Anda di halaman 1dari 32

Hanum Kusuma Astuti 1509 100 010

Mata Kuliah Mikologi Jurusan Biologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2012

Jamur sebagai patogen

Penyakit yang disebabkan oleh jamur


Jamur penyebab gangguan fungsi pada tubuh Jamur beracun dan jenis racun yang dihasilkan Penanganan dari mikotoksin

1)

Serangan pada tubuh Dapat masuk ke tubuh karena kontaminasi dengan tanah, air, menghirup atau memakan sel jamur, operasi jantung yang tidak steril, operasi gigi, tranplantasi organ, atau menggunakan kateter. Penggunakan jarum suntik dalam konsumsi narkoba Contoh penyakitnya : Histoplasmolisis dan Sporotrichosis
Jamur sebagai patogen

2)

Pembentukan infeksi
Dokter ahli mikologi mengenali dua kelompok jamur dalam hal kemampuan mereka untuk membahayakan bagi inang
Penyebab Infeksi Sekunder
Jamur yang dapat tersebar namun memiliki virulensi rendah dalam jaringan hewan

Penyerang utama
Memulai suatu awal penyakit di bawah kondisi yang cocok di inang yang sehat

Coccidioides immitis, Candida albicans

Rhizopus, Aspergillus, dan Mucor.

Jamur sebagai patogen

3)

Inang yang terganggu (Dimorfisme)


Jamur dimorfik yang ada mempunyai dua bentuk morfologi, yang pertama adalah fase miselium (Pada tanah), dan yang kedua adalah fase sel tunggal (Pada Inang yang terinfeksi)

Jamur sebagai patogen

Jamur ini dikulturkan pada media buatan, pada suhu 25oC koloni jamur membentuk miselium. Pada temperature tinggi yaitu 37oC, sel membentuk fase parasit.

Jamur sebagai patogen

Jamur sebagai patogen Penyakit yang disebabkan oleh jamur

Disebabkan oleh jenis jamur Coccidioides

immitis

Terjadi pada hewan pengerat, anjing, hewan ternak, kambing, dan manusia Menyebabkan pembentukan luka-luka pada kulit, jaringan subkutan, tulang, sendi, organ dalam, dan otak

Penyakit yang disebabkan oleh jamur

Proses infeksi pada inang nya


Arthrospora yang diproduksi miselium di tanah terhirup

mengalami morfogenenesis khusus untuk menghasilkan bentuk parasit dari jamur

Di dalam paru-paru, arthrospora menjadi bulat dalam beberapa jam atau hari

Membentuk endospora pada tubuh dan spora pecah menyebar ke seluruh tubuh

Disebabkan jenis jamur Candida albicans Candida merupakan organisme normal yang menempati mulut, saluran pencernaan, dan vagina Jamur ini menjadi bersifat pathogen apabila inang yang sehat terganggu Pada manusia, Candida dapat menginfeksi kulit, kuku jari, mulut dan bagian lain dari system pencernaan, vagina, dan bagian dalam perut, tulang dan otak

Candidiosis umum terjadi pada ruam popok pada bayi yang menggunakan popok plastik. Faktor tambahan seperti diabetes, obesitas, dan keringat

Kebanyakan kasus dari Aspergillosis pada manusia disebabkan pada Aspergillus Flavus Pada hewan disebabkan oleh Aspergillus

fumigatus

Jamur ini dapat menyebabkan alergi atau infeksi pada individu yang sehat, kebanyakan menginfeksi individu yang mempunyai dasar penyakit seperti leukemia, menjalani kemoterapi, dan masalah dengan kekebalan tubuh

Paru- paru merupakan tempat yang biasanya terinfeksi, telinga, sinus, dan mata juga dapat terinfeksi. Di dalam paru-paru, Aspergillus menyerang pada rongga yang telah ada akibat dari penyakit yang ada sebelumnya seperti pneumonia, asma, atau radang paru-paru Jamur menghasilkan satu atau lebih bola kecoklatan dengan rongga di dalam paru-paru

Individu dapt terinfeksi Aspergillus ketika mereka menghirup conidia, ketika jamur memasuki luka yang terbuka, atau memasuki darah pada kontaminasi jarum suntik yang dipakai bersama pada pemakai narkoba atau kesalahan prosedur kesehatan

Dermatophytosis adalah kondisi yang disebabkan jamur yang meyerang kulit atau kuku, bulu- bulu, dan rambut, memanfaatkan keratin sebagai nutrisi infeksi jamur ini dapat menyerang lapisanlapisan kulit mulai dari stratum korneum sampai dengan stratum basalis Dermatofit disebabkan dari genera Microsporum, Trichophyton dan Epidermophyton

Penularan terjadi dari penderita ke orang lain melalui kontak langsung (rambut atau kulit). ataupun kontak melalui medium yang dipakai bersama seperti sisir, kolam renang, bak mandi

Jamur sebagai patogen Penyakit yang disebabkan oleh jamur Jamur penyebab gangguan fungsi pada tubuh

Gangguan tersebut seperti mual, muntah- muntah, dan diare

Menyebabkan gangguan system syaraf apabila dikonsumsi, biasanya akan menyebabkan sensasi seperti mengkonsumsi alkohol

Kerusakan yang terjadi biasanya adalah nekrosis pada sel-sel dengan sintesa protein tingkat tinggi khusunya pada hati

