Anda di halaman 1dari 15

Perencanaan Visual Penataan Produk

23.39 Chalidsurya Blog's

A.Produk dan Jasa Pengertian produk dapat ditafsirkan secara sempit dan secara luas. Dalam pengertian sempit produk adalah barang kebutuhan yang ditujukan untuk memenuhi keinginan konsumen. Dalam arti luas produk adalah sekumpulan atribut baik yang nyata maupun tidak nyata yang melengkapi barang. Secara lebih lengkap yang dimaksud produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba ( nyata ) ataupun tidak dapat diraba ( tidak nyata ) termasuk bungkus/ kemasan, warna, harga, pelayanan yang diterima pembeli guna memuaskan keinginan atau kebutuhan. Sebagi contoh, apabila kita membeli Sabun mandi maka yang kita beli bukan hanya sabun mandinya saja, tetapi juga termasuk Merk, kemasan, aroma, pelayanan dan lainnya. Sebaliknya apabila kita akan membuat suatu produk untuk dijual maka harus dipertimbangkan pula bagaimana kemasannya, warnanya, pelayanannya dan sebagainya yang akan melengkapi produk tersebut sehingga dapat lebih memuaskan konsumen. Disamping produk terdapat pula istilah Jasa. Pada dasarnya adalah sama, bahwa Jasa atau barang jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang sifatnya Intangible ( tidak nyata, tetapi dapat dirasakan manfaatnya). Sifat dari barang jasa yakni tidak dapat disimpan, artinya konsumsi dan produksinya waktunya bersamaan. Sebagai contoh bila kita menyaksikan pertunjukan film disebuah gedung bioskop dengan membeli tiket masuk, maka saat Film diputar itulah ( di produksi ) kita menikmati jasa ( mengkonsumsi ) jasa hiburan Secara umum maka dalam dunia bisnis terdapat perusahaan yang memproduksi barang, dan terdapat pula perusahaan yang memproduksi Jasa ( service ). Mengingat luasnya jasa yang bisa ditawarkan kepada konsumen,maka perusahaan Jasa dapat dikelompokkan antara lain sebagai berikut; 1. 2. 3. 4. 5. Personal service, yakni berbagai usaha yang beertujuan untuk memuaskan kebutuhan yang bersifat perseorangan. Contoh; Salon kecantikan, penjahit, Pijat refleksi, pangkas rambut dan yang lainnya Business service, yakni berbagai usaha yang menjual jasa untuk bidang bisnis. Contoh; Perusahaan periklanan, perusahaan Cargo, Konsultan usaha dan sebagainya Entertainment service, yakni berbagai usaha yang bergerak dalam bidang hiburan. Contoh; Gedung bioskop, Obyek wisata dan sebagainya Financial service, yakni berbagai usaha yang bergerak dibidang kredit dan uang. Misalnya; Bank, Asuransi, Pegadaian dan lainnya Repair and maintenance service, yakni perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang perbaikan dan pemeliharaan. Misalnya; bengkel motor, perbaikan AC, pemborong bangunan, perusahaan Cleaning service dan sebagainya B .Penggolongan barang/ produk Barang/ jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sangatlah banyak jenis dan jumlahnya. Makin maju masyarakat dalam suatu wilayah, maka makin banyak pula jenis barang yang ditawarkan

Di negara Jepang yang dikenal sangat maju, maka barang yang beredar disana sangatlah banyak jenis dan jumlahnya. Hal ini berbeda tentunya dengan negara lain yang termasuk kelompok negara sedang berkembang. Guna memudahkan kegiatan pemasaran, pada umumnya penggolongan barang berdasarkan atas tujuan pemakaiannya yakni barang Konsumsi dan barang Industri 1. Barang konsumsi Yang dimaksud barang konsumsi adalah barang kebutuhan yang dibeli oleh konsumen untuk digunakan/ dikonsumsi. Karena dikonsumsi tentunya barang tersebut suatu saat akan habis. Secara sederhana barang konsumsi adalah barang dibeli oleh konsumen akhir untuk dihabiskan. Dalam hal ini barang konsumsi dibedakan atas tiga macam golongan

Convenience goods ( barang konvenien ) Barang konvenien adalah yang mudah dipakai, dimana kita membelinya dapat disembarang tempat dan tidak memerlukan banyak pengorbanan serta dapat dibeli setiap waktu. Misalnya; Sabun mandi, rokok, air mineral, obat nyamuk dan yang lainnya

