Anda di halaman 1dari 10

BAB 2 DEFENISI, ETIOLOGI, KLASIFIKASI, DAN TANDA-TANDA ORAL DISPLASIA 2.1.

Defenisi Dari beberapa literatur terdapat berbagai definisi dari oral displasia. Secara umum definisi oral displasia yaitu suatu kelainan pada rongga mulut dimana terjadi proliferasi yang tidak teratur pada epitel rongga mulut namun bersifat non neoplastik. Displasia adalah hilangnya keseragaman (uniformitas) dan orientasi arsitektural dari epitel rongga mulut. Sebagian pendapat menyatakan terjadi perubahan ukuran dan bentuk sel. Inti sel yang mengalami perubahan berwarna lebih gelap (hiperkromatik) dan berukuran lebih besar daripada selnya sendiri. 1,2,3 Dalam beberapa literatur lainnya, oral displasia disebut pula sebagai Intraepithelial Neoplasia (SIN) atau Squamous Intraepithelial Lesion (SIL). 6 Squamous

Gambar 1 : Gambaran mikroskopis dari sel displasia. (http://en.wikipedia.org/wiki/Dysplasia 06 Maret 2011) 2.2 Etiologi Etiologi oral displasia belum jelas diketahui, namun dari beberapa literatur menjelaskan bahwa lesi oral displasia adalah sebagai pertumbuhan abnormal atau perubahan abnormal dari sel epitel rongga mulut, terjadi proliferasi sel epitel rongga mulut bahkan dapat menjadi karsinoma akibat hal-hal berikut, antara lain : tembakau, alkohol dan faktor-faktor

Universitas Sumatera Utara

lain seperti penyakit kronis, faktor gigi dan mulut, defisiensi nutrisi, jamur, virus dan faktor lingkungan.6,7 Deborah Greenspan dkk (2004), menyatakan bahwa pada umumnya faktor tembakau (rokok) sangat erat hubungannya dengan kejadian oral displasia, termasuk perokok pasif. 7

Gambar 2: Oral displasia atau lesi putih pada lidah. (Jack H, Lee K, Polonowita. Dilemas in managing oral dysplasia : a case report and literature review, Journal of the New Zealnd Medicine Assosiations,2009)

2.3.

Klasifikasi Secara umum klasifikasi dari oral displasia atau sering disebut epithelial dysplasia

atau oral epithelial dysplasia hanya dapat digolongkan berdasarkan gambaran mikroskopik. Terjadinya proliferasi sel epitel pada rongga mulut dibagi ke dalam beberapa tingkatan : 1. 2. 3. 4. 5. Epitelial hiperplasia Mild dysplasia Moderate dysplasia Severe dysplasia Karsinoma in situ Kelima tingkatan oral tersebut dapat dilihat secara mikroskopis, dengan melihat gambaran sitologi dan arsitektur sel epitelnya.6,8

Universitas Sumatera Utara

2.3.1. Epitelial hiperplasia Epitelial hiperplasia adalah salah satu jenis oral epitelial displasia yang paling ringan. Oral displasia jenis ini terjadi proliferasi sel epitel rongga mulut yang paling ringan sehingga sering juga disebut simpel hiperplasia. Oral displasia jenis ini juga non spesifik hiperplasia dan hiperkeratosis. 8,11,21

Gambar 3 : Gambaran mikroskopis epitelial hiperplasia. (Rosin MP, Cheng Xing, Poh C, et al. Use of allelic loss to predict malignant risk for low-grade oral epithelial dysplasia. http://clincancerres.aacrjournals.org/content/6/2/357.full 06 Maret 2011)

2.3.2.

Mild dysplasia Oral displasia jenis ini terjadi proliferasi sel epitel rongga mulut yang lebih banyak

daripada epitel hiperplasia. Hiperplasia terjadi pada sel basal epitel dan nampak adanya hiperkromatis pada inti sel. Lapisan sel epitel yang terkena perubahan adalah pada lapisan ketiga sel epitel terbawah.
3,6,8

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4 : Gambaran mikroskopis mild dysplasia. (Sapp JP, Eversole LR, Wysocki GP. Contemporary oral and Maxillofacial pathology, 2nd ed. St.Louise, Missouri: Mosby, 2004 : 98-102, 16586)

Gambar 5 : Mild dysplasia. (Sapp JP, Eversole LR, Wysocki GP. Contemporary oral and maxillofacial Pathology, 2nd ed. St.Louise, Missouri: Mosby, 2004 : 98-102, 165-86)

2.3.3. Moderate dysplasia Displasia pada tingkat ini sudah terjadi perubahan pada lapisan sel epitel yang tengah sampai diatasnya. Polaritas sel sudah hilang, terjadi kerusakan pada proses pendewasaan dari

Universitas Sumatera Utara

sel basal sampai sel squamous. Hiperplasia pada sel basal. Bentuk sel menjadi tidak seragam karena terjadi kerusakan, pada inti sel terjadi hiperkromatik.6,8

Gambar 6 : Gambaran mikroskopis moderate dysplasia. (Sapp JP, Eversole LR, Wysocki GP. Contemporary oral and Maxillofacial pathology, 2nd ed. St.Louise, Missouri: Mosby, 2004 : 98-102, 165-86)

Gambar 7 : Moderate dysplasia. (Sapp JP, Eversole LR, Wysocki GP. Contemporary oral and Maxillofacial pathology, 2nd ed. St.Louise, Missouri: Mosby, 2004 : 98-102, 165-86) 2.3.4. Severe dysplasia Displasia pada tingkat ini sudah terjadi perubahan pada lapisan sel epitel yang lebih tinggi. Keseluruhan bentuk sel sudah tidak seragam dan tidak ada lagi keteraturan.6,8

