Anda di halaman 1dari 81

Pengertian Data dan Jenis-jenis Data

Data adalah keterangan keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan, atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbul, kode dan lain-lain

Data menurut Sumber Pengambilan


1.

2.

Data Primer Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Disebut juga data asli atau data baru Data Sekunder Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumbersumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan , laporan-laporan. Disebut juga data yang tersedia

Data Menurut Waktu Pengumpulannya


1.

Data berkala (time series) Adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan atau keadaan

2. Kertas Lintang (cross section) Adalah data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan pada waktu itu

Data Menurut Sifatnya


1.Data Kualitatif Adalah data yang berbentuk tidak bilangan

2. Data Kuantitatif Adalah data yang berbentuk bilangan

Pengumpulan data berdasarkan caranya :

Metode pengumpulan data penelitian: a. Observasi b. Wawancara c. Kuesioner (Daftar Pertanyaan) d. Pengukuran Fisik e. Percobaan Laboratorium

OBSERVASI
Observasi atau pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa) Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik kemudian dituliskan sebagai skrip

Kelebihan teknik observasi


Data yang diperoleh adalah data aktual/ segar dalam arti bahwa data diperoleh dari responden pada saat terjadinya tingkah laku
Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung. Tingkah laku yang diharapkan muncul mungkin akan muncul atau mungkin juga tidak muncul, karena tingkah laku dapat dilihat atau diamati, maka kita segera dapat mengatakan bahwa yang diukur memang sesuatu yang dimaksudkan untuk diukur

Kekurangan teknik observasi


Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka pengamat harus menunggu danmengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi/muncul Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku kriminal atau yang bersifat pribadi, sukar atau tidak mungkin diamati bahkan mungkin dapat membahayakan si pengamat jika diamati

Observasi berdasarkan keterlibatan pengamat :


Observasi partisipan Merupakan observasi dimana pengamat ikut serta terlibat dalam kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh subyek yang diteliti atau yang diamati, seolah olah merupakan merupakan bagian dari mereka b. Observasi tak partisipan Merupakan observasi dimana pengamat berada diluar subyek yang diteliti dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan.
a.

Observasi berdasarkan cara pengamatan


a.

Observasi berstruktur Merupakan observasi dimana pengamat dalam melaksanakan observasinya menggunakan pedoman pengamatan

b. Observasi tak berstruktur Merupakan observasi dimana pengamat dalam melaksanakan observasinya melakukan pengamatan secara bebas

Wawancara
Adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam

Kelebihan Teknik Wawancara :


Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca dan menulis Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskan Pewawancara dapat segera mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pemabanding, atau dengan melihat wajah atau gerak gerik responden

Kekurangan Teknik Wawancara :


Wawancara memerlukan biaya yang sangat besar untuk perjalanan dan uang harian pengumpul data Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah responden yang kecil Kehadiran pewawancara mungkin mengganggu responden

Teknik Wawancara
a.

Wawancara berstruktur Merupakan teknik wawancara dimana pewawancara menggunakan / mempersiapkan daftar pertanyaan atau daftara isian sebagai pedoman saat melakukan wawancara Wawancara tidak berstruktur Merupakan teknik wawancara dimana pewawancara tidak menggunakan daftar pertanyaan atau daftar isian sebagai penuntun selama dalam proses saat melakukan wawancara

b.

Angket (Kuesioner)
Adalah pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan/ respon atau menjawab atas pertanyaan pertanyaan yang diajukan

Untuk dapat menggunakan teknik ini diisyaratkan reseponden harus memiliki tingkat pendidikan yang memadai

Keuntungan teknik Angket


1. 2. 3.

Dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirim lewat pos Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah Angket tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya ditentukan oleh responden itu sendiri

Kerugian teknik Angket


1. 2. 3.

