Anda di halaman 1dari 44

PENGELOLAAN KEBIDANAN KOMUNITAS

Supported by Sugeng Riyadi

Pendahuluan
Problem solving cycle merupakan proses yang terdiri dari langkah langkah berkesinambungan Meliputi analisa situasi, perumusan masalah secara spesifik, penentuan prioritas masalah, penentuan tujuan, memilih alternatif terbaik, menguraikan alternatif terbaik menjadi rencana operasional dan melaksanakan rencana kegiatan

Supported by Sugeng Riyadi 2

Identifikasi Masalah

Prioritas Masalah

Perumusan Tujuan
Analisa Situasi

Alternatif Rencana Operasional

Menentukan Alternatif

Supported by Sugeng Riyadi

Tujuan Analisa Situasi


Memahami masalah kesehatan secara jelas dan spesifik Mempermudah penentuan prioritas Mempermudah penentuan alternative pemecahan masalah

Supported by Sugeng Riyadi

Surveilen Epidemiologi

Laporan Program

Analisa SItuasi

Survey Khusus

Supervisi

Supported by Sugeng Riyadi

Kerangka konsep

Strategi pemecahan masalah kesehatan ada dua yaitu :


Secara langsung dengan melakukan tindakan untuk mengurangi masalah tersebut Secara tidak langsung dengan intervensi terhadap faktor faktor yang diperkirakan mempengaruhi masalah tersebut

Supported by Sugeng Riyadi

Aspek telaah analisis keadaan dan masalah


Analisis tentang masalah kesehatan Analisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan tersebut HL Bloom telah mengembangkan suatu kerangka konsep tentang hubungan antar faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan

Supported by Sugeng Riyadi

Konsep HL Bloom
Genetika

Lingkungan

Status Kesehatan

Pelayanan kesehatan

Perilaku

Supported by Sugeng Riyadi

Pendekatan Identifikasi Masalah


Masalah

Logis

Pragmatis

Politis

Supported by Sugeng Riyadi

Analisa Situasi Kesehatan


Analisa derajat kesehatan Analisa aspek kependudukan Analisa pelayanan/upaya kesehatan Analisa perilaku kesehatan Analisa lingkungan

Supported by Sugeng Riyadi

10

Analisa Derajat Kesehatan


Analisa derajat kesehatan akan menjelaskan masalah kesehatan apa yang dihadapi Analisis ini akan menghasilkan ukuranukuran derajat kesehatan secara kuantitatif, penyebaran masalah menurut kelompok umur penduduk, menurut tempat dan waktu Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan epidemologis Ukuran yang digunakan adalah angka kematian (mortalitas) dan angka kesakitan (morbiditas)

Supported by Sugeng Riyadi 11

Analisa Derajat Kesehatan

Mortalitas
Angka kematian bayi Penelitian menunjukkan bahwa IMR sangat erat kaitannya dengan kualitas lingkungan hidup, gizi masyarakat, keadaan sosial ekonomi, tingginya IMR menunjukkan bobot masalah mengenai perinatal,: komplikasi kehamilan, perawatan kehamilan, komplikasi persalinan dan perawatan bayi
Supported by Sugeng Riyadi 12

Analisa Derajat Kesehatan


Angka kematian bayi Kematian balita sangat berkaitan dengan kualitas sanitasi rumah tangga dan keadaan gizi anak Angka kematian menurut penyebab berguna untuk melihat penyebabpenyebab atau penyakit apa yang menjadi penyebab utama angka kematian

Supported by Sugeng Riyadi 13

Morbiditas
Incidence rate jumlah kasus baru suatu penyakit tertentu yang terjadi dalam suatu kelompok masyarakat tertentu, dalam masa waktu tertentu pula Prevalence rate jumlah orang yang menderita sakit pada umumnya atau menderita penyakit tertentu dalam suatu kelompok penduduk tertentu dalam suatu masa tertentu

Supported by Sugeng Riyadi 14

Morbiditas
Untuk penyakit akut maka indikator yang baik digunakan adalah angka Incidance Rate Untuk penyakit kronis , penggunaan angka incidence maupun prevalence penting utk mengambarkan keadaan penyakit Case Fatality rate

Supported by Sugeng Riyadi

15

Analisis kependudukan
Jumlah penduduk Pertumbuhan penduduk Struktur umur Mobilitas penduduk Pekerjaan

Supported by Sugeng Riyadi

16

Manfaat Ukuran Demografis


Sebagai denominator ukuran masalah kesehatan Sebagai prediksi beban upaya/program kesehatan Sebagai prediksi masalah kesehatan yang dihadapi

Supported by Sugeng Riyadi

17

Ukuran Demografis

Jumlah penduduk Kesuburan : angka kelahiran kasar, angka kesuburan Kesehatan : angka kematian kasar, angka kematian menurut kelompok umur Laju petumbuhan penduduk Struktur umur Angka ketergantungan Distribusi penduduk Mobilitas penduduk
Supported by Sugeng Riyadi 18

Analisis Pelayanan Kesehatan


Pelayanan atau upaya kesehatan meliputi upaya promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif Analisis ini menghasilkan data atau informasi tentang input, proses, out put dan dampak dari pelayanan kesehatan

Supported by Sugeng Riyadi

19

Analisis Pelayanan Kesehatan


Input aspek ketenagaan kesehatan, biaya, sarana dan prasarana kesehatan Proses pelayanan pengorganisasian, koordinasi, supervisi Output pelayanan cakupan pelayanan, pemanfaatan pelayanan

Supported by Sugeng Riyadi 20

Analisis Perilaku Kesehatan


Analisis ini memberikan gambaran tentang pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat hubungannya dengan kesehatan maupun upaya kesehatan Dapat menggunakan teori pengetahuan, sikap perilaku, atau health belief model .

