjamin. Pertumbuhan dan perkembangan membawa manusia kepada kedewasaan. Setelah dewasa, manusia dapat menghasilkan keturunan sehingga populasi manusia akan terjaga kelestariannya. Sekarang, coba kamu bayangkan jika tidak terjadi pertumbuhan dan perkembangan pada manusia? Mungkin populasi manusia akan punah. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Jika hewan dan tumbuhan tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan, maka akan mengalami kepunahan. Pada tumbuhan, perkembangan ini menghasilkan bermacam-macam jaringan dan organ
tumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan berbedabeda antara spesies satu dengan spesies yang lain. Tetapi, pada dasarnya memiliki persamaan tahapan perkembangan, yaitu sebagai berikut. 1. Pembelahan Sel Setelah terjadi fertilisasi, terbentuklah zigot. Zigot mengalami pembelahan mitosis secara terus-menerus. Pembelahan ini berlangsung sangat cepat. Sel-sel yang dihasilkan dari pembelahan disebut morula. Morula berkembang menjadi bentuk yang berlubang disebut blastula. 2. Morfogenesis Blastula terus mengalami pembelahan sel. Selama pembelahan ini terjadi morfogenesis, yaitu proses perkembangan bentuk berbagai bagian tubuh embrio. 3. Diferensiasi Blastula terus membelah dan membentuk gastrula. Dari gastrula terbentuk embrio. Sel-sel embrio berkembang terus membentuk jaringan, organ, dan sistem organ yang membentuk struktur dan fungsi khusus yang nantinya difungsikan pada waktu dewasa. 4. Pertumbuhan Setelah terbentuk organ, terjadi pertumbuhan makhluk hidup menjadi lebih besar. Perkembangan berjalan seiring dengan pertumbuhan. Perkembangan adalah proses mencapai kedewasaan. Perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan, yaitu pertumbuhan dapat diukur dengan ukuran tertentu, sedangkan perkembangan tidak dapat diukur dengan suatu ukuran. Sumber : http://irniz-chama.blogspot.com/2012/02/pertumbuhan-dan-perkembangan-
Perkembangan
pada
tumbuhan
diawali
dengan
fertilisasi.
Pada
awal
perkembangannya, embrio mendapatkan makanan dari kotiledon. Kotiledon terdapat pada biji tumbuhan tingkat tinggi. Tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon, sedangkan monokotil memiliki satu kotiledon. Pertumbuhan awal tumbuhan dari biji menjadi tanaman baru disebut perkecambahan. Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu epigeal dan hipogeal. a. Perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas. b. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang memanjang ke arah atas.n Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di meristem (titik tumbuh) yang terdapat pada ujng akar dan batang. Meristem akan mengalami pembelahan mitosis. Oleh karena itu, ujung batang dan ujung batang akan bertambah panjang dan besar. Pertumbuhan disebabkan oleh pertambahan besar dan panjang sel-sel itu sendiri. Pada batang terdapat dua jenis tunas, yaitu tunas yang letaknya di ujung batang yang disebut tunas terminal dan mengandung meristem apikal, serta tunas samping yang nantinya membentuk cabang batang, daun, dan bunga. Batang tumbuhan selain bertambah panjang juga dapat bertambah besar. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas kambium, yang termasuk jaringan meristem yang sel-selnya aktif membelah. Letak kambium di antara jaringan xilem dan oem. Kambium akan terus membentuk jaringan xilem dan oem baru sehingga batang makin lama akan menjadi besar. Aktivitas kambium meninggalkan batas yang jelas pada batang. Batas ini disebut lingkaran tahun. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimulai sejak perkecambahan biji. Kecambah kemudian berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna. Setelah tumbuh hingga mencapai ukuran dan usia tertentu, tumbuhan akan berkembang membentuk bunga dan buah atau biji sebagai alat perkembangbiakannya Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah meristematis (titik tumbuh), yaitu bagian yang mengandung jaringan meristem. Jaringan ini terletak di ujung batang, ujung akar, dan kambium. Aktivitas jaringan meristem yang terletak di ujung batang/akar menghasilkan pola pertumbuhan yang berbeda bila dibandingkan dengan
jaringan meristem di kambium. Oleh karena itu pertumbuhan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. 1. Pertumbuhan Primer Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan meristem primer atau disebut juga meristem apikal. Titik tumbuh primer terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio. Jaringan meristem ini terdapat di ujung batang dan ujung akar. Akibat pertumbuhan ini, akar dan batang tumbuhan bertambah panjang. Pada titik tumbuh, pertumbuhan terjadi secara bertahap. Oleh karena itu daerah pertumbuhan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu daerah pembelahan, daerah perpanjangan, dan daerah diferensiasi. a. Daerah pembelahan Daerah pembelahan terletak di bagian paling ujung. Di daerah ini sel-sel baru terus menerus dihasilkan melalui proses pembelahan sel. Daerah inilah yang disebut daerah meristematis. b. Daerah pemanjangan Daerah pemanjangan terletak di belakang daerah pembelahan. Di daerah ini sel-sel hasil pembelahan akan tumbuh sehingga ukuran sel bertambah besar. Akibatnya di daerah inilah yang mengalami pemanjangan. c. Daerah diferensiasi Daerah diferensiasi terletak di belakang daerah pemanjangan. Sel-sel yang telah tumbuh mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Sebagian sel mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, xilem, dan floem. Sebagian lagi membentuk parenkim, kolenkim, dan sklerenkim
2. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan meristem sekunder. Contoh jaringan meristem sekunder adalah jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Sel-sel jaringan kambium senantiasa membelah. Pembelahan ke arah dalam membentuk xilem atau kayu sedangkan pembelahan ke luar membentuk floem ataukulit kayu. Akibat aktivitas jaringan meristem pada kambium, diameter batang dan akar bertambah besar. Tumbuhan monokotil tidak mempunyai kambium sehingga tidak mengalami pertumbuhan sekunder. Terdapat beberapa unsur yang diperlukan oleh tumbuhan dalam jumlah besar, yaitu karbon (C), Oksigen (O), Hidrogen (H), dan Nitrogen (N). Di samping itu juga diperlukan unsur P (fosfor). Kelima unsur ini merupakan penyusun utama tubuh tumbuhan. Dinding sel tumbuhan disusun oleh unsur C, H, dan O. Protein yang merupakan penyusun utama sitoplasma (cairan sel) disusun oleh unsur C, H, O, dan N. Begitu pula asam inti yang merupakan penyusun kromosom dan intisel, yang tersusun dari unsur C, H, O, N, dan P. Karbohidrat dan lemak juga merupakan penyusun sitoplasma pada beberapa sel tumbuhan, tersusun dari unsur C, H, dan O. Sumber : http://irniz-chama.blogspot.com/2012/02/pertumbuhan-dan-perkembangantumbuhan.html VI. Morfogenesis (kejuwanan dan totipotensi)
Blastula terus mengalami pembelahan sel. Selama pembelahan ini terjadi morfogenesis, yaitu proses perkembangan bentuk berbagai bagian tubuh embrio.
VII.
Gen merupakan dasar faktor internal yang paling tidak bisa ditawar karene setiap mahluk hidup tentu saja memiliki gen yang berbeda satu sama lain. Gen merupakan unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya adalah urutan DNA menyandi protein, polipeptida atau seuntaian DNA yang memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya. Batasan modern gen adalah suatu lokasi tertentu pada genom yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan dengan fungsi sebagai regulator (pengendali), sasaran transkripsi atau peran-peran fungsional lainnya. Tentu saja dalam DNA ini telah disandi sebagaimana rupa yang
menentukan bentuk dan pewarisan sifa dari induknya. Jadi begini Sahabat Blogger kalau yang mengontrol seluruh pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan ini. Sumber : http://faridnyzer.blogspot.com/2011/07/faktor-faktor-yang-
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman dibedakan menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor external. Faktor eksternal merupakan sesuatu yang mempengaruhi/faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Ada beberapa faktor ekstrenal yang mempengaruhi pertumbuhand an perkembangan tumbuhan yaitu air, cahaya, kelembapan, makanan(nutrisi), suhu. 1. Makanan Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai komponen sel. Tidak hanya karbondioksida dan air saja yang dibutuhkan tumbuhan untuk bisa tumbuh dengan baik tetapi juga beberapa unsur unsur minerel. Adapun menurut jumlah yang di butuhkan oleh tubuh, unsur mineral ini dibedakan menjadi 2:
jumlah banyak. Makroelemen ini meliputi oksigen, carbon, hidrogen, sulfur, nitrogen, fosfor, kallium, kalsium dan magnesium.
jumlah sedikit. Mikroelemen ini meliputi besi, klorin, tembaga, seng, molibddenum, boron dan nikel. Mikro elemen ini betfungsi sebagai kofaktor yaitu reaksi enzimatik dalam tumbuhan. Jika kekurangan nutrisi maka tumbuhan tersebuat akan mengalami difisiensi. Difisiensi ini menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu.
2.
Air Tanpa air, tumbuhan tidaklah dapat tumbuh. Air termasuk senyawa yang dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi anatara lain sebagai fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzim ezimatik, menjaga kelembapan dan membengtu perkecambahan pada biji.
3.
Suhu Pada umumnya,tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh. Suhu dimana tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan maksimal disebut dengan suhu optimum. Suhu paling rendah yang masih memungkinkan suatu tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu minimum sedangkan suhu tertinggi yang masih memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu maximum.
4.
Kelembapan Pengeruh kelembapan udara berbeda terhadap berbagai tumbuhan. Tanah dan udara yang lembab berpengaruh baik bagi pertumbuhan tumbuhan.
5.
Cahaya Pada umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi tanaman karena dapat menguraikan auksin. Tetapi, cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Adapun tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek ketimbang waktu gelapnya malam). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang(lamnya penyinaran matahari lebih lama ketimbang waktu gelapnya). Mengapa hal itu dapat terjadi karena pada tumbuhan terdapat hormon fitokrom yang mengatur pengaruh cahaya ini dalam pertumbuhan dan perkembangan pembungaan tanaman. Sumber : http://faridnyzer.blogspot.com/2011/07/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html