Jika dkirim melalui pos, maka prosentase yang dikembalikan relatif rendah Tidak dapat digunakan pada responden yang tidak mampu membaca dan menulis Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah oleh responden

Komponen Angket agar efektif


Ada Subyek, yaitu individu atau lembaga yang melaksanakan penelitian Adanya ajakan, yaitu permohonan dari peneliti kepada responden untuk turut serta mengisi secara aktif dan obyektif Ada petunjuk pengisian angket, yang mudah dimengerti dan tidak bias Ada pertanyaan atau pernyataan beserta tempat mengisi jawaban baik secara tertutup, semi tertutup maupun terbuka Pertanyaan dalam angket ini dapat berbentuk pertanyaan terbuka atau tertutup ataupun kombinasi antara terbuka dan tertutup

Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pertanyaan atau pernyataan

Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat harus jelas dan tidak meragukan Hindari pertanyaan atau pernyaan ganda Responden harus mampu menjawab Pertanyaan atau pernyataan harus relevan Pertanyaan atau pernyataan sebaiknya pendek Hindari Pertanyaan atau pernyataan yang bias, sugestif

Berdasarkan bentuk pertanyaan atau pernyataan ada tiga jenis yaitu :


a.

Angket terbuka (Opened Questionare) Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka .

Jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan terbuka akan sangat bervariasi. Pengelompokkan jawaban-jawaban serupa akan menjadi suatu pekerjaan yang tidak mudah

b. Angket tertutup (Closed Questionare) Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya tidak memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka

c. Angket Semi terbuka (Semi Opened Questionare) Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan jawaban dan pendapat menurut pilihan pilihan jawaban yang telah disediakan sesuai dengan keinginan mereka

Bentuk Pertanyaan
Pernyataan Positif : pernyataan yang jawabannya SESUAI dengan harapan peneliti Pernyataan Negatif : pernyataan yang jawabannya TIDAK SESUAI dengan harapan peneliti Misal: Jika ingin diketahui kinerja kasir sebuah toko swalayan

Studi Dokumentasi
Adalah teknik pengumpulan data yang

tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui dokumen.


Dokumen yang digunakan dapat berupa

buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus dalam pekerjaan sosial dan dokumen lainnya.

Kelebihan dari studi dokumentasi :


Pilihan alternatif, untuk subyek peneliti tertentu yang sukar atau tidak mungkin dijangkau, maka studi dokumentasi dapat memberikan jalan untuk melakukan penelitian (pengumpulan data) Tidak reaktif, karena studi dokumentasi tidak dilakukan secara langsung dengan orang, maka data yang diperlukan tidak terpengaruh oleh kehadiran peneliti atau pengumpul data Untuk penelitian yang menggunakan data yang menjangkau jauh ke masa lalu, studi dokumentasi memberikan cara yang terbaik Besar sampel, dengan dokumen-dokumen yang tersedia, teknik memungkinkan untuk mengambil sampel yang lebih besar dengan biaya yang relatif kecil

Kekurangan dari studi dokumentasi :


Bias, biasanya data yang disajikan dalm dokumen bisa berlebihan atau tidak ada (disembunyikan) Tersedia secara selektif, tidak semua dokumen dipelihara untuk dibaca ulang oleh orang lain Tidak komplit, data yang terdapat dalam dokumen biasanya tidak lengkap Format tidak baku, format yang ada pada dokumen biasanya berbeda dengan format yang terdapat pada penelitian, disebabkan tujuan penulisan dokumen berbeda dengan tujuan penelitian

Pengumpulan data berdasarkan banyaknya data yang diambil :


1. Sensus

Adalah cara pengumpulan data dengan mengambil elemen atau anggota populasi secara keseluruhan untuk diselidiki, atau pengumpulan data melalui populas. Data yang diperoleh dari hasil sensus ini, disebut parameter atau data yang sebenarnya. 2. Sampling Adalah cara pengumpulan data dengan mengambil sebagian elemen anggota populasi untuk diselidiki, atau pengumpulan data melalui sampel. Data yang diperoleh dari sampling ini, disebut data prakiraan (estimate value)

JENIS-JENIS PENELITIAN MENURUT TUJUAN, METODE, TINGKAT EKSPLANASI DAN JENIS DATA

Tujuan
A. B.

