Anda di halaman 1dari 8

MODUL SISTEM TRANSMISI TELEKOMUNIKASI MODUL KE I

ANTENA SUSUNAN
Perkembangan dari antena mikrostrip timbul dari ide untuk memanfaatkan teknologi printed-circuit jadi dalam produksi yang banyak sekali dapat dicapai dengan harga yang murah. Susunan dasar geometri dari antena mikrostrip seperti yang ditunjukkan pada gambar 8.1. dimana sebuah bentuk peradiasi dicetak di atas sebuah bahan dasar (substrate) dengan bidang pertanahan (ground plane). Bentuk dari patch pada dasarnya bermacam-macam. Dalam praktek, bentuk segi empat (rectangular), segitiga (triangular) dan cincin (annular ring) merupakan bentuk yang umum digunakan. Pencatuannya (feed) dapat berupa pencatuan koaksial (coaxial feed) (Gambar 8.1a) atau pencatuan saluran mikrostrip (strip line feed) (Gambar 8.1b), yang mengarahkan energi elektromagnetik dari sumber ke daerah di bawah patch. Bentuk patch dan pencatuan berkaitan dengan polarisasi, pola pancar, impedansi serta karakteristik-karakteristik antena yang akan di rancang.

Gambar 8.1 Antena Mikrostip Dengan (a) Pencatuan Koaksial (b) Pencatuan Stripline[3]

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.

SISTEM TRANSMISI TELEKOMUNIKASI

Aplikasi Antena Mikrostrip[1] Antena mikrostrip memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan antena microwave convensional dan oleh karena itu beberapa aplikasi dapat bekerja pada frekuensi dengan range dari 100 MHz sampai 100 GHz. Beberapa keuntungan dari antena mikrostrip dibandingkan antena microwave convensional adalah : Berat yang ringan, volume yang kecil dan konfigurasi yang tipis Biaya fabrikasi yang murah, sangat cocok diproduksi secara besar Polarisasi linier dan circular adalah yang mungkin dengan feed sederhana Dapat dengan mudah digabungkan dengan Microwave Integrated Circuits Feed line dan Matching Network dapat di fabrikasi secara bersama dengan struktur antena Bagaimanapun, antena mikrostrip juga memiliki batas dibandingkan dengan antena microwave convensional, yaitu : Bandwidth yang sempit Gain agak kecil (~6 dB) Fabrikasi antena mikrostrip dengan menggunakan substrate dengan konstanta dielektrik yang tinggi adalah pilihan yang digunakan untuk digabungkan dengan Microwave Integrated Circuits. Bagaimanapun, menggunakan substrate dengan konstanta dielektrik yang tinggi menyebabkan efisiensi yang kecil dan bandwidth yang sempit Antena mikrostrip memiliki bandwidth yang sempit, 1 5%, yang mana ini adalah batas faktor utama untuk aplikasi yang tersebar luas dari antena ini. Meningkatkan bandwidth dari antena mikrostrip ini adalah tujuan utama dari penelitian ini.[2]

Bentuk Antena Mikrostrip Fraktal

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.

SISTEM TRANSMISI TELEKOMUNIKASI

Diantara berbagai bentuk dimensi dari antena mirostrip, dapat berupa segiempat (rectangular), lingkaran (circular), segitiga (triangular) dan cincin (annular ring) telah banyak diteliti secara luas dan mendalam. Dan dimensi yang simpel dan yang umum digunakan adalah bentuk rectangular yang akan menjadi subjek penelitian. Bentuk geometri rectangular tersebut akan dimodifikasi dengan bentuk fraktal dengan berbagai perubahan (iterasi) dari fraktal tersebut. Bentuk geometri dari antena tersebut dengan pencatuan koaksial seperti ditunjukkan pada gambar 2.1. Sebuah penelitian dan eksperimen dari bentuk fraktal telah dilakukan oleh X.L. Bao dan M. J. Ammann [4]

Gambar 2.2 Bentuk Patch Antena Mikrostrip Fraktal (1) Iterasi 0 (2) Iterasi 1 (3) Iterasi 3 Pencatuan Koaksial (Coaxial Feed) Cara pencatuan yang akan digunakan pada antena mikrostrip fraktal ini yaitu dengan cara pencatuan koaksial yang disusun tegak lurus terhadap bidang pertanahan (Ground Plane) (Gambar 2.2). Inti konduktor pusat dari koaksial memanjang melewati bahan dielektrikum dan dihubungkan dengan patch. Impedansi masukan tergantung pada posisi dari titik catu sehingga patch dapat dicocokkan dengan memposisikan titik catu secara tepat.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.

