Anda di halaman 1dari 4

Bab 2

Skenario dan Learning Objectives


SKENARIO 1 Dr. Galih bertugas sebagai dokter komunitas yang bertugas di Puskesmas Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Puskesmas itu melayani pasien umum, Askes, maupun Jamkesmas. Di luar jam kerja, Dr. Galih membuka praktik dokter keluarga yang memberikan pelayanan kesehatan primer. Semalam 5 orang pasien, 3 di antaranya memiliki hubungan keluarga, mengunjungi tempat praktik pribadi dengan keluhan muntah-muntah dan kepala pusing. Beberapa di antara mengalami diare. Esok harinya 10 kasus indeks lainnya dengan gejala serupa mengunjungi Puskesmas dengan keluhan dan gejala sama. Hari berikutnya terdapat 12 orang pasien dengan gejala sama mengunjungi Puskesmas. Dari anamnesis diperoleh keterangan bahwa 22 dari 27 orang tersebut sehari sebelumnya mengunjungi acara hajatan keluarga di Dukuh Sidomulyo. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan separoh di antaranya mengalami dehidrasi sedang. Data surveilans kesehatan masyarakat setahun terakhir di puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten menunjukkan, setiap bulan terjadi hanya sekitar 5 kasus seperti itu di kecamatan tersebut. Dr. Galih curiga kemungkinan telah terjadi outbreak keracunan yang menyebabkan gangguan gastroenteritis. Untuk itu Dr. Galih mempelajari riwayat alamiah penyakit-penyakit infeksi. Dr. Galih juga mempersiapkan kemungkinan melakukan investigasi outbreak, melakukan studi epidemiologi analitik, dan memikirkan berbagai cara menghentikan outbreak sekarang dan mencegah terulangnya outbreak di masa mendatang. LEARNING OBJECTIVES 1. Mendefinisikan dan menjelaskan kedokteran komunitas 2. Menjelaskan perbedaan dan hubungan antara ilmu biomedis, kedokteran klinis, dan kedokteran komunitas 3. Mendefinisikan dan memberikan contoh-contoh pelayanan kesehatan primer 4. Menjelaskaan perbedaan pencegahan primer, sekunder, dan tersier 5. Membedakan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) 6. Mendefinisikan, menjelaskan karakteristik, dan memberikan contoh komunitas 7. Mendeskripsikan masalah kesehatan komunitas 8. Mengetahui metode dan sumber untuk memperoleh data tentang karakteristik komunitas dan masalah kesehatan komunitas 9. Memberikan contoh saran intervensi kesehatan (program pelayanan kesehatan) untuk mengatasi kebutuhan kesehatan prioritas komunitas, dan memberikan alasannya 10. Menjelaskan cara memonitor efektivitas program pelayanan kesehatan 11. Mengenali dan memberikan contoh sumber daya pada komunitas yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan komunitas 12. Mengidentifikasi kelompok aksi komunitas dan memberikan contoh peran yang bisa dilakukan dokter komunitas di dalam kelompok 13. Mendefinisikan dan menjelaskan karakteristik kedokteran keluarga 14. Mendefinisikan dan menjelaskan karakteristik kedokteran okupasi 15. Menjelaskan persamaan karakteristik, hubungan, penekanan fokus kedokteran keluarga, kedokteran okupasi, dan kedokteran komunitas 16. Mendefinsikan outbreak, dan mengenali sinonimnya 17. Menjelaskan perbedaaan antara outbreak dengan keadaan endemik 18. Menjelaskan langkah-langkah investigasi outbreak 19. Menjelaskan cara dan memberikan contoh menentukan outbreak 20. Merencanakan cara menghentikan timbulnya kasus baru pada outbreak sekarang

21. Merencanakan pencegahan agar tidak terulang outbreak di masa mendatang 22. Menjelaskan definisi kasus, menjelaskan dan memberikan contoh kriteria diagnostik, dan klasifikasi kasus, meliputi kasus suspek, kasus mungkin, dan kasus pasti 23. Menjelaskan dan memberikan contoh rumus Attack Rate 24. Menjelaskan tujuan epidemiologi dekriptif 25. Menjelaskan cara membuat dan tujuan membuat kurva epidemi, spotmap. 26. Menjelaskan dan menginterpretasikan Risiko Relatif, Odds Ratio, dan kegunaannya dalam investigasi outbreak 27. Menjelaskan desain studi kasus kontrol dan studi kohor, kelebihan dan kekurangan desain tersebut 28. Menjelaskan definisi puskesmas, fungsi puskesmas, dan upaya pokok puskesmas 29. Menjelaskan definisi dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota 30. Mendefinisikan surveilans dan menjelaskan tujuan surveilans 31. Menjelaskan perbedaan berbagai pendekatan surveilans individu, penyakit, sindromik, sentinel. terpadu, dan surveilans kesehatan masyarakat global, termasuk kelebihan dan kekurangan masing-masing 32. Menjelaskan perbedaan surveilans aktif dan pasif, termasuk kelebihan dan kekurangannya 33. Menjelaskan komponen manajemen surveilans, yaitu komponen inti dan komponen penunjang, dan menjelaskan hubungan antara komponen-komponen tersebut 34. Menjelaskan variabel-variabel pokok yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja surveilans, yaitu mengevaluasi efektif tidaknya surveilans

