Anda di halaman 1dari 3

Nama NIM

: Anadya Khaerina : 21080110130044

TUGAS BAHASA INDONESIA

A. Topik Tujuan Penulisan

: Dampak erupsi gunung Merapi. : Menjelaskan dampak erupsi Merapi bagi bangsa Indonesia.

Tesis

: Peristiwa erupsi gunung Merapi memberikan hikmah tersendiri bagi bangsa Indonesia.

B. Pokok-pokok pikiran Selasa, 9 November, status Gunung Merapi masih mengancam Masih terdapat kehidupan di daerah dusun Wonorejo Erupsi Merapi mengakibatkan ketakutan kolektif Merapi disapa dengan Mbah Merapi Seharusnya manusia break dari ide kemajuan yang dirasa linier dan mapan Erupsi Merapi bukan sekadar bencana Memayu Hayuning Buwana Erupsi Merapi dapat mewujudkan kebersamaan Manfaat erupsi Merapi

C. Ringkasan Selasa, 9 November, status Gunung Merapi masih mengancam. Di dusun Wonorejo, sepuluh kilometer dari gunung Merapi masih terdapat

kehidupan masyarakat, meskipun telah terjadi letusan gunung Merapi. Meletusnya gunung Merapi mengakibatkan ketakutan kolektif yang tidak proporsional sehingga gunung Merapi di pandang orang sebagai simbol yang memuat ketransendenan. Kemudian Merapi dipribadikan dan disapa dengan Mbah Merapi. Jika dilihat dengan sudut pandang kenegaraan sekarang, erupsi Merapi merupakan daya dobrak alam yang memaksa manusia untuk berpegang teguh pada yang rasional, terutama untuk pemimpin-pemimpin kita. Erupsi Merapi memaksa manusia semaksimal mungkin untuk menggunakan akal budinya. Seharusnya manusia break dari ide kemajuan yang dirasa linier dan mapan.Sejarah kemajuan yang linier dan mapan ini berkebalikan dengan sejarah alam yang mengandung kebetulan, diskontinuasi, dan disintegrasi. Sejarah alam ini disebut gara-gara dalam konsep Jawa. Gara-gara menguakkan penyimpangan norma-norma dan tatanan yang yang selama ini tertutupi dan dilakukan oleh manusia, terlebih pemimpin kita. Gara-gara ini juga menghanguskan kesaktian, membuat tumpukan harta menjadi sia-sia, dan menimbulkan kegelisahan dan kegundahan tiada tara.

Erupsi Merapi yang merupakan peristiwa alam, bukan sekadar bencana. Erupsi Merapi menuding dan menegur manusia, menyibakkan kesalahan manusia,dan memaksa manusia untuk bertobat dan berpaling lagi kepada Khaliknya dan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Tobat itu akan terlaksana jika setelah erupsi Merapi ini manusia bersamasama mau mewujudkan memayu hayuning buwana, yang selama ini ditinggalkannya.

Memayu hayuning buwana yaitu etika hidup yang menganjurkan: sayangilah alamdan sertakan alam dalam hidupmu, jika kamu ingin selamat.

Memayu hayuning buwana tak hanya berkenaan dengan alam, tetapi juga dengan kesosialan dan kebersamaan. Erupsi Merapi dapat mewujudkan kebersamaan, walau terdapat perbedaan agama.Erupsi Merapi membuka apa yang seharusnya dilakukan agamaagama dan mewujudkan persatuan dan kesatuan. Erupsi Merapi memberi pelajaran yang amat berharga tentang memayu hayuning buwana atau pembangunan semesta, yakni: Kita akan diselamatkan bersama-sama, atau kita tidak akan diselamatkan sama sekali! Erupsi Merapi memiliki dampak positif yang bermanfaat bagi masyarakat yang berupa, pasir dan abu vulkanik yang dapat memberikan kesuburan pada tanaman. Selain itu, erupsi Merapi juga memberi peluang kebudayaan yang dapat dimanfaatkan oleh pemimpin masyarakat, khususnya Sultan Hamengku Buwono X. Sultan memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk terus menyerukan dan mewujudkan hikmah dari erupsi Merapi agar peluang kebudayaan yang tercipta dari erupsi Merapi tidak lenyap karena sifat lupa yang menjadi penyakit khas bangsa.

Anda mungkin juga menyukai