Universitas Sumatera Utara

Gambar 8 : Gambaran mikroskopis severe dysplasia. (Sapp JP, Eversole LR, Wysocki GP. Contemporary oral and Maxillofacial pathology, 2nd ed. St.Louise, Missouri: Mosby, 2004 : 98-102, 16586)

Gambar 9 : Severe dysplasia. (Sapp JP, Eversole LR, Wysocki GP. Contemporary oral and Maxillofacial pathology, 2nd ed. St.Louise, Missouri: Mosby, 2004 : 98-102, 165-86)

2.3.5. Karsinoma in situ Displasia pada tingkat ini sudah terjadi perubahan pada keseluruhan lapisan sel epitel. Perubahan sel terjadi keseluruhan, lapisan sel epitel sudah tidak Nampak atau hilang dari atas sampai lapisan terbawah, terjadi perubahan arsitektural sel.10,12,18

Universitas Sumatera Utara

Gambar 10 : Gambaran mikroskopis karsinoma in situ. (Laskin DM. Oral and maxillofacial surgery. Vol. 1. St.Louise,Missouri : Mosby, 2000: 503-5)

Gambar 11: Karsinoma in situ dari mukosa bukal. (Laskin DM. Oral and maxillofacial surgery. Vol. 1. St.Louise,Missouri : Mosby, 2000: 503-5)

2.4

Tanda-tanda oral displasia

Universitas Sumatera Utara

Oral displasia dapat di identifikasi melalu tanda-tanda klinis dan histopatologis. 2.4.1 Tanda-tanda klinis Oral displasia pada rongga mulut ditandai dengan adanya lesi putih (leukoplakia). Lesi ini merupakan lesi pra ganas yaitu kondisi penyakit yang secara klinis belum menunjukkan tanda-tanda yang mengarah pada lesi ganas, namun di dalamnya sudah terjadi perubahan-perubahan patologis yang merupakan pertanda akan terjadinya keganasan. Lebih sering ditemukan pada orang yang berumur diatas 40 tahun, dengan kecenderungan terjadi pada seorang perokok. 10,11,13 Leukoplakia merupakan salah satu kelainan yang terjadi di mukosa rongga mulut. Meskipun leukoplakia tidak termasuk dalam jenis tumor, lesi ini sering meluas sehingga menjadi suatu lesi pra kanker. Leukoplakia merupakan suatu istilah lama yang digunakan untuk menunjukkan adanya suatu bercak putih atau plak yang tidak normal yang terdapat pada membran mukosa. Pendapat lain mengatakan bahwa leukoplakia hanya merupakan suatu bercak putih yang terdapat pada membran mukosa dan sukar untuk dihilangkan atau terkelupas. 19,20,21 Lesi sering nampak di daerah lidah, mukosa rahang bawah dan daerah mukosa pipi . Kadang-kadang terlihat pada daerah langit-langit, garis rahang atas dan bibir bawah. Pada pemeriksaan dengan mata biasa, leukoplakia, lesi nampak sangat bervariasi dari saat mulai terbentuk, warnanya putih yang tak jelas di dasar, tanpa kebengkakan, terlihat normal, menunjukan jaringan yang jelas, berwarna putih, tebal, keras/kasar, bercelah-celah, seperti kutil. Pada beberapa leukoplakia nampak adanya zona yang kemerahan, yang pada beberapa istilah disebut speckled leukoplakia (erythroleukoplakia). Jika dipalpasi, beberapa lesi terasa lunak, halus atau terasa granul halus. Pada beberapa lesi lainnya terasa kasar dan ber-nodul.
10,11,22

Universitas Sumatera Utara

Gambar 12 : Gambaran mikroskopis leukoplakia. (Reichart P.A, Philipsen H.P. Color atlas of dental medicine oral pathology, Switzerland,2008, 73-8)

Gambar 13 : Leukoplakia pada rongga mulut. (Sapp JP, Eversole LR, Wysocki GP. Contemporary oral and maxillofacial pathology, 2nd ed. St.Louise, Missouri: Mosby, 2004 : 98-102, 165-86)

2.4.2. Tanda-tanda histopatologis Oral displasia pada rongga mulut secara histopatologis ditandai dengan adanya perubahan arsitektural dan seluler dari sel epitel. Perubahan histologis terlihat dari hiperkeratosis, displasia dan karsinoma in situ yang terjadi pada sel epitel rongga mulut. 5,14,17 Oral displasia dapat ditunjukkan adanya sel epitel yang abnormal dan kerusakan pertumbuhannya, dari yang a-typia menjadi sel yang inti selnya abnormal. Tingkatan oral displasia dari yang ringan sampai terjadinya karsinoma in-situ hanya dapat jelas dilihat secara mikroskopis. 9,10

Universitas Sumatera Utara

Ciri khas dari oral displasia adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Hilangnya garis atau lapisan sel epitel Bertumpuknya sel basal Lapisan menjadi tak teratur Meningkatnya gambaran sel yang abnormal Terjadinya keratinisasi yang cepat Terjadinya hiperkromatis dan pleomorfis pada inti sel Meningkatnya ratio inti sel sitoplasma Apabila perubahan-perubahan tersebut terjadi penebalan dari sel epitel lapisan atas sampai ke bawah, maka disebut karsinoma in situ. Karsinoma in situ secara klinis tampak datar, merah, halus, dan granuler. Mungkin secara klinis Karsinoma in situ kurang dapat dilihat. Hal ini berbeda dengan hiperkeratosis atau leukoplakia yang dalam pemeriksaan intra oral kelainan tersebut tampak jelas. 5,9,12,16

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai