Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
40(2,5)
2
0,065(2 9,81)
= 5,43m
2. Kerugian head kerugian plumbing accessories
Dengan menggunakan rumus :
h
e
=
K
v
2
2g
Dimana :
he : Head kerugian plumbing accessories (m)
K : Koefisien kerugian
Kerugian plumbing accessories :
H = 1
1
t
Lokasi : instalasi pompa di rumah pompa untuk 1 pipa
Flexible Joint : 1 x 10 = 10
Gate Valve : 1 x 0,19 = 0,19
Check Valve : 1 x 2,5 = 2,5
Elbow 90 : 2 x 0,9 = 1,8
Lokasi : Tangki atap
Elbow 90 : 2 x 0,9 = 1,8
+
Kerugian total ( K total ) = 16,29
Maka :
h
e
=
16,29x
(2,5)
2
2x9,81
= 5,2m
Setelah semua bagian Hl = hf + he
= 5,43 + 5,2
= 10,63 m
Maka besar Head Total Pompa (H), adalah :
H
=
H
a
+
AH
p
+
H
l
+
v
2
2g
H = 40 + 0 +10,63 +
(2,5)
2
2.9,81
= 50,95m
Jadi Head total pompa adalah 50,95 m ~ 50 m
Tetapi pada kenyataannya dalam praktek lapangan untuk mencari head
pompa yang dipergunakan kita menggunakan rumus :
dimana :
2
H = Head pompa
t = tinggi gedung
H = 1,5 x 30
= 45 m
Setelah mendapatkan besar head pompa angkat, kemudian dihitung besar
daya pompa dengan menggunakan rumus :
P
p
=
.g.Q.H
q p
dimana :
Pp : Daya pompa : (watt)
t : Kerapatan air : (998,3 kg/m
3
pada suhu 20 C)
g : Percepatan gravitasi : (9,81 m/s
2
)
Q : Kapasitas pompa : (m
3
/s)
H : Head total pompa : (m)
qp : Efisiensi pompa : (%)
Untuk mencari efisiensi pompa (qp), menggunakan grafik yang ada pada gambar
14.3
Berikut ini :
Gambar Grafik qp, ns, dan Q
Dan untuk mencari putaran spesifik pompa (ns ), menggunakan rumus :
n
s
=
n Q
3
Dimana :
H
4
ns : Putaran spesifik pompa
n : Putaran pompa (rpm)
Q : Kapasitas pompa (m
3
/menit)
H : Head pompa (m)
Dengan asumsi n = 3000 rpm, maka akan didapatkan sebagai berikut :
n
s
=
3000 0,5
3
4
50,95
= 111,2
Karena kapasitas pompa angkat yang kecil (0,0083 m
3
/s) dan tidak
terdapat dalam grafik efisiensi pompa (gambar 14.3 ) maka perhitungan untuk
menentukan efisiensi pompa dihitung ulang dengan menghitung kapasitas pompa
dengan metode berikut ini :
Volume tangki atap (roof tank) adalah sebesar 40 m
3
= 40000 liter
Jangka waktu kerja pompa pengisi kita tentukan sebesar 20 menit
Pompa akan bekerja apabila air dalam roof tank volumenya tinggal 20%
dari volume total roof tank, sehingga volume roof tank menjadi :
40000 liter x 20 % = 8000 liter
Jadi pompa akan bekerja apabila volume roof tank hanya
40000 liter 8000 liter = 32000 liter
Dan kapasitas pompa (Q) adalah : 32000
Jangka waktu kerja pompa pengisi
Q =
32000liter
20menit
= 1600liter / menit
Jadi kapasitas pompa transfer/pengisi adalah = 1600 liter/menit
= 1,6 m
3
/menit
= 0,027 m
3
/detik ~ 0,03 m
3
/detik
Sehingga ns kita hitung kembali menjadi :
n
s
=
3000 1,6
3
4
50,95
= 198,98
Maka dari grafik efisiensi pompa (gambar 14.3 ) kita dapatkan efisiensi
pompa (qp) sebesar 65 %
Maka daya pompa adalah :
P
p
=
P
p
=
.g.Q.H
q p
998,3x9,81x0,027x50,95
0,73
= 18455,05watt
P
p
=
18,45kW
~
18kW
0,03
m
s
A =t d
2
4t (0,1)
1
Tentunya setelah menghitung daya poros (Pp) dihitung juga daya motor yang
digunakan untuk menggerakkan poros tersebut. Rumus yang digunakan adalah :
P
m
=
1,1
5
P
p
qtransmisi
Dimana : Pp = Daya poros
qtransmisi = ditentukan sebesar 0,9
sehingga perhitungannya adalah :
P
m
=
1,1
5
18
0,9
= 23kW
Jadi daya motor yang diperlukan adalah sebesar 23 kW.