Amanita phaloides

Amanaita virosa

Jamur sebagai patogen


Penyakit yang disebabkan oleh jamur Jamur penyebab gangguan fungsi pada tubuh Jamur beracun dan jenis racun yang dihasilkan

Spesies jamur beracun biasanya akan menghitam apabila dimasak, dan racun nya akan mengeluarkan bau busuk, atau jamur beracun biasanya gampang dikupas daripada jamur tak beracun Beberapa jenis jamur beracun
Racun Amatoxins Ibotenic acid, muscimol Gyromitrin Muscarine Psilocybin Jamur beracun Amanita phalloides, Lepiota, Conocybe, Galerina Amanita muscaria, A. pantherina, Tricholoma muscarium Gyromitra esculenta, Helvella spp. Inocybe spp., Clitocybe dealbata, Omphalotus olearius Psilocybe, Stropharia, Conocybe, Panaeolus, Naematoloma

Racun ini mengganggu transkripsi DNA dan menyebabkan nekrosis pada sel-sel dengan sintesa protein tingkat tinggi Kerusakan yang paling penting adalah nekrosis hati Gejala keracunan terdiri dari empat fase: 1. Fase laten/tidak menunjukkan gejala (<24 jam dan biasanya 12 jam setelah tertelan) 2. Fase gastrointestinal (6 24 jam setelah tertelan) : rasa nyeri perut, muntah, diare yang berair, gangguan elektrolit, gangguan asam basa, penurunan masa protrombin. 3. Period of well-being (24 48 jam setelah tertelan) : fungsi hati dan ginjal menurun. 4. Fase hepatik (3 5 hari setelah tertelan) : peningkatan gangguan fungsi hati, gagal hati akut dan ginjal akut.

The Fly Agaric (Amanita muscaria) dan Panthercap (Amanita pantherina) menghasilkan toksin Ibotenic Acid dan Muscimol Timbulnya gejala umumnya terjadi dalam 30-180 menit. Efek toksik bisa berlangsung 12 jam Pengaruh utama dari Ibotenic Acid dan Muscimol adalah disfungsi sistem saraf pusat. Diawali dengan gejala mual, muntah, pusing, vertigo, ketiadaan koordinasi, mengantuk Gejala-gejala ini sering diikuti dengan kebingungan, ataksia, euforia mirip keracunan etanol. Gejala berkembang menjadi aktifitas hiperkinetik, sentakan otot, kram

Pengaruhnya terutama pada susunan saraf pusat (halusinasi) selain itu juga melepaskan beberapa efek pada saraf periferal

Gejala keracunan akan berkembang dalam kurun waktu 10 menit sampai 2 jam setelah tertelan: 1) 10-30 menit pertama akan timbul rasa gelisah, lemah, nyeri otot, dan rasa tidak nyaman pada perut. 2) 30-60 menit timbul visual efek/halusinasi dan distorsi persepsi, berkeringat, kemerahan pada wajah, dan ketiadaan koordinasi. 3) 60-120 menit semua gejala diatas menjadi sering muncul.

Muscarine yang bisa menimbulkan gejala banyak keluar air mata dan ludah , berkeringat , pupil mata menyempit , muntah , kejang perut ,diare ,rasa bingung ,dan kejang kejang .Tidak jarang ,orang itu akhirnya meninggal Menunjukkan gejala, berkisar 20 menit-2 jam

Mikotoksin

Jamur yang memproduksi

Bahan yang sering terkontaminasi

Aflatoksin

Aspergillus flavus

Jagung, biji kapuk,

Aspergillus parasiticus
Citrinin Penicillium citrinum Spesies monascus Ergot alkaloid Claviceps purpurea

kacang, kedelai
jagung, beras, gandum, barley, dan gandum hitam Gandum, hewan ternak

Fumonisin

Fusarium verticilloides
Fusarium graminearum

jagung

Ochratoksin A

Aspergillus ochraceus Aspergillus nigri

Gandum, barley,oats, jagung, dll

Penicillium verrucosum
Patulin Trichothecenes Fusarium miniliformin Fusarium graminiearum Fusarium culmorum Jagung Jagung, gandum, barley

Zearalenone

Fusarium graminearum

Jagung, gandum, barley,

Jamur sebagai patogen

Penyakit yang disebabkan oleh jamur


Jamur penyebab gangguan fungsi pada tubuh Jamur beracun dan jenis racun yang dihasilkan Penanganan dari mikotoksin

Melakukan pemeriksaan kualitas bahan baku secara rutin, terutama saat kedatangan bahan baku atau ransum Atur manajemen penyimpanan bahan baku ransum Saat kondisi cuaca tidak baik, terutama musim penghujan, tambahkan mold inhibitors (penghambat pertumbuhan jamur)

Membuang ransum yang terkontaminasi jamur dengan konsentrasi tinggi Jika yang terkontaminasi sedikit, bisa dilakukan pencampuran dengan bahan baku atau ransum yang belum terkontaminasi Penambahan toxin binder (pengikat mikotoksin), seperti zeolit, bentonit, hydrate sodium calcium aluminosilicate (HSCAS) atau ekstrak dinding sel jamur Suplementasi vitamin, terutama vitamin larut lemak (A, D, E, K), asam amino (metionin dan penilalanin) maupun meningkatkan kadar protein dan lemak dalam ransum

Anda mungkin juga menyukai