__________________________________________________________________________________ SKENARIO 2 Setelah lulus dari salah satu Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia yang letaknya dekat Palur, Dr. Yunita memilih untuk bekerja di Rumah Sakit Swasta di Jakarta. Dari pengamatan pasien yang mengunjungi Poli Rawat Jalan Umum dan Spesialis ditemukan aneka kasus penyakit kronis, seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, diabetes meiltus, kanker, dan gangguan jiwa. Tetapi penyakit infeksi klasik negara berkembang juga banyak, seperti ISPA, diare, DBD, tuberkulosis, maupun penyakit baru HIV/AIDS. Medical record pada RS tersebut cukup baik, karena para dokter dengan bekerjasama dengan petugas informasi medis memasukkan semua diagnosis penyakit ke dalam International Classification of Disease 10. Bahkan hebatnya, RS tersebut sudah mulai menerapkan DRG, bekerja sama dengan beberapa perusahaan asuransi kesehatan swasta, sebagai cara untuk membayar pelayanan kesehatan. Pada waktu masih kuliah Dr. Yunita pernah mendapatkan pengalaman lapangan tentang praktik kedokteran keluarga. Beruntung dia dikontrak oleh PT Askes untuk memberikan pelayanan kesehatan peserta Askes dan dibayar dengan cara kapitasi. Rekan dokter spesialis ada yang dibayar dengan cara fee-for-service. Dr. Yunita ingin menerapkan prinsip kedokteran keluarga dengan memberikan pelayanan kesehatan yang holistik, komprehensif, dan kontinu kepada pasien, keluarga, dan komunitasnya. Karena beragamnya jenis penyakit maka dia ingin mempelajari riwayat alamiah penyakit untuk mengetahui karakter masing-masing penyakit dengan lebih terinci. Dengan demikian dia bisa mengetahui masa inkubasi, masa laten, dan durasi penyakit, demikian pula mengetahui fase induksi, promosi, dan ekspresi penyakit. Dr. Yunita termasuk generasi KBK-PBL sehingga memiliki kebiasaan life-long learning. Karena itu dia rajin memperbarui pengetahuannya dengan mengakses hasil penelitian yang dikumpulkan Medline, PubMed, Cochrane Collaboration, dan sebagainya, untuk menerapkan kedokteran berbasis bukti, dalam mempelajari faktor risiko, faktor prognostik, maupun efektivitas terapi. Dengan demikian Dr. Yunia dapat memilih strategi yang tepat untuk melakukan pencegahan

penyakit, baik pencegahan primer, sekunder, maupun tersier, pada pasien, keluarga, dan komunitasnya. Di antaranya Dr. Yunita mengusulkan kepada atasanya agar RS tersebut lebih banyak melakukan program skrining yang terbukti cost-effective. LEARNING OBJECTIVE 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Mendefinisikan dan menjelaskan riwayat alamiah penyakit, serta kegunaan pengetahuan itu Menjelaskan dan memberikan contoh International Classification of Disease 10 Menjelaskan manfaat medical record dan manajemen informasi medis Menjelaskan dan memberikan contoh pencegahan primer, sekunder, tersier Menjelaskan cost-effectiveness anaylisis, cost-utulity analysis, dan cost-benefit analisis, dan alasan serta tujuan melakukan evaluasi ekonomi itu Menjelaskan program skrining, memberikan contoh-contoh program skrining, indikasi untuk melakukan skrining, dan ukuran kualitas skrining Mampu mendemonstrasikan cara mengakses dan memperoleh bukti-bukti ilmiah terbaru melalui Medline, PubMed, Cochrane Collaboration, dan sebagainya Menjelaskan masa inkubasi, mala laten, durasi, fase induksi, fase promosi, dan fase ekspresi penyakit. Menjelaskan konsep infetivitas, patogenesitas, dan virulensi dalam epidemiologi penyakit infeksi Menjelaskan karakteristik yang membedakan penyakit infeksi dengan penyakit non-infeksi, serta implikasinya bagi upaya intervensinya Menjelaskan dan memberikan contoh pelayanan yang holisitik, komprehensif, dan koninu, dan berikan alasan mengapa perlu seperti itu Menjelaskan perbedaan antara kapitasi, fee-for-service, dan DRG, serta berbagai metode pembayaran pelayanan kesehatan lainnya Menjelaskan prinsip asuransi kesehatan dan alasan perlunya asuransi Menejlaskan perbedaan asuransi wajib dan asuransi swasta (sukarela) dan implikasinya Menjelaskan berbagai metode pembiayaan pelayanan kesehatan, seperti out-of-pocket payment, taxation, asuransi kesehatan, dan medical saving account, serta menjelaskan kelebihan keku

