Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK Abortus merupakan masalah kesehatan masyarakat karena memberikan dampak terhadap kesakitan dan kematian ibu.

Menurut ahli kandungan Wiknjosastro, kesakitan akibat abortus yang dilakukan secara tak aman masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat yang belum mendapat perhatian. Hal ini termasuk sepsis, pendarahan, perforasi rahim, dan trauma serviks yang sering menyebabkan kerusakan fisik yang menetap, kesakitan kronis, infertilitas dan kelainan psikologi. Di Sulawesi Selatan dilaporkan bahwa pada tahun 2003, kasus abortus sebesar 3.499 kasus. Sedangkan jumlah kejadian abortus di Makassar Terutama di RS Pelamonia dari Bulan Juli 2007 Mei 2008 adalah 270 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus pada pasien rawat inap di RS Pelamonia Makassar. Penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan Cross Sectional Study. Sampel adalah sebagian dari populasi yang terplih sebagai sampel, yang jumlahnya diperoleh dari rumus besar sampel, yang dipilih secara Purposive Sampling dengan pertimbangan sampel yang diambil mempunyai data yang lengkap tentang Usia Ibu, Paritas, dan Jarak Kehamilan. Jumlah sampel 270 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Umur Ibu dan Jarak Kehamilan berhubungan dengan kejadian abortus, sedangkan paritas menunjukkan tidak ada hubngan dengan kejadian abortus. Dari hasil penelitian diharapkan agar Ibu Hamil yang mempunyai umur dan jarak kehamilan yang berisiko pada masa kehamilannya agar melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur dan sedini mungkin untuk mendeteksi adanya kelainan kelainan yang timbul akibat dari kehamilan tersebut. Salah satu upaya untuk menurunkan kejadian abortus adalah dengan melakukan pengaturan kehamilan dengan menunda kehamilan pertama sampai pada usia ideal melahirkan 20 35 tahun.

Anda mungkin juga menyukai