Metode
A. B. C.

Tingkat Eksplanasi
1. 2. 3.

Analisis & Jenis Data


1. 2. 3.

Murni Terapan

D.
E. F. G.

H.

Survey Ex. Post Facto Eksperimen Naturalistik Policy Research Action Research Evaluasi Sejarah

Deskriptif Komparatif Asosiatif

Kuantitatif Kualitatif Gabungan

Teknik sampling
Populasi (N)
Menurut Sugiyono : Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya;
Nawawi menyebutkan bahwa populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran kuantitaif maupun kualitatif dan pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap; Riduwan dan Tita Lestari, populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.

Teknik sampling
Sampel (n)
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan tenaga, dana dan waktu, maka dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sampel adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciri-ciri dan keberadaannya diharapkan mampu mewakili atau menggambarkan ciri-ciri dan keberadaan populasi yang sebenarnya.

Syarat sampel yang IDEAL


1. 2. 3. 4. Dapat menghasilkan gambaran karakter populasi yang tepat Dapat menentukan presisi (ketepatan) hasil penelitian dengan menentukan simpangan baku dari taksiran yang diperoleh. Sederhana, mudah dilaksanakan Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah mungkin Kalau syarat-syarat di atas tidak dapat dipenuhi, kesimpulan yang digeneralisasikan untuk populasi akan bias (bias conclusion).

Faktor dalam menentukan jumlah sampel


Dikaitkan dengan besarnya sampel, selain tingkat kesalahan, ada lagi beberapa faktor lain yang perlu memperoleh pertimbangan yaitu, (1) Derajat keseragaman, (2) Rencana analisis, (3) Biaya, waktu, dan tenaga yang tersedia .

(Singarimbun dan Effendy, 1989).

Alasan Penarikan Sampel


1. Adanya populasi yang sangat besar dan tidak terbatas, sehingga tidak mungkin seluruh populasi diperiksa atau diukur karena akan memerlukan waktu yang lama. Homogenitas, tidak perlu semua unit populasi yang homogen diperiksa karena akan membuang waktu serta tidak ada gunanya karena variabel yang akan diteliti telah terwakili oleh sebagian populasi tersebut. Penarikan sampel menghemat biaya dan waktu. Ketelitian/ketepatan pengukuran, meneliti yang sedikit (sampel) tentu akan lebih teliti jika dibandingkan dengan meneliti jumlah yang banyak (populasi)

2.

3. 4.

Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian.
Beberapa Kelompok Teknik Sampling

TEKNIK SAMPLING
PROBABILITY SAMPLING 1. Simpel random sampling (SRS) 2. Proportionale Stratified Random Sampling (PSRS)

NON PROBABILITY SAMPLING


1. Sampling Sistematis 2. Sampling Kuota 3. Sampling Aksidental

3. Disproportionale Stratified Random Sampling (DSRS)


4. Area (Cluster) sampling (sampling menurut daerah)

4. Purposive Sampling
5. Sampling Jenuh 6. Snowball Sampling

A. PROBABILITY SAMPLING Probability sampling adalah teknik sampling (teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel).

1. Simple Random Sampling (SRS)

Dikatakan simpel (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara ini dilakukan bila populasi dianggap homogen.

Populasi Homogen

Sampel yang Representatif

2. Proportionale Stratified Random Sampling (PSRS)


Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Contoh : Pegawai yang lulus S-1 = 45, S-2 = 30, STM = 800, ST = 900, SMEA = 400, SD = 300 Jumlah sampel yang diambil meliputi strata pendidikan tersebut.

Diambil secara Random Populasi berstrata

Proporsional

Sampel yang Representatif

3. Disproportionale Stratified Random Sampling (DSRS)


DSRS digunakan untuk menentukan jumlah sample, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Contoh : S-3 = 3 orang, S-2 = 4, S-1 = 90, SMU=800, SMP=700 Lulusan S-3 dan S-2 karena jumlahnya kecil maka diambil sebagai sampel.