Karena ada perubahan besarnya kapasitas pompa transfer (Q=0,03m
3
/s).
Maka diameter pipa transfer juga berubah, oleh karena itu perhitungan diameter
pipa transfer harus dihitung ulang dan perhitungannya adalah sebagai berikut :
Diketahui : Q = 0,03 m
3
/s
V = 3 m/s
Perhitungan :
A =
3
m
s
3
= 0,01m
2
1
4
d =
4xA
t
=
4x0,01
3,14
= 0,112m = 112mm ~ 100mm
Pemeriksaan :
v =
0,03m
3
/ s
2
= 3,8
m
s > 3m / s
karena v>3m/s maka pipa transfer dengan diameter 100 mm tidak dapat
digunakan.
Memang pada sistem instalasi pipa yang umumnya dipergunakan adalah
pompa jenis putar karena mempunyai beberapa kelebihan yaitu :
250Ukurannya kecil dan ringan
251Dapat memompa terus menerus tanpa gejolak ( stabil )
252Konstruksinya sederhana dan mudah dioperasikan.
3.2 Pompa Booster
Pompa booster digunakan untuk mendistribusikan air pada lantai 5 sampai
roof floor. Untuk pompa ini tidak perlu dihitung head total, karena yang penting
untuk pompa ini adalah tekanan yang mampu dihasilkan. Untuk memenuhi
tekanan minimum alat-alat plambing maka dalam perancangan ini tekanan pompa
booster yang digunakan sebesar 2 kg/cm
2
atau 196000 N/m
2
. Kapasitas pompa
booster dapat ditentukan dengan jumlah penghuni yang menempati lantai 5
sampai roof floor ( terdiri dari 3 Lantai ).
Jumlah penghuni = 88 kamar + 14 kamar
= 102 kamar
1 Kamar = 2 orang
102 Kamar = 204 orang
Q = 204 x 300 liter/hari
= 61200 liter/hari
= 61,2 m
3
/hari
= 6,12 m
3
/jam
= 0,1 m
3
/menit
maka kapasitas pompa booster yang dibutuhkan 0,1 m
3
/menit.
BAB 3
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Setelah membaca uraian pada pembahasan sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa sistem plumbing dan sanitas berperan penting dalam
menciptakan lingkungan gedung yang higienis, sehingga dapat menunjang
kesehatan dan kenyamanan pengguna gedung.
Di Indoensia, peraturan yang berlaku mengenai Plambing selain SNI 03-
6481-2000 tentang Sistem Plambing juga diatur dalam SNI 03-7065-2005 tentang
Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing.
4.2 SARAN
Untuk dapat menunjang kesehatan dan kenyamanan pengguna gedung,
diperlukan perencanaan plambing dan sanitasi yang terintegrasi dengan baik.
Perancangan dan Perencanaan Sistem Plambing dan Sanitasi harus mengikuti
peraturan yang telah ditetapkan oleh otoritas yang berwenang guna mencegah
terjadinya gangguan terhadap aktivitas publik dalam gedung.