Anda di halaman 1dari 16

`

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Nugget Juramba ( Jamur Ayam Bayam Wortel ) ,Solusi Cerdas untuk Anak Tidak Suka Sayur BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN (PKMK)

Diusulkan Oleh:

Bangkit Nur Ardiansah Abdurrahman Hadromi Aditya Wahyu Perdana

( 0931410027) (0931410021) (0931410026)

POLITEKNIK NEGERI MALANG


KOTA MALANG
2009

HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan : Nugget Juramba ( Jamur Ayam Bayam Wortel ) ,Solusi Cerdas untuk Anak Tidak Suka Sayur 2. Bidang Kegiatan 3. 4. : ( ) PKMP ( ) PKMK ( ) PKMT ( ) PKMM Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian ( ) MIPA ( ) Teknologi & Rekayasa ( ) S. Ekonomi ( ) PKMM Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Bangkit Nur Ardiansah b. NIM : 0931410027 c. Jurusan : Teknik Kimia d. Universitas : Politeknik Negeri Malang e. Alamat : Jl. Kauman No 162 Kebon Agung,Malang f. TTl : Malang,20 Mei 1991 g. Telp : 085755110669 h. Email : bangkitnurardiansah@yahoo.com Anggota Pelaksana : 3 Orang Dosen Pendamping a. Nama Lengkap : Ir. Sri Rulianah, MP b. NIP : 19630211 198803 2001 Biaya Kegiatan Total a. DIKTI : Rp. b. Sumber Lain : Rp Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan Malang, 22 Juli 2009 Menyetujui, Ketua Jurusan Teknik Kimia Ketua Pelaksana Kegiatan,

5. 6. 7. 8.

Ir. Dwina Moentamaria, MT NIP. 19610220 198902 2 001 Pembantu Direktur III

Bangkit Nur Ardiansah NIM. 0931410027 Dosen Pembimbing

Drs. Mohamad Wahdi, M.AB NIP.19620801 198811 1 001

Ir. Sri Rulianah, MP NIP. 19630211 198803 2

A. Judul Program Bioetanol Buah Maja,Alternative Pengganti Bahan Bakar Fosil B. Latar Belakang Masalah Pada jaman sekarang kebutuhan akan bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil sangat dibutuhkan. Hal ini dikarenakan bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui dan kebutuhan akan bahan bakar itu sendiri yang semakin meningkat bersamaan berkembang pesatnya teknologi dan perkembangan penduduk yang sulit dikendalikan. Hal ini lah yang menyebabkan kebutuhan bahan bakar alternatif perlu dikembangkan. Salah satu contoh dari bahan elternatif ini adalah bioetanol yang dapat dihasilkan dari buah-buahan dan tanaman. Pada dasarnya buah-buahan adalah cadangan makanan dari tumbuhan yang dapat yang banyak mengandung bioetanol karbohidrat. dengan Karbohidarat bakteri merupakan gabungan monomer-monomer glukosa dimana glukossa ini lah dirubah menjadi bantuan Saccharomyces Cerevisae. Buah maja adalah buah yang mempunyai rasa pahit dan jarang sekali dimanfaatkan oleh pemiliknya. Padahal buah maja memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi. Dalam penanamannya sendiri tanaman ini juga tidak terlalu sulit. Di samping itu buah maja memiliki ukuran yang besar, sehingga akan sayang sekali apabila kandungan dari buah ini tidak dimanfaatkan secara optimal. Di samping pembuatan etanol dari buah maja ini dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil,juga dapat untuk meningkatkan nilai produksi buah maja di masyarakat. C. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan diangkat dalam makalah ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh berbagai macam penambahan nutrisi bagi Saccharomyces Cerevisae terhadap etanol yang dihasilkan ?

2. Bagaimana pengaruh waktu terhadap etanol yang dihasilkan dari buah maja ? D.Tujuan Program Tujuan dari program PKM ini adalah : Dapat meningkatkan nilai produksi dari buah maja Dapat menemukan bahan bakar alternative pengganti bahan bakar pengganti fosil Dapat mengetahui kebutuhan nutrisi bagi Saccharomyces Cerevisae agar mendapatkan nilai konversi yang cukup tinggi
E.

