Usia
Kelainan lokal : trauma, tumor, penyakit sickle cell
Bahan protesa
Kelainan sistem imun : terapi dengan steroid atau sitotoksis terapi
Demam Nyeri Bengkak Sel Lekosit meningkat Respon fase akut : viskositas plasma meningkat dan C reactive proteIN
OSTEOMIELITIS
Akut dan kronik tungkai dan lengan Disebabkan karena infeksi mikroorganisme ke tulang Misalnya fraktur terbuka atau terkena tembakan peluru Dapat juga karena sequele (serpihan tulang) pada fraktur kominutif Dapat juga efek samping dari bone marrow
Infeksi biasanya terlokalisir dan tidak menimbulkan gejala umum Didapati fistel dikulit pada kulit dan sulit sembuh dengan antibiotik Dikuatkan dengan foto Rontgen ada tulang yang rapuh Therapi paling baik dengan operasi pembuangan jaringan tulang yang rusak
Streptococcus
GEJALA
Riwayat trauma (50%) Nyeri tekan Nyeri hebat Functiolaesa Tanda-tanda radang Panas Malaise Anorexia
KOMPLIKASI
AWAL - Sepsis - Abses kronis - Septic arthritis LAMBAT - Osteomyelitis kronis Degenerasi maligna - Fraktur patologis - Kontraktur - Gangguan pertumbuhan
Osteomyelitis sekunder kronis Operasi Fraktur terbuka ORIF Implant PATOGENESIS Osteomyelitis Kronis Sequesterum Fistula / sinus Pin / Brodies abses Cloaca Involucrum
ARTHRITIS
rasa nyeri, bengkak, dan kekakuan di beberapa bagian tubuh seperti tendon, ligamen, dan tulang
ETIOLOGI
tulang yang mengalami fraktur, infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus,
autoimun,
obesitas proses penuaan dimana kerja tubuh mulai mengalami penurunan.
Septic Arthritis
infeksi pada sendi, umumnya karena bakteri infeksi pada sendi, umumnya karena bakteri Penyebaran hematogen Bacteria masuk ke dalam sendi Anak Sendi panggul & siku Penjalaran dari osteomyelitis Staphylococcus Aureus
PATOGENESIS
Exudat - Destruksi kartilago - Granulasi - Pannus
Inflamasi synovium kapsul fibrosis dislokasi Tekanan Intrartikuler nekrosis caput femur Degeneratif, ankylosis
KLINIS
Nyeri Hebat
Nyeri gerak
Panas
Spasme otot
Aspirasi (+)
Sepsis artritis
Agent infeksius keterangan Suppuratiffa artritis
Staphylococcus aureus
Salmonella
Haemophylus influenzae N.Gonorrhoeae
Pada anak2
Pada anak2 Sendi2
M. Tuberculosa
Borrelia burdorferi Strptococcus,Ps aeruginosa Mycoplasma hominis
Sporortriks schenckii
Pyogenic arthritis
infeksi langsung lewat luka terbuka atau kuman lewat pembuluh darah vena
Gejala klinik
demam diikuti rasa tidak enak badan, lesu
Nyeri menahun pada sistim muskulo skeletal, kekakuan sendi serta pembengkakan ARTHRITIS REUMATOID (poliarthritis ) etiologi : infeksi streptokokus ,endokrin,autoimun,metabolik dan genetik Secara simetris
1. Morning stiffness
2. Nyeri pergerakan sendi 3. Gambaran foto Rontgen 4. Pembengkakan sendi simetris 5. Uji aglutinasi faktor reumatoid 6. Nodul subkutan didaerah ekstensor 7. Pengendapan cairan musin yang jelek
SPONDILITIS TUBERKULOSA
PENDAHULUAN
10% - 15% TB adalah ekstrapulmonari TB 10% ekstrapulmonari TB adalah TB jaringan lunak dan skeletal 40% - 50% manifestasi TB jaringan lunak dan skeletal adalah spondilitis TB
EPIDEMIOLOGI
TB masih merupakan masalah dunia Indonesia kontributor nomor 3 di dunia setelah INDIA dan CINA 1995 SKRT : TB penyebab kematian no 3 setelah penyakit kardiovaskular dan penyakit saluran nafas pada semua kelompok usia, dan no 1 dari golongan penyakit infeksi 95% penderita TB berada di negara berkembang
75 % berada dalam usia produktif ( 15 54 tahun ), dengan tingkat sosioekonomi dan pendidikan yang rendah
Keterlibatan tulang belakang akan memperberat morbiditas karena adanya potensi defisit neurologis dan deformitas yang permanen.