SISTEM TRANSMISI TELEKOMUNIKASI

Gambar 2.3 Bentuk Patch Antena Mikrostrip dengan Pencatuan Koaksial (a) Top View (b) Side View Di dalam struktur ini, radiator, dan sistem pencatuan ditempatkan pada kedua sisi dari bidang pertanahan (Ground Plane) dan dipisahkan serta dilindungi satu sama lain. Bahan dielektrikum pada bagian tengah r (Gambar 2.2b) dapat dipilih untuk mengoptimalkan radiasi dari patch pada satu sisi dan struktur pancatuan pada sisi yang lain. Dua sisi ini dapat dirancang masing masing, selama ruang tersedia untuk mencapai kemampuan yang optimal dari kedua sisi rangkaian tersebut dan karakteristik radiasi. Kebanyakan pengembangan secara teoritis mempertimbangkan pencatuan koaksial dan model yang telah dikembangkan untuk karakteristik arus kedalam patch secara tepat. Radiasi yang sebenarnya dari pencatuan koaksial adalah kecil dan dapat diabaikan untuk substrate yang tipis akan tetapi akan menjadi penting dengan substrate yang tebal. Dalam hal ini pencatuan unsur unsur yang bersebelahan dari suatu array dapat juga dipasangkan satu sama lain.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.

SISTEM TRANSMISI TELEKOMUNIKASI

Bagaimanapun pencatuan koaksial lebih sulit untuk direalisasikan dalam prakteknya karena lubang pada bahan harus dilubangi dengan bor, operasi operasi ini secara umum harus dihindari. Konduktor harus melalui lubang dan disolder ke patch. Ini adalah operasi yang sangat membutuhkan penanganan yang sangat hati hati dan dapat hal tersebut dapat diatasi dengan menggunakan kontrol mekanik dalam melubangi agar tidak terjadi kesalahan pengeboran dan juga diameter lubang. Keuntungan dari pencatuan koaksial adalah karakteristik impedansi yang diinginkan dapat diperoleh di lokasi yang tepat pada konduktor antena. Kelemahan dari pencatuan koaksial adalah strukturnya menjadi tidak seimbang dan menjadi sulit untuk dibuat. Kelemahan tersebut dapat dihindari dengan menggunakan pencatuan saluran mikrostrip, akan tetapi teknik ini memiliki kelemahan karena saluran tersebut juga menghasilkan radiasi dan bersifat kurang fleksibel dalam menentukan impedansi Parameter Antena[5] Parameter antena merupakan suatu hal yang penting dalam merancang sebuah antena dikarenakan parameter antena juga sebagai tolak ukur dari performansi antena itu sendiri Dalam perancangan suatu antena, baberapa hal yang harus diperhatikan adalah : bentuk dan arah radiasi yang diinginkan polarisasi yang dimiliki frekuensi kerja, lebar band (bandwidth), dan impedansi input yang dimiliki.

Bandwidth Pemakaian sebuah antena dalam sistem pemacar atau penerima selalu dibatasi oleh daerah frekuensi kerjanya. Pada range frekuensi kerja tersebut antena dituntut harus dapat bekerja dengan efektif agar dapat menerima atau memancarkan gelombang pada band frekuensi tertentu. Pengertian harus dapat bekerja dengan efektif adalah bahwa distribusi arus dan impedansi dari antena pada range frekuensi tersebut benar-benar belum banyak mengalami perubahan yang berarti. Sehingga pola radiasi yang sudah direncanakan serta VSWR yang

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.

SISTEM TRANSMISI TELEKOMUNIKASI

dihasilkannya masih belum keluar dari batas yang diizinkan. Daerah frekuensi kerja dimana antena masih dapat bekerja dengan baik dinamakan bandwidth BW =

f 2 f1 x 100 % fc

(2.1)

Bandwidth yang dinyatakan dalam prosen seperti ini biasanya digunakan untuk menyatakan bandwidth antena-antena yang memliki band sempit (narrow band). Sedangkan untuk band yang lebar (broad band) biasanya digunakan definsi rasio antara batas frekuensi atas dengan frekuensi bawah. BW =

f2 f1

(2.2)