Dapat mengetahui waktu maksimal dalam pembuatan bioetanol

Luaran yang diharapkan Dapat menghasilkan etanol dalam skala kecil sebagai bahan bakar alternative pengganti bahan bakar fosil

F.

Kegunaan Program Manfaat untuk masyarakat Dapat memanfaatkan buah maja sebagai bahan pembuatan bioetanol Manfaat untuk dunia pendidikan Sebagai wadah untuk menerapkan ilmu dan teknologi yang diperoleh, dapat meningkatkan kreatifitas mahasiswa serta dapat sebagai pembelajaran mahasiswa dalam pembuatan bioetanol Manfaat untuk pemerintah Membantu pemerintah dalam mencari solusi bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil

G. Tinjauan pustaka Maja ( Aegle marmelos (L.) Corr) merupakan tanaman tahunan dengan tinggi sekitar 10-15 meter. Pohon Maja memiliki batang berkayu, bulat, bercabang, berduri, berwarna putih kekuningan. Daun tersebar pada batang muda, lonjong, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi atau berlekuk, panjang 4-13,5 cm, lebar 2-3,5 cm, berwarna hijau. Bunga majemuk, bentuk malai, panjang 1-1,5 cm, berwarna putih. Buah bentuk bola, diameter 5-12 cm, berdaging, berwarna cokelat. Bijinya pipih

berwarna hitam (http://www.idionline.org/_05_infodk_ obattrad11.htm, diakses 19 Agustus 2007) Pohon Maja tumbuh liar hutan kering (dry forest ) seperti di bukit dan dataran disebelah tengah dan selatan negara India dan Myanmar, Pakistan Bangladesh. Pohon ini juga terdapat di Srilanka dan Malaya utara, serta area Pulau Jawa yang lebih kering. Tanaman Maja ini juga dapat tumbuh di lingkungan yang keras seperti suhu yang ekstrem, misalnya dari 49C pada musim keinarau sampai -7C pada musim dingin di Punjab (India). Bagian dari pohon Maja yang dapat digunakan adalah buah Maja (Aeglis marmelosi Fructus), daun Maja(Aeglis marmelosi Folium), kulit kayu, dan akar Maja(Aeglis marmelosi Radix). .Buah Maja adalah buah-buahan jenis subtropis yang hidup di ketinggian 4,000 ft ( 1,200 m) temperatur naik untuk 120 F ( 48.89 C) keteduhan di musim panas dan turun untuk 20 F (- 6.67 C) di musim dingin.Buah ini tidak terlalu populer di masyarakat karena memiliki rasa pahit, sehingga jarang ditemui di pasar-pasar tradisional maupun toko-toko yang menjual buah-buahan. Bahkan, Buah Maja juga dijadikan legenda cerita tentang asal muasal nama Kerajaan Majapahit. Kandungan Kimia yang terdapat dalam buah Maja adalah Marmelosin, minyak atsiri, pektin, tanin, vitamin C, gula dan zat pati seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel G.1. Komposisi setiap 100 g bagian buah yang dapat dimakan Water Protein Fat Carbohydrates Ash Carotene Thiamine Riboflavin Niacin Ascorbic Acid Tartaric Acid 54.96-61.5 g 1.8-2.62 g 0.2-0.39 g 28.11-31.8 g 1.04-1.7 g 55 mg 0.13 mg 1.19 mg 1.1 mg 8-60 mg 2.11 mg