Shopping goods ( barang shoping ) Barang shoping adalah kelompok barang dimana untuk membelinya harus melalui proses mencari dan mempertimbangkan masak- masak misalnya membanding- bandingkan kualitas, harga, pelayanan dan sebagainya.Sehingga untuk membeli barang shoping, orang bersedia untuk mengorbankan waktu mencari ketempat yang agak jauh. Barang shoping terdiri dari; 1.Barang fashion, yakni barang yang mempunyai ciri khas atau model dan model tersebut akan berganti pada kurun waktu tertentu. Misalnya; pakaian, sepatu, tas dan sebagainya. Barang ini banyak tersedia dipusat perbelanjaan, dan dalam penataan produknya harus menarik agar memiliki daya jual 2.Barang yang memerlukan pelayanan, yakni barang yang tahan lama dan bernilai tinggi serta memerlukan pemeliharan dan pelayanan. Contoh; Alat- alat rumah tangga, barang elektronok dan yang lainnnya

Specialty goods ( barang spesial ) Barang spesial adalah barang yang mimiliki ciri tertentu dan hanya dapat dibeli pada tempat tertentu pula. Dalam hal ini pembeli yang ingin memperoleh barang tersebut harus mengeluarkan pengorbanan istimewa. Contoh barang spesial misalnya Lukisan, barang- barang antik, mobil mewah dan lainnya

Penggolongan barang konsumsi tersebut sangatlah relatih karena bagi seseorang. Mobil bagi konsumen biasa merupakan barang spesial. Tetapi bagi orang yang kaya mobil dapat merupakan barang shoping. Sehingga satu barang tertentu dapat dapat dimasukkan pada beberapa golongan karena pembelinya berbeda Untuk memudahkan kegiatan pemasaran dan penatan barang pada barang konsumsi dapat dilihat dari berbagai aspek seperti pada tabel Pola pembelian dan Pola pemasaran barang konsumsi seperti pada tabel berikut

POLA PEMBELIAN BARANG KONSUMSI

Kelompok barang Aspek pertimbangan Convinience goods Shopping goods Specialty goods

1.Pengorbanan waktu dan tenaga saat membeli

Sedikit

Banyak

Relatif

2. Memperbandingkan harga, kualitas dan pelayanan Tidak Ya Relatif

3..Waktu merencanakan pembelian Sedikit Banyak Banyak sekali

4.Sifat pemuasan terhadap pembeli Cepat 5.Frekuensi pembelian Relatif lama Relatif lama

Sering

Jarang

Jarang

POLA PEMASARAN BARANG KONSUMSI

Kelompok barang Aspek pertimbangan Convinience goods Shopping goods Specialty goods

1. Rantai distribusi 2.Perputaran persediaan barang 3.Penting tidaknya daya tarik kemasan

Panjang Cepat

Sedang Sedang

Pendek Rendah

Sangat penting 4.Penting mana antara Merek produk atau nama Toko

Tidak terlalu penting Nama toko

Tidak penting

5.Tingkat persaingan

Merek produk

Keduanya

Relatif Tinggi Rendah

2.Barang Industri Barang industri adalah barang- barang yang dibeli guna diproses lebih lanjut untuk kepentingan industri. Konsumen barang industri adalah Perusahaan atau organisasi lainnya. Dalam hal ini barang industri dapat dibedakan dalam lima golongan

Bahan baku

Yang dimaksud bahan baku adalah bahan pokok untuk memmbuat barang/ produk lain, misalnya Jerami untuk membuat kertas, karet untu membuat ban, kapas untuk membuat benang

Komponen dan barang setengah jadi Komponen dan barang setengah jaadi adalah barang yang sudah dalam proses produksi dan digunakan untuk melengkapi produk akhir. Termasuk dalam jenis ini adalah benang untuk membuat tekstil, kain untuk membuat baju, plastik untuk membuat jok mobil

Perlengkapan operasional Perlengkapan operasi adalah barang- barang yang dapat digunakan untuk membantu lanncarnya proses produksi maupun kegiatan lain dalam perusahaan.Dalam golongan ini termasuk juga perbekalan yang dapat dipakai untuk jangka waktu yang lama. Misalnya; meja kursi almari arsip untuk ruang kerja, minyak pelumas untuk mesin- mesin dan yang lainnya

Instalasi Instalasi adalah alat produksi utama dalam pabrik/ perusahaan yang dapat dipakai untuk jangka waktu relatif lama guna memproduksi barang. Contoh; mesin cetak pada sebuah perusahaan percetakan, mesin penggilingan padi, mesin bubut dan lainnya