Suatu antena digolongkan sebagai antena broad band apabila impedansi dan pola radiasi dari antena itu tidak mengalami perubahan yang berarti untuk f2 / f1 > 1. Batasan yang digunakan untuk mendapatkan f2 dan f1 adalah ditentukan oleh harga VSWR = 1. Impedansi Impedansi input suatu antena adalah impedansi pada terminalnya. Impedansi input akan dipengaruhi oleh antena-antena lain atau obyek-obyek yang dekat dengannya. Impedansi antena terdiri dari bagain riil dan imajiner, yang dapat dinyatakan dengan : Zin = Rin + j Xin (2.3) Resistansi input (Rin) menyatakan tahanan disipasi. Daya dapat terdisipasi mellui dua cara, yaitu karena panas pada srtuktur antena yang berkaitan dengan perangkat keras dan daya yang meninggalkan antena dan tidak kembali (teradiasi). Reaktansi input (Xin) menyatakan daya yang tersimpan pada medan dekat dari antena. Disipasi daya rata-rata pada antena dapat dinyatakan sebagai berikut : Pin Dimana : Iin 2.5.3 : arus pada terminal input = R | Iin |2 (2.4)

VSWR (Voltage Standing Wave Ratio)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.

SISTEM TRANSMISI TELEKOMUNIKASI

Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) adalah kemampuan suatu antena untuk bekerja pada frekuensi yang diinginkan. Pengukuran VSWR berhubungan dengan pengukuran koefisien refleksi dari antena tersebut. Perbandingan level tegangan yang kembali ke pemancar (V-) dan yang datang menuju beban (V+) ke sumbernya lazim disebut koefisien pantul atau koefisien refleksi yang dinyatakan dengan simbol V V +

(2.5)

Hubungan antara koefisien refleksi, impedansi karakteristik saluran (Zo) dan impedansi beban/ antena (Zl) dapat ditulis :

Zl Zo Zl + Zo

(2.6)

Harga koefisien refleksi ini dapat bervariasi antara 0 (tanpa pantulan/match) sampai 1, yang berarti sinyal yang datang ke beban seluuhnya dipantulkan kembali ke sumbernya semula. Maka untuk pengukuran Voltage Standing Wave Ratio (VSWR), dinyatakan sebagai berikut : VSWR =
1 + 1

(2.7)

Besarnya VSWR yang ideal adalah 1, yang berarti semua daya yang diradiasikan antena pemancar diterima oleh antena penerima (match). Semakin besar nilai VSWR menunjukkan daya yang dipantulkan juga semakin besar dan semakin tidak match. Dalam prakteknya VSWR harus bernilai lebih kecil dari 2 (dua). Gain Gain adalah penguatan atau kemampuan pada antena yang berhubungan dengan directivity dan efisiensi antena. power gain (atau gain saja) didefinisikan sebagai 4 kali rasio dari intensitas pada suatu arah dengan daya yang diterima antena, dinyatakan dengan : G(, )= 4

U (.) Pm

(2.8)

Definisi ini tidak termasuk losses yang disebabkan oleh ketidaksesuaian impedansi (impedance missmatch ) atau polarisasi. Harga maksimum dari gain

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.

SISTEM TRANSMISI TELEKOMUNIKASI

adalah harga maksimum dari intensitas radiasi atau harga maksimum dari persamaan (2.8), sehingga dapat dinyatakan kembali : G =4

Um Pm

(2.9)

Jadi gain dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi dari dan , dan juga dapat dnyatakan sebagai suatu harga pada suatu arah tertentu. Jika tidak ada arah yang ditentukan dan harga power gain tidak dinyatakan sebagai suatu fungsi dari dan , diasumsikan sebagai gain maksimum.

Direktivatas dapat ditulis sebagai D =

4 HP 0 HP
0

(2.10)

Direktivitas dapat menyatakan gain suatu antena jika seluruh daya input menjadi daya radiasi. Dan hal ini tidak mungkin terjadi karena adanya losses pada daya input. Bagian daya input (Pin) yang tidak muncul sebagai daya radiasi diserap oleh antena dan struktur yang dekat dengannya. Hal tersebut menimbulkan suatu definisi baru, yaitu yang disebut dengan efisiensi radiasi, dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :

e=

P r P m

(8.11)

dengan catatan bahwa harga e diantara nol dan satu ( 0 < e < 1) atau ( 0 < e < 100%). Sehingga gain maksimum suatu antena sama dengan direktivitas dikalikan dengan efisiensi dari antena, yang dapat dinyatakan sebagai berikut : G= e D (8.12)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.

SISTEM TRANSMISI TELEKOMUNIKASI

Anda mungkin juga menyukai