Sriyono pkp / 0610450027 BUAH MAJA Klasifikasi ilmiah Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Upakelas : Rosidae Ordo : Sapindales Famili : Rutaceae Genus : Aegle Spesies : A. Marmelos Nama binomial: Aegle marmelos Gambar G.1. buah maja Kandungan Daging buah maja halus, kuning atau oranye, harum sekali dan enak rasanya. Bagian yang dapat dimakan (daging buahnya) sebanyak 56-77% dari keseluruhan buah; untuk setiap 100 gram berisi: 61,5 g air, 1,8 g protein, 0,39 g lemak, 31,8 g karbohidrat, 1,7 g abu, 55 mg karotena, 0,13 mg tiamin, 1,19 mg riboflavin, 1,1 mg niasin, dan 8 mg vitamin C. Buah maja mengandung banyak tanin (kulit buahnya mencapai 20% tanin). Marmelosina (C13H12O3), rninyak yang miadah rnenguap, limonena, alkaloid, kumarin dan steroid juga dijumpai pada berbagai bagian dari pohon maja ini. Botani Pohon maja berukuran kecil dan mudah luruh daunnya, tingginya 10-15 m, pangkal barangnya berdiameter 25-50 cm. Cabang-cabang tuanya berduri; durinya tunggal atau berpasangan, panjangnya 1-2 cm. Daunnya berseling, beranak daun tiga-tiga; tangkai daunnya 2-4 cm panjangnya, tangkai daun lateral mencapai 3 mm, tangkai daun terminal sampai 15 mm; anak daun lateral bundar telur (ovate) sampai Prong (elliptic), mencapai 7 cm x 4,2 cm, anak daun terminal bundar telur sungsang (obovate) mencapai ukuran 7,5 cm x 4,8 cm,

berbintik bintik kelenjar kecil-kecil tetapi rapat. Perbungaannya berbentuk tandan di ketiak, panjangnya 4-5 cm, bunga-bunganya bergerombol dengan kelopaknya bersegi tiga melebar, panjangnya 1,5 mm; daun mahkotanya lonjong-bundar telur sungsang, 14 mm x 8 mm, kehijauhijauan sampai putih; benang sarinya 35-45 lembar, putih, tangkai sarinya 4-7 mm panjangnya; bakal buahnya 8 mm x 4 mm, tangkainya sangat pendek. Buahnya berupa buah buni yang agak bulat, diameternya 5-12,5 cm, seringkali bertempurung mengayu yang keras, bersegmen 8-i6(-20), berbiji 6-10 butir, berada di dalam daging buah yang jernih, lengket dan dapat dimakan. Bijinya terbungkus oleh bulu-bulu seperti wol, berada di dalam kantung yang berlendir lengket, yang akan mengeras jika dikeringkan, kulit bijinya putih. Manfaat Buah maja yang matang dapat dimakan langsung atau dibuat serbat, sirop, 'marmalade' dan nektar buah. Lendir yang ada di sekitar biji pada buah mentah dapat digunakan sebagai perekat untuk keperluan rumah tangga. Ekstrak daun dan buah mudanya di Jawa digunakan sebagai ganja tiruan. Di Jawa, buah yang hampir matang diiris-iris, dikeringkan dan digunakan sebagai obat disentri kronis, diare, dan sembelit. Ekstrak buah matang juga digunakan untuk obat bengkak dubur. Kulit buah mentah dapat digunakan sebagai cat kuning dan sebagai agen tanin. Di Indo-Cina, kulit batang dan daun maja digunakan sebagai obat demam yang hilangtimbul, tetapi di Sulawesi, kulit batang ini digunakan untuk meracun ikan. Di Jawa, daun muda maja digunakan sebagai lalap, walaupun konon daun muda ini dapat menyebabkan keguguran dan kemandulan pada wanita; dicampur dengan daun sirih dan kapur, daun maja dapat digosok gosokkan ke kulit yang gatal, dan digunakan sebagai tapel untuk luka. Di Madura, cairan daun maja digunakan sebagai obat penyakit mulut dan kuku pa.da ternak. Akar maja digunakan sebagai obat penenang debaran jantung, gangguan pencernaan, dan bengkak lambung. Kayu maja cocok untuk membuat perkakas kecil-kecilan, seperti gagang keris. Syarat Tumbuh

