Anda di halaman 1dari 17

Mata Kuliah : KEPERAWATAN keluarga Dosen Pembimbing : HASIFAH, S.Kep, Ns, m.

KES

Trend, issue dan masalah dalam keperawatAN KELUARGA (pola asuh keluarga

OLEH: KELOMPOK 3

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NANI HASANUDDIN MAKASSAR 2013

NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. YUSTIKA YUSUF YUNARTI LAM ALI WAHYUNI HIDAYATI YOSEPHA DAI BORO EVI HUDRIYAH HUKOM YUSTINA TUNGA YUNITA JM. MANGAPE WINRI NOMLENI SURIANA TENRI ANGKA

11. ZULFIKAR AZIZ

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah kami yang berjudul GANGGUAN PENDENGARAN (PRESBIKUSIS) PADA LANSIA, ini tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini tak lepas dari bantuan dan campur tangan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh karenannya kami mengucapkan terima kasih yang berlimpah kepada pihak-pihak yang telah membantu kami. Makalah yang kami susun ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu dengan setulus hati kami mengharapkan dukungan dalam bentuk saran dan kritik yang sifatnya membangun , demi kesempurnaan makalah kami yang selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang keperawatan dan pengaplikasinya di tengah masyarakat.

Makassar, Januari 2013 Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. ......... DAFTAR ISI ........................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... A. LATAR BELAKANG ................................................................................ B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................ BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... A. KONSEP DASAR PRESBIKUSIS ............................................................ B. SAP PRESBIKUSIS ................................................................................... BAB III PENUTUP ................................................................................................. A. KESIMPULAN ........................................................................................... B. SARAN .........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zaman sekarang, kita sementara dihidupi dan menghidupi suatu era yang disebut globalisasi. Era ini ditandai oleh media komunikasi dan informasi yang mempunyai peranan sangat besar bagi kehidupan

manusia. Hal ini dicirikan oleh proses pertukaran informasi yang begitu cepat sehingga batas-batas geografis tidak menjadi penghalang untuk mengetahui informasi yang sedang terjadi di suatu wilayah tertentu. Hal ini membawa kesan bahwa media telah menciptakan kampung global bagi umat manusia (global village for human beings). Dalam ilmu

komunikasi, fenomena ini dinamakan komunikasi massa (mass communication). Rakhmat (1985) mengatakan bahwa komunikasi massa ialah suatu bentuk komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik, sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan oleh media massa kepada khalayak dengan tujuan untuk menyampaikan informasi. Dari defenisi di atas, ditemukan bahwa secara inheren media massa dapat dikategorikan menjadi dua, yakni media cetak dan elektronik. Nah jika media komunikasi yang terjadi dewasa ini sebegitu berpengaruh dalam kehidupan masyarakat sekarang, pertanyaan yang lebih menjurus ke arah tulisan ini ialah apa dampak Global Village terhadap sikap dan pola perilaku keluarga? Perlu dijelaskan bahwa perilaku manusia pada hakikatnya merupakan proses interaksi individu dengan lingkungannya.. Sikap dan perilaku menurut pandangan behavioristik dapat dibentuk melalui proses pembiasaan dan pengukuhan lingkungan. Sadar atau tidak melalui proses pembiasan dan pengukuhan yang dilakukan media secara sugestif melalui iklan ataupun tayangan-tayangan lain yang selalu muncul di layar televisi, di kolom-kolom surat kabar dan media internet, telah membentuk perilaku (behavior) manusia menjadi insan yang serba instant, pragmatis, hedonis, kejam, berbagi rasa (share compassion), simpati, empati dan masih masih banyak perilaku lain yang mampu dibentuk oleh media.

B. Tujuan 1. Untuk mengetahui dampak Global Village terhadap sikap dan pola perilaku keluarga. 2. Untuk mengetahui solusi

BAB II PEMBAHASAN
A. Global Village

1. Defenisi
Global Village adalah konsep mengenai perkembangan teknologi komunikasi di mana dunia dianailogikan maenjadih sebuah desa yang sangat besar. Marshall McLuhan memperkenalkan konsep ini pada awal tahun 60-an dalam bukunya yang berjudul Understanding Media: Extension of A Man. Konsep ini berangkat dari pemikiran McLuhan bahwa suatu saat nanti informasi akan sangat terbuka dan dapat diakses oleh semua orang. Pada masa ini, mungkin pemikiran ini tidak terlalu aneh atau luar biasa, tapi pada tahun 60-an ketika saluran TV masih terbatas jangkauannya, internet belum ada, dan radio masih terbatas antardaerah, pemikiran McLuhan dianggap aneh dan radikal. Global Village menjelaskan bahwa tidak ada lagi batas waktu dan tempat yang jelas. Informasi dapat berpindah dari satu tempat ke belahan dunia lain dalam waktu yang sangat singkat, menggunakan teknologi internet. McLuhan meramalkan pada saatnya nanti, manusia akan sangat tergantung pada teknologi, terutama teknologi komunikasi dan informasi. McLuhan memperkirakan apa yang kemudian terjadi pada masa sekarang, di abada ke-20 seperti saat ini. McLuhan memperkirakan pada masa digital dan serba komputer tersebut, persepsi masyarakat akan mengarah kepada perubahan cara serta pola komunikasi. Bagaimana pada saat itu, masyarakat tidak akan menyadari bahwa mereka sedang mengalami sebuah revolusi komunikasi, yang berefek pada komunikasi antarpribadi. Di atas level komunikasi interpersonal yakni komunikasi antara dua-tiga orang, pada masa Global Village benar-benar terjadi trend komunikasi akan