4. Cluster Sampling (Area Sampling)


Teknik sampling ini untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah. Populasi yang sudah ditetapkan, misal : di Indonesia = 27 propinsi (N), n=10 propinsi dilakukan secara random. karena propinsi-propinsi di Indonesia itu berstrata maka pengambilan sampelnya menggunakan SRS

Teknik sampling digunakan 2 tahap :


1) Menentukan sampel daerah 2) Menentukan orang-orang yang ada di daerah

Populasi Daerah

Tahap I

Tahap 2

A E D

C F

Diambil dgn Random

A D

C F

Diambil dgn Random

I H
Sampel Individu Sampel Daerah

B. NON PROBABILITY SAMPLING Non Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. 1. Sampling Sistematis Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang didasarkan urutan dari anggota populasi yang diberi nomor urut, misal : anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu no. 1 s/d. no. 100. pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dengan bilangan tertentu. Misal : kelipatan dari bilangan 5. maka sampel adalah no. 1 5 10 15 20 dst sampai 100.

N = 100 n dengan no ganjil saja = 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17 . 100 N = 100 n dengan no genap saja = 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16 . 100 N = 100 n dengan kelipatan 5 = 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40 . 100

2. Sampling Kuota (Jumlah) Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Contoh : Penelitian pendapat masyarakat terhadap produk industri tertentu. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Pengumpulan data harus sejumlah 500 orang. Bila pengumpulan data dilahirkan secara kelompok, harus menghubungi 500 orang anggota sampel.

3. Sampling Aksidental (Kebetulan) Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang ditemui itu cocok sebagai sumber data. 4. Sampling Purposive (Orang Ahli) Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misal : akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan. Lebih cocok digunakan untuk penelitian kuantitatif.

5. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. 6. Snowball Sampling Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, kemudian dua orng itu disuruh memilih temuan-temuan untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin besar. Pada penelitian kuantitatif banyak digunakan sampel purposive atau snowball.

Sampel Pertama

Snowball Sampling
Biasa dilakukan terhadap penelitian kualitatif

MENENTUKAN UKURAN SAMPEL


Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel

Makin besar jumlah mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahn generalisasi.
Berapa jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian. Jawabannya tergantung pada tingkat kesalahan yang diinginkan. Hal ini tergantung pada dan, waktu dan tenaga yang tersedia.

Makin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil sampel yang diperlukan Contoh 10% - n kecil Namun bila semakin kecil tingkat kesalahan maka semakin besar sampel

Contoh : 1% - n besar

Rumus-rumus Menentukan Ukuran Sampel


Isaac dan Michael :

2 . N . P . Q
S = D2(N-1) + 2 . P . Q

2 dengan dk=1, taraf kesalahan 1%, 5%, 10% P=Q=0,5 d=0,05 s=jumlah sampel

Perhatikan tabel Isaac dan Michael


Jika tidak Homogen dan berstrata :

Contoh : N = 100 dk = 1% = 5% = 87 = 78

Bila N = 1.000 dk = 1% = 339 = 258 = 213

= 5% = 10%

= 10% = 73

TABEL JUMLAH SAMPEL ISAAC AND MICHAEL TABEL PENENTUAN JUMLAH SAMPEL DARI POPULASI TERTENTU DENGAN TARAF KESALAHAN, 1, 5, DAN 10 %
N 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 110 120 130 140 1% 10 15 19 24 29 33 38 42 47 51 55 59 63 67 71 75 79 83 87 94 102 109 116 Siginifikasi 5% 10 14 19 23 28 32 36 40 44 48 51 55 58 62 65 68 72 75 78 84 89 95 100 10% 10 14 19 23 28 32 36 39 42 46 49 53 56 59 62 65 68 71 73 78 83 88 92 N 280 290 300 320 340 360 380 400 420 440 460 480 500 550 600 650 700 750 800 850 900 950 1000 1% 197 202 207 216 225 234 242 250 257 265 272 279 285 301 315 329 341 352 363 373 382 391 399 Siginifikasi 5% 155 158 161 167 172 177 182 186 191 195 198 202 205 213 221 227 233 238 243 247 251 255 258 10% 138 140 143 147 151 155 158 162 165 168 171 173 176 182 187 191 195 199 202 205 208 211 213