Maja adalah pohon yang bandel, tetapi mudah luruh daunnya, berasal dari daerah subtropik. Tanaman ini tumbuh dalam kondisi lingkungan yang keras, seperti suhu yang ekstrem, misalnya dari 49C pada musim keinarau sampai -7C pada musim dingin di Punjab (India), pada ketinggian tempat mencapai 1.200 m dpl. Di Asia Tenggara, maja hanya 'dapat berbunga dan berbuah dengan baik jika ada musim kering yang kentara, dan tidak biasa dijumpai di atas 500 m dpl. Pohon maja tumbuh di lahan berawa, juga di tanah yang kering, dan toleran terhadap alkalinitas. Pedoman Budidaya Maja umumnya diperbanyak dengan benih; semainya ditanam di lapangan setelah berumur 1 tahun, dengan jarak tanam 6-9 m. Tanaman ini dapat juga diperbanyak secara vegetatif dengan tunas akar (root suckers), atau dengan pertunasan (budding), juga dienten pada semai jenis Aegle lain dan pada Swinglea glutinora (Blanco) Merr. Tanaman ini yang diperbanyak secara vegetatif akan berbuah setelah berumur 5 tahun, dan dapat berbuah lebat sampai berumur 15 tahun. Buahnya akan matang pada musim kering setelah sebagian besar daunnya rontok dalam mengantisipasi munculnya bunga pada musim berikutnya. Persapan Bahan Baku Bahan baku untuk produksi biethanol bisa didapatkan dari berbagai tanaman, baik yang secara langsung menghasilkan gula sederhana semisal Tebu (sugarcane), gandum manis (sweet sorghum) atau yang menghasilkan tepung seperti jagung (corn), singkong (cassava) dan gandum (grain sorghum) disamping bahan lainnya. Persiapan bahan baku beragam bergantung pada bahan bakunya, tetapi secara umum terbagi menjadi beberapa proses, yaitu: Tebu dan Gandum manis harus digiling untuk mengektrak gulaTepung dan material selulosa harus dihancurkan untuk memecahkan susunan tepungnya agar bisa berinteraksi dengan air secara baikPemasakan, Tepung dikonversi menjadi gula melalui proses

pemecahan menjadi gula kompleks (liquefaction) dan sakarifikasi (Saccharification) dengan penambahan air, enzyme serta panas (enzim hidrolisis). Pemilihan jenis enzim sangat bergantung terhadap supplier untuk menentukan pengontrolan proses pemasakan. Tahap Liquefaction memerlukan penanganan sebagai berikut: Pencampuran dengan air secara merata hingga menjadi buburPengaturan pH agar sesuai dengan kondisi kerja enzim. Penambahan enzim (alpha-amilase) dengan perbandingan yang tepat. Pemanasan bubur hingga kisaran 80 sd 90 C, dimana tepung-tepung yang bebas akan mengalami gelatinasi (mengental seperti Jelly) seiring dengan kenaikan suhu, sampai suhu optimum enzim bekerja memecahkan struktur tepung secara kimiawi menjadi gula komplek (dextrin). Proses Liquefaction selesai ditandai dengan parameter dimana bubur yang diproses menjadi lebih cair seperti sup. Tahap sakarifikasi (pemecahan gula kompleks menjadi gula sederhana) melibatkan proses sebagai berikut: Pendinginan bubur sampai suhu optimum enzim sakarifikasi bekerja Pengaturan pH optimum enzim Penambahan enzim (glukoamilase) secara tepat Mempertahankan pH dan temperature pada rentang 50 sd 60 C sampai proses sakarifikasi selesai (dilakukan dengan pengetesan gula sederhana yang dihasilkan) Fermentasi Pada tahap ini, tepung telah sampai pada titik telah berubah menjadi gula sederhana (glukosa dan sebagian fruktosa) dimana proses selanjutnya melibatkan penambahan enzim yang diletakkan pada ragi (yeast) agar dapat bekerja pada suhu optimum. Proses fermentasi ini akan menghasilkan etanol dan CO2. Bubur kemudian dialirkan kedalam tangki fermentasi dan didinginkan pada suhu optimum kisaran 27 sd 32 C, dan membutuhkan ketelitian agar tidak terkontaminasi oleh mikroba lainnya. Karena itu

