Anda di halaman 1dari 2

Nani nani wa nani nani desu Contoh cara pembacaan dalam pelajaran : 1.

desu = dibaca "des" (huruf u diakhir kata tidak dibaca) 2. gakkou = huruf o dibaca panjang 3. ookii = huruf "o" dan "i" dibaca panjang 4. narimashita = dibaca "narimasta" (huruf "i" tidak dibaca) 5. nihon = dibaca "nihong" (huruf "n" diakhir kata dibaca "ng")

Kosakata : watashi = saya seito = murid sensei = guru gaikokujin = orang asing nihonjin = orang jepang amerikajin = orang amerika anata = anda kaishain = pegawai anata = anda mo = juga de arimasen = bukan hai = ya iie = tidak sou = begitu san = tuan/nyonya jin = bangsa nani jin = orang apa saiban = hakim junsha = polisi

Penggunaan "Wa" Susunan kalimat nominal dalam bahasa jepang adalah sebagai berikut : Pokok kalimat + wa + sebutan + desu Jadi tiap kata yang berkedudukan sebagai pokok kalimat selalu diberi kata wa dan Sesudah sebutan (predikat) harus diberi kata desu. Contoh :

1. 2.

Watashi wa seito desu (saya = pokok kalimat; murid = sebutan) Saya murid Yamada san wa nihonjin desu (Tuan Yamada orang jepang)

Perhatian : Kalau orang jepang menyebutkan nama seseorang, maka dibelakang nama itu selalu ditambah dengan kata san baik untuk pria ataupun wanita. Untuk nama sendiri tidak boleh mempergunakan kata san Contoh : Watashi wa ahmad desu

Penggunaan mo Kata mo dalam bahasa Indonesia artinya juga. Jika subyek sudah mendapatkan kata mo maka kata wa tidak boleh dipergunakan lagi. Contoh :

1. 2. 3.

Yaseru san mo kaishain desu = Yaser juga pegawai. Yaseru san mo kaishain de arimasen = Yaser juga bukan pegawai. san mo rahmato san mo kaishain desu = Baik yaser dan rahmat adalah pegawai.

Kalimat Tanya Ka Kalau kita ingin membentuk kata tanya maka setelah kata desu harus ditambah kata Ka. Contoh :

1. 2.

san mo kaishain desu ka? = Yaser pegawai kah? Hai, sou desu = Ya,benar.

Anda mungkin juga menyukai