Contoh menentukan sampel yang tidak homogen dan berstrata : N = 1000 (Kelompok masyarakat) Kelompok pendidikan : S-1 = 50, D3 = 300, SMK = 500, SMP = 100, SD = 50 dk = 5% (kesalahan) Perhatikan : masing-masing sampel untuk tingkat pendidikan harus proporsional

S-1 D3 SMK SMP SD

= = = = =

50 1000

X X X X X

258 258 258 258 258

= = = = =

12,9 77,4 129 25,8 12,9

= = = = =

13 77 129 26 13

300 1000
500 1000 100 1000 50 1000

Sevile : Populasi Homogen N n = 1 + N2

Contoh : Populasi pegawai pelayanan pajak Bandung Cibeunying. N = 107 dk = 1% 107 1 + 107(0,1)2 107 1 + 1,07 107 2,07 51,69 52

n n n n

= = = =

Jumlah Responden yang dijadikan anggota sampel sebagai berikut :

No. 1. 2. 3.

Jabatan Kepala Seksi Koordinator Pelaksana Pelaksana Jumlah

Sampel Stratum 6 10 36 52

Slovin : Teknik Cluster Random Sampling Contoh : Anggota populasi : Guru Bantu 1600 Kepala Sekolah 1098 N = 2816 Pengawas SD 118

n =

N 1 + N(0,10)2

dk = 10%

VARIABEL
1. Suharsimi Arikunto (1998:99) variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. 2. Ibnu Hajar (1999:156) yang mengartikan variabel adalah objek pengamatan atau fenomena yang diteliti.

3.

Sutrisno Hadi (1982:437) variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi, perlakuan, atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen.
M. Nazir (1999:149) variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai.

4.

5. Variabel adalah gejala atau obyek penelitian yang bervariasi, contoh: 1) variabel jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), 2) variabel profesi (guru, petani, pedagang).

Variabel dependen
Sering disebut sebagai Variabel Output, Kriteria, Konsekuen, Variabel Efek, Variabel Terpengaruh, Variabel Terikat atau Variabel Tergantung. Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel Independen disebut juga sebagai Variabel Indogen. Variabel Terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Disebut Variabel Terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel independent.

Variabel independen
Variable ini sering disebut sebagai Variabel Stimulus, Predictor, Antecedent, Variabel Pengaruh, Variabel Perlakuan, Kausa, Treatment, Risiko, atau Variable Bebas. Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel Independen disebut juga sebagai Variabel Eksogen. Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel Dependen (terikat). Dinamakan sebagai Variabel Bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel lain.

Contoh :
suatu penelitian menguji pengaruh pemecahan saham terhadap perubahan harga saham. Ada dua variabel yang diuji dalam penelitian ini. Yaitu : pemecahan saham (variable independen) dan harga saham (variable dependen).

PEMECAHAN SAHAM (Variable Independen)

HARGA SAHAM (Variable Dependen)

Variable Moderating
Hubungan langsung antara variable-variable independen dengan variable-variable dependen kemungkinan dipengaruhi oleh variablevariable lain. Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi (Memperkuat dan Memperlemah) hubungan antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat. Variabel moderating merupakan tipe variabel yang mempunyai pengaruh terhadap sifat atau arah hubungan antar variabel. Sifat atau arah hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen kemungkinan positif atau negatif dalam hal ini tergantung pada variabel moderating. Oleh karena itu, variabel moderating dinamakan pula dengan variabel contingency.