keseluruhan rangkaian proses dari liquefaction, sakarifikasi dan fermentasi haruslah dilakukan pada kondisi bebas kontaminan. Selanjutnya ragi akan menghasilkan ethanol sampai kandungan etanol dalam tangki mencapai 8 sd 12 % (biasa disebut dengan cairan beer), dan selanjutnya ragi tersebut akan menjadi tidak aktif, karena kelebihan etanol akan berakibat racun bagi ragi. Dan tahap selanjutnya yang dilakukan adalah destilasi, namun sebelum destilasi perlu dilakukan pemisahan padatan-cairan, untuk menghindari terjadinya clogging selama proses distilasi. Distilasi Distilasi dilakukan untuk memisahkan etanol dari beer (sebagian besar adalah air dan etanol).Titik didih etanol murni adalah 78 C sedangkan air adalah 100 C (Kondisi standar). Dengan memanaskan larutan pada suhu rentang 78 100 C akan mengakibatkan sebagian besar etanol menguap, dan melalui unit kondensasi akan bisa dihasilkan etanol dengan konsentrasi 95 % volume. Prosentase Penggunaan Energy H. Metode Pelaksanaan

Fresh milk

Susu skim

Pasteurisasi 90oC,selama 15 mnt

Stater Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus

Didingnkan sampai 43oC

n 10%

Penanaman inokulum

Penanaman inokulum pada susu sapi

Susu sapi

Inkubasi inokulum

Master yoghurt Penambahan emulsifier

Inkubasi 27oC,selama 18 jam pada suhu kamar

Pengaringan dgn oven, suhun 45-50oC,8-10 jam

I. Jadwal Kegiatan Program Jenis Kegiatan Study Literatur Perencanaan pmuatan produk Pelaksanaan pembuatan produk Analisa produk Pembuatan Laporan J. Biaya Perhitungan biaya yang tertera dalam perhitungan ini merupakan perhitungan yang dipergunakan selama produksi. 1. Bahan habis pakai Jenis Bahan Biaya satuan Kebutuhan Jumlah I II Bulan III IV V

Bahan habis pakai :


1. Susu sapi 2. Starter yoghurt 3. Susu skim 4. Gula 5. Flavor 6. Tween 80 7. casein 8. dextrin
TOTAL

Rp 6.000/L Rp 120.000/L Rp 16.000/ons Rp 9.000/kg Rp 17.000/botol Rp. Rp Rp 2000/gr 1300/gr 1000/gr

10L 1L 1kg 1kg 1 botol 15 gr 20gr 1000gr

Rp 60.000,00 Rp 120.000,00 Rp 16.000,00 Rp 9.000,00 Rp 17.000,00 Rp. 30.000,00 Rp 26.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 1.278.000,00

2. Peralatan Penunjang PKM Jenis 1. Kulkas 2. Blender 3.Komporgas dan elpiji 4. Timbangan 5. Thermometer 6. Tapperwear 7. Pengaduk 8. Panci 9. Ice box 10. Saringan 11. Air Biaya satuan Rp. 2.000.000,00 Rp. 250.000,00 Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 450.000,00 100.000,00 18.000,00 30.000,00 6.000,00 50.000,00 15.000,00 10.000,00 50.000,00 Kebutuhan 1 1 1 1 1 2 3 3 10 2 1 Jumlah Rp. 2.000.000,00 Rp. 250.000,00 Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 450.000,00 100.000,00 18.000,00 60.000,00 18.000,00 150.000,00 150.000,00 20.000,00 50.000,00

12. Listrik 13. Baskom Total 3.Lain - lain Jenis 1. Gaji tenaga kerja 2. Sewa tempat 3. Publikasi 4.Pembuatan kuisioner 5. Pembuatan Laporan 6.Fotokopi dan penjilidan 7. Sewa vacuum drying Total

Rp. Rp.

50.000,00 20.000,00

1 2

Rp. Rp.