ke arah komunikasi massa, yakni bersifat massal dan luas. Di mana pembicaraan akan suatu topik dapat menjadi konsumsi dan masukan bagi masyarakat luas, kecuali, tentu saja, hal-hal yang bersifat amat rahasia seperti rahasia perusahaan, rahasia negara, keamanan-ketahanan. Semua orang berhak untuk ikut dalam pembicaraan umum, dan juga berhak untuk mengkonsumsinya, tanpa terkecuali. McLuhan menyatakan bahwa Global Village terjadi

sebagai akibat dari penyebaran informasi yang sangat cepat dan luas di masyarakat. Penyebaran yang cepat dan luas ini menggunakan audiovisual teknologi informasi dan komunikasi dan (media massa). Manusia pada masa itu akan lebih menyukai komunikasi yang ateraktif, informatif, menghibur. Perkembangan konsep Global Village, seiring berjalannya waktu terus berkembang. Konsep ini dianggap sesuai dengan keadaan masa kini, yakni teknologi komunikasi, salah satunya adalah internet, terbukti dapat menyatukan dunia. Perkembangan teknologi seperti yang dinyatakan dalam Global Village, membawa dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah orang selalu bisa mengetahui kabar terbaru yang terjadi di tempat lain, dapat berkomunikasi dan terhubung walau dalam jarak ribuan mill, mencari dan bertukar informasi. Adapun dampak negatifnya adalah kecanduan internet, orang tidak dapat hidup tanpa internet, orang yang lebih eksis di dunia maya dibandingkan dunia nyata, yang menggangu hubungan sosialnya dengan orang lain.

2. Global Village di Indonesia


Indonesia telah mengalami penglobalan dalam bidang informasi, sejak kemunculan internet pada pertengahan 90-an. Melalui

internet dan televisi membuat masyarakat sumatera utara mengetahui apa yang sedang terjadi di Jakarta, begitu juga penduduk Jakarta yang dapat melihat apa yang sedang terjadi di Indonesia bagian Timur. Melalui internet, masyarakat antar satu kelompok dapat berhubungan dengan kelompok lain di dunia maya. Implementasi desa global ini, membuat masyarakat yang saling berjauhan dapat saling berkomunikasi dan saling mengamati, dimanfaatkan pemerintah pusat untuk menjangkau dan memonitor pemerintah daerah, apakah pemerintah daerah mengalami jauh itu, masalah, hanya hambatan, apa perlu bantuan, dan dan sebagainya, tidak perlu langsung datang ke daerahnya yang melalui telepon, internet, teknologi komunikasi lainnya. Desa global juga berlaku di pedesaan. Kehadiran internet dengan cepat menyusul, karena adanya perkembangan yang pesat di bidang teknologi dan komunikasi di Indonesia.

3. Dampak Global Village Bagi Keluarga a. Peranan Media Wahyudi (dikutip oleh Yusatie,1998) menyebutkan fungsi media massa, yaitu: (1) menyajikan informasi (2) media pendidikan (3) media hiburan (4) media kontrol sosial b. Pengaruh Positif Media Media memiliki pengaruh positif yakni: (a) pencerdasan anak bangsa (b) menimbulkan kepuasan akan kesenangan dari hiburan (c) menjadi sahabat disaat kesepian (d) terciptanya suasana keakraban dalam keluarga (e) seseorang dapat mencontoh sifat-sifat baik dari tokoh yang ada dalam film dan (f) meningkatkan profesionalisme (Yusiatie,1998) c. Pengaruh Negatif Media

Selain memiliki factor positif, media juga memiliki factor negative. Menurut Yusatie (1998) ada empat pengaruh negative,yakni: (a) mengikis nilai-nilai budaya karena produk impor (b) pola hidup konsumtif (c)seseorang menjadi agresif (d) media menjadi dewa bagi manusia. Selain itu penggunaan internet sebagai salah satu media dapat memberi dampak buruk bagi keluarga yaitu sikap anak-anak dalam keluarga yang semakin mudah berkunjung ke situs-situs yang berisi gambar atau cerita porno, kecanduan pada game online yang mengakibatkan pemborosan, menganggu kesehatan, waktu belajar berkurang, kurangnya perhatian untuk keluarga sehingga rawan terhadap perselisihan dalam keluarga. Selain itu media internet dapat juga mengakibatkan tersebarnya data pribadi sehingga mempengaruhi psikologi anggota keluarga. B. Macam-macam Media Massa 1. Radio
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). 2. Internet Internet (kependekan dari interconnection-networking) secara harfiah ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.

Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. 3. Televisi Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele (, "jauh") dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan. Dan masih banyak lagi media massa lainnya.

C. Sikap dan Perilaku Keluarga


1. Definisi Sikap dan Perilaku Sikap menurut La Pierre yaitu sebagai suatu pola perilaku, tendensi sikap sikap atau kesiapan respon antisipatif, stimuli predisposisi sosial yang untuk telah menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, adalah adalah terhadap atau terkondisikan. Lebih lanjut Soetarno (1994) memberikan definisi pandangan perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap obyek tertentu. Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatu artinya tidak ada sikap tanpa obyek. Sikap diarahkan kepada benda-benda, orang, peritiwa, pandangan, lembaga, norma dan lain-lain. Perilaku sebagai suatu menurut aksi Ensiklopedi dan reaksi Amerika, organisme diartikan terhadap

lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru akan

terwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut rangsangan, dengan demikian maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu pula. Robert Y. Kwick (1972) menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dipelajari.

2. Faktor yang Mempengaruhi Sikap


a. Pengalaman pribadi Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas. b. Kebudayaan B.F. Skinner (dalam, Azwar 2005) menekankan pengaruh lingkungan perilaku (termasuk kebudayaan) yang dalam membentuk sejarah kepribadian seseorang. Kepribadian tidak lain daripada pola yang konsisten menggambarkan reinforcement (penguatan, ganjaran) yang dimiliki. Pola reinforcement dari masyarakat untuk sikap dan perilaku tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku yang lain. c. Orang lain yang dianggap penting Pada umumnya, individu bersikap konformis atau searah dengan sikap orang orang yang dianggapnya penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan

untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut. d. Media Massa Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televisi, radio, mempunyai dan pengaruh besar orang. dalam Adanya pembentukan opini kepercayaan

informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif dan yang dibawa informasi hal tersebut, sehingga apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam mempersepsikan menilai sesuatu terbentuklah arah sikap tertentu. e. Faktor emosi dalam diri. Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian bersifat sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan lebih tahan lama. contohnya bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional adalah prasangka.

3. D.

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Teori Dan Definisi Gangguan pendengaran merupakan suatu keadaan yang menyertai lanjutnya usia. Dengan makin lanjutnya usia terjadi degenerasi primer di organ corti berupa hilangnya sel epitel syaraf yang di mulai pada usia pertengahan (Brockle-hurst and Allen, 1987, Mills, 1985, Rees and Deekert, 1990, Vander Cammen, 1991). Etiologi di bagi menjadi 2 yaitu : Internal dan Eksterna. B. SARAN 1. Di harapkan kepada para pembaca agar memberikan saran yang bersifat membangum demi kesempurnaan makalah ini. 2. Di harapkan kepada para calon dan tenaga kesehatan agar lebih memperhatikan preventif dan promotif demi kurangnya prevalensi penyakit presbikusis. 3. Di harapkan kepada lansia agar tetap aktif.

DAFTAR PUSTAKA http://brantas1984.wordpress.com/2009/05/02/makalah-masalah-%E2%80%93masalah-sensoris-pada-lanjut-usia/ http://darmasriati89.blogspot.com/2010/12/askep-pada-lansia-dengangangguan_24.html

http://ketulian.com/v1/web/index.php?to=article&id=16 http://nindyawddr3gmailcom.blogspot.com/ http://rina-penkes.blogspot.com/2011/03/penkes-gangguan-pendengaran-padalansia.html

http://www.google.co.id/url? sa=t&rct=j&q=PRESBIKUSIS&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CDEQFjAB&u rl=http%3A%2F%2Feprints.undip.ac.id %2F31380%2F3%2FBab_2.pdf&ei=7hPsUITtEcf-lAWhoCgAw&usg=AFQjCNFhyzV4261LCXrn1KVGvj3cBt3fNQ&bvm=bv.1357316858, d.bmk http://www.dokterumum.net/lansia/mengapa-lansia-mengalami-gangguanpendengaran.html http://www.dokterumum.net/lansia/mengapa-lansia-mengalami-gangguanpendengaran.html

Anda mungkin juga menyukai