Contoh : Variable Moderating


hubungan Variabel Independen Moderator Dependen :

Motivasi Belajar

Prestasi Belajar

Peran Dosen Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan dosen dalam menciptakan iklim/lingkungan belajar sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan dosen kurang baik dalam menciptakan iklim belajar.

Variable Intervening
Variabel Intervening adalah Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat, tetapi Tidak Dapat Diamati dan Diukur. Variabel ini merupakan variabel Penyela/Antara yang terletak diantara Variabel Bebas dan Variabel Terikat, sehingga Variabel Bebas tidak secara langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya Variabel Terikat.

Contoh Variable Intervening

Tingkat Penghasilan

Gaya Hidup

Umur Harapan Hidup

Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap umur harapan hidup. Di sini ada variabel antaranya yaitu yang berupa Gaya Hidup seseorang.

Variabel Kontrol
Variabel Kontrol adalah Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti. Variabel Kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimental. Keberadaan variabel kontrol ini pada dasarnya sebagai perbandingan terhadap variabel pengaruh. Jika variabel kontrol dinilai lebih mempengaruhi variabel tergantung, maka variabel kontrol yang dijadikan pilihan berikutnya, sebagai variabel pengaruh pada variabel tergantung

Contoh Variable Kontrol

Tayangan Iklan di TV
Variabel Bebas

Perilaku membeli produk


Variabel Terikat

Daya beli Distribusi Kemasan Kebutuhan


Variabel kontrol

Paradigma Penelitian
Paradigma Penelitian : merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, , teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan Bentuk-Bentuk Paradigma Penelitian : 1)Paradigma Sederhana. 2)Paradigma Sederhana Berurutan. 3)Paradigma Ganda dengan dua Variabel Independen. 4) Paradigma Ganda dengan Tiga Variabel Independen. 5) Paradigma Ganda dengan dua variabel Dependen. 6) Paradigma Ganda dengan dua variabel Independen dan dua variabel Dependen. 7)Paradigma Jalur.

Paradigma Sederhana : terdiri atas satu variabel Independen dan


Dependen X = Kualitas iklan (variabel independen) Y = Jumlah barang yang terjual (variabel dependen)
1)

2)

3) 4)

Rumusan Masalah deskriptif (dua) : a. Bagaimana X (kualitas iklan) ? b. Bagaimana Y (barang yang terjual)? Rumusan Masalah asosiatif/hubungan (satu) a. Bagaimanakah hubungan atau pengaruh antara kualitas iklan dengan jumlah barang yang terjual ? Teori yang digunakan ada dua, yaitu teori tentang iklan dan tentang penjualan. Hipotesis yang dirumuskan , yaitu hipotesis deskriptif (dua) dan hipotesis asosiatif (satu)

Paradigma Sederhana Berurutan : terdapat lebih dari dua vabariabel, tetapi hubungannya masih sederhana. X1 = kualitas bahan baku X3 = Kualitas barang(output) X2 = kualitas pengerjaan Y = Kepuasan pembeli

X1

X2

X3

Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen :


terdapat dua variabel independen dan satu variabel dependen.

X1 = Lingkungan Keluarga X2 = Demografi

Y = Keberhasilan Usaha

Paradigma ganda dengan dua variabel independen X1 dan X2, dan satu variabel dependen Y. Untuk mencari hubungan X1 dengan Y dan X2 dengan Y, menggunakan teknik korelasi sederhana. Untuk mencari hubungan X1 dengan X2 secra bersama-sama terhadap Y menggunakan korelasi ganda.
X1 Y X2

Paradigma Ganda dengan Tiga Variabel Independen :


terdapat tiga variabel independen (X1, X2, X3) dan satu variabel dependen (Y)

X1 = Kualitas Mesin X3 = Sistem Karir X2 = Gaya Kepemimpinan Manajer Y = Produktivitas Kerja X1

X2

X3

Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Dependen


X = Tingkat Pendidikan Bisnis Y2 = Keberhasilan Usaha Y1 = Wawasan

Y1 X Y2

Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen dan Dua Variabel Dependen
X1 = Kebersihan KA X2 = Pelayanan KA Y1 = Jumlah Tiket yang Terjual Y2 = Kepuasan Penumpang KA.