50.000,00 40.000,00

Rp. 2.856.000,00 Biaya satuan Rp. 500.000,00/bln Rp. 700.000,00/bln Rp. 400.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 150.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 1.500,00 Kebutuhan 3 Jumlah Rp. 1.500.000,00 Rp. 700.000,00 Rp. 400.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 150.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 15.000,00 Rp 2.965.000,00

10jam

Rekapitulasi Biaya Keseluruhan: Jenis 1. Bahan habis pakai 2. Peralatan penunjang 3. Lain-lain Total K. Daftar Pustaka Rulianah sri, 2002, Petunjuk Praktikum Teknologi Bioproses, Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang, Malang. www.google.com\yoghurt_files\navbar.htm Legowo, A. M. 2002. Peranan Yoghurt sebagai Makanan Fungsional. Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis. 27: 142 150. Gultom, Ronald. Mengenal Yoghurt, sejarah dan khasiatnya. November 10, 2005. URL : http://www.kesehatan.com/news/htm. Maret 13, 2008. Wahyudi, Marman. Proses Pembuatan dan Analisis Mutu Yoghurt. Vol. 11 No. 1, 2006. Jumlah Rp. 1.278.000,00 Rp. 2.856.000,00 Rp. 2.965.000,00 Rp. 7.099.000,00

Rulianah Sri,2001, Pengaruh waktu inkubasi dengan jumlah stater pada proses pembuatan yoghurt,Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang Rulinah Sri ,2002, Pengaruh suhu inkubasi terhadap waktu pada pembuatan yoghurt susu kedelai, Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang Dewan Standardisasi Nasional. 1992. SNI Yoghurt (SNI 01-29811992.1992). Dewan Standardisasi Nasional, Jakarta L. Lampiran Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok 1. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Pelaksana b. NIM c. Fakultas/Program Study d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk kegiatan PKM f. Alamat g. Telp h. TTL i. Email 2. Anggota Pelaksana I a. Nama Pelaksana b. NIM c. Fakultas/Program Study d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk kegiatan PKM f. Telp 3. Anggota Pelaksana II a. Nama Pelaksana : Ratna Kusuma Rosyita : Siti Alfiyatus Saadah : 0731410078 :Jurusan Teknik Kimia/Teknik Kimia : Politeknik Negeri Malang : 10 jam/minggu :085230525955 : : 0731410066 :Jurusan Teknik Kimia/Teknik Kimia : Politeknik Negeri Malang : 10 jam/minggu : Jl. Joyo raharjo gang II/249 : 085649560263 : kediri, 6 april 1989 : pr1ncess_tyas@yahoo.co.id

b. c. d. e. f.

NIM Fakultas/Program Study Kimia Perguruan Tinggi Waktu untuk kegiatan PKM Telp

: 0731410009 : Jurusan Teknik Kimia/Teknik : Politeknik Negeri Malang : 10 jam/minggu : 085655154649 : Wahyu Rina K : 0831410042 : Jurusan Teknik Kimia/Teknik : Politeknik Negeri Malang : 10 jam/minggu : 085755343202 : Danicka Aprilia : 0831410054 : Jurusan Teknik Kimia/Teknik : Politeknik Negeri Malang : 10 jam/minggu : 085755523439

4. Anggota Pelaksana III a. Nama Pelaksana b. NIM c. Fakultas/Program Study Kimia d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk kegiatan PKM f. Telp 5. Anggota Pelaksana III a. b. c. d. e. f. M. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Nama Pelaksana NIM Fakultas/Program Study Kimia Perguruan Tinggi Waktu untuk kegiatan PKM Telp

Nama dan Biodata Dosen Pembimbing Nama Lengkap NIP Golongan Pangkat Jabatan Fungsional Jabatan Struktural Fakultas/Program Study Perguruan Tinggi Bidang Keahlian : : Ir.Sri Rulianah : 19630211 198803 2001 : IIID : :: Teknik Kimia : Politeknik Negeri Malang

9.

Waktu untuk Kegiatan PKM

: 5 jam/minggu : 0812313981

10. Telp

Anda mungkin juga menyukai