Peralatan ekstra Peralatan ekstra adalah alat- alat yang dipakai untuk membantu instalasi, seperti Forllift dalam sebuah pabrik, gerobak, truk dan yang lainnya Dalam hal pemasaran barang- barang industri akan sangat berbeda dengan barang konsumsi. Untuk barang konsumsi ( consumer goods ) kegiatan periklanan dan promosi melalui berbagai media harus banyak dilakukan agar produk bisa cepat menembus pasar. Kegiatan penataan produk pada toko- toko eceran sangat diperlukan agar produk tersebut memiliki daya jual. Sebaliknya untuk barang- barang Industri ( industrial goods ) dalam kegiatan pemasarannya akan banyak menggunakan cara Personal selling ( Penjualan perseorangan ), yakni mendatangi calon pembeli ( perusahaan ) guna menawarkan produk. Tentunya dalam hal ini bukan penataan produk yang diperlukan tetapi penjelasan produk dan demontrasi penggunaan produk sangat diperlukan B. Merek dan kemasan produk Apabila kita akan membeli sebuah barang disebuah toko, umumnya kita akan memilih, dan menetukan merek atau cap tertentu. Bahkan saat membeli tanpa menyebutkan jenis produknya. Contoh; bila kita akan membeli ballpoint, kita menyebut beli Boxy. Bila membeli air mineral kita menyebut membeli Aqua. Bahkan kita menyebut Jarum saat disuruh membeli rokok. Dari contoh tersebut terlihat begitu besar peran Merek dalam penjualan sebuah produk.

Pengertian Merek yang disebut juga Cap atau Brand, adalah suatu tanda atau simbul yang memberikan identitas suatu barang. Seorang ahli Marketing William J. Stanton menulis sebagai berikut; A Brand is a name, term, symbol, or design, or combination of them which is intended to identify the goods or services of one seller or group of sellers and to differentiate them from those of competitors. Terjemahan secara bebasnya, yang dimaksud Brand/ cap atau Merek adalah nama, istilah/ kata- kata, simbol/ tanda/ gambar atau kombinasi dari semua itu yang dimaksudkan untuk identitas barang/ jasa guna membedakan dengan pesaingnya. Secara sederhana bahwa Merek layaknya nama bagi seseorang. Melalui Merk/ cap atau Brand perusahaan mengharapkan adanya kesan positif atau Brand Image terhadap produknya. Sebagai contoh bila kita membeli sabun cuci Merek Dua Gadis misalnya, dan setelah digunakan untuk mencuci baju ternyata bagus/ sesuai dengan keinginannya, maka suatu saat bila sabun cuci tersebut habis akan membeli Merk yang sama. Bahkan ia akan memberitahukan kepada temannya untuk memcoba membeli merk yang pernah dibelinya. Melalui Merk tersebut perusahaan akan memperoleh banyak manfaat. Dengan demikian pada dasarnya Merk dapat menunjukkan kualitas produk Menurut Undang- undang No. 15 tahun 2001 Tentang Merek menjelaskan bahwa yang dimaksud Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf- huruf, angka- angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur- unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa. Selanjutnya menurut undang- undang tersebut terdapat merek Dagang dan merek Jasa. Merek Dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama- sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang sejenis lainnya. Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama- sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang sejenis lainnya. Dari pengertian tersebut diatas bahwa Merek dapat diberikan untuk identitas Barang maupun jasa Bagi konsumen manfaat membeli produk dengan Merk atau Cap tertentu akan merupakan perlindungan terhadap dirinya. Sebagai contoh seseorang membeli Biskuit dengan Merk ABS, setelah dikonsumsi ternyata sekeluarga mualmual/ muntah dan ternyata pula hal ini terjadi pada beberaapa konsumen. Dalam hal ini pihak konsumen akan terlindungi karena dapat mengajukan Complain ( keluhan ) dan bahkan membuat tuntutan hukum. Dengan demikian perusahaan yang menentukan merk tertentu tidak akan gegabah dalam membuat produknya. Dalam strategi Merk, terdapat pula produk yang dibuat sengaja tanpa Merk meskipun perusahaannya resmi/ legal. Hal ini menyatakan bahwa perusahaan tidak menjamin kualitas barang. Artinya produk tanpa merk umumnya selalu dijual dengan harga lebih rendah karena kualitas relatif rendah barang tetapi juga untuk produk Jasa lainnya. Rumah makan Padang , memberikan nama Salero untuk usahanya, agar konsumen menjadi mudah untuk mengenalnya dan bahkan memberitahukan kepada konsumen lainnya. Tanpa nama tersebut konsumen akan sulit untuk memberitahukan kepada konsumen lain. Hal ini tentunya akan merugikan pemilik usaha.Jadi nama Salero tadi adalah merupakan Merek/ Cap atau Brand Image. Demikian juga untuk toko bangunan Sejahtera misalnya.

Agar supaya Merek yang dibuat dapat benar-benar sesuai dengan maksud tujuannya maka secara teori terdapat beberapa persyaratan untuk memilih dan menentukan merek antara lain; 1. Mudah diingat Dalam memilih merek harus menggunakan kata- kata atau gambar-gambar yang mudah diingat. Agar mudah diingat maka harus digunakan kata- kata yang singkat dan tentunya mudah dieja/ diucapkan. Bila menggunakan gambar haruslah dengan bentuk dan warna yang menarik. Demikian juga bila dalam merek tersebut menggunakan simbol 2. Menimbulkan kesan positif Menimbulkan kesan positif artinya bahwa Merek yang dipilih sebaiknya berkaitan dengan produknya. Sehingga dapat memberikan sugesti positif terhadap calon pembeli. Sebagai contoh; sebuah Apotik atau toko obat akan lebih tepat bila memberikan nama/ merek tokonya Sumber sehat 3. Tepat untuk kegiatan Promosi Selain kedua syarat tersebut diatas, merek yang dipilih tepat digunakan untuk promosi guna meningkatkan penjualan. Untuk itu pemilihan kata yang singkat, mudah diingat serta menggunakan huruf dan simbul dengan bentuk menarik harus benar- benar diperhatikan. Persyaratan tersebut diatas pada dasarnya tidak merupakan keharusan, karena dalam prakteknya banyak pula produk yang menggunakan merek menurut seleranya sendiri ternyata produknya dengan mudah dapat menembus pasar. Jadi pada akhirnya pemilihan Merek/ cap atau Brand tergantung pada keyakinan produsen itu sendiri Agar merek memiliki kedudukan hukum yang kuat, maka merek harus didaftarkan. Namun dalam Undang- undang nomor 15 tentang Merek , dinyatakan bahwa tidak semua merek dapat didaftarkan. Merek yang tidak dapat didaftar adalah yang mengandung salah satu unsur dibawah ini; 1. 2. 3. Bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum, artinya menggunakan kata atau tanda yang umumnya digunakan dalam simbul- simbul agama Kata/ simbul tersebut telah menjadi milik umum, misalnya tanda tengkorak diatas dua tulang bersilang, yang secara umum telah diketahui sebagai tanda bahaya Kata/ simbul merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimintakan pendaftaran. Misalnya kata Kacang atau gambar kacang untuk produk kacang Selanjutnya merek yang didaftarkanpun dapat ditolak. Penolakan pendaftaran terjadi apabila ; 1. Merek yang dimaksudkan mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek milik orang lain yang sudah terdaftar lebih dahulu untuk barang atau jasa sejenis yang termasuk dalam satu kelas

2. 3.

Merek yang dimaksud merupakan atau menyerupai nama orang terkenal, foto, merek dan nama Badan hukum yang dimiliki orang lain yang sudah terkenal kecuali atas persetujuan tertulis dari yang bersangkutan Merek yang dimaksud merupakan peniruan atau menyerupai nama atau singkatan nama, bendera, lambang atau simbol atau emblem dari suatu negara atau lembaga nasional maupum internasional kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang

4. 5.

Merek yang dimaksud merupakan peniruan atau menyerupai tanda atau cap atau stempel resmi yang digunakan oleh negara atau lembaga pemerintah, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang Merek yang dimaksud merupakan atau menyerupai ciptaan orang lain yang dilindungi hak cipta, kecuali atas persetujuan tertulis dari pemegang hak Demikian beberapa penjelasan tentang Merek yang telah diatur dalam undang- undang Selanjutnya, atribut produk yang sangat berdekatan dengan merek/ cap atau Brand adalah Kemasan. Yang dimaksud Kemasan atau packaging adalah penempatan produk kedalam suatu tempat atau wadah ( container ) atau yang sejenisnya yang terbuat dari timah, karton, kain, plastik, gelas, botol, kaleng dan bahan lainnya yang dibuat oleh produsen untuk disampaikan kepada konsumen. Dari pengertian tersebut diatas, dinyatakan bahwa kemasan dibuat dari berbagai bahan dan dibuat oleh produsen. Selanjutnya kemasan tersebut akan sampai ketangan konsumen akhir, karena kemasan tersebut melekat dengan produknya. Sebagai contoh bila kita membeli sabun mandi maka kemasan sabun tersebut akan berada dekat kita sampai dengan saat kita membuka kemasan untuk digunakan. Hal tersebut berbeda dengan istilah pengepakan (packing ). Pengepakan sebatas untuk memudahkan kegiatan pengangkutan/ pengiriman guna melindungi barang selama dalam perjalanan Dalam kegiatan pemasaran peran kemasan memiliki arti yang sangat penting dalam peningkatan volume penjualan. Seseorang membeli produk bukan semata untuk mendapatkan isinya,tetapi diawali dengan ketertarikan terhadap bentuk, warna, ukuran kemasannya. Seorang ibu rumah tangga hendak membeli sabun colek ( cream ), dan kebetulan ingin mendapatkan gelas. Maka pilihannya jatuh pada sabun yang dikemas dalam gelas. Demikian beberapa contoh peran penting kemasan dalam peningkatan penjualan Guna membuat kemasan yang baik memenuhi beberapa persyaratan antara lain;