X1

Y1

X2

Y2

Paradigma Jalur: terdapat variabel yang berfungsi sebagai jalur antara


(X3) untuk mengetahui apakah untuk mencapai sasaran akhir harus melewati variabel antara itu atau bisa langsung ke sasaran akhir. X1 = Status Sosial Ekonomi X3 = Motivasi Berprestasi X2 = Intelligent Quotion (IQ) Y = Prestasi Belajar

X1

X3

X2

PENGUKURAN : SKALA LIKERT


Skala Likerts digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Jawaban pernyataan dinyatakan dalam pilihan yang mengakomodasi jawaban antara Sangat Setuju Sekali sampai Sangat Tidak Setuju ; Banyak pilihan biasanya 3, 5, 7, 9 dan 11; Dalam prakteknya yang paling sering digunakan adalah 5 ; Terlalu sedikit pilihan jawaban menyebabkan pengukuran menjadi sangat kasar ; Terlalu banyak pilihan jawaban menyebabkan responden sulit membedakan pilihan Banyak pilihan ganjil juga menimbulkan masalah, responden yang malas/enggan akan menjawab pilihan yang di tengah ( = jawaban netral)

Skala Likert
Contoh: Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang saudara harapkan. a. Sangat setuju skor 5 b. Setuju skor 4 c. Tidak ada pendapat skor 3 d. Tidak setuju skor 2 e. Sangat tidak setuju skor 1 Pelayanan rumah sakit ini tidak sesuai dengan apa yang saudara harapkan. a. Sangat setuju skor 1 b. Setuju skor 2 c. Tidak ada pendapat skor 3 d. Tidak setuju skor 4 e. Sangat tidak setuju skor 5

Skala Guttman Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif. Misalnya : Ya Tidak
Baik Pernah Punya Buruk Belum Pernah Tidak Punya

Skala Semamtik Deferensial Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah kanan. Contoh: Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah sakit ini ?
1. Sangat Buruk 5. Sangat Baik

Skala Rating
Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif kemudian peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif.

Contoh:
Kenyaman ruang loby Bank BCA: 5 4 3 2 1 Kebersihan ruang parkir Bank BCA: 5 4 3 2 1

Desain Skala
Skala dalam penelitian ada lima tingkatan: 1. Skala Nominal 2. Skala Ordinal 3. Skala Interval 4. Skala Rasio

Skala Nominal
Skala nominal adalah skala yang hanya digunakan untuk memberikan kategori saja Contoh: Wanita 1 Laki-laki 2

Skala Ordinal
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, akan tetapi jarak atau interval antar tingkatan belum jelas. Contoh: Berilah peringkat supermarket berdasarkan kualitas pelayanannya !
Avan Supermarket (Dieng Plaza) . Surya Mart (Jl. Soekarno Hatta 7A) ................................................ Carrefour Express (Jl. A. Yani 2 Blimbing) ..................................... Giant Supermarket (Jl. Kawi Atas 58 Malang Kota) ....................... Lai Lai (Jl. Arjuno No.36 Klojen) .. Giant Hypermarket (Hypermarket MOG) . Hypermart (Malang Town Square) 5 6 4 3 7 1 2

Skala Interval
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, namun belum memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak. Contoh: 1. Skala Pada Termometer 2. Skala Pada Jam 3. Skala Pada Tanggal

Skala Rasio
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak . Contoh: 1. Berat Badan 2. Pendapatan 3. Hasil Penjualan

Ringkasan Tentang Skala


Tipe Pengukuran Skala Kategori Peringkat Jarak Perbandingan

Nominal
Ordinal Interval Rasio

Ya
Ya Ya Ya

Tidak
Ya Ya Ya

Tidak
Tidak Ya Ya

Tidak
Tidak Tidak Ya

Anda mungkin juga menyukai