Supported by Sugeng Riyadi

21

Analisis Perilaku Kesehatan


Persepsi masyarakat tentang pelayanan kesehatan Persepsi tentang pola pencarian pelayanan kesehatan Persepsi tentang penanganan penyakit Peran serta masyarakat atau UKBM Persepsi masyarakat tentang kesehatan ibu dan anak

Supported by Sugeng Riyadi 22

Analisis lingkungan
Analisis lingkungan fisik Analisis lingkungan biologis Analisis lingkungan sosial

Supported by Sugeng Riyadi

23

Analisis lingkungan fisik


Mengambarkan masalah air bersih Keadaan rumah dan pekaranagan (ventilasi, lantai, pencahayaan maupun kebisingan) Limbah rumah tangga (SPAL) Limbah industri Jamban Keluarga

Supported by Sugeng Riyadi

24

Analisis Lingkungan Biologi

Analisis lingkungan biologi mengambarkan vektor penyakit, ternak dan sebagainya

Supported by Sugeng Riyadi

25

Analisis sosial budaya


Gotong royong Arisan Kegiatan bidang kesehatan

Supported by Sugeng Riyadi

26

Penentuan prioritas masalah


Penentuan prioritas masalah dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai yang kurang penting

Supported by Sugeng Riyadi 27

Penentuan Prioritas Masalah

Non Scoring Technique


metode delphiin metode delbeg

Scoring Technique
metode hanlon metode USG metode pembobotan metode dengan formula

Supported by Sugeng Riyadi

28

Delphin Technique
Penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang sama keahliannya. Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus. Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok, Masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

Supported by Sugeng Riyadi 29

Delphin Technique
Dalam penentuan kriteria diawali dengan pembentukan kelompok Sumber data dan informasi yang diperlukan dalam penetapan prioritas masalah berdasarkan

Pengetahuan dan pengalaman Saran dan pendapat nara sumber Peraturan perundangan kesehatan Analisa situasi Sumber informasi lainnya
Supported by Sugeng Riyadi 30

Delbeg Tecnique
Penetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang tidak sama keahliannya. Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta. Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah. Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas.

Supported by Sugeng Riyadi 31

Pembentukan kelompok
Membentuk kelompok dengan anggota 6 10 orang Latar belakang, pengalaman dan pengetahuan yang berbeda-beda Ketua sebaiknya ahli dalam permasalahan yang dibahas

Supported by Sugeng Riyadi

32

Mengkaji dan mengevaluasi kriteria


Seluruh kriteria dari masing- masing anggota dituliskan Kemudian dikaji ulang dan dikelompokkan Kriteria yang sama digabung Jumlah kriteria dapat ditambahkan Semua kriteria jelas dan disepakati oleh kelompok

Supported by Sugeng Riyadi 33

Metode Hanlon
Kriteria I (besarnya masalah) Kriteria II (tingkat kegawatan masalah) Kriteria III (penangulangan masalah) Kriteria IV PEARL

Supported by Sugeng Riyadi

34

Menetapkan Kriteria I (besarnya masalah)


Besarnya prosentase penduduk yang menderita langsung karena penyakit tersebut Besarnya pengeluaran biaya yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut Besarnya kerugian lain yang diderita

Supported by Sugeng Riyadi

35

Menentukan kriteria II (kegawatan masalah)


Tingkat urgensinya Kecenderungannya Tingkat keganasanya

Supported by Sugeng Riyadi

36

Menentukan kriteria II (kegawatan masalah)


Masalah Keganasa n 6 9 Tingkat urgensi kecenderu ngan 5 20 total Rata-rata

6,6

17

5,5

16

5,3

Supported by Sugeng Riyadi

37

Menentukan kriteria III (kemudahan penanggulangan)


Amat sulit : (1) Sulit (2) Cukup sulit (3) Mudah (4) Sangat mudah (5)

Supported by Sugeng Riyadi

38

Menentukan kriteria IV PEARL Factor


P= Propiety = kesesuaian E = Economic= secara ekonomi murah A= Aceptable= dapat diterima R = Resources= tersedianya sumber daya L = Legality= legalitas terjamin

Supported by Sugeng Riyadi

39

Menentukan kriteria IV PEARL


Masalah P E A R L Hasil perkalian PEARL 1 A 1 1 1 1 1

Supported by Sugeng Riyadi

Metode USG
Urgensi Serious (Keseriusan) Growth (Berkembangnya masalah)

Supported by Sugeng Riyadi

41

Metode USG
Masalah A B C D Urgency 2 4 0 1 Keseriusa Growth n 3 2 0 1 2 2 1 1 Total 7 8 1 3

Supported by Sugeng Riyadi

42

PENYUSUNAN POA

Pendahuluan Analisa situasi Tujuan dan masalah Kebijaksanaan pelaksanaan dan pokok kegiatan Organisasi dan penggerakan pelaksanaan Sumber daya yang dimanfaatkan Perkiraan faktor penunjang dan faktor penghambat Pengawasan pengendalian dan penilaian Penutup
Supported by Sugeng Riyadi 43

Terima kasih

Supported by Sugeng Riyadi

44

Anda mungkin juga menyukai