Kemasan harus dapat memberikan perlindungan terhadap barang yang dikemas. Artinya kemasan tersebut harus dapat melindungi produk dari kerusakan, penguapan, dan lainnya Kemasan harus dapat memberikan berbagai kemudahan terhadap pemakainya. Yang dimaksud kemudahan disini bahwa kemasan tersebut harus mudah dibuka, mudah diletakkan, mudah dibawa, mudah disimpan dan sebagainya Kemasan harus dibuat dalam bentuk, ukuran, warna, gambar yang menarik. Dengan kemasan tersebut konsumen akan mengetahui cara penggunaannya, jaminan yang diberikan. Hal ini penting agar kemasan tersebut memiliki daya jual

Kemasan yang dibuat, harus dapat digunakan untuk kegiatan promosi. Untuk itu dalam kemasan perlu diberi tanda, simbul, tulisan, keterangan atau hal- hal lain yang bersifat promosi yakni membujuk serta mempengaruhi.

Agar produk dan kemasannya dapat memiliki daya jual yang tinggi, beberapa bentuk pengemasan dilakukan oleh perusahaan antara lain;

Pengemasan Kaleidoskopik Pembungkusan ini dibuat sedemikian rupa sehingga orang akan membeli isinya, walaupun yang diinginkan adalah kemasannya. Contoh beberapa produk susu bubuk, dalam kemasannya terdapat kertas karton ceritera/ komik bersambung. Anak- anak selain memerlukan susunya, mereka dapat membaca ceritera/ komik tersebut

Bungkus guna ganda ( dual use ) Bungkus guna ganda adalah bentuk kemasan dimana setelah isinya dimanfaatkan, konsumen dapat memanfaatkan kemasan yang pada dasarnya kemasan tersebut adalah produk lain yang dijadikan wadah/ tempat. Contoh; Sabun cuci deterjen yang dikemas dalam sebuah ember plastik, biskuit yang dikemas dalam sebuah stoples dan yang lainnya. Melalui cara ini produsen akan mendapat dua keuntungan yakni dari penjualan produk dan keuntungan dari menjual wadah ember atau stoples tersebut.

Bungkus berisi ganda ( multiple packaging ) Bungkus berisi ganda adalah model pengemasan dimana dalam satu tempat/ wadah kemasan terdapat beberapa jenis barang yang saling berkaitan. Misalnya dalam kemasan pasta gigi terdapat sikat gigi, dalam kemasan cairan pembersih lantai terdapat kain pel dan sebagainya. Melalui cara ini konsumen tergerak untuk membeli karena mendapat bonus/ tambahan barang Dari uraian tersebut diatas dapat dipahami bahwa merek dan kemasan yang direncanakan secara baik akan dapat meningkatkan volume penjualan. Disamping itu merek dan kemasan dapat digunakan untuk kegiatan promosi perusahaan. Ungkapan dalam bahasa Inggris mengatakan; Packaging is a star salesman who paid no comission. Kemasan adalah bintang Salesman yang tidak pernah mendapatkan komisi/ bayaran. Dengan kata lain bahwa berpromosi melalui kemasan adalah gratis karena melalui kemasan yang dibuat produsen dapat menitipkan pesanpesan membujuk. Dan lebih dari itu, kemasan tersebut akan sampai dan berada pada konsumen akhir. Hal ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan berpromosi melalui TV atau Radio yang harus membayar mahal dan hanya berupa gambar sekilas yang mungkin segera dilupakan C. Pengembangan produk Pada dasarnya setiap perusahaan dituntut untuk selalu berusaha meningkatkan kualitas dan pelayanan barang/jasa serta berupaya untuk menemukan produk baru agar dapat lebih menambah kepuasan konsumen. Apabila hal ini kurang diperhatikan oleh produsen, sedangkan produsen lain sangat agresif dalam pengembangan produk maka dapat dipastikan bahwa konsumen akan berpindah kepada produk saingan. Agar perusahaan dapat tetap bertahan serta memperoleh keuntungan maka beberapa hal yang berkaitan dengan pengembangan produk harus dilakukan melalui berbagai cara antara lain;

1.

Usaha perbaikan produk dan melalukan inovasi Memperbaiki produk yang sudah ada adalah melakukan pembaharuan terhadap produk bukan dalam artian kualitas semata tetapi dapat berupa usaha mencari penggunaan baru dari produk yang sudah ada serta usaha untuk memperbesar tingkat konsumsi dengan membuat kemasan yang lebih besar. Misalnya Coca cola dan Pepsi cola membuat kemasan ukuran 1 liter, Air mineral Aqua membuat kemasan 1 galon atau 19 liter

2.

Memperluas product line( lini produk ) Lini produk adalah sekelompok produk yang berhubungan erat satu sama lain karena fungsinya yang serupa. Tujuan memperluas product line adalah untuk menawarkan lebih banyak alternatif pilihan kepada calon konsumen. Sebuah perusahaan yang memproduksi Lemari es, memperluas produknya dengan membuat freezer( lemari pendingin ), dan alat pendingin udara( air condition )

3.

Pengembangan produk merek Pengembangan produk merek adalah membuat berbagai variasi produk berdasar produk yang sudah ada. Strategi yang dilakukan dapat melalui;

Brand extension, yakni membuat berbagai produk berdasar kesuksesan merek yang sudah ada. Contoh; merek ABC yang semula dikenal dengan produk sirupnya, kini telah mengembangkan berbagai produk seperti Kopi bubuk, mie instant, sambal dan yang lainnya. Hal ini dilakukan karena kesuksesan merek ABC Multi brand strategi, yakni dengan membuat produk baru dengan merek lain dan berada pada kelompok barang yang sama. Contoh; Merek Aqua yang semula hanya memproduksi air mineral,kemudian mengeluarkan Mi zone

4.

Meniru strategi pesaing Dalam kegiatan pengembangan produk perusahaan harus menyediakan biaya yang relatif besar guna penelitian dan pembuatan prototyipe yang mungkin pada akhirnya hasil yang diperoleh tidak sepenuhnya sesuai dengan selera dan keinginan konsumen. Apabila hal ini terjadi pengembangan produk tersebut akan gagal. Sehubungan hal tersebut banyak perusahaan dalam pengembangan produknya dilakukan dengan meniru apa yang telah dilakukan oleh pesaing. Dengan strategi ini resiko kegagalan produk menjadi lebih kecil. Meniru strategi pesaing ini harus dilakukan pada timimg/ waktu yang tepat dimana belum banyak yang meniru, sehingga tingkat persaingannya belum besar. Contoh; pada saat Aqua muncul dan berhasil dipasarkan, tidak lama kemudian muncul beberapa merek lain sebagai follower/ pengikut dan ikut menikmati keberhasilan

D. Perencanaan visual penataan produk

Teknik visual dalam penataan produk dan tokonya memegang peran yang sangat penting karena hal ini menyangkut masalah kenyamanan konsumen dalam berbelanja. Penataan produk yang baik dengan didukung oleh tehnik visual yang tepat akan menyebabkan pengunjung merasa betah didalam toko, yang berarti peluang untuk membelanjakan uangnya lebih banyak. Dengan demikian perkembangan toko sangat dipengaruhi oleh perencanaan visualnya, yang menekankan pada kesan penglihatan diluar toko, penglihatan terhadap barang dagangan dan suasana dalam toko serta apa yang dirasakan melalui pelayanan para wiraniaganya. Melalui panca indra khususnya mata dan rasa, konsumen diharapkan memiliki citra positif terhadap toko( store image ) secara keseluruhan Salah satu hal penting dan berperan dalam membangun pencitraan terhadap toko adalah mempertimbangkan masalah Atmosphere (suasana) dan keadaan pisik toko yang terdiri atas 3 hal penting yakni; 1.Suasana luar toko ( Exterior ) Yang dimaksuk dengan suasana luar toko adalah segala karakteristik pisik diluar toko yang dirancang dengan baik sehingga memiliki daya tarik bagi konsumen untuk masuk kedalam toko dan berbelanja. Karakteristik luar toko meliputi;

Pandangan depan toko ( storefront ) Pandangan depan toko adalah keseluruhan bangunan pisik toko yang nampak dari luar. Bangunan luar yang tertata dengan baik akan menimbulkan kesan tersendiri bagi konsumen. Melalui penataan depan bangunan toko pemilik dapat menciptakan citra toko seperti misalnya; mewah, conservative, progresive dan lainnya. Suasana luar toko dapat diciptakan melalui penataan taman, air mancur dan lainnya. Hal lain yang bewrkaitan dengan kesan terhadap toko adalah akses menuju kelokasi toko. Daerah macet misalnya akan menyebabkan orang agak enggan berbelanja ke toko tersebut

Pintu masuk toko ( entrance ) Penataan pintu masuk toko harus ditata dengan baik dan hati- hati, karena hal ini juga akan dapat meningkatkan citra toko. Terdapat tiga hal yang harus dipertimbangkan yakni; 1.Jumlah pintu masuk, yakni apakah cukup satu pintu atau lebih dari satu pintu. Hal ini tentunya tergantung pada bersar/ kecilnya toko 2.Jenis pintu masuk, yakni apakah yang berbentu rolling door, tarik dan dorong ( push/ pull ) ataukah yang buka tutut otomatis 3.Jalan masuk ketoko, apakah dibuat sederhana ataukah sedikit mewah ataukah jalan masuk yang lebar. Namun perlu dipertimbangkan bila pintu masuk dibuat lebar, sedangkan ruang gerak ( space ) pembeli dalam berbelanja sempit akan menimbulkan kesan yang kurang baik

