Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Ikan Tongkol (Euthynus affinis) merupakan salah satu jenis ikan yang banyak digunakan sebagai bahan baku pindang. Ikan tongkol memiliki kandungan histidin yang cukup tinggi, yaitu sekitar 1090 mg/100 gr sehingga memiliki peluang yang cukup tinggi untuk menghasilkan histamin. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh BPTP-Jakarta (1984), ikan tongkol memiliki kadar histamin yang cukup tinggi yaitu berkisar 72,48-89,16 mg%. Histamin merupakan senyawa biogenic amin hasil perombakan asam amino histidin bebas yang berada dalam daging ikan serta terdapat pada berbagai bahan makanan seperti bakso ikan tongkol. Keberadaan amina biogenic dalam makanan ini merupakan indicator makanan itu sudah busuk. Histidin diubah menjadi histamine oleh enzim histidin decarboxylase yang dihasilkan oleh bakteri-bakteri pembentuk histamine seperti bakteri Enterobacter sp. Penambahan metabolit bakteri enterobacter sp dengan teknik in vitro dapat menguraikan histidin menjadi histamine dengan memfokuskan pada organ, jaringan, sel, komponen sel, protein dan biomolekul pada ikan tongkol. Metode ini dilakukan tidak dalam organisme hidup tetapi dalam lingkungan terkontrol, misalnya dalam tabung reaksi atau cawan petri.
Rumusan Masalah : Dari uraian di atas maka didapat rumusan masalah sebagai berikut : Apakah terdapat pengaruh pada proses penguraian histidin menjadi histamine oleh metabolit bakteri enterobacter sp pada pindang ikan tongkol? Pada konsentrasi berapakah proses penguraian histidin menjadi histamine oleh metabolit bakteri enterobater sp memberikan hasil maksimal? Hipotesis Hipotesis dari penelitian ini adalah : Diduga terdapat pengaruh pada proses penguraian histidin menjadi histamine oleh metabolit bakteri enterobacter sp pada pindang ikan tongkol.
Diduga pada konsentrasi 0%, 0,5%, 1%, 1,5%. pada proses penguraian histidin menjadi histamine oleh metabolit bakteri enterobacter sp yang memberikan hasil maksimal. - Variabel Bebas : pemberian kadar metaolit enterobacter sp pada konsentrasi 0%, 0,5%, 1%, 1,5%. - Variabel Terikat : pembentukan histamin dari histidin
Tujuan Penelitian ini adalah : Tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh pada proses penguraian histidin menjadi histamine oleh metabolit bakteri enterobacter sp pada pindang ikan tongkol. Untuk mengetahui konsentrasi pada proses penguraian histidin menjadi histamine oleh metabolit bakteri enterobacter sp yang memberikan hasil maksimal.
Kegunaan Penelitian : Kegunaan Penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan tentang manfaat dari penambahan metabolit bakteri Enterobacter sp terhadap kadar histamin.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen. Tujuan dari penelitian ekperimen adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat
dengan cara memberikan perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen. Penelitian dapat dilakukan tanpa atau dengan kelompok pembanding. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian tahap ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga kali ulangan. Pada uji hipotesisnya menggunakan uji hipotesis dalam satu populasi dimana uji tersebut
Contoh Data Penelitian : Perlakuan Enterobacter sp P1 (0%) P2 (0,5%) P3 (1%) P4 (1,5%) H0 = = 0 Ha = 0 JK = (semua data)2 FK 2 = JK / (n-i) X rata-rata = jumlah keseluruhan data / banyaknya data t hit = (X rata-rata ) / (/n) t tabel (/2 , n-i) A P1A P2A P3A P4A Ulangan B P1B P2B P3B P4B C P1C P2C P3C P4C