__________________________________________________________________________________ SKENARIO 3 Dr. Raisa baru tiga bulan ditugaskan sebagai dokter fungsional di sebuah puskesmas terpencil di Maluku Tengah. Meskipun baru, mungkin karena kelangkaan tenaga kesehatan profesional, tetapi sebulan yang lalu dia langsung diberi tanggungjawab struktural sebagai Kepala Puskesmas oleh Kepala DKK di kabupaten yang bersangkutan. Data pencatatan dan pelaporan di Puskesmas setahun terakhir menunjukkan, kunjungan pasien berobat, dan kunjungan pemeriksaan ibu hamil rendah. Demikian pula cakupan imunisasi penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi, serta cakupan akspetor KB di bawah target. Dr. Raisa berpikir dan menganalisis penyebab berbagai masalah tersebut. Dia menggunakan model Health-Seeking Behavior dan Health Belief Model untuk mendapatkan penjelasan teoretis tentang penyebab rendahnya penggunaan pelayanan kesehatan. Dari wawancara dengan tokoh masyarakat setempat sebagai key informant diperoleh informasi, menurut persepsi sebagian anggota masyarakat, kualitas pelayanan puskesmas rendah. Sebagai manajer puskesmas, Dr. Raisa menduga, faktor internal manajemen puskesmas mungkin mempengaruhi kinerja dan produktivitas petugas, serta kualitas pelayanan yang dihasilkan. Dr. Raisa menggambar diagram tulang ikan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi akar penyebab kualitas rendah. Wawancara dengan staf puskesmas diperoleh keterangan, sebagian petugas puskesmas memiliki motivasi rendah. Karena itu Dr. Raisa menganalisis dengan

menggunakan Teori Maslow dan Teori Herzberg untuk menjelaskan rendahnya motivasi. Hari ini Dr. Raisa mendapatkan informasi baru dari beberapa pasien, bahwa terdapat sejumlah klaster (kantung) penduduk yang letaknya jauh dari puskesmas, ada di antaranya harus menggunakan perahu motor yang ongkosnya mahal, sehingga penduduk tidak mampu menjangkau puskesmas ketika sakit. Dr. Raisa berpikir bagaimana caranya memperbaiki akses sehingga demand pelayanan kesehatan penduduk meningkat, salah satu opsi adalah mengoperasikan puskesmas keliling dan mendelegasikan tanggungjawab itu kepada staf puskesmas yang terpercaya. Dr. Raisa berpikir alternatif cara menyediakan pelayanan kesehatan yang menunjukkan efisiensi teknis, sehingga pelayanan kesehatan puskesmas bisa didistribusikan dan digunakan secara adil oleh semua warga. LEARNING OBJECTIVE 1. Menjelaskan perbedaan dokter fungsional dan dokter struktural 2. Menyebutkan dan menjelaskan beberapa klasifikasi puskesmas menurut tingkat kesulitan akses geografis, misalnya puskesmas terpencil, serta implikasi manajerial dan epidemiologisnya 3. Menjelaskan hubungan struktural dan perbedaan fungsional antara Kepala Puskesmas, Kepala DKK, dan Kepala RS 4. Mendefinisikan manajemen dan menjelaskan fungsi manajemen 5. Menjelaskan perbedaan antara pemimpin dan manajer 6. Menjelaskan berbagai peran pemimpin dan mengapa peran itu penting bagi organisasi 7. Mendefinsikan dan menjelaskan perbedaan antara need, demand, dan want; memberikan contoh untuk masing-masing konsep tersebut 8. Apakah faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi demand pelayanan kesehatan 9. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan supply pelayanan kesehatan, dan apakah faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi supply pelayanan kesehatan 10. Menjelaskan karakteristik pelayanan kesehatan yang membedakan pelayanan kesehatan berbeda dengan barang dan pelayanan ekonomi lainnya, dan apa implikasinya 11. Menjelaskan berbagai dimensi pelayanan kesehatan yang berkualitas, dan menerangkan cara mengukurnya 12. Menjelaskan arti efisiensi, dan efisiensi teknis, memberikan contoh di sektor kesehatan, dan memberikan alasan mengapa perlu efisien dan kapan efisiensi tercapai 13. Menjelaskan arti keadilan dalam ekonomi kesehatan, perbedaan antara keadilan horsontal dan vertikal 14. Menjelaskan arti kinerja dan produktivitas, berikan contoh ukuran kuantitatif kedua variabel manajemen tersebut 15. Menjelaskan Teori Maslow dan Herzberg, menjelaskan hubungannya dengan motivasi, serta kelebihan dan kekurangan masing-masing teori itu. 16. Menjelaskan Health-Seeking Behavior 17. Menjelaskan Health Belief Model dan Locus of Control, serta hubungannya dengan demand pelayanan kesehatan 18. Jelaskan pendekatan metode kualitatif dalam penelitian kesehatan 19. Sebutkan dan jelaskan berbagai metode pengumpulan data secara kualitatif 20. Jelaskan arti key informan dan tokoh masyarakat

Anda mungkin juga menyukai