Etalase/ jendela pajangan luar ( window display ) Window display adalah pajanagan luar toko, ditujukan untuk menarik masuk kedalam toko serta mambangun citra toko. Melalui penataan yang baik dari berbagai barang pada jendela pajangan, konsumen akan tergerak untuk berhenti melihat dan pada akhirnya diharapkan masuk kedalam toko

Halaman parkir Halaman parkir memiliki arti penting dalam membangun citra toko. Dengan menyediakan tempat parkir yang cukup luas dan tertata serta gratis, akan memotivasi calon konsumen masuk kedalam toko. Pada toko eceran yang dikelola secara modern, halan parkir dilengkapi dengan taman dan tempat duduk peneduh menunggu keluarga yang sedang berbelanja

2.Suasana umum dalam toko ( General Interior ) Pada saat calon pembeli masuk dan berada dalam toko, banyak hal yang mempengaruhi kesannya. Sebagai contoh seorang calon pembeli, yang begitu masuk kedalam toko langsung merasakan sejuknya udara/AC, dan harumnya ruangan serta ramahnya pramuniaga, maka dapat dipastikan akan timbul kesan tertentu dihati calon konsumen tersebut. Berbagai hal yang mempengaruhi pembentukan kesan setelah pembeli berada dalam toko antara lain;

Penempatan barang dagangan Pada usaha bisnis eceran modern seperti swalayan, minimarket ataupun departemen store, penempatan barang dagangan pada rak- rak toko merupakan tempat menjual sekaligus membangun merek karena sangat mungkin toko menjadi lokasi dimana konsumen pertama kali melihat suatu merek tertentu. Dengan demikian toko melalui penempatan dan penataan barang merupakan ajang pertempuran merek/ brand yang hiruk pikuk. Puluhan bahkan ratusan merek saling sodok menyodok untuk memperebutkan minat konsumen. Disamping itu, keramahtamahan pramuniaga, kasir dan dan pegawai toko lainnya sangatlah penting, karena pada dasarnya yang dituntut oleh konsumen bukan saja harga dan kualitas barang tetapi juga pelayanan

Penempatan mesin cash register Penempatan cash register, computer atau mesin hitung lainnya harus pada posisi dan tempat serta jumlah yang tepat, karena hal ini akan mempengaruhi terhadap kelancaran pembayaran . Penempatan cash register tidak harus selalu dekat pintu keluar. Pada sebuah toko buku besar dan Departemen store, penempatan cash register justru umumnya ditengah

Lantai toko

Lantai toko dapat terbuat dari keramik, semen, papan/ kayu, karpet dan bahan lainnya. Agar citra terhadap barang dan toko menjadi tinggi, maka dalam menata interior memilih bahan lantai memegang peran yang penting karena masing- masing bahan memiliki kesan tersendiri. Sebagai contoh, agar menimbulkan kesan ekslusive toko yang menjual sepatu kualitas tertentu menggunakan karpet tebal sebagai alas lantainya. Sedangkan toko swalayan menggunakan lantai keramik

Warna dan cahaya Pengaruh kombinasi warna dan cahaya lampu sangat penting terhadap pencitraan toko. Warna cerah, warna kombinasi memiliki kesan yang berbeda dibanding dengan warna- warna pastel atau warna dinding yang putih terang. Penggunaan cahaya lampu warna- warni dapat secara langsung atau pantulan, atau lampu yang sebentar- sebentar menyala. Sebagai contoh; Toko pakaian celana Jean dapat memilih warna yang cerah dan terang dengan lampu yang berkedap- kedip guna menimbulkan kesan berani, trendy dan sebagainya. Sedangkan toko yang menjual berbagai barang kebutuhan wanita/ ibu- ibu cenderung memilih warna pastel dengan pencahayaan melalui pantulan agar mendapatkan kesan tertentu

Suara/ musik dan wewangian Suara musik, alunan lagu dan wangi wangian dapat mendorong minat konsumen untuk berbelanja. Salon kecantikan dengan aroma parfume tertentu serta musik yang lembut akan meningkatkan pengunjung. Musik yang berirama slow ditambah dengan wangian tertentu akan mensugesti pembeli untuk melihat- lihat dan berbelanja dengan tenang tanpa tergesa- gesa. Hal ini berbeda bila yang digunakan musik yang berirama keras. Restoran dengan aroma masakan dari dapur akan dapat menbangkitkan selera

Temperatur Udara Temperatur udara dengan suhu tertentu serta aroma wewangian akan sangat menunjang kenyamanan. Calon pembeli menjadi betah untuk berlama-lama, melihat- lihat dan berbelanja. Untuk itu pada sebuah toko umumnya menggunakan alat pendingin ( AC )

Kebersihan Masalah kebersihan toko memegang peranan yang penting. Betapa bagusnya eksterior dan interiornya namun bila tidak didukung dengan pemeliharaan kebersihan, maka kesan terhadap toko menjadi menurun. Pemeliharaan kebersihan meliputi; lantai, rak pajangan, barang dagangan, dinding, jendela, pintu dan yang lainnya. Kebersihan toilet, tempat sampah harus dikosongkan secara teratur. Alat yang umum digunakan untuk menjaga kebersihan adalah Vacum cleaner Keseluruhan hal tersebut diatas harus direncanakan dengan baik sehingga dapat menimbulkan kesan positif terhadap toko.