Sequester tuberkulosis
Destruksi progresif di anterior Korpus vertebra yang terinfeksi kolaps Terbentuk kifosis (angulasi posterior) tulang belakang
PATOGENESIS Infeksi menembus korteks vertebra, menginfeksi jaringan lunak sekitarnya membentuk abses paravertebral
Apabila terbentuk abses paravertebral, lesi dapat turun mengikuti alur fasia muskulus psoas membentuk abses psoas dapat mencapai trigonum femoralis.
A. MORFOLOGI :
B. ASAM TEIKOAT
spesifik untuk setiap spesies memperantarai perlekatan staphylococcus dengan mukosa melalui fibronektin antigenik
Staphylococcus
o Mendeteksi S. aureus
1. KATALASE
2 H2O2 ---------------2H2O2 + 2O2 Membedakan Staphylococcus dengan Streptococcus
2. Koagulase: pada S. aureus 3. HYALURONIDASE mempermudah penyebaran Fibrinolisin mencegah fibrin lisis 4. LIPASE : hidrolisa lipid diperlukan pada saat menginvasi kulit dan jaringan 5. PENISILINASE 6. NUKLASE --> hidrolisa DNA
Toksin Staphylococcus 1. Sitotoksisn (,,,, dan PV leukosidin ) merusak sel tubuh 2. Toksin eksfoliatif merusak ikatan antar sel epdermis Scalded Skin Syndrome tidak menyebabkan kematian sel epdermis 3. Toksin-1 sindrom syok toksi - diproduksi S. aureus - superantigen - merusak sel endotel 4. Enterotoksin ( A-E, G-I)
Staphylococcus
Staphylococcus
Sampel : -aspirasi pus lesi, darah, trakea, cairan spinal, swab luka.
Mikroskopis:
- kokus Gram positif
Kultur:
-agar darah ( domba ) : S. aureus ( hemolisis ) -media agar di+ NaCl 7,5% : menghambat flora normal
mikroskopik
MSA
Agar Darah
Streptococcus pyogenes
Kokus Positif Gram , fakultatif anaerob Tidak bergerak dan tidak mempunyai spora Bentuknya seprti rantai dan berpasangan Diklasifikasikan sebagai Streptococcus Group A Berkapsul Melisiskan sel darah merah Haemolyticus Streptocccus Group A
Antigen
Kapsul Hyaluronic acid Protein dinding sel ( M, T dan R ) Karbohidrat Mukopeptida dinding sel Membrana sel
Streptokinase (fibrinolisisn ) : menghancurkan fibrin Hyaluronidase : memecahkan hialuronat jaringan dan membantun penyebaran bakteri kedalam jaringah Antigen eritrogenik : menyebabkan ruam merah pada kulit Hemolisin /Streptolisin
Patogenesis
Selulitis bakteri masuk melalui : - kulit bercelah antara selaput jari kaki, pergelangan kaki dan tumit. - kulit terbuka mis sayatan pembedahan
Necrotizing fasciitis
Jarang terjadi , tapi infeksinya sangat serius Disebut flesh eating bacteria Bakteri masuk melalui luka kecil atau luka bekas operasi terutama pada pasien yang sistem imunnya terdepres (compromised immune systems )
Diagnosis Laboratorium
Pewarnaan Gram
Biakan
Hemolisis Tes sensitivitas
Clostridium perfringens Bentuk batang, Gram positif, anaerob, memiliki spora Menghasilkan toksin alfa dan beta yang dapat merusak jaringan Terdapat di tanah, debu dan feses Menyebabkan gasren gas seperti selulitis
Gas gangren
Diagnosis Laboratorium
mikroskopik
Tes Naegler
Stormy fermentasi
Masuk dalam fam pseudomonadaceae Hidup ditanah dan air Patogen opurtunistik
karakteristik
Batang lurus atau bengkok, negatif Gram Tidak berspora,tidak berselubung bergerak dengan flagel monotrik Aerob obligat Tumbuh naik pada suhu 37 derajat 42 derajat Menghasilkan satu atau lebih pigmen yang berasal dari asam amino aromatik seprti tirosin dan fenil alanin
Diagnosis laboratorium
KULTUR : Agar darah, Mc Conkey, koloni tidak berwarna Pewarnaan Gram Pigmen Flagel