E. Perlindungan konsumen terhadap produk Meskipun secara umum produk dan jasa telah dibuat secara benar, kadang sering terjadi kesalahan atau kelalaian dan mungkin juga kesengajaan, sehingga konsumen merasa dirugikan setelah membeli/ mengkonsumsi produk Merk tertentu. Setiap konsumen yang dirugikan akibat mengkonsumsi barang/ jasa yang tidak memenuhi aspek kesehatan, keamanan, kenyamanan, dan keselamatan dapat menuntut ganti rugi kepada pelaku usaha Sehubungan hal tersebut maka konsumen dapat merujuk pada Undang- undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen Bab VI ( Tanggung jawab Pelaku Usaha ) Pasal 19 yang berbunyi sebagai berikut; 1. 2. Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran, dan/ atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/ atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan Ganti rugi sebagai mana dimaksud pada ayat 1 dapat berupa pengembalian uang atau penggantian barang dan/ atau jas yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan / atau pemberan santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan peerundang- undangan yang berlaku 3. 4. 5. Pemberian ganti rugi dikalsanakan dalam tenggang waktu 7 ( tujuh ) hari setelah tanggal transaksi Pemberian ganti rugi sebagi mana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 tidak menghapuskan kemungkinan adanya tuntutan pidana berdasarkan pembuktian lebih lanjut mengenai adanya unsur kesalahan Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 tidak berlaku apabila pelaku usaha dapat membuktikan bahwa kesalahan tersebut merupakan kesalahan konsumen Selanjutnya menurut pasal 23 pelaku usaha yang menolak dan/ atau tidak memberikan tanggapan dan/ atau tidak memenuhi ganti rugi atas tuntutan konsumen maka pelaku usaha dapat digugat melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen ( BPSK ) yang mempunyai tugas menyelesaikan sengketa konsumen diluar pengadilan dan juga melakukan pengawasan terhadap Klausula Baku. Anggota BPSK terdiri dari unsur pemerintah, konsumen, dan pelaku usaha. BPSK berkedudukan disetiap pemerintahan kabupaten atau kota diseluruh wilayah Indonesia. Adapun tugas dan wewenang BPSK antara lain; 1. 2. 3. 4. 5. Melaksanakan penanganan dan penyelesaian sengketa konsumen dengan cara melalui mediasi atau arbitrasi atau konsiliasi Memberikan konsultasi perlindungan konsumen. Menerima pengaduan baik tertulis maupun tidak tertulis dari konsumen tentang terjadinya pelanggaran terhadap perlindungan konsumen Memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian dipihak konsumen Menjatuhkan sangsi administratif kepada pelaku usaha yang melanggar ketentuan Pengaduan harus dilakukan dengan menyebut nama dan alamat pengadu ( konsumen ), pelaku usaha dan melampirkan barang/ jasa yang diadukan, bukti perolehan ( Bon, faktur, kwitansi dll) serta keterangan tempat dan waktu dimana barang/ jasa tersebut diperoleh

Penyelesaian sengketa di BPSK dapat dilakukan dengan tiga cara, hal ini tergantung pilihan dan kesepakatan para pihak yang bersengketa yaitu dengan cara konsiliasi, mediasi dan arbritasi. Jika para pihak memilih konsiliasi atau mediasi, maka BPSK hanya bertindak sebagai fasilitator mempertemukan kedua belah pihak. Bentuk dan besarnya ganti rugi ditentukan yang bersengketa Bilamana para pihak memilih dengan cara arbritrase maka konsumen memilih arbiter dari salah satu unsur komsumen yang ada di BPSK, demikian juga pelaku usaha dengan cara yang sama. Selanjutnya keduanya memilih arbiter ketiga dari unsur pemerintah yang akan menjadi ketua majelis. Yang menentukan bentuk dan besarnya ganti rugi adalah majelis BPSK bukan para pihak. Penyelesaian sengketa di BPSK dilakukan berdasarkan prinsip cepat, murah, dan sederhana. Waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan selambat- lambatnya dalam waktu 21 hari kerja terhitung sejak pengaduan konsumen diterima secara benar dan lengkap
Oleh : Chalid Surya

Anda mungkin juga menyukai